Pertama, Secara Teologis, Tuhan Telah Menjamin Rezeki Makhluk Nya. Persediaan
Pertama, Secara Teologis, Tuhan Telah Menjamin Rezeki Makhluk Nya. Persediaan
Dengan kata lain, tauhid adalah ilmu yang mempelajari tentang keesaan allah berdasarkan al-
qur'an dan hadist.
Ketiga, tauhid rububiyah juga mengarahkan umat ber‐ iman kepada takdir Allah yang
berlaku pada alam semesta dan pada alam manusia. Ketetapan Allah telah berlaku
kepada setiap manusia. Misalnya, manusia lahir di alam ini dengan tidak diberi
hak pilih siapa ayah atau ibunya, di mana tempat kelahirannya, dan
seterusnya. Kemudian semua kisah kehidupan pun berakhir. Akhir kehidupan manusia
berupa kematian, dan akhir kehidupan semesta berupa kiamat dan kebangkitan kembali di
akhirat untuk di pertanggung jawabkan.
3. Demikianlah Allah menjelaskan tentang keyakinan mereka terhadap tauhid Rububiyah .
Keyakinan mereka yang demikian itu tidak menyebabkan mereka masuk ke dalam Islam dan
menyebabkan halalnya darah dan harta mereka sehingga Rasulullah mengumumkan
peperangan melawan mereka. Makanya, jika kita melihat kenyataan yang terjadi di tengah-
tengah kaum muslimin, kita sadari betapa besar kerusakan akidah yang melanda saudara-
saudara kita. Banyak yang masih menyakini bahwa selain Allah, ada yang mampu menolak
mudharat dan mendatangkan mamfa’at, meluluskan dalam ujian, memberikan keberhasilan
dalam usaha, dan menyembuhkan penyakit. Sehingga, mereka harus berbondong-bondong
meminta-minta di kuburan orang-orang shalih, atau kuburan para wali, atau di tempat-tempat
keramat. Mereka harus pula mendatangi para dukun, tukang ramal, dan tukang tenung atau
dengan istilah sekarang paranormal. Semua perbuatan dan keyakinan ini, merupakan
keyakinan yang rusak dan bentuk kesyirikan kepada Allah. Maka dari itulah tauhid
rubbiyah berusaha untuk memperbaiki jiwa manusia yang penuh dengan kesyirikan
untuk bisa mengimani bahwasanya tiada yang patut disembah selain Allah SWT tuhan
yang maha esa.
4. Kaum muslimin sepakat bahwa Allah Maha Esa, dan tidak ada sesuatupun yang semisal
dengan- Nya. Kemudian manusia wajib berakhlak sesuai dengan akhlak Allah sebagaimana
tercermin dalam sifat dan nama-namanya yang indah. Asma’ Allah yang indah sebagai
bagian dari kepercayaan tauhid merupakan landasan etis umat Islam. Umat Islam harus
berhias akhlak dengan akhlak Allah sebagaimana tergambar dalam asma’- Nya. Sebagai
masyarakat yang beradab kita harus benar-benar yakin bahwa tiada yang patut di sembah
selai ke esaan Allah SWT