Anda di halaman 1dari 18

Referat

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


DI TATANAN TEMPAT KERJA
Nama: Benyamin Alison
NIM: 2030912310059
Pembimbing: Dr. dr. Meitria S. Noor, M.Kes

DEPARTEMEN/KSM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN BANJARMASIN
Agustus, 2021
PENDAHULUAN

Kesehatan Masyarakat Indonesia SDGs


• Angka KLB terus meningkat
Dalam mencapai SDGs diperlukan PHBS
• Indikator PHBS Nasional tahun 2004:
yang dilakukan oleh masyarakat
Merokok (35%), kurang aktivitas fisik Indonesia
(72,9%), kurang serat (60%).

Ranking Kesehatan Indonesia


Penerapan PHBS
• 101 dari 149 negara pada tahun 2017
(The Legatum Prosperity Index) PHBS Memiliki 5 tatanan yang diakui,
• Nomor 3 dengan sanitasi lingkungan salah satunya adalah tatanan di tempat
terburuk (WHO) kerja.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Pengertian PHBS Pengertian Perilaku


Sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas Perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang yang merujuk kepada sistem nilai dan norma
menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Faktor predisposisi yang mempengaruhi perilaku


PHBS DALAM TATANAN TEMPAT KERJA

01 02
Pengertian Penerapan
Upaya memberdayakan karyawan agar Penerapan PHBS di tatanan tempat kerja merupakan salah satu
mengetahui, mau dan mampu upaya strategis dimana para karyawan/pegawai dituntut dapat
mempraktikkan PHBS serta ikut berperan menggerakkan dan memberdayakan untuk hidup bersih dan sehat
aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat. pada lingkungan tempat kerjanya. Dilakukan sosialisasi yang
sistematis dan masif pada seluruh karyawan tempat kerja.

03 04
Ruang Lingkup Tempat Kerja Diatur dalam Peraturan

Dapat berupa kantor, pabrik, dll yang meliputi PHBS di Tatanan Tempat Kerja
kondisi fisik, kimia, biologi, ergonomi dan psikososial diatur dalam beberapa Peraturan
di lingkungan kerja tersebut.. Menteri kesehatan
PERATURAN MENGENAI PHBS DI TATANAN TEMPAT KERJA

Kepmenkes Nomor:
1405/MENKES/SK/XI/2002
Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja Perkantoran dan Industri

Kepmenkes Nomor: Permenkes Nomor:


1114/MENKES/SK/X/2004 2269/MENKES/PER/XI/2011
Pedoman Promosi PedomanPembinaan Perilaku
Kesehatan di Daerah Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
PEMBINAAN PHBS DI TATANAN TEMPAT KERJA
Pemberdayaan
Ditujukan untuk para pekerja, Membentuk suatu

01 organisasi
merevitalisasi
kapasitas
yang nanti akan membentuk dan
tim manajemen
pengelola,
pengembangan
contohnya adalah
dilaksanakannya Klinik Konsultasi Kesehatan
Bina Suasana
Dilakukan oleh pengelola/manager, pengurus dimana

02 menjadi panutan dan sebagai kelompok penekan


dalam mempraktikan PHBS

Advokasi
Dilakukan oleh fasilitator kabupaten/kota/provinsi

03 kepada pemilik/manajer tempat kerja agar mereka


berperan serta dalam kegiatan pembinaan PHBS di
tempat kerja, seperti dukungan peraturan /kebijakan
Strategi Promosi Kesehatan untuk Pembinaan PHBS
TUJUAN PHBS DI TATANAN TEMPAT KERJA

Mengembangkan perilaku hidup Menurunkan angka


bersih dan sehat di tempat kerja. absensi kerja.

Menurunkan angka penyakit


Meningkatkan
Produktifitas kerja. akibat kerja dan lingkungan
kerja.

Menciptakan Memberikan dampak


Lingkungan Kerja yang yang positif terhadap
sehat. lingkungan kerja dan
masyarakat.
MANFAAT PHBS DI TATANAN TEMPAT KERJA

1 2 3 4

Bagi Pekerja Bagi Masyarakat Bagi Tempat Kerja Bagi Pemerintah


Provinsi/Kabupaten Kota
Bagi Pekerja

01
Setiap pekerja meningkat kesehatannya dan

tidak mudah sakit.

02
Produktivitas pekerja meningkat yang
berdampak pada peningkatan penghasilan
pekerja dan ekonomi keluarga.
03
Pengeluaran biaya rumah tangga hanya ditujukan untuk
peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan.
Bagi Masyarakat

Tetap mempunyai lingkungan yang sehat


walaupun berada disekitar tempat kerja.

Dapat mencontoh perilaku hidup bersih


dan sehat yang diterapkan oleh tempat
kerja setempat.
Bagi Tempat Kerja

Meningkatnya produktifitas kerja


pekerja yang berdampak positif
terhadap pencapaian target dan
tujuan.

Menurunnya biaya kesehatan


yang harus dikeluarkan

Meningkatnya citra tempat


kerja yang positif.
Bagi Pemerintah Kabupaten/Kota/Provinsi

Peningkatan Tempat Kerja Sehat menunjukkan kinerja dan


citra pemerintah provinsi dan kabupaten /kota yang baik.

Anggaran pendapatan dan belanja Daerah dapat dialihkan untuk


peningkatan kesehatan bukan untuk masalah kesehatan.

Dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam


pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
PERAN PELAKSANA PHBS DI TATANAN TEMPAT KERJA

Memberikan dukungan kebijakan berupa peraturan


yang mendukung pembinaan PHBS di tempat kerjanya.
01 Pemilik/Pengelola
/Tim Manajemen Menyediakan sarana/fasilitas (air bersih, jamban sehat,
K3 kantin sehat, tempat sampah, perlengkapan k3 dan lain-
lain) untuk mendukung PHBS di tempat kerjanya.

Menyediakan dana dan sumber daya lain yang


diperlukan untuk pembinaan PHBS di tempat kerja,
termasuk klinik konsultasi kesehatan.

Menyusun rencana, melaksanakan, memantau dan


mengevaluasi pembinaan PHBS di tempat kerjanya.
02 Kader
Menyelenggarakan Klinik Konsultasi Kesehatan.

Melaksanakan promosi kesehatan dalam rangka pembinaan


PHBS bagi teman-teman (pekerja/karyawan) lainnya.
Keterlibatan Pemangku Kepentingan dalam Pembinaan PHBS Hubungan antar Tatanan dalam PHBS
INDIKATOR PHBS DI TATANAN TEMPAT KERJA
• Tersedia sarana mencuci tangan dengan sabun.
• Tersedia sarana untuk mengonsumsi makanan dan
minuman sehat.
• Tersedia jamban sehat.
• Tersedia tempat sampah.
• Terdapat peraturan terkait K3.
• Terdapat larangan untuk tidak merokok.
• Terdapat larangan untuk tidak mengonsumsi
NAPZA.
• Terdapat larangan untuk tidak meludah di
sembarang tempat.
● Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk
secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai