Anda di halaman 1dari 14

Tugas : Individu

Mapel : Geografi

Wilayah dan Perwilayahan


D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Nama : Muhammad Faisal


Nis : 2017
Kelas : XII IPS 3

SMA NEGERI 26 BONE


Tahun Ajaran 2019/2020
Wilayah dan Perwilayahan
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt. Yang Maha Murah atas kemurahan-
Nya sehingga makalah geografi ini dapat terselesaikan. Terdapat beberapa sumber yang saya
kembangkan yakni, buku mengkaji ilmu geografi XII, internet dan sumber pendukung
lainnya.

Makalah ini mengkhusus pada materi wilayah dan perwilayahan yang dilengkapi
dengan indicator pencapaian pada subbab ini.

Saya sadar, bahwa makalah ini masih belum termasuk kategori makalah sempurna.
“Tiada gading yang tak retak” , demikian pepatah bijak di masyarakat kita. Semoga makalaah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Nagauleng, 28 Agustus 2019

Muhammad Faisal
PEMBAHASAN
A. WILAYAH
Wilayah merupakan bagian dari permukaan bumi yang teritorialnya dibedakan
dengan daerah yang lain berdasarkan karakteristik tertentu.
Pembagian Wilayah :
a. Wilayah Homogen
Wilayah Homogen merupakan wilayah yang memiliki karakteristik yang
relatif sama. Misalnya wilayah kepulauan dengan aktivitas sebagai nelayan.
b. Wilayah Nodal
Wilayah nodal merupakan wilayah yang memiliki sifat ketergantungan
antara pusat wilayah dengan daerah dibelakangnya (hinterland). Contoh : hutan
lindung yang ada di daerah hulu merupakan hutan lindung dan penyangga yang
ditujukan untuk melindungi kawasan budidaya dibawahnya.
c. Wilayah Perencanaan/Pengeolaan khusus
Berupa wilayah yang dibatasi dengan kenyataan sifat-sifat tertentu pada
wilayah, baik sifat alamiah maupun nonalamiah yang sedemikian rupa sehingga
perlu direncanakan dalam ksatuan wilayah perencanaan.
Contoh : Daerah Aliran Sungai (DAS).
d. Wilayah Administratif-politis
Wilayah administrasi merupakan wilayah yang batas-batasnya berdasarkan
kepentingan administrasi pemerintahan atau politik.
Contoh : wilayah provinsi,kabupaten, kota, kcamatan, desa, RT/RW.
e. Wilayah Pesisir
Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut
yang dipengaruhi oleh perubahan didarat dan laut.

B. PERWILAYAHAN
Menurut Tejoyuwono (2006:2) Perwilayahan adalah suatu metode yang
menerapkan konsep wilayah pada skala luas untuk mengklasifikasikan bentang bumi.
 Tujuan Perwilayahan
1. Untuk pemerataan pembangunan diwilayah dan semua bidang, sehingga dapat
mengurangi kesenjangan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang
lainnya.
2. untuk mempermudah koordinasi semua program pembangunan setiap
daerahnya.
3. Mengumpulkan informasi dari suatu wilayah sebagai bahan dalam perencanaan
dan program pembangunan.
4. Lebih memudahkan pembuat kebijakan dalam melakukan perencanaan dan
pengelolaan potensi yang ada.
5. Dapat merancang prioritas pembangunan berdasarkan sumber daya local.
 Cara Perwilayahan
a. Uniform Region
Uniform region merupakan wilayah yang dibentuk karena adanya persamaan
ketampakan, seperti iklim, tanah, penggunaan tanah, vegetasi, dan sebagainya.
Uniform region disebut juga dengan wilayah formal.
Wilayah formal berdasaran karakteristik fisik, misalnya iklim, jenis tanah,
jenis batuan, topologi, dan vegetasi. Contoh : pegunungan karst, wilayah dataran
rendah, wilayah dataran tinggi, dan wilayah hutan mangrove.
Wilayah Formal berdasarkan karakteristik sosial budaya seperti wilayah
pemukiman, wilayah kumuh, wilayah cagar budaya, wilayah perkebunan, dan
wilayah industry. Uniform region dicirikan oleh sesuatu pda manusia maupun
alam, seperti bahasa, perilaku, bentuk lahan, agama, dan lainnya.
b. Wilayah Nodal/ Fungsional
Prinsip dasar perwilayahan nodal adalah terdapat inti disekitarnya sebagai
pendukung. Wilayah nodal ditandai dengan adanya gerak dari dank e pusat
wilayah. Pusat wilayah ini disebut dengan node.
Interaksi antar inti wilayah dicirikan dengan transportasi dan komunikasi
yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan setiap wilayah. Misalnya
pada perkembangannya, Surabaya, Sidoardjo, dan Bangkalan merupakan
wilayah yang berdiri sendiri-sendiri. Seiring dengan perkembangannya, kota
Sidoardjo dan Bangkalan menjadi penyangga bagi perkembangan kota
Surabaya. Dalam pengertian lain, wilayah Sidoardjo dan Bangkalan merupakan
wilayah fungsional bagi Surabaya. Begitu pula dengan wilayah Surabaya yang
menjadi wilayah fungsional bagi wilayah Bangkalan dan Sidoardjo.
c. Generic Region
Generic region merupakan wilayah Yng diklasifikasikan berdasarkan
jenisnya sehingga fungsi wilayahnya diabaikan. Misalnya wilayah perkebunan
teh, wilayah perkebunan tebu, wilayah perkebunan karet, wilayah pertanian
lahan basah, dan wilayah pertanian lahan kering.
Perwilayahan ini didasarkan pada satu ketampakan saja. Misalnya wilayah
perkebunan the, yang ditonjolkan adalah satu jenis vegetasi, yaitu teh.
d. Spesific Region
Spesific region merupkan wilayah berdasarkan kekhususan, sehinngga
memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan lainnya. Contoh specific
region di Indonesia adalah pembagian karakteristik fauna, yaitu wilayah fauna
bagian barat (asia), wilayah fauna bagian tengah (Peralihan), dan wilayah fauna
bagian timur (Australia).
Contoh lain adalah pembagian wilayah berdasarkan waktu, yaitu wilayah
waktu Indonesia bagian timur, wilayah waktu Indonesia bagian tengah, dan
wilayah waktu Indonesia bagian barat.
6. PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
a. Fungsi pusat pertumbuhan wilayah
 Memudahkan pemerintah dalam pengelolaan wilayah.
 Koordinasi antarwilayah menjadi lebih mudah.
 Dapat ijadikan sebagai acuan dalam mengambil kebijakan berdasarkan
perkembangan wilayah.
 Pemerataan pembangunan wilayah sehingga kesenjangan dapat
diperkecil.
 Sebagai pertimbangan dalam pembangunan.
 Memantau perkembangan willayah apakah lebih maju atau mundur.
b. Factor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan wilayah
 Sumber Daya Alam
 Sumber daya Manusia
 Lokasi
 Fasilitas Pendukung
 Kondisi sosial ekonomi
c. Pusat pertumbuhan wilayah Indonesia
Koridor Ekonomi Indonesia
 Sumatra
Sentra produksi dan pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi
Nasional.
 Jawa
Pendorong industry dan jasa Nasional
 Kalimantan
Pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung
energi nasional
 Sulawesi
Pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan,
perikanan, migas dan pertmbangan nasional.
 Bali-Nusa Tenggara
Pintu gerbang Pariwisata dan pendukung pangan nassional.
 Kepulauan Maluku-Papua
Pusat pengembangan pangan, perikanan, Energi, dan
pertambangan nasional.
d. Kawasan pengembangan ekonomi terpadu (KAPET)
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) merupakan
kawasan yang cepat tumbuh, memiliki potensi uggulan sehingga dapat
menggerakkan ekonomi dikawasan sekitarnya.
Berdasarkan direktorat kawasan khusus dan daerah tertinggal
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
(2008), Sampai saat ini pemerintah telah menetapkan 13 kapet yaitu :
 KAPET Biak
 KAPET Batulicin
 KAPET Sasamba
 KAPET Sanggau
 KAPET Manado Bitung
 KAPET Mbay
 KAPET Parepare
 KAPET Seram
 KAPET Bima
 KAPET Batui
 KAPET Bukari
 KAPET Das Kakab
 KAPET Sabang.
e. Pengaruh pusat pertumbuhan wilayah Indonesia
1) Adanya mobilitas dan migrasi penduduk dari wilayah pendukung ke
pusat wilayah (desa-kota).
2) Meningkatkan taraf hidup masyarakat, karena terbukanya lapangan
pekerjaan.
3) Peluang kerja diberbagai sector yang semakin luas.
4) Adanya pergerakan arus barang, sehingga berdampak pada sector lain
seperti transportasi, jasa, perdagangan, dan perkantoran.
5) Perubahan sosial masyarakat, karena interaksi yang semakin
kompleks
6) Pusat-pusat pertumbuhan wilayah semakin berkembang.
7) Adanya akulturasi dan asimilasi budaya akibat mobilitas penduduk.
8) Terjadi kesenjangan apabila pembangunan tidak dilakukan dengan
tepat dan terarah.

7. TEORI LOKASI
Lokasi memegang perranan penting dalam percepatann pertumbuhan
ekonomi disuatu wilayah. Demikian juga dengan lokasi fasilitas pendukung
sebagai pendukung kegiata penduduk. Dengan demikian, teori lokasi
merupakan teori dasar dalam analisis special dimana tata ruang dan lokasi
kegiatan ekonomi merupakan unsure utama.
1. Teori Tempat Sentral ( Central Place Theory )
Teori tempat pusat pertama kali dikembangkan oleh Walter Christaller
pada tahun 1933. Christaller mendefinisikan bahwa pusat pelayanan atau
tempat pusat merupakan kota yang menyajikan barang dan jasa bagi
penduduk yang berada di wilayah sekelilingnya dengan membentuk
hierarki berdasarkan jarak dan jumlah penduduk.
Pada aktivitas ekonomi terdapat istilah :
a) Ambang ( threshold )
Ambang atau threshold yaitu jumlah minimal penduduk untuk
menunjang aktivitas barang dan jasa tersebut supaya berjalan lancer.
b) Jarak ( Range )
Jarak atau Range yaitu kemampua penduduk dalam menjangkau
dan memperoleh kebutuhannya.

Pengaruh tempat sentral dibedakan menjadi tiga :


 Zona Keuntungan Besar merupakan wilayah yang penduduknya
memperoleh manfaat dan memberikan kontribusi yang besar
 Zona Keuntungan menurun merupakan wilayah yang penduduknya
memperoleh pelayanan tetap tidak maksimal pada zona keuntungan
besar.
 Zona Kerugian merupakan wilayah yang penduduknya sudah tidak
memberikan kontribusi lagi.

2. Teori Kutub Pertumbuhan (Growth Poles Theory)


Teori Kutub Pertumbuhan pertama kali dikembangkan oleh perroux
(1950), oleh seorang ahli ekonomi dari Prancis. Prroux berpendapat bahwa
pembangunan tidak terjadi secara bersamaan disuatu wilayah, tetapi
pembangunan berasal dari kutub atau pusat pertumbuhan.
Pusat pertumbuhan wilayah memiliki beberapa cirri, yaitu sebagai berikut.
1) Adanya hubungan intern dari berbagai sector
2) Multiplier effect
3) Konsentrasi geografis
4) Mendorong wilayah dibelakangnya
3. Teori Losch
Teori Losch pertama kali dikenalkan oleh August Losch pada tahun
1954. Teori losch menjelaskan bahwa teori lokasi berdasarkan aspek
permintaan sebagai variable utama dengan memperhitugkan harga produk
dan biaya produksi.

8. PEMBANGUNAN WILAYAH INDONESIA


1) Pembangunan yang Ideal
Pembangunan wilayah yang ideal adalah pembangunan yang seimbang
dan merata antarwilayah, baik wilayah pusat maupun dibelakangnya, baik
wilayah Indonesia bagian barat, bagian tengah, maupun bagian timur.
a. Tujuan Pembangunan yang Berimbang
 Mengembangkan perekonomian masyarakat secara bertahap.
 Mempererat pertummbuhan ekonomi.
 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya sesuai kapasitasnya.
 Meningkatkan lapangan pekerjaan
 Mendorong desentralisasi diberbagai bidang
 Meningkatkan ketahanan dan kemandirian nasional diberbagia
bidang.
 Menjadikan kondisi sosial,ekonomi, politik lebih stabil dan terhindar
dari berbagai konflik kepentingan.
b. Upaya Pembangunan yang Berimbang
Untuk mewujudkan pembangunan yang berimbang harus
memperhatikan factor-faktor berikut.
 Keterpaduan yang bersifat lintas sektoral dan lintas wilayah.
 Pendekatan bootom-up, yaitu mengikutsertakan masyarakat dalam
pembangunan.
 Bekerja sama antarwilayah, baik wilayah administrative, wilayah
perkotaaan-perdesaan, maupun wilayah hulu-hilir.
 Penegakan hokum yang konsisten dan konsekuen. Tujuannya untuk
menghindari keputusan sepihak.
2) Pembangunan Bebasis Wilayah
a. Pengembangan Wilayah Berbasis Karakter Sumber Daya
Pengebangan wilayah berbasis kaakteristik sumber daya harus
memperhatikan beberapa factor berikut.
 Segala bentuk pengembangan wilayah harus memanfaatkan
sumber daya yang ada.
 Memanfaatkan sector unggulan sebagai penggerak pembangunan.
 Pembangunan berbasis efisiensi menekankan pengembangan
wilayah melalui peningkatan bidang ekonomi yang lebih besar
disbanding bidang lainnya.
 Pengembangan wilayah melibatkan pelaku pembangunan.
b. Pengembangan Wilayah Berbasis Penataan Ruang
Konsep pengembangan wilayah berbasis ruang wilayah dapat
dikelompokkan menjadi berikut ini,
 Pusat pertumbuhan wilayah yang telah dijelaskan paa materi
sebelumnya.
 Konsep integrasi fungsional merupakan alternative pendekatan
yang menekankan adanya integrasi yang diciptakan di berbagai
pusat pertumbuhan.
 Konsep desentralisasi merupakan pendekatan yang ditujukan untuk
memprbaiki kelemahan pada konsep pusat pertumbuhan.

c. Pengembangan Wilayah Berbasis Wilayah Terpadu


Pengembangan wilayah berbasis Wilayah terpadu menekankan
kerja sama antarsektor, supaya keejahteraan penduduk meningkat dan
menanggulangi kemiskinan diwilayah tertinggal. Wilayah tetinggal
merupakan wilayah kondisinya masih tertinggal dari sector
ekonomi,sosial, maupun pemerintahan dibandingkan wilayah lainnya.
Untuk menentukan daerah tertinggal dapat menggunakan
indicator, yaitu kondisi ekonomi penduduk, sumber daya manusia,
kemampuan financial, aksebilitas, dan kondisi geografis.
d. Pengembangan Wilayah berbasis Klaster
Pengembangan wilayah berbasis klaster merupakan konsentrasi dari
sekelompok unit-unit dan lembaga yang bersaing, bekerja sama, dan
saling tergantung serta terkonsentrasi di suatu wilayah.
Supaya pengembangan wilayah berbasis klaster dapat berjalan,
perlu memperhatikan factor-faktor berikut.
1) Memahami kondisi ekonomi diwilayah yang ditinggalinya.
2) Melakukan kerja sama dengan unit usaha atau lembaga diwilayah
tersebut.
3) Dapat mengelola dan meningkatkan pelayanan.
4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, seperti tenaga ahli.
5) Melakukan inovasi dan kewirausahaan.
6) Mengembangkan pemasaran yang lebih luas dan meningkatkan
kualitas produk.
3) Pembangunan Wilayah Berkelanjutan
a. Definisi dan Konsep pembangunan Berkelanjutan
Menurut salim dalam mutta’ali (2012:4) pembangunan
berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang dioptimalkan
manfaat dari sumber daya alam manusia, dengan menyerasikan
sumber daya alam dan manusia dalam pembangunan.
b. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
 Mengurangi segala bentuk kemiskinan.
 Mengakhiri kelaparan dan mencapai ketahanan pangan.
 Menjamin kesehatan yang baik dan kesejahteraan inklusif
 Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkualitas.
 Kesetaraan gender
 Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi
 Ketersediaan energi bersih dan terjangkau.
 Pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang layak.
 Membangun industri , inovasi, dan infrastruktur yang inklusif
 Mngurangi kesenjangan intra dan antarnegara.
 Menjamin kota yang berkelanjutan dan inklusif
 Menjamin pola konsumsi dan produksi secara bertanggung
jawab.
 Memerangi perubahan iklim dan mengurangi dampaknya.
 Melestarikan kehidupan dibawah laut ( samudra) secara
berkelanjutan.
 \melindungi, mengembalikan keberlangsungan ekosistem darat.
 Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif.
 Kemitraan dalam mencapai tujuan.

c. Indikator Pembangunan Berkelanjutan


1) Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tetap menjaga stabilitas
ekosistem alam.
2) Paradigm pembangunan selama ini adalah keuntungan ekonomi.
3) Tujuan utama pembangunan berkelanjutan adalah mengentaskan
kemiskinan, peningkatan pendapatan, membuka kesempatan
kerja dan lainnya.

d. Strategi Pembangunan Berkelanjutan


Komponen yang harus diperhatikan :
1) Pemerataan dan Keadilan sosial
2) Menghargai keberagaman hayati
3) Menggunakan pendekatan yang integrative
4) Pembangunan jangka panjang.

e. Implementsi Pembangunan Berkelanjutan


Selama ini, Indonesia menempatkan pertumbuhan ekonomi
sebagai indicator keberhasilan pembangunan. Dengan paradigma
pembangunan yang dianut, pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya
sekitar 5-6%. Berbagai usaha yang dilakukan oleh peemerintah untuk
meningkatkan perekonomian, seperti pembangunan infrastruktur,
pembukaan lahan baru, investasi dibidang industry, Dan sebagainya.

9. PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH


Perlunya penataan ruang wilayah didasari oleh beberapa hal berikut.
 Menyediakan lahan bagi kepentingan umum.
 Menghindari dampak buruk dari aktivitas masyarakat.
 Menjaga kelestarian lingkungan, supaya sumber daya alam dapat
dimanfaatkan sesuai fungsi dan daya dukung.

Dalam melaksanakan pembangunan dapat mengacu pada rencana tata ruang


wilayah yang telah ditetapkan.

1. Konsep Rencana Tata Ruang Wilayah


Pada dasarnya konsep tata ruang wilayah adalah untuk membangun
wilayah yang berdasarkan aspek produktivitas, keamanan, kenyamanan, dan
bermanfaat bagi masyarakat.
2. Tujuan Penataan Ruang Wilayah
 Untuk menghindari konflik kepentingan dalam pembangunan.
 Menghindari deskriminasi penggunaan dan pemanfaatan sumber daya
alam.
 Mengoptimalkan pemanfaatan ruang wilayah sesuai daya dukung wilayah.
 Memudahkan pemanfaatan fasilitas dan pelayanan sosial ekonomi, bagi
masyarakat.
 Menciptakan kesesuaian antara kebutuhan dengan kemampuan wilayah.
 Menciptakan interaksi fungsional yang optimal antara unit-unit wilayah
ataupun wilayah lainnya.
 Menjaga kelestarian ruang wilayah dan meenjamin keberlanjutan
pembangunan diberbagai sector.
 Memudahkan masyarakat dalam berpartisipasi dalam pembangunan.
 Memudahkan masyarakat dalam berpartisipasi dalam pembangunan.
 Terciptanya pola pemanfaatan ruang wilayah yang dapat mengakomodir
berbagai kegiatan didalam wilayah .
 Pembangunan dapat tercapai sesuai degan rencan tata ruang wilayah yang
telah direncanakan, sehingga ksejahteraan masyarakat meningkat.

3. Fungsi dan Manfaat Penataan Ruang Wilayah


 Sebagai acuan dalam penyususnan rencana jangka panjang daerah
(RPJPD) dan rencana jangka menengah daerah (RPJMD)
 Pedoman dalam pemanfaatan ruang wilayah dan untuk
mengembangkannya.
 Pedoman dalam mewujudkan pembangunan yang seimbang dan merata
diberbagai sector.
 Acuan dalam penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah
kabupaten/kota.
 Sebagai pedoman pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dalam
pengembangan wilayah yang terdiri atas batas-batas wilayah, perizinan,
sanksi, dan sebagainya.
 Pedoman pemanfaatan administrasi pertahanan.

4. Perencanaan Penataan Ruang Wilayah


a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Beberapa aspek dalam rencana tata ruang wilayah nasional sbb:
1) Tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional.
2) Rencana struktur ruang wilayah nasional
3) Rencana pola ruang wilayah yang terdiri atas kawasan lindung dan
kawasan budidaya.
4) Penetapan kawasan strategi nasional.
5) Arahan pemanfaatan ruang wilayah jangka pendek dan menengah.
6) Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional.

Rencana tata ruang wilayah digunakan untuk :

1) Sebagai pedoman penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi dan


kabupaten/kota;
2) Penyusunan rencana tata pembangunan jangka panjang dan menengah
nasional;
3) Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
nasiona;
4) Penetapan lokasi dan fungsi ruang
5) Penataan ruang kawasan strategis nasional.

b. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi


Rencana tata ruang wilaayah provinsi berisi tentang:
1) Arahan pengelolaan kawasan lindung dan budidaya,perdesaan, perkotaan
dan kawasan tertentu.
2) Arahan pengembangan kawasan permukiman, industry, budaya,
pertmbangan dan sebagainya.
3) Arahan pengembangan sistem sarana prasarana wilayah yang meliputi
jaringan transportasi, komunikasi, irigasi dan sebagainya.
4) Arahan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam lainnya.

Rencana tata ruang wilayah provinsi digunakan sebagai pedoman


berikut:
1) Penyusunan rencana pebangunan jangka panjang dan menengah
provinsi.
2) Pemanfaatan dan pengendalian ruang wiilayah provinsi
3) Menciptakan keterpaduan dan keseimbangan wilayah antarsektor
4) Penetapan ruang untuk investasi
5) Penetapan ruang kawasan strategi provinsi

c. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/kota


Rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota berisi tentang :
1) Pengelolaan kawasan lindung dan budidaya.
2) Pengelolaan kawasan perdesaan, perkotaan, dan tertentu.
3) Sistem prasarana transportasi , komunikasi, pengairan, energy dan
sarana.
4) Tata guna tanah dengan memperhatikan potensi dan kondisi
lingkungan.

Manfaat RTRW Kabupaten/kota adalah sbb:

1) Mewujudkan keterpduan pembangunan dalam wilayah kota.


2) Mewujudkan keserasian pembangunan wilayah kota dengan sekitarnya.
3) Menjamin terwujudnya tata ruang wilayah kota yang berkualitas.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur yang terkait kepadanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan
aspek fungsional. Tipologi wilayah, dapat diklasifikasikan menjadi lima kategori yaitu:
wilayah homogeny, wilayah nodal, wilayah perencanaan, wilayah administrasi , dan
wilayah pesisir
Perwilyahan adalah suatu metode yang menerapkan konsep wilayah pada skala
luas untuk mengklasifikasikan bentang bumi. Setiap wilayah memiliki unsur –unsur
dan batasan wilayah tertentu. Untuk menentukan regionalisasi suatu wilayah, maka
menggunakan unsure geografi tertentu yang lebih dominan dibandingkan aspek
lainnya.
Pusat pertunbuhan wilayah merupakan daya tarik bagi wilayah-wilayah lain
disekitarnya. Pusat pertumbuhan wilayah dapat berkembang secara alami maupun
terencana.
Pembangunan wilayah di Indonesia dilaksanakan bertujuan untuk
menyejahterakan penduduk, pemerataan pembangunan dengan memanfaatkan
potensi sumber daya alm, sumber daya manusia , modal dan yang lainnya.
Lokasi memegang peranan penting dalam percepatan pertumbuhan ekonomi
disuatu wilayah. Demikian juga dengan lokasi fasilitas pendukung sebagai
pendukung kegitan penduduk. Dengn demikian, teori lokasi merupakan teori dasar
dalam analisis spasial dimana tata ruang dan lokasi kegiatan ekonomi merupakan
unsur utama.
Rencana tata ruang wilayah adalah suatu sistem proses untuk menentukan
struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana
tata ruang. Konsep perencanaan tata ruang wilayah adalah untuk membangun
wilayah yang berdasarkan aspek produktivitas, keamanan, kenyamanan dan
brmanfaat bagi masyarakat.
B. Saran
1. Bagi seluruh siswa untuk terus menambah wawasan pengetahuan mengenai
wilayah dan perwilahan
2. Semoga dengan adanya makalah ini baik penyusun maupun pembaca dapat
memberi pengetahuan dan wawasan tentang hal-hal yang telah saya jelaskan

Apabila pembaca menemukan kata-kata yang kurang berkenan, penyusun


mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai