Mapel : Geografi
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah swt. Yang Maha Murah atas kemurahan-
Nya sehingga makalah geografi ini dapat terselesaikan. Terdapat beberapa sumber yang saya
kembangkan yakni, buku mengkaji ilmu geografi XII, internet dan sumber pendukung
lainnya.
Makalah ini mengkhusus pada materi wilayah dan perwilayahan yang dilengkapi
dengan indicator pencapaian pada subbab ini.
Saya sadar, bahwa makalah ini masih belum termasuk kategori makalah sempurna.
“Tiada gading yang tak retak” , demikian pepatah bijak di masyarakat kita. Semoga makalaah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Muhammad Faisal
PEMBAHASAN
A. WILAYAH
Wilayah merupakan bagian dari permukaan bumi yang teritorialnya dibedakan
dengan daerah yang lain berdasarkan karakteristik tertentu.
Pembagian Wilayah :
a. Wilayah Homogen
Wilayah Homogen merupakan wilayah yang memiliki karakteristik yang
relatif sama. Misalnya wilayah kepulauan dengan aktivitas sebagai nelayan.
b. Wilayah Nodal
Wilayah nodal merupakan wilayah yang memiliki sifat ketergantungan
antara pusat wilayah dengan daerah dibelakangnya (hinterland). Contoh : hutan
lindung yang ada di daerah hulu merupakan hutan lindung dan penyangga yang
ditujukan untuk melindungi kawasan budidaya dibawahnya.
c. Wilayah Perencanaan/Pengeolaan khusus
Berupa wilayah yang dibatasi dengan kenyataan sifat-sifat tertentu pada
wilayah, baik sifat alamiah maupun nonalamiah yang sedemikian rupa sehingga
perlu direncanakan dalam ksatuan wilayah perencanaan.
Contoh : Daerah Aliran Sungai (DAS).
d. Wilayah Administratif-politis
Wilayah administrasi merupakan wilayah yang batas-batasnya berdasarkan
kepentingan administrasi pemerintahan atau politik.
Contoh : wilayah provinsi,kabupaten, kota, kcamatan, desa, RT/RW.
e. Wilayah Pesisir
Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut
yang dipengaruhi oleh perubahan didarat dan laut.
B. PERWILAYAHAN
Menurut Tejoyuwono (2006:2) Perwilayahan adalah suatu metode yang
menerapkan konsep wilayah pada skala luas untuk mengklasifikasikan bentang bumi.
Tujuan Perwilayahan
1. Untuk pemerataan pembangunan diwilayah dan semua bidang, sehingga dapat
mengurangi kesenjangan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang
lainnya.
2. untuk mempermudah koordinasi semua program pembangunan setiap
daerahnya.
3. Mengumpulkan informasi dari suatu wilayah sebagai bahan dalam perencanaan
dan program pembangunan.
4. Lebih memudahkan pembuat kebijakan dalam melakukan perencanaan dan
pengelolaan potensi yang ada.
5. Dapat merancang prioritas pembangunan berdasarkan sumber daya local.
Cara Perwilayahan
a. Uniform Region
Uniform region merupakan wilayah yang dibentuk karena adanya persamaan
ketampakan, seperti iklim, tanah, penggunaan tanah, vegetasi, dan sebagainya.
Uniform region disebut juga dengan wilayah formal.
Wilayah formal berdasaran karakteristik fisik, misalnya iklim, jenis tanah,
jenis batuan, topologi, dan vegetasi. Contoh : pegunungan karst, wilayah dataran
rendah, wilayah dataran tinggi, dan wilayah hutan mangrove.
Wilayah Formal berdasarkan karakteristik sosial budaya seperti wilayah
pemukiman, wilayah kumuh, wilayah cagar budaya, wilayah perkebunan, dan
wilayah industry. Uniform region dicirikan oleh sesuatu pda manusia maupun
alam, seperti bahasa, perilaku, bentuk lahan, agama, dan lainnya.
b. Wilayah Nodal/ Fungsional
Prinsip dasar perwilayahan nodal adalah terdapat inti disekitarnya sebagai
pendukung. Wilayah nodal ditandai dengan adanya gerak dari dank e pusat
wilayah. Pusat wilayah ini disebut dengan node.
Interaksi antar inti wilayah dicirikan dengan transportasi dan komunikasi
yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan setiap wilayah. Misalnya
pada perkembangannya, Surabaya, Sidoardjo, dan Bangkalan merupakan
wilayah yang berdiri sendiri-sendiri. Seiring dengan perkembangannya, kota
Sidoardjo dan Bangkalan menjadi penyangga bagi perkembangan kota
Surabaya. Dalam pengertian lain, wilayah Sidoardjo dan Bangkalan merupakan
wilayah fungsional bagi Surabaya. Begitu pula dengan wilayah Surabaya yang
menjadi wilayah fungsional bagi wilayah Bangkalan dan Sidoardjo.
c. Generic Region
Generic region merupakan wilayah Yng diklasifikasikan berdasarkan
jenisnya sehingga fungsi wilayahnya diabaikan. Misalnya wilayah perkebunan
teh, wilayah perkebunan tebu, wilayah perkebunan karet, wilayah pertanian
lahan basah, dan wilayah pertanian lahan kering.
Perwilayahan ini didasarkan pada satu ketampakan saja. Misalnya wilayah
perkebunan the, yang ditonjolkan adalah satu jenis vegetasi, yaitu teh.
d. Spesific Region
Spesific region merupkan wilayah berdasarkan kekhususan, sehinngga
memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan lainnya. Contoh specific
region di Indonesia adalah pembagian karakteristik fauna, yaitu wilayah fauna
bagian barat (asia), wilayah fauna bagian tengah (Peralihan), dan wilayah fauna
bagian timur (Australia).
Contoh lain adalah pembagian wilayah berdasarkan waktu, yaitu wilayah
waktu Indonesia bagian timur, wilayah waktu Indonesia bagian tengah, dan
wilayah waktu Indonesia bagian barat.
6. PUSAT PERTUMBUHAN WILAYAH
a. Fungsi pusat pertumbuhan wilayah
Memudahkan pemerintah dalam pengelolaan wilayah.
Koordinasi antarwilayah menjadi lebih mudah.
Dapat ijadikan sebagai acuan dalam mengambil kebijakan berdasarkan
perkembangan wilayah.
Pemerataan pembangunan wilayah sehingga kesenjangan dapat
diperkecil.
Sebagai pertimbangan dalam pembangunan.
Memantau perkembangan willayah apakah lebih maju atau mundur.
b. Factor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan wilayah
Sumber Daya Alam
Sumber daya Manusia
Lokasi
Fasilitas Pendukung
Kondisi sosial ekonomi
c. Pusat pertumbuhan wilayah Indonesia
Koridor Ekonomi Indonesia
Sumatra
Sentra produksi dan pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi
Nasional.
Jawa
Pendorong industry dan jasa Nasional
Kalimantan
Pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan lumbung
energi nasional
Sulawesi
Pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan,
perikanan, migas dan pertmbangan nasional.
Bali-Nusa Tenggara
Pintu gerbang Pariwisata dan pendukung pangan nassional.
Kepulauan Maluku-Papua
Pusat pengembangan pangan, perikanan, Energi, dan
pertambangan nasional.
d. Kawasan pengembangan ekonomi terpadu (KAPET)
Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) merupakan
kawasan yang cepat tumbuh, memiliki potensi uggulan sehingga dapat
menggerakkan ekonomi dikawasan sekitarnya.
Berdasarkan direktorat kawasan khusus dan daerah tertinggal
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS
(2008), Sampai saat ini pemerintah telah menetapkan 13 kapet yaitu :
KAPET Biak
KAPET Batulicin
KAPET Sasamba
KAPET Sanggau
KAPET Manado Bitung
KAPET Mbay
KAPET Parepare
KAPET Seram
KAPET Bima
KAPET Batui
KAPET Bukari
KAPET Das Kakab
KAPET Sabang.
e. Pengaruh pusat pertumbuhan wilayah Indonesia
1) Adanya mobilitas dan migrasi penduduk dari wilayah pendukung ke
pusat wilayah (desa-kota).
2) Meningkatkan taraf hidup masyarakat, karena terbukanya lapangan
pekerjaan.
3) Peluang kerja diberbagai sector yang semakin luas.
4) Adanya pergerakan arus barang, sehingga berdampak pada sector lain
seperti transportasi, jasa, perdagangan, dan perkantoran.
5) Perubahan sosial masyarakat, karena interaksi yang semakin
kompleks
6) Pusat-pusat pertumbuhan wilayah semakin berkembang.
7) Adanya akulturasi dan asimilasi budaya akibat mobilitas penduduk.
8) Terjadi kesenjangan apabila pembangunan tidak dilakukan dengan
tepat dan terarah.
7. TEORI LOKASI
Lokasi memegang perranan penting dalam percepatann pertumbuhan
ekonomi disuatu wilayah. Demikian juga dengan lokasi fasilitas pendukung
sebagai pendukung kegiata penduduk. Dengan demikian, teori lokasi
merupakan teori dasar dalam analisis special dimana tata ruang dan lokasi
kegiatan ekonomi merupakan unsure utama.
1. Teori Tempat Sentral ( Central Place Theory )
Teori tempat pusat pertama kali dikembangkan oleh Walter Christaller
pada tahun 1933. Christaller mendefinisikan bahwa pusat pelayanan atau
tempat pusat merupakan kota yang menyajikan barang dan jasa bagi
penduduk yang berada di wilayah sekelilingnya dengan membentuk
hierarki berdasarkan jarak dan jumlah penduduk.
Pada aktivitas ekonomi terdapat istilah :
a) Ambang ( threshold )
Ambang atau threshold yaitu jumlah minimal penduduk untuk
menunjang aktivitas barang dan jasa tersebut supaya berjalan lancer.
b) Jarak ( Range )
Jarak atau Range yaitu kemampua penduduk dalam menjangkau
dan memperoleh kebutuhannya.