ENDE
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatakan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
tuntunannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah meteodologi keperawataan dengan
judul ”PENGKAJIAN DALAM KEPERAWATAAN “ dalam penyusunan ini saya tidak lepas
dari bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
terkait.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu saya mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya maupun pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................
Kata Pengantar...............................................................................................
Daftar isi.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit. Merupakan suatu
yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak, harta yang melimpah, memiliki
paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika
kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat,
paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap
dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak akan selalu
sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita bisa menjaga diri untuk
terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit.
Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat
adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan
menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya
penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan
penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk
menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku
seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat
dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini ma
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian PHBS adalah
semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat.
PHBS penting untuk dijalani secara rutin karena dapat memberikan beberapa manfaat berikut ini:
Salah satu tujuan utama penerapan PHBS adalah untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
Dengan membiasakan diri hidup bersih dan sehat, Anda akan terhindar dari berbagai virus, bakteri,
jamur, dan parasit penyebab penyakit infeksi.
2. Mendukung produktivitas
Badan yang sehat dan lingkungan yang bersih akan mendukung kelancaran proses belajar mengajar,
bekerja, dan kegiatan lainnya. Selain itu, Anda pun akan menjadi lebih nyaman dan bersemangat dalam
beraktivitas.
PHBS yang diterapkan di rumah tangga juga turut berperan dalam mengoptimalkan tumbuh kembang
anak dan mencegah stunting.
Dengan kebersihan yang terjaga, anak-anak akan terlindungi dari kuman penyebab penyakit. Hal ini
dapat menjadi faktor penting guna mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak sejak usia dini.
Lingkungan yang bersih, asri, dan hijau pastinya akan lebih nyaman untuk dijadikan tempat tinggal. Oleh
karena itu, setiap anggota masyarakat perlu menerapkan kebiasaan PHBS untuk menjaga kebersihan
lingkungannya.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak buang air kecil dan
buang air besar di sungai, serta melakukan penghijauan dengan menanam pohon di sekitar rumah.
TUJUAN PHBS
masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatkan peran aktif masyarakat termasuk
swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat hidup yang optimal
Ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga, Sekolah, Tempat Kerja, Sarana
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditiap tatanan diperlukan pengelolaan manajemen
tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di lima tatanan, yaitu tatanan
rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, tatanan sekolah, dan tatanan institusi
kesehatan.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan
pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta
berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS.Melalui penerapan PHBS di
tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat umum akan terjaga
kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit.
Indikator tatanan tempat-tempat umum :
a. PHBS di pasar
2) Menggunakan jamban
2) Menggunakan jamban
2) Menggunakan jamban
2) Menggunakan jamban
Ruang lingkup dan tujuan UKS tidak lain mengarah pada praktik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
di sekolah. Karena terdiri dari sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran.Sehingga secara
mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya,serta berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan sehat.
Perilaku Hidup Bersih (PHBS) di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para
pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat.Manfaat yang didapat adalah setiap pekerja
meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit, Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada
peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga, Pengeluaran biaya rumah tangga hanya
ditujukan untuk peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan.
Berikut adalah apa yang harus dilakukan di tempat kerja untuk menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat.
4) Letakkan sampah di tempatnya: pisahkan sampah basah, sampah kering dan sampah berbahaya
9) Konsumsi makanan bergizi seimbang: makan buah dan sayur 3-5 porsi she
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS
dan berperan aktif dalam mewujudkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sehat dan mencegah
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guna efektivitas PHBS di fasilitas pelayanan
kesehatan yaitu :
4) Larangan merokok
1. Pasien
2. Keluarga pasien,
3. Pengunjung,
4. Petugas kesehatan,
5. Karyawan
Strategi PHBS
Kebijakan Nasional Promosi kesehatan menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS
yaitu (Notoatmodjo, 2007):
Merupakan proses pemberian informasi secara terus menerus dan berkesinambungan agar sasaran
berubah dari aspek knowledge, attitude, dan practice. Sasaran utama dari pemberdayaan adalah
individu dan keluarga, serta kelompok masyarakat.
Upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau
melakukan perilaku yang diperkenalkan. Terdapat tiga pendekatan dalam bina suasana antara lain:
Upaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dari pihak-pihak terkait (stakeholders). Pihak-
pihak terkait ini dapat berupa tokoh masyarakat formal yang berperan sebagai penentu kebijakan
pemerintahan Dan penyandang dana pemerintah. Selain itu, tokoh masyarakat informal seperti tokoh
agama, tokoh pengusaha, dan lain sebagainya dapat berperan sebagai penentu kebijakan tidak tertulis
dibidangnya atau sebagai penyandang dana non pemerintah. Sasaran advokasi terdapat tahapan-
tahapan yaitu:
c. Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan alternatif pemecahan masalah
d. Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif pemecahan masalah
A. Ketersediaan air bersih yang bebas dari jentik nyamuk, air bersih yang tersedia di sekolah
dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk berbagai keperluan. Siswa dan guru dapat
menggunakan air bersih untuk mencuci tangan dengan menggunakan air bersih yang
mengalir sebelum makan dan sesudah air besar. Perilaku cuci tangan dengan air mengalir
dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipus,
cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagainya. Kegiatan
pemeriksaan tandon air bersih dilakukan untuk memberantas penyakit yang disebabkan
oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah. Memberantas jentik nyamuk
dilingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur)
tempat-tempat penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air
minum, dll) minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik nyamuk
ini kemudian disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.
B. Fasilitas penunjang PHBS yang lain adalah tersedianya kantin sekolah dengan jajanan yang
sehat. Ketersediaan jamban yang bersih, tempat dan program olahraga yang teratur dan
terukur, dan juga adanya tempat sampah. Dimana fasilitas tersebut dapat menunjang siswa
dan siswi dalam berperilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.
A. Faktor predisposisi
Terbentuknya suatu perilaku baru dimulai pada kognitif domain dalam arti subjek tahu terlebih dahulu
terhadap stimulus sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subjek tersebut, selanjutnya
menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap subjek. Pengetahuan dan sikap subjek terhadap PHBS
diharapkan akan membentuk perilaku (Psikomotorik) subjek terhadap PHBS. Faktor-faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain ; pengetahuan, sikap,
keyakinan, kepercayaan, dan juga nilai-nilai tradisi.
Hubungan antara konsep pengetahuan dan praktek kaitannya dalam suatu materi kegiatan biasanya
mempunyai anggapan yaitu adanya pengetahuan tentang manfaat suatu hal yang akan menyebabkan
orang mempunyai sikap positif terhadap hal tersebut. Selanjutnya, sikap positif ini akan mempengaruhi
untuk ikut dalam kegiatan ini niat ikut serta dalam kegiatan ini akan menjadi tindakan apabila
mendapatkan dukungan sosial dan tersedianya fasilitas kegiatan ini disebut perilaku. Berdasarkan teori
WHO menyatakan bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku ada tiga alasan diantaranya ;
sumber daya(resource) meliputi fasilitas pelayanan kesehatan dan pendapatan keluarga.
C. Faktor penguat
Faktor yang mendorong untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan yang terwujud dalam peran
keluarga terutama orang tua, guru, dan petugas kesehatan untuk saling bahu-membahu, sehingga
tercipta kerja sama yang baik antara pihak rumah dan sekolah yang akan mendukung anak dalam
memperoleh pengelaman yang hendak dirancang, lingkungan yang bersifat anak sebagai pusat yang
akan mendorong proses belajar melalui penjelajah dan penemuan untuk terjadinya suatu perilaku. Hak-
hak orang sakit (RIGHT) dan kewajiban sebagai orang sakit sendiri maupun orang lain (terutama
keluarganya), yang selanjutnya disebut perilaku orang sakit.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi PHBS anak sekolah menurut Hadi Wiryono (2010) berasal dari :