Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

KONSEP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

OLEH KELOMPOK III


1. MARTA TIWE (PO.5303202200502)
2. MIRANTI R.H.A. LAPE (PO.5303202200503)
3. NUR ALAWYAH (PO.5303202200504)
4. NUR LATIFAH (PO.5303202200505)
5. RAYMUNDUS Y. LUER (PO.5303202200506)
6. SAVERINUS GAMPU (PO.5303202200507)
7. YOHANES NIPA (PO.5303202200509)

KELAS/ SEMESTER : 1A/II

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PEROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

ENDE
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatakan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
tuntunannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah meteodologi keperawataan dengan
judul ”PENGKAJIAN DALAM KEPERAWATAAN “ dalam penyusunan ini saya tidak lepas
dari bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang
terkait.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu saya mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya maupun pembaca.

Ende, 14 maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................

Kata Pengantar...............................................................................................

Daftar isi.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang`..................................................................................


1.2 Tujuan...............................................................................................
1.3 Manfaat .............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian proses keperawataan.............................................


2.2 Pengertian pengkajian............................................................
2.3 Tujuan pengkajian ...................................................................
2.4 Macam-macam data................................................................
2.5 Teknik pengumpulan data..........................................................
2.6 Klasifikasi data .........................................................................
2.7 Validasi data ….........................................................................
2.8 Pencataan dan laporan pengkajian keperawataan......................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................
3.2 Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit. Merupakan suatu
yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak, harta yang melimpah, memiliki
paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika
kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat,
paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap
dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.

Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak akan selalu
sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita bisa menjaga diri untuk
terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang mutlak harus dijaga.

Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit.
Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat
adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan
menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya
penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan
penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk
menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat

Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku
seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat
dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini ma

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan PHBS ?


2. Apa saja manfaat PHBS ?
3. Apa saja tujuan PHBS ?
4. Apa saja indikator PHBS dalam setiap tatanan ?
5. Bagaimana Strategi yang digunakan dalam penerapan PHBS ?
6. Apa saja faktor penunjang PHBS ?
7. Apa Faktor yang mempengaruhi prilaku PHBS ?

C. Tujuan

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.Menjelaskan pengertian PHBS

2.Menjelaskan manfaat PHBS


3. Menjelaskan tujuan PHBS

4. Menjelaskan indikator PHBS

5.menjelaskan strategi pengembangan PHBS

6.menjelaskan faktor penunjang PHBS

7.menjelaskan faktor yang mempengaruhi PHBS


pengertian PHBS

PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian PHBS adalah
semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat.

Manfaat Menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

PHBS penting untuk dijalani secara rutin karena dapat memberikan beberapa manfaat berikut ini:

1. Mencegah penyakit infeksi

Salah satu tujuan utama penerapan PHBS adalah untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
Dengan membiasakan diri hidup bersih dan sehat, Anda akan terhindar dari berbagai virus, bakteri,
jamur, dan parasit penyebab penyakit infeksi.

2. Mendukung produktivitas

Badan yang sehat dan lingkungan yang bersih akan mendukung kelancaran proses belajar mengajar,
bekerja, dan kegiatan lainnya. Selain itu, Anda pun akan menjadi lebih nyaman dan bersemangat dalam
beraktivitas.

3. Mendukung tumbuh kembang anak

PHBS yang diterapkan di rumah tangga juga turut berperan dalam mengoptimalkan tumbuh kembang
anak dan mencegah stunting.

Dengan kebersihan yang terjaga, anak-anak akan terlindungi dari kuman penyebab penyakit. Hal ini
dapat menjadi faktor penting guna mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak sejak usia dini.

4. Melestarikan kebersihan dan keindahan lingkungan

Lingkungan yang bersih, asri, dan hijau pastinya akan lebih nyaman untuk dijadikan tempat tinggal. Oleh
karena itu, setiap anggota masyarakat perlu menerapkan kebiasaan PHBS untuk menjaga kebersihan
lingkungannya.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak buang air kecil dan
buang air besar di sungai, serta melakukan penghijauan dengan menanam pohon di sekitar rumah.

TUJUAN PHBS

Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan,sedaran dan kemauan

masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatkan peran aktif masyarakat termasuk
swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat hidup yang optimal

Ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga, Sekolah, Tempat Kerja, Sarana

Kesehatan dan tempat tempat umum.Tatanan adalah dimana sekumpulan orang

hidup, bekerja bermain, berinteraksi dan lain-lain. Untuk mewujudkan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditiap tatanan diperlukan pengelolaan manajemen

program PHBS melalui tahap pengkajian, perencanaan, penggerakan pelaksanaan

sampai dengan pemantauan dan penilaian.

tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di lima tatanan, yaitu tatanan
rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, tatanan sekolah, dan tatanan institusi
kesehatan.

1. PHBS Di Tatanan Rumah Tangga

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.

Indikator PHBS di tatanan rumah tangga:

a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

b. Memberi bayi ASI ekslusif

c. Menimbang bayi dan balita setiap bulan

d. Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun

e. Menggunakan air bersih

f. Menggunakan jamban sehat

g. Memberantas jentik di ruma

h. Makan sayur dan buah setiap hari

I. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

j. Tidak merokok di dalam rumah (Depkes RI, 2007).

2. PHBS Di Tatanan Tempat Umum

PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan
pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta
berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS.Melalui penerapan PHBS di
tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat umum akan terjaga
kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit.
Indikator tatanan tempat-tempat umum :

a. PHBS di pasar

1) Menggunakan air bersih

2) Menggunakan jamban

3) Membuang sampah pada tempatnya

4) Tidak merokok di pasar

5) Tidak meludah sembarangan

6) Memberantas jentik nyamuk

b. PHBS di tempat ibadah

1) Menggunakan air bersih

2) Menggunakan jamban

3) Membuang sampah pada tempatnya

4) Tidak merokok di tempat ibadah

5) Tidak meludah sembarangan

6) Memberantas jentik nyamuk

c.    PHBS di rumah makan

1) Menggunakan air bersih

2) Menggunakan jamban

3) Membuang sampah pada tempatnya

4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

5) Tidak merokok di rumah makan

6) Menutup makanan dan minuman

7) Tidak meludah sembarangan

8) Memberantas jentik nyamuk

d.   PHBS di angkutan umum

1) Menggunakan air bersih

2) Menggunakan jamban

3) Membuang sampah pada tempatnya

4) Tidak merokok di angkutan umum


5) Tidak meludah sembarangan

3. PHBS Di Tatanan Tempat Sekolah

Ruang lingkup dan tujuan UKS tidak lain mengarah pada praktik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
di sekolah. Karena terdiri dari sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran.Sehingga secara
mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya,serta berperan aktif dalam
mewujudkan lingkungan sehat.

Indikator PHBS di Sekolah:

1) Menyuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun.

2) Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.

3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

4) Olahraga yang teratur dan terukur.

5) Memberantas jentik nyamuk.

6) Tidak merokok di sekolah

7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.

4. PHBS Di Tatanan Tempat Kerja

Perilaku Hidup Bersih (PHBS) di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para

pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta

berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat.Manfaat yang didapat adalah setiap pekerja
meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit, Produktivitas pekerja meningkat yang berdampak pada
peningkatan penghasilan pekerja dan ekonomi keluarga, Pengeluaran biaya rumah tangga hanya
ditujukan untuk peningkatan taraf hidup bukan untuk biaya pengobatan.

Berikut adalah apa yang harus dilakukan di tempat kerja untuk menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat.

1) Kurangi menggunakan plastic/sterofoam

2) Manfaatkan kertas berkas

3) Matikan komputer dan peralatan listrik jika sudah tidak digunakan

4) Letakkan sampah di tempatnya: pisahkan sampah basah, sampah kering dan sampah berbahaya

5) Minimalkan penggunaan kendaraan pribadi ke kantor atau maksimalkan penumpang dalam 1


mobil
6) Tidak merokok

7) Beraktivitas fisik sekurangnya 30 menit setiap hari

8) Cuci tangan pakai sabun sesering mungkin

9) Konsumsi makanan bergizi seimbang: makan buah dan sayur 3-5 porsi she

5.PHBS Tatanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien,

masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS

dan berperan aktif dalam mewujudkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sehat dan mencegah

penularan penyakit di fasilitas pelayanan kesehatan.

Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guna efektivitas PHBS di fasilitas pelayanan

kesehatan yaitu :

1) Mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand wash)

2) Penggunaan air bersih, penggunaan jamban sehat

3) Membuang sampah pada tempatnya

4) Larangan merokok

5) Tidak meludah sembarangan

6) Pemberantasan jentik nyamuk

Tujuan PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan:

1. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat

2. Mencegah terjadinya penularan penyakit.

3. Menciptakan lingkungan yang sehat.

Sasaran PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan

1. Pasien

2. Keluarga pasien,

3. Pengunjung,

4. Petugas kesehatan,

5. Karyawan
  Strategi PHBS

Kebijakan Nasional Promosi kesehatan menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS
yaitu (Notoatmodjo, 2007):

1.             Gerakan Pemberdayaan (Empowerment)

Merupakan proses pemberian informasi secara terus menerus dan berkesinambungan agar sasaran
berubah dari aspek knowledge, attitude, dan practice. Sasaran utama dari pemberdayaan adalah
individu dan keluarga, serta kelompok masyarakat.

2.             Bina Suasana (Social Support)

Upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau
melakukan perilaku yang diperkenalkan. Terdapat tiga pendekatan dalam bina suasana antara lain:

a.       Pendekatan individu

b.      Pendekatan kelompok

c.       Pendekatan masyarakat umum

3.             Advokasi (Advocacy)

Upaya yang terencana untuk mendapatkan dukungan dari pihak-pihak terkait (stakeholders). Pihak-
pihak terkait ini dapat berupa tokoh masyarakat formal yang berperan sebagai penentu kebijakan
pemerintahan Dan penyandang dana pemerintah. Selain itu, tokoh masyarakat informal seperti tokoh
agama, tokoh pengusaha, dan lain sebagainya dapat berperan sebagai penentu kebijakan tidak tertulis
dibidangnya atau sebagai penyandang dana non pemerintah. Sasaran advokasi terdapat tahapan-
tahapan yaitu:

a.       Mengetahui adanya masalah

b.      Tertarik untuk ikut menyelesaikan masalah

c.       Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan alternatif pemecahan masalah

d.      Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif pemecahan masalah

e.       Memutuskan tindak lanjut kesepakatan

1. Faktor Penunjang PHBS

Fasilitas penunjang PHBS di sekolah antara lain

A. Ketersediaan air bersih yang bebas dari jentik nyamuk, air bersih yang tersedia di sekolah
dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk berbagai keperluan. Siswa dan guru dapat
menggunakan air bersih untuk mencuci tangan dengan menggunakan air bersih yang
mengalir sebelum makan dan sesudah air besar. Perilaku cuci tangan dengan air mengalir
dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipus,
cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagainya. Kegiatan
pemeriksaan tandon air bersih dilakukan untuk memberantas penyakit yang disebabkan
oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah. Memberantas jentik nyamuk
dilingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur)
tempat-tempat penampungan air (bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air
minum, dll) minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik nyamuk
ini kemudian disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.

B. Fasilitas penunjang PHBS yang lain adalah tersedianya kantin sekolah dengan jajanan yang
sehat. Ketersediaan jamban yang bersih, tempat dan program olahraga yang teratur dan
terukur, dan juga adanya tempat sampah. Dimana fasilitas tersebut dapat menunjang siswa
dan siswi dalam berperilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PHBS

A. Faktor predisposisi

Terbentuknya suatu perilaku baru dimulai pada kognitif domain dalam arti subjek tahu terlebih dahulu
terhadap stimulus sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subjek tersebut, selanjutnya
menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap subjek. Pengetahuan dan sikap subjek terhadap PHBS
diharapkan akan membentuk perilaku (Psikomotorik) subjek terhadap PHBS. Faktor-faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain ; pengetahuan, sikap,
keyakinan, kepercayaan, dan juga nilai-nilai tradisi.

B. Faktor pendukung atau pemungkin

Hubungan antara konsep pengetahuan dan praktek kaitannya dalam suatu materi kegiatan biasanya
mempunyai anggapan yaitu adanya pengetahuan tentang manfaat suatu hal yang akan menyebabkan
orang mempunyai sikap positif terhadap hal tersebut. Selanjutnya, sikap positif ini akan mempengaruhi
untuk ikut dalam kegiatan ini niat ikut serta dalam kegiatan ini akan menjadi tindakan apabila
mendapatkan dukungan sosial dan tersedianya fasilitas kegiatan ini disebut perilaku. Berdasarkan teori
WHO menyatakan bahwa yang menyebabkan seseorang berperilaku ada tiga alasan diantaranya ;
sumber daya(resource) meliputi fasilitas pelayanan kesehatan dan pendapatan keluarga.

C. Faktor penguat

Faktor yang mendorong untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan yang terwujud dalam peran
keluarga terutama orang tua, guru, dan petugas kesehatan untuk saling bahu-membahu, sehingga
tercipta kerja sama yang baik antara pihak rumah dan sekolah yang akan mendukung anak dalam
memperoleh pengelaman yang hendak dirancang, lingkungan yang bersifat anak sebagai pusat yang
akan mendorong proses belajar melalui penjelajah dan penemuan untuk terjadinya suatu perilaku. Hak-
hak orang sakit (RIGHT) dan kewajiban sebagai orang sakit sendiri maupun orang lain (terutama
keluarganya), yang selanjutnya disebut perilaku orang sakit.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi PHBS anak sekolah menurut Hadi Wiryono (2010) berasal dari :

a. Dukungan dari orang tua

b. Dukungan teman sekolah


c. Dukungan guru di sekolah

d. Sarana-prasarana menjadi pendukung dalam mewujudkan perilaku hidup bersih sehat di


sekolah seperti tempat pembuangan air yang bersih tempat pembuang air besar atau
jamban, tempat pembuangan sampah, tempat dan program olahraga yang tepat,
ketersediaan makanan bergizi di warung sekolah, UKS, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai