Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

PERCOBAAN VIII
RANGKAIAN ENCODER

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Hari : Selasa Tanggal : 7 Mei 2019 Jam : 07.00-08.40

Disusun oleh :
Mei Dwi Almiasih
081711333011

Anggota Kelompok :
1. Putri Maratus Sholihah (081711333043)
2. Amilatur Rohmah (081711333044)

Dosen Pembimbing : Yhosep Gita Yhun Yhuwana, S.Si. M.T.

LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
A. TUJUAN
1. Mempelajari cara kerja rangkaian Encoder atau Demultiplexer
B. DASAR TEORI

Encoder merupakan rangkaian digital yang terdiri dari data masukan dan
data keluaran, dimana jumlah bit data keluaran lebih sedikit dari jumlah bit data
masukan, dinamakan demultiplexer. Encoder banyak digunakan untuk memilih
atau menentukan posisi yang akan diterjemahkan ke dalam bit biner.

B QB

QA

Input Output
A B C D QB QA
0 1 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1
1 1 0 1 1 0
1 1 1 0 1 1
IC 74148 merupakan encoder yang mempunyai 3 bit keluaran, dilengkapi
dengan prioritas, dinamakan 8 line to 3 line priority encoder seperti gambar
berikut.

E0 GS A2 A1 A0

E1 74148

1 2 3 4 5 6 7 8

IC 74148 berisi 8 line to 3 line priority encoder mempunyai tabel


kebenaran seperti tabel berikut:

Input Output
E1 1 2 3 4 5 6 7 8 A2 A1 A0 GS E0
1 x x x x x x x x 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 x x x x x x x 0 0 0 0 0 1
0 x x x x x x 0 1 0 0 1 0 1
0 x x x x x 0 1 1 0 1 0 0 1
0 x x x x 0 1 1 1 0 1 1 0 1
0 x x x 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
0 x x 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
0 x 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

C. ALAT DAN BAHAN

1. IC 74148
2. Digital Trainer
3. Kabel penghubung (jumper)
D. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Perhatikan secara teliti data book untuk semua
IC yang digunakan.
2. Pasang IC 74148 pada digital trainer. Gunakan
jumper untuk menghubungkan pin input dengan saklar input dan pin
output dengan buffer output. Setelah dirangkai dengan benar, berikan
power supply pada semua IC yang akan digunakan, yaitu Gnd pada pin
Gnd dan 5 volt pada pin Vcc.
3. Berikan masukan dengan logika 1 (high) dan
atau logika 0 (low) pada input. Catat apa yang anda amati. Buat tabel
kebenaran dari hasil pengamatan anda.

E. DATA PENGAMATAN
Tabel kebenaran
Input Output
E1 1 2 3 4 5 6 7 8 A2 A1 A0 GS E0
1 X X X X X X X X 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
0 X X X X X X X 0 0 0 0 0 1
0 X X X X X X 0 1 0 0 1 0 1
0 X X X X X 0 1 1 0 1 0 0 1
0 X X X X 0 1 1 1 0 1 1 0 1
0 X X X 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
0 X X 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
0 X 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

Hasil Pengamatan
F. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Encoder adalah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal seperti data
ke dalam bentuk yang dapat diterima untuk transmisi data atau penyimpanan data.
Encoder banyak digunakan untuk memilih atau menentukan posisi yang akan
diterjemahkan ke dalam bit biner. Chip yang digunakan adalah chip IC 74148.
Gambar 1. Data Sheet IC 74148

IC 74148 merupakan IC encoder yang mempunyai 3 bit keluaran,


dilengkapi dengan prioritas yang dinamakan 8 line to 3 line priority encoder. IC
74148 terdiri dari 9 input dan 5 output dan IC ini dirancang untuk kecepatan
rendah. Dalam IC encoder ini, cara kerjanya dari 9 input ke 5 output dengan
menggabungkan 1 sampai 9 akan terjadi masukan atau input untuk
menyederhanakan cascanding (EI Input dan EO akan aktif). Dan sirkuit
cascanding ini tidak memerlukan sirkuit eksternal.

1. Cara kerja IC 74148 pada rangkaian adalah sebagai berikut :


a. Jika input pda E1 diberikan logika 1 (High) dan pada input yang lain diberi
logika X maka pada semua output akan menyala.
b. Jika input pada E1 di berikan logika 0 (Low) dan pada input yang lain diberi
logika 1 (High) maka pada output A2, A1, A0 dan GS akan menyala dan E0 akan
mati.
c. Jika input pada E1 dan 8 diberikan logika 0 (Low) dan pada input yang lain
diberi logika X maka output A2, A1, A0 dan GS akan mati dan E0 akan menyala.
d. Jika input E1 dan 7 diberi logika 0 (Low) sedangkan 8 diberi logika 1 (High)
dan input yang lain diberi logika X maka pada output A0 dan E0 akan menyala
dan output yang lain mati.
e. Jika input E1 dan 6 diberi logika 0 (Low) sedangkan 7, 8 diberi logika 1 (High)
dan input yang lain diberi logika X maka pada output A1 dan E0 akan menyala
dan output yang lain mati.
f. Jika input E1 dan 5 diberi logika 0 (Low) dan 6, 7, 8 diberi logika 1 (High) dan
input yang lain diberi logika X maka pada output A1, A0 dan E0 akan menyala
dan output yang lain akan mati.
g. Jika input E1 dan 4 diberikan logika 0 (Low) dan 5, 6, 7, 8 diberi logika 1
(High) dan input yang lain diberi logika X maka pada output A2 dan E0 akan
menyala dan output yang lain mati.
h. Jika input E1 dan 3 diberi logika 0 (Low) dan 4, 5, 6, 7, 8 diberi logika 1 (High)
dan input yang lain diberi logika X maka output A2, A0 dan E0 akan menyala dan
output yang lain mati.
i. Jika input E1 dan 2 diberi logika 0 (Low) dan 3, 4, 5, 6, 7, 8 diberi logika 1
(High) dan input yang lain diberi logika X maka pada output A2, A1 dan E0 akan
menyala dan ouput yang lain mati.
j. Jika input E1 dan 1 diberi logika 0 (Low) dan input yang lain diberi logika 1
(High) maka pada output A2, A1, A0 dan E0 akan menyala dan GS mati.

G. KESIMPULAN

Pada pembahasan rangkaian encoder dapat disimpulkan bahwa cara kerja


sebagai berikut :

1. Jika input pada E1 diberikan logika 1 (High) dan pada input yang lain
diberi logika X maka pada semua output akan menyala. Jika input pada E1
di berikan logika 0 (Low) dan pada input yang lain diberi logika 1 (High)
maka pada output A2, A1, A0 dan GS akan menyala dan E0 akan mati.
Jika input pada E1 dan 8 diberikan logika 0 (Low) dan pada input yang
lain diberi logika X maka output A2, A1, A0 dan GS akan mati dan E0
akan menyala. Jika input E1 dan 7 diberi logika 0 (Low) sedangkan 8
diberi logika 1 (High) dan input yang lain diberi logika X maka pada
output A0 dan E0 akan menyala dan output yang lain mati. Jika input E1
dan 6 diberi logika 0 (Low) sedangkan 7, 8 diberi logika 1 (High) dan
input yang lain diberi logika X maka pada output A1 dan E0 akan menyala
dan output yang lain mati. Jika input E1 dan 5 diberi logika 0 (Low) dan 6,
7, 8 diberi logika 1 (High) dan input yang lain diberi logika X maka pada
output A1, A0 dan E0 akan menyala dan output yang lain akan mati. Jika
input E1 dan 4 diberikan logika 0 (Low) dan 5, 6, 7, 8 diberi logika 1
(High) dan input yang lain diberi logika X maka pada output A2 dan E0
akan menyala dan output yang lain mati. Jika input E1 dan 3 diberi logika
0 (Low) dan 4, 5, 6, 7, 8 diberi logika 1 (High) dan input yang lain diberi
logika X maka output A2, A0 dan E0 akan menyala dan output yang lain
mati. Jika input E1 dan 2 diberi logika 0 (Low) dan 3, 4, 5, 6, 7, 8 diberi
logika 1 (High) dan input yang lain diberi logika X maka pada output A2,
A1 dan E0 akan menyala dan ouput yang lain mati. Jika input E1 dan 1
diberi logika 0 (Low) dan input yang lain diberi logika 1 (High) maka pada
output A2, A1, A0 dan E0 akan menyala dan GS mati.

H. DAFTAR PUSTAKA
Albert,Paul & Tjia. 1994. Elektronika Komputer Digital & Pengantar
Komputer Edisi 2. Jakarta: Erlangga.

Suprijanto,Bambang.tanpa tahun.Petunjuk Praktikum Elektronika


Digital.Laboratorium Elektronika Departemen Fisika Universitas
Airlangga : Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai