Mengenaskan, 6 Pekerja
Tewas Seketika di Bak
Pengolahan Kardus Telor
Sebanyak enam orang pekerja tewas di dalam bak penampungan bahan trey di Kampung Cibunar, Parung
Panjang, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/9/2017). Foto:Istimewa
BOGOR - Sebanyak enam orang pekerja ditemukan tewas di dalam bak penampungan
bahan trey (kardus tempat telor) di Kampung Cibunar RT01/04 Desa Cibunar, Kecamatan
Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena mengatakan, peristiwa ini terjadi Sabtu
(30/9/2017 sekitar pukul 14.00 WIB. ”Enam orang tewas di dalam bak penampungan bahan
trey dan satu orang meninggal di rumah sakit," ujar AKP Ita.
Berdasarkan informasi yang diperolah, keenam korban adalah Mulyadi (19), warga
Kampung Mancak, Desa Labuan, Kecamatan Mancak, Serang; dan Mas Joko (30), warga
Surabaya. Sisanya warga Kampung Cibunar Kasdun, RT 01/04, Desa Cibunar, Parung
Panjang, yakni masing-masing Ade Setiawan (40); Iwan (35); Dedi Junaedi (45); Samsuri
(45), dan Ahmad Holil (19) yang meninggal di rumah sakit.
“Polisi sudah mengamankan TKP, memasang police line, dan mengamankan pemilik
pabrik,” kata AKP Ita.
Menurut AKP Ita, kejadian ini bermula saat korban Iwan hendak menguras bak kardus yang
berkedalam sekitar 4 meter. Tetapi sekitar 2 menit kemudian, Ahmad Holil melihat Iwan
pingsan di dalam bak. Ia pun langsung berteriak meminta pertolongan sehingga karyawan
yang lain berdatangan dan langsung masuk ke dalam.
Mereka yang bermaksud memberikan pertolongan justru ikut terjatuh hingga akhirnya
meninggal dunia. Polisi kini sudah menyelidiki kasus tersebut. Dugaan sementara para
korban tewas akibat menghirup gas beracun di dalam bak penampungan tersebut.
1. Analisa Kasus
Meninggalnya pekerja di bak pengolahan kardus telor merupakan tamparan keras bagaimana
pentingnya sebuah Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) disebuah pabrik, 6 orang pekerja
pabrik tewas karena menghirup gas beracun. Hidrogen Sulfida (H2S) adalah gas beracun yang
sangat membahayakan. Dalam waktu singkat gas ini dapat melumpuhkan sistem pernafasan
dan dapat mematikan seseorang yang menghirupnya. Pada konsentrasi rendah gas H2S
memiliki bau seperti telur busuk, namun pada konsentrasi tinggi bau telur busuk tidak tercium
lagi karena secara cepat gas H2S melumpuhkan sistem syaraf dan mematikan indera
penciuman. Bila melakukan indentifikasi sebetulnya korban awalnya satu orang yang
ditemukan didalam sumur yang mempunyai kedalam 4 meter, tetapi karena panik dan tidak
ada SOP K3 di pabrik itu para pekerja lain menghampiri dan menolong korban, hasilnya bukan
korban yang terselamatkan melainkan menambah jumlah korban sampai 6 orang, Kecelakaan
kerja ini menjadi citra buruk bagi K3 di indonesia karena jumlah korban yang diakibatkan oleh
H2S sangat banyak. Kasus kematian terbanyak terjadi pada 2 februari 1975 di Kota Denver
USA yang menewaskan 9 orang. Setelah dilakukan peyelidikan teryata pabrik itu tidak memiliki
ijin oprasional, artinya peran pemerintah dalam memberikan ijin dan rekomendasi pembuatan
pabrik sangat penting dengan tidak mengesampingkan pengawasan terhadap pentingnya K3.
Kesehatan Keselamatan Kerja sangat penting didalam sebuah oprasional pekerjaan untuk
mencegah sebuah bencana yang dapat merugikan, bukan hanya untuk perusahaan tetapi para
pekerja perlu tau dan bisa mengaplikasikan K3 dilingkungan kerjanya untuk meminimalisir
dampak negatif tersebut. Seperti halnya yang telah terjadi di Kabupaten Bogor ini bila saja
Perusahaan/Pabrik patuh akan standarisasi sebuah pabrik maka kejadian tersebut tidak akan
terjadi.
PPE respirator
d. Jika level gas H2S 100 ppm atau lebih, maka dikatagorikan sebagai ILDH yaitu
Immediately dangerous to life and health.
e. Jika Memasuki daerah dengan kategori IDLH harus memakai respirator:
1. SCBA yaitu self contained breathing apparatus dengan minimum service life 30 menit.