Anda di halaman 1dari 3

Apakah pria perlu mengkhawatirkan ukuran penisnya?

Bagaimana ereksi
terjadi? Kenapa penis mengalami ereksi saat bangun tidur di pagi hari? Dengan
mengenali anatomi penis dan cara kerjanya kita dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut. 
Penis memiliki dua peran utama. Selain berperan sebagai organ seksual pada pria, penis juga
berfungsi sebagai jalan keluarnya urine dari tubuh, melalui saluran yang disebut uretra.

Mengenali Bagian Penis 


Mengingat fungsi penis yang sangat penting, pria seharusnya mengenali bagian-bagian organ
ini dengan baik, sehingga dapat menjaga kesehatannya. Secara umum, penis terdiri dari
beberapa bagian.

 Kepala penis
Pada ujung kepala penis, terdapat celah kecil atau bukaan saluran kencing untuk
urine dan air mani keluar. Pada penis yang tidak disunat, kepalanya ditutupi oleh
kulup. Saat lahir, semua batang penis tertutup oleh kulit luar atau kulup ini. Pada
sebagian pria, kulit kulup akan dipotong atau disunat, baik dengan alasan kesehatan,
agama, atau budaya. Sunatyang dilakukan dengan benar tidak akan mengganggu
fungsi dan kerja penis. Justru pada kondisi tertentu seperti fimosis, di mana kulup
tidak dapat ditarik dari kepala penis, dokter akan menyarankan sunat.
 Batang penis
Pada batang penis terdapat 3 bagian jaringan yang dapat berereksi, yang diselubungi
oleh lapisan kulit, saraf, dan pembuluh darah. Di dasar penis, terdapat jaringan
elastis yang berfungsi sebagai penyangga untuk menjaga posisi penis.
 Korpus kavernosum
Ini adalah jaringan yang berada di sepanjang batang penis, pada sisi kiri dan kanan.
Sebelum terjadi ereksi, jaringan ini akan penuh terisi dengan darah, sehingga batang
penis menegang.
 Korpus spongiosum
Ini merupakan satu kolom jaringan berongga yang berada di bagian punggung
Jaringan ini juga terisi dengan darah selama ereksi, menyebabkan saluran uretra
yang berjalan sepajang jaringan ini terbuka.

Ukuran penis baru akan terlihat sempurna saat mencapai usia pubertas dan berhenti ketika
masa pubertas berakhir. Pertumbuhan penis pada umumnya mencapai ukuran dewasa paling
lambat pada usia 18 tahun. Pada masa pubertas, juga akan tumbuh bulu-bulu kemaluan di
sekitar penis.

Bagaimana Ereksi Terjadi?


Penis bukanlah otot. Oleh karenanya, organ ini tidak dapat digerakkan secara sengaja saat
mengalami ereksi. Ereksi terjadi karena adanya perubahan aliran darah dalam penis. Ketika
seorang pria terangsang, saraf membuat pembuluh darah dalam penis melebar. Aliran darah
yang masuk akan lebih banyak dibandingkan yang keluar dari jaringan penis, sehingga
mengakibatkan jaringan korpus kavernosum mengeras.
Pria yang bangun tidur dengan penis yang ereksi sangat umum terjadi. Tiap pria sehat dapat
mengalami 3-5 ereksi selama masing-masing 25-35 menit sepanjang tidur malam.
Penyebabnya belum dapat diketahui pasti, namun kondisi ini dianggap sebagai bukti bahwa
penis bekerja dengan baik.
Tidak ada tulang dalam penis. Penis yang bengkok ke kanan atau kiri saat ereksi adalah hal
yang normal. Tapi jaringan di dalam batang penis yang penuh aliran darah saat penis ereksi,
dapat cedera dan mengalami robekan jika penis dibengkokkan dengan keras. Darah yang
keluar dari jaringan tersebut dapat mengakibatkan nyeri yang tidak tertahankan. Sebanyak
sekitar 30 persen kasus cedera semacam ini dapat terjadi saat pasangan seks berada di atas
tubuh pria ketika melakukan hubungan seksual. Frenulum, yaitu kulit tipis yang
menghubungkan penis dengan kulup, juga dapat robek. Umumnya diakibatkan penetrasi
seksual yang kasar. 

Ukuran Penis Rata-Rata


Banyak pria khawatir akan ukuran penisnya, sehingga banyak yang ingin
mencoba memperbesar penis. Penis pria dewasa rata-rata berukuran sekitar 8-9 cm pada
keadaan tidak ereksi, 12-14,5 cm pada keadaan ereksi, dan lingkar penis saat ereksi sekitar 8
– 10 cm. Kondisi seperti kedinginan atau rasa cemas dapat membuat ukuran penis mengecil
untuk sementara waktu. Anggapan bahwa ukuran penis sebanding dengan ukuran sepatu
seseorang hanyalah mitos.
Cara paling sederhana dalam menjaga kebersihan dan kesehatan penis adalah dengan
mencucinya menggunakan air hangat, terutama bagian dalam kulup jika tidak disunat.
Gunakan kondom saat berhubungan intim dengan pasangan yang Anda tidak tahu riwayat
seksualnya, agar terhindar dari penyakit menular seksual.
Terakhir diperbarui: 24 Desember 2017 
Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian

Anda mungkin juga menyukai