MOTIVASI
MOTIVASI
Nim : 18050404035
Prodi : S1 Pendidikan Tata Busana 2018
Referensi Buku :
1. Manajemen Dr. T. Hani Handoko, M.B.A 2015
2. Manajemen Sumber Daya Manusia Priyono dan Marnis 2008
MOTIVASI
Teori teori motivasi dapat diklasifikasi menjadi 3 kelompok yaitu petunjuk, isi, dan
proses. Teori-teori petunjuk mengemukakan bagaimana memotivasi para karyawan. Teori teori
isi adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada
pertanyaan “apa” dari motivasi. Teori-teori proses berkenaan dengan bagaimana perilaku dimulai
dan dilaksanakan atau menjelaskan aspek “bagaimana” dari motivasi
Teori Teori Isi
Teori ini kemudian dikenal dengan Teori Maslow atau Teori Hirarki Kebutuhan. Hirarki
kelima Kebutuhan tersebut diantaranya adalah :
Pembentukan Perilaku
B.F. Skinner mengemukakan teori pembentukan perilaku. pendekatan ini didasarkan
hukum pengaruh (law of effect)
Proses Pembentukan Perilaku :
tanggapan
stimulus tanggapan konsekuensi waktu yang
akan datang
Ada empat teknik yang dapat digunakan manajer untuk mengubah perilaku bawahan
yaitu penguatan positif, penguatan negative, pemadaman, hukum. Pedoman penggunaan
teknik pembentukan perilaku menurut W. Clay Hammer yakni:
Teori Porter-Lawler
Teori pengharapan dan motivasi dengan versi orientasi masa mendatang dan juga
menekankan antisipasi tanggapan-tanggapan atau hasil-hasil
Teori Keadilan
Teori ini mengemukakan bahwa orang akan cenderung membandingkan antara masukan
masukan yang mereka berikan kepada pekerjaannya dalam bentuk Pendidikan, pengalaman,
latihan dengan usaha, dengan hasil – hasil yang mereka terima. manajer harus mengetahui
ketidakadilan yang dirasakan. Keidakadilan ini akan ditanggapi dengam berbagai macam
perilaku. teori keadilan memberikan implikais bahwa penghargaan sebagai motivasi kerja yang
harus diberikan sesuai yang dirasa adil oleh individu-individu yang bersangkutan.
Kompensasi
Kompensasi merupakan semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang langsung
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan. Besarnya kompensasi (balas jasa) telah ditentukan dan diketahui sebelumnya,
sehingga karyawan secara pasti mengetahui besarnya penerimaan kompensasi yang akan
diterimanya. Besarnya kompensasi mencerminkan status, pengakuan dan tingkat pemenuhan
kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan beserta keluarganya.
Kompensasi dibedakan menjadi dua macam yaitu yang langsung dan tak langsung.
Kompensasi langsung berupa gaji, upah, upah insentif, sedangkan kompensasi tak langsung
berupa kesejahteraan karyawan. Gaji adalah balas jas yang dibayarkan secara periodik kepada
karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Upah adalah balas jasa yang dibayarkan
kepada pekerja harian dengan berpedoman atas Perjanjian yang disepakati. Upah insentif adalah
tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang pr estasi kerjanya diatas prestasi
standar.
3. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan memadai maka manajer akan lebih mudah
memotivasi karyawan, yang pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan
produktifitas.
4. Stabilitas
Karyawan Dengan program kompensasi yang berdasaran prinsip adil dan layak
maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
5. Peningkatan Disiplin
Pemberian kompensasi yang sesuai dengan prosedur akan berdampak pada
peningkatan disiplin karyawan.
Ada dua macam metode kompensasi, yaitu metode fungsi dan metode jamak. Ada dua
hal yang harus dipertimbangkan agar kompensasi dapat berjalan efektif. (1) Sistem kompensasi
harus tanggap terhadap situasi yang ada; (2) Sistem kompensasi harus dapat memotivasi
karyawan.
Penghargaan (reward) adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu
yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan
dalam bentuk material atau ucapan. Reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan
motivasi para karyawan agar mereka dapat bekerja tidak hanya untuk mencapai tujuan
organisasi. Tetapi juga untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dapat
dicapainya.
Hukuman (punishment) adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar
sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum atau menjadi lebih baik dengan
mempertimbangkan waktu, intensitas, jadwal, klarifikasi dan impersonalitas. Fungsi hukuman
yang berperan dalam pembentukan tingkah laku karyawan antara lain:
Pertanyaan:
1. Bagaimana jika suatu organisasi atau perusahaan memiliki karyawan yang kurang motivasi?
2. Sebutkan contoh sikap karyawan yang memiliki motivasi diri yang tinggi?
3. Bagaimana bentuk reward yang baik terhadap karyawan yang motivasi dirinya baiikk?