PANCASILA DALAM PRESPEKTIF SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
1. Masa Kejayaan Nasional
Sekitar abad V berdirilah kerajaan-kerajaan di Indonesia seperti Kerajaan Kutai (Kalimantan Timur) dan Kerajaan Tarumanegara (Jawa Barat). Pada abad ke-7 muncul Kerajaan Sriwijaya yang terletak di Sumatera. Sriwijaya berperan besar dalam politik Asia Tenggara. kerajaan ini mengembangkan diri dalam bidang kebudayaan. Masa kejayaan pada raja Balaputra. 4 abad berikutnya digantikan oleh Majapahit. Kerajaan ini mencapai puncak kemegahannya di bawah raja Hayam Wuruk, dengan Mahapatih Gajah Mada. Agama Budha dan Hindu yang memiliki pengaruh kuat berdampingan secara damai. Empu Prapanca menulis: Nagarakertagama (1365), Empu Tantular mengarang: Sutasoma. Di dalam buku Sutasoma ada kalimat “Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa”, artinya “Walaupun berbeda, satu jua adanya sebab tidak ada agama yang mempunyai tujuan yang berbeda” Kerajaan Islam pertama di Indonesia ialah Samudra Pasai (abad XIII). Setelah itu muncul Aceh sebagai Kerajaan Islam yang berpengaruh di Indonesia. pada abad XIV, Sultan Muda Iskandar Muda menjadi sultan terkenal dalam sejarah Aceh. Demak mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Trenggono. Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor adalah pangeran yang pernah menyerang Portugis di Malaka. Fatahillah menyerahkan Banten kepada Hassanudin, putarenya. Banten berkembang menjadi kerajaan yang berwibawa. Sultan Ageng Triyasa merupakan sultan Banteng yang terkenal dengan haluan politiknya yang tegas- tegas anti Belanda. Sejak abad XVI di Maluku terkenal empat kerajaan Islam: Jailolo, Ternate, Tidore dan Bacan. Sultan Hairun dan Baab Ullah adalah sultan-sultan terkenal di Ternate. Kerajaan goa dibawah pimpinan Sultan Hassanudin di Makassar, mempunyai haluan politik yang sangat keras terhadap penjajahan Belanda. Terkenal dengan “Ayam Jantan dari Timur”. Setelag Demak hancur, muncul Mataram. Mataram berkembang mencapai puncaknya di bawah kekuasaan Sultan Agung. Sultan Agung berhaluan politik keras menentang Belanda. 2. Perjuangan Bangsa Indonesia Melawan Penjajahan Orang-orang eropa mulai datang ke Indonesia, mereka adalah bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda. Bangsa eropa yang paling lama bertahan di Indonesia ialah Belanda melalui kongsi dagang VOC, yang kemudian berganti menjadi pemerintahan Hindia Belanda. Perlawanan-perlawanan untuk mengusir Belanda mulai muncul di berbagai daerah di Indonesia. Diantaanya yaitu, Pattimura di Maluku (1817), Imam Bonjol di Minangkabau (1821-1837), Diponegoro di Jawa Tengah (1825-1830), Jelantik di Bali (1850), dan masih banyak lainnya. Akibat penderitaan, muncul politik etika di Indonesia. “Trias Politika” yaitu “Irigasi, emigrasi, dan edukasi”. Berkat program edukasi, muunculah tokoh-tokoh nasional yang mendorong perlawanan yang tadinya kedaerahan menjadi bersifat nasional. Jepang mulai datang ke Indonesia pada tahun 1942, yang kemudian mencetuskan propaganda di Indonesia. Alih-alih menyejahterakan bangsa Indonesia, propaganda yang dibuat Jepang malah semakin membuat masyarakat sengsara. 3. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945) Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, pada saat inu terjadi kekosongan kekuasaan karena fua hari sebelumnya Jepang telah menyerah tanpa Syarat kepada Sekutu. Teks proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno di Pegangsaan Timur 56 Jakarta pukul 10.00 WIB. 4. Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Masa 1945-1949 Masa 1945-1949 Sistem pemerintahan dan kelembagaan yang ditentukan dalam UUD 1945 belum dapat dilaksanakan, bahkan telah terjadi satu penyimpangan konstitusional, yaitu perubahan sistem Kabinet Presidentiil menjadi Kabinet Parlementer. Masa 1949-1950 Indonesia dibentuk menjadi negara federal yang bernama RIS berdasarkan hasil KMB dan Konstitusi RIS. Masa 1950-1959 17 Agustus 1950 dengan resmi dibubarkan Negara RIS dan dibentuk Negara Republik Indonesia yang berbentuk Kesatuan, berdasarkan UUD Sementara (UUDS) 1950. Namun, Kemelut nasional ini terpaksa diakhiri dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Masa 1959-1965 Pada periode ini diterapkanlah konsepsi Demokrasi Terpimpin. Presiden selaku pemegang kekuasaan eksekutif dan pemegang kekuasaan legislatif telah menggunakan kekuasaannya dengan tidak semestinya. Keadaan politk tersebut sangat menguntungkan PKI, apalagi dengan adanya doktrin Nasakom. Masa 1966-1998 Dalam upaya untuk menegakkan kemurnian pelaksanan Pancasila dan UUD 1945, maka dibentuklah Front Pancasila. Pada masa itu, Presiden Soekarno mengeluarkan Surat perintah Sebelas Maret 1966. Masa 1998-Sekarang Tuntutan reformasi oleh masyarakat sebagai akibat dari krisis finansial dan ekonomi, krisis hukum, krisis politik, serta krisis kepercayaan pada masa orde baru.