ABSTRAK
Kota Depok merupakan salah satu daerah yang memiliki situ terbanyak di Jawa Barat. Situ-
situ tersebut berfungsi sebagai pengendali banjir, pariwisata dan tambak ikan. Setiap tahun situ-
situ di Kota Depok mengalami penyempitan dan pendangkalan lahan yang akan membuat situ
menghilang secara perlahan. Hal tersebut dapat terjadi disebabkan oleh manusia dimana
seharusnya manusia berperan dalam melestarikan situ sehingga pastisipasi masyarakat sangatlah
penting dilakukan. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
jumlah sampel wilayah berada di 3 kecamatan dan sampel manusia sebanyak 100 orang.
Pengolahan data menggunakan koefisien korelasi dan uji kontribusi. Hasil analisis menunjukkan
tingkat partisipasi masyarakat terhadap pelestarian situ memiliki hubungan yang signifikan namun
setiap indikator partisipasi menunjukkan tidak ada hasil yang tinggi. Nilai korelasi partisipasi buah
pikiran sebesar 0,301 artinya memiliki hubungan yang rendah atau kontribusi hanya sebesar 9,06
%. Nilai korelasi partisipasi harta benda sebesar 0,264 artinya memiliki hubungan yang rendah
atau kontribusi hanya sebesar 6,96 %. Nilai korelasi partisipasi tenaga sebesar 0,407 artinya
memiliki hubungan yang sedang atau kontribusi sebesar 16,56 %. Nilai korelasi partisipasi
keterampilan sebesar 0,366 artinya memiliki hubungan yang rendah atau kontribusi hanya sebesar
13,40 %. Nilai korelasi partisipasi sosial sebesar 0,557 artinya memiliki hubungan yang sedang
atau kontribusi sebesar 31,02 %. Upaya pemerintah untuk meningkatkan peran masyarakat dalam
upaya pelestarian situ-situ di Kota Depok seperti mengajak masyarakat untuk berpartisipasi
dengan bergabung bersama komunitas berbasis lingkungan, mengikuti lomba-lomba penghijauan,
dan memberdayakan warga untuk membuat dermaga kecil dan bertanggung jawab terhadap
perawatan permainan air di tempat wisata.
ABSTRACT
Depok is a city that has the most lakes in West Java. Those lakes have several functions as
flood controller, recreation area and fishpond. Every year, lakes in Depok City are getting
constricted and minimized, it would cause the lakes to be slowly disappeared. It could happen
because of human where they should have taken the role in conserving lakes, so that people
participation is very important to do. This research uses the descriptive method with the quantity
of area samples are in 3 sub-districts and human samples are 100. Data tabulation uses coefficient
correlation and contribution experimental. The result of analysis shows the level of people
participation towards lakes conservation has a significant relation every indicator’s participation
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
2 | Dewanti, dkk.
Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Pelestarian Situ-situ di Kota Depok
shows no high results. Correlation value for participation of thought is 0,301 which means it has a
low relation or its contribution is only 9,06%. Correlation value for participation of wealth is 0,264
which means it has a low relation or its contribution is only 6,96%. Correlation value for
participation of human energy is 0,407 which means it has a medium relation or its contribution is
16,56%. Correlation value for participation of skill is 0,366 which means it has a low relation or
its contribution is 13,40%. Correlation value for participation of social is 0,557 which means it has
a medium relation or its contribution is 31,02%. Government’s effort to increase the people role
in lake conservation in Depok City such as urging people to join the community, join some planting
competition and empowering them to make a small quay and be responsible of water games’
treatment in the recreation area.
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 3
Daya Air pasal 28 ayat 3 huruf C bahwa tanpa memperhatikan kelestarian sumber
terdapat 28 situ di Kota Depok. daya lingkungan hidupnya. Semua masalah
Namun saat ini hanya ada 21 situ yang yang mengancam situ sebenarnya disebabkan
eksistensinya masih terjaga. Beberapa situ di oleh manusia itu sendiri. Mereka tidak
Kota Depok telah menghilang pada saat menyadari bahwa perubahan pola lingkungan
perpindahan pemerintahan dari Kabupaten akan mempengaruhi pula pola kehidupannya.
Bogor berpisah menjadi Kota Depok, situ Karena banyak kondisi lingkungan situ yang
tersebut sudah tidak terawat hingga air situ rusak, dalam arti banyak lingkungan hidup
mengering kemudian dimanfaatkan oleh yang tidak seimbang keadaanya sehingga
warga menjadi pemukiman kumuh dan kurang ada manfaatnya lagi bagi kehidupan
perladangan. Seluruh nama situ-situ yang manusia padahal situ memiliki banyak
sudah menghilang tetap tercantum dalam manfaat.
Perda RTRW Kota Depok karena merupakan Mengingat pentingnya fungsi situ
aset yang dimiliki Kota Depok sehingga sebagai penyangga kehidupan, maka situ
walaupun eksistesinya sudah tidak ada harus dilindungi dan dijaga kelestariannya,
namun penamaan situ tidak akan ditingkatkan fungsi dan manfaatnya, dan
dihilangkan. dikendalikan daya rusaknya terhadap
Secara umum kondisi situ-situ yang ada lingkungan. Sehubungan dengan hal itu maka
di Kota Depok masih memprihatinkan. perencanaan pengelolaannya ditujukan pada
Banyaknya penduduk yang datang dari upaya pelestarian dan perlindungan,
luar daerah dan tidak memiliki tempat tinggal sehingga pemanfaatannya dapat
sehingga mendirikan bangunan di daerah berkelanjutan tanpa mengubah fungsi situ.
sempadan situ yang seharusnya menjadi Dalam penerapannya, pelestarian situ
lahan untuk menyerap air. Akibat membutuhkan peran semua pihak baik secara
menumpuknya penduduk di sisi situ individu, masyarakat, sampai pada
menyebabkan menumpuknya sampah rumah pemerintah daerah maupun pusat.
tangga yang menjadi sumber utama Suharto (2004, hlm. 8) sangat
pencemaran situ lalu terjadi pendangkalan menekankan pentingnya keterlibatan
dan pengkayaan mineral (eurtrofikasi) masyarakat karena menurutnya masyarakat
sehingga gulma air tumbuh subur. Banyak harus berpartisipasi dalam pemberdayaan
juga warga yang tidak bertanggung jawab mereka sendiri karena tujuan, cara dan hasil
memanfaakan air situ dan lingkungan situ harus dirumuskan mereka sendiri. Tingkat
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
4 | Dewanti, dkk.
Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Pelestarian Situ-situ di Kota Depok
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 5
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
6 | Dewanti, dkk.
Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Pelestarian Situ-situ di Kota Depok
Akses
No. Nama Situ Kedalaman Sumber air Lingkungan Pemanfaatan
Jalan
Situ Tertutup Di pinggir
• Input: Mata air • Situ Kotor jalan raya,
•Tadah hujan
1. Situ Gadog ± 1m & Limbah • Tidak ada masuk
pasar pohon jalan
• Output: Kali setapak
Situ Terbuka Jalan raya
• Input: Mata air • Situ Kotor aspal,
Situ • Tadah hujan
2. ± 4m & Sungai • Pohon jarang- parkir
Pedongkelan
Ciliwung • Pariwisata mobildan
jarang
• Output: Kali motor
Situ Tertutup • Sempadan
Jalan
situ menjadi
Situ Rawa • Input: Mata • Tadah hujan setapak
3. ± 3m TPS
Kalong air • Tambak dan jalan
• Pohon jarang-
• Output: Kali perumahan
jarang
Setengah
Situ Tertutup sisi jalan
• Banyak eceng
• Input: Mata raya,
gondok
4. Situ Tipar ± 5m air & Drainase • Tadah hujan sisanya
warga • Banyak Jalan
pohon
• Output: Kali setapak
kon blok
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 7
Akses
No. Nama Situ Kedalaman Sumber air Lingkungan Pemanfaatan
Jalan
Situ Situ Tertutup
• Sangat bersih
Jemblung / • Input: Mata • Tadah hujan Jalan raya
5. ± 5m • Banyak
Danau Situ air • Pariwisata aspal
pohon
Baru • Output: Kali
• Tidak
Situ Tertutup
Terawat
Situ Rawa • Input: Mata
• Banyak Jalan raya
6. Gede / Tirta ±1m air & Drainase • Tadah hujan
Pohon aspal
Gede warga
• Lokasi
• Output: Kali
Shooting
Situ Terbuka
• Input: Kali Ci
Jalan
Karet • Sangat bersih
Situ • Tadah hujan setapak
7. ± 2m • Output: Situ • Pohon jarang-
Cilodong • Pariwisata dan jalan
Sidomukti & jarang raya aspal
Drainase
warga
Situ Tertutup
• Input:
Drainase • Situ kotor Jalan
8. Situ Bahar ± 3m Warga • Pohon • Tadah hujan setapak
• Output: banyak kon blok
Drainase
Warga
Situ Terbuka
• Input: Mata • Sangat bersih
Situ • Tadah hujan Jalan raya
9. ±2m air & Kali dari • Banyak
Sidomukti
Permata Duta • Pariwisata aspal
pohon
• Output: Kali
Situ Terbuka Jalan
• Sangat bersih setapak
Situ • Input: Mata • Tadah hujan
10. ±6m • Banyak kon blok
Pengasinan air & Kali • Pariwisata dan jalan
pohon
• Output: Kali raya aspal
Jalan
Situ Terbuka • Sebagian situ
setapak
Situ • Input: Mata tidak terawat • Tadah hujan
11. ±20m kon blok
Bojongsari air & Kali • Pohon jarang- • Pariwisata dan jalan
• Output: Kali jarang raya aspal
Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
8 | Dewanti, dkk.
Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Pelestarian Situ-situ di Kota Depok
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 9
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
10 | Dewanti, dkk.
Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Pelestarian Situ-situ di Kota Depok
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 11
situ, kualitas air situ dan amdal dengan cara seperti bibit-bibit pohon untuk penghijauan
melakukan studi pemberdayaan bekerja sama di daerah sempadan situ. Pelatihan kepada
dengan warga atau komunitas, mengadakan warga tentang bagaimana cara-cara
lomba-lomba penghijauan. Hal tersebut melestarikan situ sangatlah penting, hal
secara tidak langsung sudah mengajak tersebut biasa dilakukan oleh Pemerintah
masyarakat untuk berpartisipasi. Cara lain Pusat (Kementrian PU) yang didukung oleh
dilakukan oleh Bimasda yang lebih fokus Bimasda agar kegiatan tersebut dapat
terhadap konservasi situ dengan cara berlangsung.
memelihara dan menjaga luasan kuantitas Partisipasi buah pikiran dapat
situ, kegiatan normalisasi, penurapan diwujudkan pada berbagai kesempatan,
(tanggul). Sedangkan Disporaparsenbud seperti melalui pertemuan rapat RT atau rapat
menangani situ dalam bidang pariwisata pokja (kelompok kerja) dengan memberikan
seperti memberdayakan warga untuk ide atau gagasan untuk keberlangsungan situ
membuat dermaga kecil dan bertanggung ke depannya. Dapat juga berupa penyaluran
jawab terhadap perawatan permainan air di ide-ide lewat lembaga yang ada di
tempat wisata. lingkungan sekitar. Mengembangkan
Namun yang menjadi kendala ialah program-program yang belum pernah
faktor biaya yang terbatas serta akses jalan dilakukan sebelumnya tentang pelestarian
sehingga sulit untuk melakukan perbaikan situ.
situ. Jumlah situ di Kota Depok yang cukup Partisipasi harta benda dapat
banyak serta mahalnya biaya perawatan diwujudkan dengan cara memberikan
menjadi kendala sehingga perawatan situ bantuan sejumlah uang yang dititipkan pada
seperti pengerukan dan pemasangan tanggul uang kas RT atau uang kas pokja. Jika merasa
harus dilakukan secara bergiliran. Akses keberatan untuk memberikan bantuan berupa
jalan yang tidak mudah untuk dijangkau uang, masyarakat dapat menggantinya
membuat alat berat sulit untuk masuk ke dengan meminjamkan peralatan alat
lokasi situ sehingga akan memakan waktu kebersihan miliknya saat melakukan kerja
dan biaya tambahan. bakti pada lingkungan situ. Menyumbangkan
Setiap instansi tidak pernah makanan dan minuman biasa dilakukan oleh
memberikan bantuan berupa uang untuk para ibu-ibu karena perempuan biasanya
menghindari penyalahgunaan dan kurang terlibat dengan pekerjaan yang
menggantinya dengan bantuan berupa benda membutuhkan tenaga besar. Hal lain yang
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
12 | Dewanti, dkk.
Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Pelestarian Situ-situ di Kota Depok
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 13
DAFTAR PUSTAKA
Suharto, Edi. (2004). Kebijakan Sosial
sebagai Kebijakan Publik. Bandung:
Alfabeta.
http://antologi.upi.edu/index.php/main/antologi/B035