DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
KELAS 1 B
ELSA TRI NANDA FITRI 193110172
FARDA APTA WANDRI 193110173
HUMAIRA YESTIANA 193110175
INDAH LUFISA WINANDA 193110176
INDRI VISKA AMELIA 193110177
MAINIA NOVANI 193110178
MIFTAHUL KHAIRIYAH 193110179
MUTIA TRI ALLDA 193110180
NABILLA RIFDHA HELMI 193110181
DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Hendri Budi, M.Kep., Sp.MB
C. Radikal Bebas
Menurut Zahrudin Ahmad, Dayanti (2018:209), “Faktor ekstrinsik yang paling
utama sebagai penyebab dalam mempercepat proses penuaan kulit, yaitu paparan
sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet (UV).”
D. Pembentukan Autoantibodi
Penyakit autoimun merupakan respon imun yang mengakibatkan kerusakan
pada jaringan tubuh sendiri serta mengganggu fungsi fisiologis tubuh. Sistem imun
memiliki dua peranan yang utama : pertahanan terhadap serangan eksternal dan
pengawasan imunologis internal. Penuaan sistem imunitas umumnya ditandai oleh
berkurangnya jumlah sel T memori, berkurangnya populasi sel T naif, serta gangguan
sistem imunitas humoral dan seluler. Kondisi inflamasi kronik, berkurangnya
imunitas terhadap sejumlah antigen eksogen, dan meningkatnya autoreaktivitas
nampak mengganggu kemampuan untuk melawan serangan dari lingkungan. Pada
proses penuaan, peningkatan jumlah spesies oksigen reaktif (ROS) di dalam sel akan
menyebabkan terjadinya stres oksidatif dan turut berperan dalam memicu terjadinya
inflamasi ringan.
Selain itu, pengangkutan elektron mitokondria selama proses fosforilasi
oksidatif juga nampak mengalami gangguan pada penuaan, sehingga menyebabkan
masuknya ROS proinflamasi ke dalam sitoplasma. Ketidakseimbangan ROS ini turut
berperan dalam menyebabkan terjadinya penuaan sistem imunitas yang diawali
dengan berkurangnya respon imunitas alamiah dan berujung pada terganggunya
respon imunitas adaptif. Berbagai kelainan ini nampak turut berperan dalam
meningkatnya kejadian infeksi dan keganasan pada usia lanjut(5).
E. Sosial Ekonomi
Orang-orang dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi biasanya akan lebih lambat
menua, karena kemampuan menggunakan produk kecantikan yang mahal dan
sedikitnya stres karena tidak banyaknya masalah kehidupan sehari-hari yang harus
dihadapi.
Menurut Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah (2012:75),
“Peningkatan jumlah penduduk lansia ini terjadi antara lain karena: 1) tingkat sosial
ekonomi masyarakat yang meningkat; 2) kemajuan di bidang pelayanan kesehatan;
dan 3) tingkat pengetahuan masyarakat yang meningkat.”
REFERENSI
Ahmad, Zahruddin dan Damayanti. 2018. Penuaan Kulit : Patofisiologi dan Manifestasi
Klinis. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin-Periodicaly of Dermatology and
Venereology. 30(3) : 208-215
Kartiko, Bambang Hadi. 2015. Homon dalam Konsep Anti Aging Medicine. Jurnal Virgin.
1(2) : 108-112
Mandiraatmadja, Mahesa, Heru Nugroho dan Irwan Abdullah. 2012. Gerakan Anti
Penuaan : Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis. Jurnal
Pemikiran Sosiologi. 1(1) : 74-90
Pangkahila Alex. 2013. Pengaturan Pola Hidup Dan Aktivitas Fisik Meningkatkan Umur
Harapan Hidup. Sport and Fitness Journal. 1(1) : 1-7
Stordal E, Bosnes I, Bosnes O, Romuld EB, Almkvist O. Successfully aging elderly (SAE):
A short overview of some important aspects of successful aging. Nor Epidemiol.
2012;22(2):103–8.