Anda di halaman 1dari 5

RESUME PATOFISIOLOGI

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PROSES PENUAAN”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
KELAS 1 B
ELSA TRI NANDA FITRI 193110172
FARDA APTA WANDRI 193110173
HUMAIRA YESTIANA 193110175
INDAH LUFISA WINANDA 193110176
INDRI VISKA AMELIA 193110177
MAINIA NOVANI 193110178
MIFTAHUL KHAIRIYAH 193110179
MUTIA TRI ALLDA 193110180
NABILLA RIFDHA HELMI 193110181

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Hendri Budi, M.Kep., Sp.MB

PRODI D3 KEPERAWATAN PADANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TA 2019/2020
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PROSES PENUAAN

Ada 4 teori penuaan sebagai berikut:


1. “Wear and Tear” Theory
Teori ini menyatakan bahwa organ akan mengalami kerusakan bila dipakai secara
berlebihan dan makin sering dipakai berlebihan akan makin banyak yang rusak
sehingga tubuh tidak mampu memperbaiki.
2. The Neuroendocrinology Theory
Ketidakmampuan produksi hormon untuk mengimbangi fungsinya yang
berlebihan sehingga tubuh akan mengalami kekurangan hormon secara menyeluruh
sehingga terjadila proses penuaan. Walaupum mekanisme umpan balik mulai dari
hipotalamus, hipofise dan organ sasaran masih bekerja tetapi berhubung kerjanya
berlebih sehingga poros hipotalamus-hipofise dan organ sasaran tetap tidak mampu
mengimbanginya dan akhirnya proses penuaan akan terjadi.
3. The Genetic Control Theory
Kontrol genetik mengatur manusia sesuai dengan apa yang telah diatur di dalam
DNA seseorang, namun sekarang berbagai kemajuan ilmu kedokteran khususnya dalam
bidang kedokteran anti penuaan telah mulai dijajaki untuk memutus rantai dari DNA
untuk mencegah kerusakan dan memperbaiki DNA.
4. The Free Radical Theory
Radikal bebas diyakini sebagai salah satu unsur yang mempercepat proses
penuaan sehingga berdasarkan teori ini maka terbentuknya radikal bebas yang
berlebihan harus segera dihindari. (Weismann, 1882; Gerschman, 1954 dikutip oleh
Goldman and Klatz, 2007).

Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi penuaan.


A. Pola Hidup
Orang-orang dengan pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, tidak
merokok, dan olahraga rutin akan mengalami proses penuaan yang lambat dan umur
yang panjang, karena terjaganya organ-organ tubuh.
Menurut Alex Pangkahila (2013:5), “Pola hidup menentukan proses penuaan
dan pola hidup ini selalu menyesuaikan dengan kondisi lansia, sehingga lansia sendiri
harus menentukan pola hidup sehat untuk dirinya sendiri.”
B. Penurunan Kadar Hormon
Pada saat seseorang melakukan sesuatu aktivitas dimana beban kerja
melampaui batas kerja, maka saat itu mulai terjadi radikal bebas disamping penurunan
kadar hormon, sehingga keadaan inilah yang akan mempercepat proses penuaan (Alex
Pangkahila, 2013 :5).
Penelitian menunjukkan bahwa penurunan hormon testosteron dapat
menyebabkan berbagai perubahan fisik dan mentl yang berhubungan dengan proses
penuaan. Sebagai contoh, penurunan patologis kadar androgen dapat menyebabkan
perubahan besar dalam kepadatan tulang, komposisi tubuh, serta fungsi seksual dan
kognitif (Bambang Hardi Kartiko, 2015:111).
Progesteron juga merupakan prekursor penting dalam biosintesis
kortikosteroid (Szmuilowicz et al., 2006) dan semua hormon seks (Whitehead et al.,
1980; Patte-Mensah et al., 2005), yang menjadikan hormon ini memiliki banyak
fungsi fisiologis yang sangat penting. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan
gejala yang sering dikaitkan dengan penuaan (Bambang Hardi Kartiko, 2015:113).

C. Radikal Bebas
Menurut Zahrudin Ahmad, Dayanti (2018:209), “Faktor ekstrinsik yang paling
utama sebagai penyebab dalam mempercepat proses penuaan kulit, yaitu paparan
sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet (UV).”

D. Pembentukan Autoantibodi
Penyakit autoimun merupakan respon imun yang mengakibatkan kerusakan
pada jaringan tubuh sendiri serta mengganggu fungsi fisiologis tubuh. Sistem imun
memiliki dua peranan yang utama : pertahanan terhadap serangan eksternal dan
pengawasan imunologis internal. Penuaan sistem imunitas umumnya ditandai oleh
berkurangnya jumlah sel T memori, berkurangnya populasi sel T naif, serta gangguan
sistem imunitas humoral dan seluler. Kondisi inflamasi kronik, berkurangnya
imunitas terhadap sejumlah antigen eksogen, dan meningkatnya autoreaktivitas
nampak mengganggu kemampuan untuk melawan serangan dari lingkungan. Pada
proses penuaan, peningkatan jumlah spesies oksigen reaktif (ROS) di dalam sel akan
menyebabkan terjadinya stres oksidatif dan turut berperan dalam memicu terjadinya
inflamasi ringan.
Selain itu, pengangkutan elektron mitokondria selama proses fosforilasi
oksidatif juga nampak mengalami gangguan pada penuaan, sehingga menyebabkan
masuknya ROS proinflamasi ke dalam sitoplasma. Ketidakseimbangan ROS ini turut
berperan dalam menyebabkan terjadinya penuaan sistem imunitas yang diawali
dengan berkurangnya respon imunitas alamiah dan berujung pada terganggunya
respon imunitas adaptif. Berbagai kelainan ini nampak turut berperan dalam
meningkatnya kejadian infeksi dan keganasan pada usia lanjut(5).

E. Sosial Ekonomi
Orang-orang dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi biasanya akan lebih lambat
menua, karena kemampuan menggunakan produk kecantikan yang mahal dan
sedikitnya stres karena tidak banyaknya masalah kehidupan sehari-hari yang harus
dihadapi.
Menurut Mahesa Mandiraatmadja, Heru Nugroho, dan Irwan Abdullah (2012:75),
“Peningkatan jumlah penduduk lansia ini terjadi antara lain karena: 1) tingkat sosial
ekonomi masyarakat yang meningkat; 2) kemajuan di bidang pelayanan kesehatan;
dan 3) tingkat pengetahuan masyarakat yang meningkat.”
REFERENSI

Ahmad, Zahruddin dan Damayanti. 2018. Penuaan Kulit : Patofisiologi dan Manifestasi
Klinis. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin-Periodicaly of Dermatology and
Venereology. 30(3) : 208-215
Kartiko, Bambang Hadi. 2015. Homon dalam Konsep Anti Aging Medicine. Jurnal Virgin.
1(2) : 108-112
Mandiraatmadja, Mahesa, Heru Nugroho dan Irwan Abdullah. 2012. Gerakan Anti
Penuaan : Politik Identitas Usia Lanjut dalam Konstruksi Industri Medis. Jurnal
Pemikiran Sosiologi. 1(1) : 74-90
Pangkahila Alex. 2013. Pengaturan Pola Hidup Dan Aktivitas Fisik Meningkatkan Umur
Harapan Hidup. Sport and Fitness Journal. 1(1) : 1-7
Stordal E, Bosnes I, Bosnes O, Romuld EB, Almkvist O. Successfully aging elderly (SAE):
A short overview of some important aspects of successful aging. Nor Epidemiol.
2012;22(2):103–8.

Anda mungkin juga menyukai