Anda di halaman 1dari 3

*BERBUAT DOSA LAGI SETELAH MINTA MAAF *

Selama bulan Ramadhan Allah telah mengampuni dosa -dosa mereka yg berpuasa atau
Ibadah tarawih secara iklas karena Allah sebagaimana yg telah disampaikan oleh
Rasulullah dalam hadits

َ ‫ع ْن أَبِي ُه َريْ َر َة ق‬
‫َال‬ َ
‫غ ِف َر ل َُه َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذنْب ِِه‬
ُ ‫اح ِت َسابًا‬
ْ ‫يمانًا َو‬ َ ‫عل َيْ ِه َو َسل َّ َم َم ْن َصا َم َر َم َض‬
َ ‫ان ِإ‬ َ ‫ول الل َّ ِه َصلَّى الل َّ ُه‬
ُ ‫َال َر ُس‬
َ ‫ق‬

dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:


"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". ( HR Bukhari 38 )

Dan pada haditis lainya

‫غ ِف َر ل َُه َما َتقَ َّد َم ِم ْن َذنْب ِِه‬


ُ ‫اح ِت َسابًا‬
ْ ‫يمانًا َو‬
َ ‫ان ِإ‬
َ ‫َم ْن قَا َم َر َم َض‬

Barang siapa menegakkan Ramadhan ( qiyamul lail ) karena iman dan mengharap
pahala maka akan diampuni dosanya yg telah lalu ( HR Bukhari 37 ).

Setelah itu ketika iedul fitri orang bertemu dan saling bermaaf - maafan .

Tapi ada kalanya setelah Ramadhan berlalu kita melakukan dosa lagi , sampai ada
ungkapan * “ habis ramadhan bikin dosa lagi “*

Bagaimana kita menyikapi hal ini ??

Yuk sama2 kita baca hadits berikut

‫ع ْم َر َة‬َ ‫الر ْح َم ِن بْ ِن أَبِي‬


َّ ‫عبْ ِد‬ َ ‫عبْ ِد الل َّ ِه بْ ِن أَبِي َطل َْح َة‬
َ ‫ع ْن‬ َ ‫ح َق بْ ِن‬
َ ‫ع ْن ِإ ْس‬
َ ‫اد ْب ُن َسل ََم َة‬ ْ َ ‫عبْ ُد ال ْأ‬
ُ ‫عل َى بْ ُن َح َّما ٍد َح َّدثَنَا َح َّم‬ َ ‫َح َّدثَ ِني‬
‫ع ْن أَبِي ُه َريْ َر َة‬َ
ْ ‫ال الل َّ ُه ّمَ ا‬ َ َ ‫ع َّز َو َج َّل ق‬
‫ار َك‬َ َ‫ال تَب‬ َ َ‫َفق‬ ‫غ ِف ْر لِي َذنْبِي‬ َ َ‫عبْدٌ َذنْبًا َفق‬ َ ‫ب‬ َ َ ‫َال أ ْذن‬ َ ‫ع ْن َربّ ِِه‬ َ ‫ح ِكي‬ ْ َ‫يما ي‬ َ ‫عل َيْ ِه َو َسل َّ َم ِف‬ َ ‫ع ْن النَّب ِ ِّي َصلَّى الل َّ ُه‬ َ
‫ار َك‬ ‫غ ِف ْر لِي َذنْبِي‬ ِّ ‫ال أ َ ْي َر‬ ََ ‫اد فَأ َ ْذن‬ َ ْ َ ِ َ َ ِ ِ َ
َ َ َ َ َ‫َفق‬
‫ب‬ ‫ت‬ ‫ال‬ ْ ‫با‬ َ َ‫ب َفق‬ َ َ َّ‫ع‬ ‫ُم‬ ‫ث‬ ‫ب‬ ِ ْ ‫ن‬ ‫ذ‬ ّ ‫ِال‬
‫ب‬ ‫ذ‬
ُ ‫خ‬
ُ ‫أ‬‫ي‬ ‫و‬
ََ َ ‫ب‬ ْ ‫ن‬ ‫ذ‬ ّ ‫ال‬ ‫ر‬‫ف‬
ُ َ َّ ُ‫غ‬
ْ ‫ي‬ ‫ا‬ً ‫ب‬‫ر‬ ‫َه‬ ‫ل‬ ‫ن‬ ّ ‫أ‬ ‫م‬ ‫ل‬
َ َ ً ‫َع‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ب‬ْ ‫ن‬ ‫ذ‬
َ ‫ي‬ ‫د‬ ‫ب‬
َْ َ‫ع‬‫ب‬َ ‫ن‬ ‫ذ‬
ْ ‫أ‬ ‫َى‬ ‫ل‬‫ا‬‫ع‬ َ َ‫َوت‬
َ‫ارك‬ ِ ِ َ َ َ ْ َ ِ َ َ ِ َ ِ
َ َ‫ال تَب‬َ َ‫َفق‬ ‫غف ْر لي َذنْبِي‬ ْ ‫با‬ّ ِ ‫ال أ ْي َر‬ َ َ‫ب َفق‬ َ َ ‫اد فَأ ْذن‬ َ ‫ع‬ َ َ‫ب َويَأ ُخ ُذ بِال ّذن ْ ِبث ُّم‬ َ ْ ‫ب َذنْبًا ف ََعل َم أ ّن ل َُه َربًّا يَ ْغف ُر ال ّذن‬ َ َ ‫عبْدي أ ْذن‬ َ ‫َوتَ َعال َى‬
‫ت ل ََك‬ ُ ‫غفَ ْر‬َ ‫ت َفقَ ْد‬ ْ ‫ئ‬ ِ
‫ش‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ل‬ْ ‫م‬ ‫اع‬
ْ ‫ب‬ ِ ْ ‫ن‬ َ
‫ذ‬ ّ ‫ِال‬‫ب‬ ‫ذ‬
ُ ‫خ‬ُ ْ ‫أ‬‫ي‬ ‫و‬ ‫ب‬ ْ ‫ن‬ َ
‫ذ‬ ّ ‫ال‬ ‫ر‬ ِ
‫ف‬ ‫غ‬
ْ ‫ي‬ ‫ا‬ ً ‫ب‬‫ر‬ ‫َه‬ ‫ل‬ ‫ن‬ َ ّ َ ‫أ‬ ‫م‬ ِ ‫ل‬ ‫َع‬‫ف‬ ‫ا‬ ‫ب‬ْ ‫ن‬ ‫ذ‬
َ ‫ي‬ ِ
‫د‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫ب‬ َ ‫ن‬ ‫ذ‬
ْ َ ‫أ‬ ‫َى‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ع‬ َ ‫ت‬ ‫و‬
َ َ َ ََ َ ُ َ َّ ُ َ َ ً َْ َ َ َ
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari apa yang telah dikhabarkan
oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, beliau bersabda:
Ada seorang hamba yang berbuat dosa lalu dia berdoa ‘Allahummagfirliy dzanbiy’
(Ya Allah, ampunilah dosaku). Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu
dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi
setiap perbuatan dosa’. (Maka Allah mengampuni dosanya),

kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia berdoa
‘Ay robbi agfirli dzanbiy’
(Wahai Rabb, ampunilah dosaku)
Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia
memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa’. (Maka
Allah mengampuni dosanya).
kemudian hamba tersebut mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia berdoa ,
‘Ay robbi agfirli dzanbiy’
(Wahai Rabb, ampunilah dosaku )
Lalu Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia
memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa.
Oleh karena, berbuatlah sekehendakmu, karena Aku pasti akan mengampunimu ( HR
Muslim 2758 ).

Imam Nawawi dalam syarh Muslim berkata , ”Seandainya seseorang berulang kali
melakukan dosa hingga 100 kali, 1000 kali atau lebih, lalu ia bertaubat setiap kali
berbuat dosa, maka pasti Allah akan menerima taubatnya setiap kali ia bertaubat, dosa-
dosanya pun akan gugur.
Seandainya ia bertaubat dengan sekali taubat saja setelah ia melakukan semua dosa
tadi, taubatnya pun sah.”

Al-Qurthubi menjelaskan, “pelajaran yang bisa diambil dari hadits ini adalah: kembali
berbuat dosa adalah lebih buruk dari ketika pertama kali melakukan dosa itu, karena
dengan kembali berdosa itu, ia berarti melanggar taubatnya.
Tapi, kembali melakukan taubat adalah lebih baik dari taubatnya yang pertama, karena
ia berarti terus meminta kepada Alloh Yang Maha Pemurah, terus meminta kepada-Nya,
dan mengakui bahwa tidak ada yang dapat memberikan taubat selain Alloh…,” (lihat
Fathul Bari: 14/471).

Demikianlah saudaraku .
Semoga bermanfaat bagi kita semua .
Aamiin .

Anda mungkin juga menyukai