Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


GANGGUAN KECEMASAN
Pertemuan 6 (Dosen : Masnaeni Ahmad)
PERILAKU AFEKTIF
Kontak mata minimal Kesedihan mendalam
Pergerakan tangan berlebihan Menyesal
Gugup Ketakutan
Menggoyangkan kaki secara
berlebihan
Gaduh Gelisah

KOGNITIF FISIOLOGIS
Hambatan berpikir Mulut kering
Konsentrasi menurun Diare
Bingung Tekanan darah meningkat
Lapang persepsi menurun Sukar bernafas
Kemampuan berkurang untuk Suara bergetar
memecahkan masalah dan belajar. Gemetar/tremor tangan
Sukar berkonsentrasi
Tujuan Pembelajaran

Pengertian Tanda dan Tingkatan


Gejala Kecemasan

Pengkajian Intervensi Evaluasi


Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah suatu perasaan tidak santai yang
samar-samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut
yang disertai suatu respons (penyebab tidak spesifik atau
tidak diketahui oleh individu).

Perasaan takut dan tidak menentu sebagai sinyal yang


menyadarkan bahwa peringatan tentang bahaya akan
datang dan memperkuat individu mengambil tindakan
menghadapi ancaman.

Kejadian dalam hidup seperti menghadapi tuntutan,


persaingan, serta bencana dapat membawa dampak
terhadap kesehatan fisik dan psikologis. Salah satu
contoh dampak psikologis adalah timbulnya kecemasan
atau ansietas.
Tanda dan Gejala Kecemasan
Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan
pikirannya sendiri serta mudah tersinggung

Pasien merasa tegang, tidak


tenang, gelisah dan mudah terkejut

Pasien mengatakan takut bila sendiri,


atau pada keramaian dan banyak orang

Mengalami gangguan pola tidur dan


disertai mimpi yang menegangkan

Gangguan konsentrasi
dan daya ingat
Adanya keluhan somatik, mis rasa sakit pada otot dan tulang belakang, pendengaran yang
berdenging atau berdebar-debar, sesak napas, mengalami gangguan pencernaan
berkemih atau sakit kepala
Tingkatan Kecemasan

Ansietas
Ringan

Ansietas
Sedang

Ansietas
Berat

Panik
RESPON FISIOLOGIS
1. Nafas terasa pendek
2. Mampu menerima rangsang yang
pendek
3. Muka berkerut, bibir bergetar
RESPON KOGNITIF
1. Mampu menyelesaikan masalah dg baik
2. Mampu menerima rangsang yang
kompleks Ansietas
3. Konsentrasi pada masalah Ringan
4. Mampu menyelesaikan masalah

RESPON PERILAKU DAN EMOSI


1. Tidak mampu bersikap/duduk tenang
2. Tremor halus pada lengan
3. Suara kadang meninggi
RESPON FISIOLOGIS
Nafas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, mulut kering, diare, tdk nafsu makan,
mual dan berkeringat setempat

RESPON KOGNITIF
1. Respon pandang menyempit
2. Mampu menerima rangsang luas
Ansietas
3. Fokus pada objek perhatian dan
Sedang
bingung

RESPON PERILAKU DAN EMOSI


1. Bicara banyak
2. Bicara cepat
3. Susah tidur
4. Merasa tidak aman
RESPON FISIOLOGIS
Nafas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, berkeringat dan sakit kepala,
penglihatan kabur dan tubuh tegang.

RESPON KOGNITIF
1. Lapang persepsi sangat sempit
Ansietas
2. Tidak mampu menyelesaikan masalah
Berat

RESPON PERILAKU DAN EMOSI


1. Perasaan terancam meningkat
2. Verbalisasi cepat
3. Menarik diri dari ling. sosial
RESPON FISIOLOGIS
Nafas pendek, rasa TERCEKIK, sakit dada,
pucat, hipotensi, koordinasi motorik rendah

RESPON KOGNITIF
1. Lapang persepsi sangat sempit
2. Tidak dapat berpikir logis
PANIK
RESPON PERILAKU DAN EMOSI
1. Mengamuk dan marah2
2. Ketakutan
3. Berteriak-teriak
4. Menarik diri
5. Hilang kendali
Pengkajian (Faktor Predisposisi)

Biologis Psikologis Sosial Budaya


• Benzodiazepine • Kecemasan • Keluarga
• Endorfin mengingatkan ego • Ekonomi
adanya bahaya • Pendidikan
• Kecemasan
sebagai wujud
takut atas
penolakan
Pengkajian (Faktor Presipitasi)

Ancaman terhadap integritas seseorang :


ketidakmampuan fisiologis yang akan datang atau
menurunnya kapasitas untuk melakukan aktivitas
hidup sehari-hari.

Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat


membahayakan identitas, harga diri, dan fungsi
sosial yang terintegrasi seseorang.
Pengkajian (Mekanisme Koping)
Mekanisme pertahanan ego, bertujuan
Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu untuk membantu mengatasi ansietas
upaya yang disadari dan berorientasi ringan dan sedang. Mekanisme ini
pada tindakan realistik yang bertujuan berlangsung secara tidak sadar,
untuk menurunkan situasi stres, misalnya : melibatkan penipuan diri, distorsi realitas
dan bersifat maladaptif.
• Perilaku menyerang (agresif) : digunakan • Kompensasi
individu untuk mengatasi rintangan agar • Denial
terpenuhinya kebutuhan. • Displacement
• Perilaku menarik diri : dipergunakan untuk • Disosiasi
menghilangkan sumber ancaman baik
secara fisik maupun secara psikologis. • Identifikasi
• Perilaku kompromi : dipergunakan untuk • Intelektualisasi
mengubah tujuan-tujuan yang akan • Fiksasi
dilakukan atau mengorbankan kebutuhan • Proyeksi
personal untuk mencapai tujuan. • Rasionalisasi
• Reaksi Formasi
• Regresi
• Represi
Pengkajian (Data yang perlu dikaji)

Perilaku Afektif

Fisiologis Kognitif
Pengkajian (Faktor)
Terpapar zat bebahaya/racun (toksin),

Konflik tidak disadari tentang tujuan hidup,

Hambatan/gangguan hubungan interpersonal

Kebutuhan yang tidak terpenuhi

Ancaman kematian

Penyalahgunaan zat

Perubahan dalam status peran (ekonomi, social dll)

Perubahan lingkungan
CONTOH PENGKAJIAN
 Klien mengatakan terkena stroke 2 tahun yang lalu
dan dibawa ke RSUD Soedarso . Klien melakukan
terapi di RS sebanyak 4 kali. Tetapi tidak ada
perubahan yang signifikan. Klien terkena stroke
sudah 4 kali. Dan yang terakhir terkena stroke
saat Idul Adha 2019 klien tiba-tiba terjatuh saat
ingin ke WC dan mengalami kelumpuhan di bagian
kiri tubuh klien dari ekstremitas atas ke ekstremitas
bawah dan bicara jadi pelo
 Klien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya.
Klien mengatakan sebelumnya 3 kali terkena tidak sampai
seperti ini. Keluarga mengatakan bingung melihat kondisi
Ny. M seperti ini, tidak tahu cara perawatannya dan sudah
lama tidak kontrol ke-pelayanan kesehatan karena kondisi
Ny. M yang tidak bisa berjalan seperti dulu.

Gangguan Alam Perasaan : Kecemasan, Kurang Pengetahuan


Keluarga Dalam Merawat Klien Dirumah.
No Data Masalah
1. DS :

 Klien mengatakan merasa cemas dengan kondisinya


saat ini (penyakitnya).
Kecemasan
 Klien mengatakan tubuhnya bagian kiri mati rasa.
 Keluarga mengatakan sebelumnya klien sudah 4 kali
menjalani terapi, tapi tidak ada perubahan yang
signifikan. Dan sekarang kondisi klien seperti ini.

DO :

 Klien dan keluarga tampak cemas


 Klien tampak gelisah
 Klien dan keluarga bertanya-tanya tentang kondisi
klien saat ini.
NO DATA MASALAH

2. DS :

 Klien mengatakan terkadang khawatir dengan


kondisinya, takut ada komplikasi lain
Ketakutan
DO :

 Wajah klien tampak ketakutan


 Bertanya-tanya kepada perawat
NO DATA MASALAH

3. DS :

 Keluarga mengatakan bingung melihat kondisi


Ny. M seperti ini, tidak tahu cara perawatannya
Kurang
dan sudah lama tidak kontrol ke-pelayanan
Pengetahuan
kesehatan karena kondisi Ny. M yang tidak bisa
berjalan seperti dulu.
 Klien mengatakan sudah lama tidak kontrol
kondisinya ke pelayanan kesehatan, hanya
meminum obat warung dan berjemur saat
pagi hari di teras rumah

DO :

 Klien dan keluarga bertanya-tanya kepada


perawat
DAFTAR MASALAH
 Kecemasan
 Ketakutan
 Kurang pengetahuan
POHON MASALAH
Perencanaan dan Pelaksanaan
Keperawatan

 Tujuan tindakan keperawatan pada pasien


1. Pasien dapat mengenal kecemasan
2. Pasien dapat mengatasi kecemasan melalui
latihan relaksasi
3. Pasien dapat memperagakan dan menggunakan
latihan relaksasi untuk mengatasi kecemasan
4. Melibatkan keluarga dalam latihan yang telah
disusun
Perencanaan dan Pelaksanaan
Keperawatan
 Tindakan keperawatan pada pasien
1. Bina hubungan saling percaya.
2. Bantu pasien mengenal ansietas.
3. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk
meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri.
4. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap
kali ansietas muncul.
Intervensi
 Tindakan keperawatan pada keluarga
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien.
2. Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta
tanda dan gejala.
3. Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari
ansietas.
4. Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas
dengan cara mengajarkan teknik relaksasi.
5. Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang
perlu dirujuk dan bagaimana merujuk pasien.
Evaluasi
 Menyebutkan penyebab ansietas.
 Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas.
 Menyebutkan perilaku terkait ansietas.
 Melakukan teknik pengalihan situasi, yaitu tarik napas
dalam, relaksasi otot, dan teknik lima jari.
 Keluarga menyebutkan pengertian ansietas.
 Keluarga menyebutkan tanda dan gejala ansietas.
 Keluarga mengajarkan ke pasien teknik pengalihan
situasi, tarik napas dalam, relaksasi otot, dan teknik
lima jari.

Anda mungkin juga menyukai