Anda di halaman 1dari 3

Bahan Baku dan bahan dasar industri kimia

• bahan baku (bahan baku / bahan yang belum diproses dengan benar: bahan dasar yang digunakan
untuk memproduksi barang,Produk jadi, energi, atau bahan yang merupakan bahan baku untuk produk
jadi di masa depan
Atau
• Bahan dasar dalam keadaan alami, dimodifikasi, atau semi olahan, digunakan sebagai masukan
untuk proses produksi Modifikasi atau transformasi selanjutnya menjadi barang jadi

Biasanya bahan baku adalah sumber daya alam - misalnya minyak, besi dan kayu

 Bahan terbarukan: bahan pertanian: sumber bahan baku pembuatan sabun, cat, tinta, pelumas, gemuk,
kertas, kain, obat-obatan

• Bahan baku tak terbarukan berdasarkan bahan bakar fosil: serat sintetis, plastik, minyak sintetis, dan
petrokimia

Bahan kimia dasar

• diproduksi dalam jumlah banyak, terutama dijual di industri kimia dan industri lainnya sebelum
menjadi produk untuk konsumen umum

• Metanol, biasa diproduksi dari minyak dan gas alam

• etena diangkut ke perusahaan => poli (etena) dan polimer lainnya

• amonia digunakan untuk membuat asam nitrat

Dasar organik

Senyawa organik adalah blok bangunan seperti etena, propena, butadiena dan benzena dan bagaimana
penggunaannya untuk membuat plastik dan obat-obatan, atau senyawa yang terbuat dari balok-balok
bangunan ini, seperti etana-1,2-diol, asam etanoat dan methanal, Berguna dalam hak mereka sendiri
atau digunakan untuk membuat senyawa bermanfaat lainnya

Dasar anorganik
Bahan kimia anorganik termasuk kalsium
Karbonat, klorin, hidrogen klorida, asam nitrat,
Natrium hidroksida, natrium karbonat dan asam sulfat, yang digunakan untuk membuat senyawa lain,
termasuk plastik, pupuk, sabun dan surfaktan, dan bahan bangunan

PENANGANAN BAHAN BAKU DAN PENUNJANG

Kegiatan ini bertujuan untuk efisiensi penggunaan bahan baku dan penunjang,
dengan cara :

• Memantau konsumsi bahan baku dan penunjang serta merencanakan produksi secara
maksimal.

• Mengkaji kehilangan bahan baku dan penunjang secara rutin dan terencana mulai dari
pengangkutan pada saat pembelian, penyimpanan dan pemakaian.
• Menghindari kehilangan akibat tumpahan dan / atau kebocoran pada pipa maupun
peralatan.

• Melaksanakan pemeliharaan peralatan untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan baku


dan penunjang.

• Mengganti dan / atau mengurangi pemakaian bahan baku dan penunjang yang bersifat
berbahaya dan beracun (B3) terhadap lingkungan dan manusia.

PENYIMPANAN BAHAN BAKU DAN PENUNJANG

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya tumpahan, rusaknya kualitas


bahan baku dan penunjang akibat kadaluarsa maupun kontak dengan media lain
(udara, air, tanah, bahan lain, dll), dengan cara:

• Memantau mutu bahan baku dan penunjang yang dibeli, termasuk kemasan. Kemasan
yang rusak dapat menyebabkan rusaknya kualitas bahan.

• Menyimpan bahan baku dan penunjang secara benar dan baik. Misalnya tempat
penyimpanan harus terhindar dari banjir maupun kebocoran atap.

• Melakukan penyimpanan dan pengambilan bahan dengan menerapkan prinsip “yang


terlebih dahulu masuk harus terlebih dahulu keluar/digunakan” atau istilah umumnya
adalah first in first out (FIFO)

• Menyimpan bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

• Membersihkan dan membuang dengan benar kemasan bekas, terutama kemasan bahan
berbahaya dan beracun sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

• Menangani bahan yang berbahaya dan beracun dengan baik sesuai dengan aturan
keselamatan kerja. Misalnya harus mengenakan masker dan sarung tangan

Bahan baku untuk industri kimia

Minyak
Gas alam
logam
mineral
batu bara
garam
air

Anda mungkin juga menyukai