Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN WIRASWASTA DAN WIRAUSAHA

A. Pengertian wiraswasta dan wirausaha

Wiraswasta terdiri dari tiga kata: wira, swa, dan sta, masing-masing berarti, wira manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar kemajuan dan
memiliki keagungan watak; swa artinya sendiri; dan sta artinya berdiri. Bertolak dari
ungkapan etimologis diatas, maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan, serta
keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan
kekuatan yang yang ada pada diri sendiri.1 Dengan melihat arti etimologis di atas bisa
diambil pengertian wiraswasta ialah keberanian, keutamaan, atau keperkasaan dalam
berusaha dengan berstandar pada kekuatan sendiri. di sini yang perlu dijelaskan adalah
makna 'kekua„an sendiri‟. Makna dari „kekuatan sendiri‟ bukanlah kegiatan usaha yang
dilaksanakan secara sendirian, melainkan lebih mengacu kepada sikap mental yang tidak
bergantung pada orang lain. Dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, ia lebih
mengandalkan pada kekuatan sendiri dari pada minta bantuan orang lain. Jadi, pengertian
„menggunakan kekuatan sendiri‟ bisa dikenakan pada usaha sendiri maupun bekerja sebagai
karyawan. Istilah wirausaha merupakan terjemahan dari kata entrepreneur (bahasa prancis),
yang diterjemahkan dalam bahasa inggris dengan arti between taker atau go-between, yaitu
orang yang berani bertindak mengambil peluang.

B. Manfaat dan Tujuan Kewirausahaan


1) Manfaat Kewirausahaan

Apabila kita perhatikan manfaat adanya wirausaha menurut Buchari Alma antara lain: a.
Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi penganguran. b. Sebagai
generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan,
kesejahteraan, dan sebagainya. c. Menjadi contoh bagi anggota massyarakaat lain, sebagai
pribadi unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang
terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain. d. Selalu menghormati hukum dan
peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan. e. Berusaha
memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya.3
f. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam
menghadapi pekerjaan. g. Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak
melupakan perintahperintah agama, dekat kepada Allah Swt. h. Memelihara keserasian
lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan. Melihat banyaknya
manfaat wirausaha di atas, maka ada tiga darma bakti wirausaha terhadap pembangunan
bangsa, yaitu: a. Sebagai pengusaha, memberikan darma baktinya melancarkan proses
produksi, distribusi, dan konsumsi. b. Wirausaha membantu mengatasi kesulitan lapangan
kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. c. Sebagai pejuang bangsa dalam bidang
ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan paada bangsa asing.
Demikian besar darma bakti yang dapat disumbangkan oleh wirausaha terhadap
pembangunan bangsa, namun saja orang kurang berminat menekuni profesi tersebut.
Penyebab dari kurangnya minat ini mempunyai latar belakang pandangan negatif dalam
masyarakat terhadap profesi wirausaha. Wirausaha ini, kegiatannya banyak bergerak dalam
bidang bisnis termasuk kegiatan perdagangan. Namun demikian saat ini masih banyak
pandangan masyarakat yang negatif pada sektor wirausaha bisnis dan perdagangan.

2) Tujuan Wiraswasta

Ketika membangun suatu usaha, seorang wirausahawan pasti memiliki tujuan. Tujuan
tersebut mencakup tujuan pribadi ataupun untuk kepentingan orang lain. Berikut ini adalah
beberapa tujuan wirausaha. a. Mensosialisasikan tentang kewirausahaan kepada masyarakat
saat seseorang mulai menjalani wirausaha dan sukses, maka muncullah kesadaran masyarakat
untuk ikut berwirausaha. Masyarakat akan tergerak untuk mencari tahu tips dan trik sukses
berwiraswasta dan belajar menjadi pribadi yang tangguh dan ulet dalam membangun usaha.
b. Membudayakan perilaku, sikap, dan semangat berkemampuan dalam berwirausaha Salah
satu tujuan wirausaha adalah membudayakan perilaku, sikap, dan semangat berkemampuan
dalam berwirausaha. Ketika masyarakat melihat kesuksesan, mereka akan belajar untuk
berperilaku menjadi orang yang sukses. Mereka juga akan bersemangat dan berjuang dengan
gigih agar usaha yang dijalankan berhasil. c. Meningkatkan jumlah wirausaha yang
berkualitas Sumber daya manusia menjadi salah satu hal yang dibutuhkan saat menjalankan
suatu usaha. Hal ini akan berimbas pada pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia sehingga memungkinkan sumber daya manusia tersebut membuka lapangan
pekerjaan sendiri. d. Memajukan dan menyejahterakan masyarakat tujuan wirausaha lainnya
adalah memajukan dan menyejahterakan masyarakat. Ketika suatu usaha berkembang dan
menjadi sukses, usaha tersebut otomatis membutuhkan banyak karyawan untuk menjalankan
dan mempertahankan usaha tersebut. Dengan begitu, para wirausahawan telah menambah
lapangan pekerjaan serta mengurangi pengangguran. C. Ruang Lingkup Kewirausahaan

3. Lapangan agraris
Mencakup berbagai kegiatan kewirausahaan yang ada pada sektor pertanian, perkebunan dan
kehutanan. Misalnya yaitu para petani yang menanam padi sehingga padi tersebut dapat
diperjualbelikan. Atau juga, para pengusaha perkebunan yang menanam berbagai tanaman
yang dapat dipanen dan kemudian dapat diperjualbelikan seperti teh, kopi dan kelapa sawit.
2. Lapangan perikanan Semua kegiatan kewirausahaan tentu saja berhubungan dengan ikan.
Ada usaha pemeliharaan ikan dan penetasan ikan, contohnya budidaya lele atau ikan hias.
Ada pula usaha makanan ikan yaitu pembuatan pakan ikan seperti pelet. Kemudian, usaha
pengangkutan ikan pun tercakup dalam ruang lingkup ini. 3. Lapangan peternakan Ruang
lingkup kewirausahaan ini mencakup semua usaha dalam sektor peternakan. Misalnya saja
usaha pengembangbiakkan burung atau unggas, dan ada juga usaha peternakan bangsa
binatang menyusui seperti kambing dan sapi. 4. Lapangan perindustrian dan kerajinan Dalam
ruang lingkup yang satu ini, ada empat kategori berbeda yang bisa disebutkan. Pertama yaitu
industri besar, dan kedua ada industri menengah yang diikuti oleh industri kecil. Kemudian,
untuk kategori terakhir, pengrajin, dibagi menjadi beberapa usaha yaitu pengolahan hasil
pertanian seperti beras, perkebunan seperti teh, perikanan seperti ikan, peternakan seperti
ayam dan kehutanan seperti pembuatan mebel. 5. Lapangan pertambangan dan energy Semua
kegiatan kewirausahaan dilakukan dalam sektor pertambangan dan energi. Sebagai contohnya
yaitu pengusaha yang beroperasi dalam tambang batu bara, minyak bumi, dan masih banyak
contoh yang lainnya.

6. Lapangan perdagangan Lapangan perdagangan dibagi menjadi tiga kategori yaitu sebagai
pedagang besar, sebagai pedagang menengah, dan sebagai pedagang kecil seperti pengusaha
toko kelontong atau lainnya. 7. Lapangan pemberi jasa Dalam ruang lingkup ini, ada
beberapa kategori yang tercakup. Ada pedagang perantara, koperasi, pengusaha angkutan,
pemberi kredit atau perbankan, pengusaha biro jasa travel pariwisata, pengusaha hotel dan
restoran,pengusaha asuransi, perbengkelan, tata busana, pergudangan, dan lain sebagainya.
Dalam bukunya Ir. Hendro 2011 jika diuraikan secara lebih detail, ruang lingkup
kewirausahaan mencakup: 1) Rang lingkup internal a. Untuk kehidupan sehari-hari: keluar
dari kesulitan, untuk tetap berusaha hidup dan mengawasi keterbatasan. b. Untuk bekerja:
meraih kesuksesan dalam karir. c. Untuk keluarga: menjadi lokomotif ekonomi keluarga. 2)
Ruang lingkup eksternal a. Dalam dunia usaha: menjadi wirausahawan yang sukses. b. Dalam
dunia masyarakat: menjadi contoh orang yang sukses dan menjadi teladan bagi lingkungan,
RT, RW dan juga membantu orang lain mendapatkan nafkah bagi keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai