Anda di halaman 1dari 10

KONEKSI MATEMATIS PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

OLEH SISWA SMP KELAS VIII

Pavit Surya Karyanto1) dan Helti Lygia Mampouw2)


1),2) Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

e-mail : 202014067@student.uksw.edu

Abstrak
Koneksi matematis berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis siswa SMP pada materi
kubus dan balok. Instrumen utama adalah peneliti sendiri dibantu dengan lembar tes,
pedoman wawancara dan dokumentasi. Subjek terdiri dari 3 siswa SMP Negeri 1 Bringin
yang memiliki tingkatan kemampuan matematika yang berbeda yakni tinggi, sedang dan
rendah serta pernah mempelajari materi kubus dan balok. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa ketiga subjek memiliki kemampuan koneksi matematis yang berbeda–beda. Subjek
berkemampuan tinggi memiliki kesulitan dalam mengenali konsep dan prosedur
matematika. Subjek berkemampuan sedang memiliki kesulitan dalam memahami konsep
dan prosedur antara satu dengan yang lainnya yang ekuivalen dan subjek berkemampuan
rendah memiliki kesulitan dalam mengenali konsep dan prosedur matematika, memahami
prosedur antara satu dengan yang lain yang ekuivalen serta kemampuan dalam
menggunakan koneksi matematika dengan ilmu bidang lain. Pada umumnya subjek
mengalami kesulitan dalam mengenali konsep dan prosedur matematika.

Kata Kunci: koneksi matematis, kubus, balok

Abstract
Mathematical connections are related to the problems of everyday life. This study aims to describe the
ability of mathematical connections of junior high school students on the material of cubes and beams.
The main instrument is the researcher himself assisted with test sheets, interview guides and
documentation. Subject consisted of 3 students of SMP Negeri 1 Bringin which have different level of
mathematics ability that is high, medium and low and have studied material of cube and cuboid. The
results of this study showed that the three subjects have different mathematical connection
capabilities. Highly capable subjects have difficulty in recognizing mathematical concepts and
procedures. medium-ability subjects of having difficulties in understanding concepts and procedures
between each other are equivalent and low-ability subjects have difficulty in recognizing mathematical
concepts and procedures, understanding procedures between each other equivalently as well as the
ability to use mathematical connections with other fields of science. In general, subjects have difficulty
in recognizing mathematical concepts and procedures.

Keywords: mathematical connections, cube, cuboid

PENDAHULUAN kemampuan seseorang dalam menyajikan


Koneksi matematis merupakan salah hubungan internal dan eksternal dalam
satu kemampuan yang dikembangkan matematika, yang meliputi koneksi antara
untuk berpikir sistematis. Koneksi matematika dengan disiplin ilmu lain, dan
matematis berfungsi sebagai alat bantu koneksi dalam kehidupan sehari-hari.
dalam menyelesaikan masalah dalam Koneksi matematis adalah hubungan
kehidupan sehari-hari. Rohendi dan antara dua representasi yang ekuivalen,
Dulpaja (2013) menyatakan bahwa dan antara proses penyelesaian dari

Jurnal Numeracy Vol. 5, No1, April 2018|57


masing-masing representasi. Koneksi dalam suatu sistem, karena suatu
dalam matematika merupakan hubungan kenyataan bahwa esensi matematika
dari ide-ide atau gagasan yang digunakan merupakan yang selalu terkait dengan
untuk merumuskan dan menguji topik- yang lainnya. Membuat koneksi
topik matematika secara deduktif. Konsep merupakan cara untuk menciptakan
dan prosedur matematika dikembangkan pemahaman dan sebaliknya memahami
untuk menyelesaikan masalah matematika sesuatu berarti membuat koneksi. Sugiman
dan juga ilmu selain matematika. Koneksi (2008) berpendapat bahwa keterkaitan
matematis dipopulerkan oleh NCTM. antar konsep atau prinsip dalam
National Council of Teachers of Mathematics matematika memegang peranan yang
(NCTM, 2000) memuat lima kemampuan sangat penting dalam mempelajari
dasar matematika yaitu standar matematika. Dengan pengetahuan itu,
pemecahan masalah (problem solving), siswa memahami matematika secara
penalaran dan bukti (reasoning and proof), menyeluruh dan lebih mendalam. Selain
komunikasi (communication), koneksi itu dalam menghafal juga lebih sedikit
(connections), dan representasi sehingga dalam memahami matematika
(representation). menjadi lebih mudah.
Pada dasarnya tujuan pembelajaran Secara umum Coxford (1995 : 3-4)
matematika yang ditetapkan dalam menyatakan bahwa kemampuan koneksi
Kurikulum 2006 yang dikeluarkan matematis meliputi : (1) mengoneksikan
Depdiknas meliputi (1) koneksi antar pengetahuan konseptual dan prosedural,
konsep dalam matematika dan (2) menggunakan matematika pada topik
penggunaannya dalam memecahkan lain (other curriculum areas), (3)
masalah, (2) penalaran, (3) pemecahan menggunakan matematika dalam aktivitas
masalah, (4) komunikasi dan representasi, kehidupan, (4) melihat matematika sebagai
dan (5) faktor afektif. Selain itu, kurikulum satu kesatuan yang terintegrasi, (5)
tahun 2013 (Depdikbud, 2014) menyatakan menerapkan kemampuan berpikir
bahwa salah satu tujuan pembelajaran matematis dan model untuk
matematika adalah “siswa memahami menyelesaikan masalah dalam pelajaran
konsep matematika, menjelaskan lain, seperti musik, seni, psikologi, sains,
keterkaitan konsep dan menerapkan dan bisnis, (6) mengetahui koneksi di
konsep atau algoritma secara fleksibel, antara topik-topik dalam matematika, dan
akurat, efisien, dan tepat dalam (7) mengenal berbagai representasi untk
pemecahan masalah”. Rumusan tujuan konsep yang sama.
pembelajaran tersebut, menekankan Siswa masih mengalami permasa-
kemampuan koneksi matematis siswa dan lahan dalam melakukan koneksi
pembelajaran matematika mempersiapkan matematis. Warih (2016) menyatakan
kemampuan koneksi matematis siswa bahwa kemampuan koneksi matematis
dalam memecahkan masalah di kehidupan siswa dalam menyelesaikan soal Teorema
sehari-hari. Pythagoras masih rendah. Hal tersebut
Bruner (Suherman, 2001: 45) ditunjukan dengan hasil tes awal
menyatakan bahwa tidak ada konsep atau keampuan koneksi matematis iswa tidak
operasi dalam matematika yang tidak melakukan pengoneksian secara maksimal.
terkoneksi dengan konsep atau operasi lain Siswa tdak dapat menerapkan konsep

Jurnal Numeracy Vol. 5, No1, April 2018|58


yang telah dipelajari sebelumnya dengan dideskripsikan untuk menghasilkan
konsep yang terdapat pada Teorema gambaran yang jelas dan terperinci
Pythagoras sehingga kesulitan dalam mengenai kemampuan koneksi matematis
menyelesaikan soal karena siswa masih siswa pada materi kubus dan balok. Subjek
bingung dan belum mampu memaknai penelitian terdiri dari 3 siswa SMP Negeri
kalimat yang disajikan. Sudirman (2017) Bringin yang berkemampuan tinggi,
menyatakan bahwa terdapat beberapa sedang dan rendah serta telah mempelajari
faktor yang menyebabkan rendanya materi kubus dan balok.
kemampuan koneksi matematis antara lain Teknik pengumpulan data pada penelitian
(1) pengetahuan dasar matematika lemah; ini meliputi tes, wawancara, dan
(2) rendahnya pemahaman konsep siswa dokumentasi. Instrumen yang digunakan
terhadap soal-soal yang diberikan; (3) dalam penelitian ini adalah peneliti
ingatan siswa pada materi soal yang sebagai instrumen utama, serta soal tes
diujikan teramat rendah; (4) siswa tidak dan pedoman wawancara sebagai
menguasai materi fisika pada konsep instrumen pendukung.
kecepatan; (5) siswa tidak mampu Hasil tes tentang kubus dan balok
memodelkan soal ceirta kedalam model dianalisis dan dipilah berdasarkan
matematika; (6) buku pelajaran keterkaitan dengan indikator koneksi
matematika tidak memuat contoh soal matematis. Data ini diperkuat dengan
koneksi matematis antara matematika dan wawancara. Data koneksi matamatis
kehidupan sehari-hari di pesisir; (7) guru didekripsikan berdasarkan hasil analisis
jarang memberikan contoh soal yang koneksi matematis dalam menyelesaikan
berkaitan dengan koneksi antara soal kubus dan balok. Subjek dikatakan
matematika dan kehidupan sehari-hari memiliki kemampuan koneksi matematis
bahkan tidak pernah menyinggung apabila dapat menghubungkan
konteks pesisir, dan (8) siswa bingung jika matematika berdasarkan indikator antara
diberikan contoh soal yang berbeda terkait lain: (1) mengenali konsep dan prosedur
koneksi antar matematika dan kehidupan matematika; (2) memahami hubungan
sehari-hari. antara topik matematika; (3) mampu
Berdasarkan uraian diatas penelitian menggunakan matematika dalam
ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan sehari-hari; (4) memahami
kemampuan koneksi matematis bagi siswa representasi konsep ekuivalen (5)
SMP pada materi kubus dan balok. memahami prosedur antara satu dengan
Penelitian ini diharapkan pendidik atau lainnya yang ekuivalen; (6) menggunakan
guru dapat mengetahui pentingnya koneksi matematika dengan matematika
koneksi matematis sehingga guru dapat atau ilmu bidang lainnya.
merancang pembelajaran yang
membiasakan siswa untuk melakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
koeneksi matematis. Deskripsi Koneksi Matematis Subjek EM
Berikut ini akan disajikan hasil
METODE PENELITIAN analisis koneksi matemati dari ketiga
Penelitian ini merupakan jenis subjek dalam menyelesaikan soal kubus
penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dan balok.
menggunakan data kualitatif dan

Jurnal Numeracy Vol. 5, No1, April 2018|59


Kemampuan koneksi matematis EM DHFB. Namun dalam mengenali prosedur
dalam mengenali konsep dan prosedur matematika, EM tidak dapat memahami
matematika prosedur matematika. Hal tersebut terlihat
Dalam mengenali konsep tentang dari wawancara subjek EM yang salah
diagonal bidang, EM memahami konsep dalam menggunakan rumus, EM
dan prosedur matematika. Hal ini menggunakan rumus segitiga siku-siku
dibuktikan dengan EM menggambar sama kaki yang diketahui sudut 450
diagonal bidang tersebut pada kubus sedangkan pada soal tidak diketahui
ABCD.EFGH dengan diagonal bidang sudutnya.

Gambar 1. Hasil jawaban subjek EM pada soal 1

Kemampuan koneksi matematis EM mampu menggunakan matematika dalam


dalam memahami hubungan antara topik kehidpan sehari-hari
matematika Dalam memahami konsep ekuivalen,
Dalam memahami hubungan antara EM memahami konsep keliling balok. Hal
topik matematika, EM tidak mengalami ini terlihat dari jawaban EM yang
kesulitan dalam memahami hubungan mengkalikan panjang rusuk dengan
antar topik matematika. Hal ini dapat jumlah rusuk yang berukuran sama dan
diihat dari EM dapat menunjukan EM memberi tanda pada rusuk yang
hubungan antara diagonal ruang dan berukuran sama. Sejalan dengan hal
bidang diagonal. Hal ini dibutikan dengan tersebut dari hasil wawancara EM
EM menggambar diagonal ruang TR dan menjelaskan bahwa “menjumlahkan rusuk-
bidang diagonal SRUT dan dapat dilihat rusuknya (semua rusuk)”.
dari hasil jawaban EM yang menjawab Dalam menggunakan (mengenali)
“diagonal ruang TR merupakan bagian dari matematika dalam kehidupan sehari-hari,
bidang diagonal SRUT, TR adalah diagonal sisi EM mengenali hubungan matematika yang
SRUT”. Hal ini diperkuat dari hasil ada di kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat
wawancara yang menunjukan bahwa EM dilihat dari hasil wawancara peneliti yang
memahami memahami diagonal ruang TR memberikan pertanyaan arahan “apakah
dan bidang diagonal SRUT dan hubungan EM pernah melihat atau mengetahui kolam
dari diagonal ruang TR dan bidang ikan yang berbentuk balok?. Lalu EM
diagonal SRUT. menjawab“ada”. Lalu peneliti menanyakan
kembali “ada dimana?”, kemudian EM
Kemampuan koneksi matematis EM menjawab”di belakang itu”. Hal ini
dalam memahami konsep ekuivalen dan menunjukan bahwa EM mengetahui jika

Jurnal Numeracy Vol. 5, No1, April 2018|60


kolam ikan itu berbentuk balok dan ada prosedur matematika. FN tidak dapat
dikehidupan sehari-hari. menjelaskan tentang diagonal bidang. Dari
hasil jawaban FN menggunakan rumus
Kemampuan koneksi matematis EM
bidang diagonal yaitu . Hal ini
dalam memahami prosedur antara satu
menunjukan bahwa FN mengetahui bahwa
dengan yang lainnya yang ekuivalen
menggunakan rumus diagonal bidang
Dalam memahami prosedur antara
tetapi rumus yang digunakan kurang
satu dengan yang lainnya yang ekuivalen,
tepat. Hal tersebut dapat diketahui dari
EM dapat memahami jika yang dicari
hasil wawancara FN yang mengatakan
adalah luas permukaan. Hal ini dapat
bahwa “mencari sisi kubus dulu dengan
dilihat dari jawaban EM yang
menggunakan rumus diagonal bidang kubus”,
menggunakan rumus luas permukaan
karena rumus yang digunakan kurang
yaitu dan dapat tepat lalu peneliti menanyakan kembali
dibuktikan dari hasil wawancara EM yang apakah ada rumus lain dari bidang
menunjukan bahwa “2 dikali panjang kali diagonal kubus? Subjek FN menjawab
lebar ditambah panjang dikali tinggi ditambah “ndak”. Dalam hal ini dapat diketahui
lebar dikali tingi”. Hal ini menunjukan bahwa FN tidak memenuhi indikator
bahwa EM dapat memahami prosedur mengenali konep dan prosedur
pengerjaan luas permukaan balok. matematika.

Kemampuan koneksi matematis EM Kemampuan koneksi matematis FN


dalam menggunakan koneksi matematika dalam memahami hubungan antara topik
dengan matematika atau ilmu bidang lain matematika
Dalam menggunakan koneksi Dalam memahami hubungan antara
matematika dengan matematika atau ilmu topik matematika, FN tidak mengalami
bidang lain, EM dapat memahami jika kesulitan dalam memahami hubungan
dalam soal terdapat hubungan antara antar topik matematika. Hal ini terlihat
matematika dengan ilmu bidang lain. EM dari hasil jawaban FN yang menunjukan
mengerjakan soal dengan menggunkan hubungan antara diagonal ruang TR dan
rumus massa jenis yakni “r (rusuk/sisi)= m bidang diagonal SRUT. FN menjawab
(massa bangun)/rho (massa jenis). Dari hasil “hubungannya adalah diagonal ruang TR
jawaban, EM membagi massa bangun adalah diagonal bidang SRUT” dan subjek
dengan massa jenis. Diperkuat dari hasil pun menggambar hubungan diagonal
wawancara yang mengatakan bahwa EM ruang TR dan bidang diagonal SRUT.
dapat mengetahui hubungan matematika Sejalan dengan hal tersebut terlihat dari
dengan fisika. hasil wawancara menunjukan bahwa FN
memahami diagonal ruang TR dan bidang
Deskripsi koneksi matematis subjek FN diagonal SRUT dan hubungan dari
Kemampuan koneksi matematis FN diagonal ruang TR dan bidang diagonal
dalam mengenali konsep dan prosedur SRUT.
matematika
Dalam mengenali konsep dan
Kemampuan koneksi matematis FN
prosedur matematika tentang bidang dalam memahami konsep ekuivalen
diagonal, FN tidak mengenali konsep dan

Jurnal Numeracy Vol. 5, No1, April 2018|61


Dalam memahami konsep ekuivalen, menjumlahkan semua rusuk balok. Sejalan
FN memahami konsep keliling balok. Hal dengan hal tersebut dari hasil wawancara
ini terlihat dari jawaban FN yang FN menjelaskan bahwa “mencari seluruh
menghitung balok I dan balok II panjang rusuk”.
menggunakan rumus keliling yang

Gambar 2. Hasil jawaban subjek FN pada soal 3

Kemampuan koneksi matematis FN “apakah ada dikehidupan sehari-hari soal itu?”,


dalam memahami prosedur antara satu FN menjawab “ada”, lalu peneliti
dengan yang lainnya yang ekuivalen dan menanyakan kembali “apa yang
mampu menggunakan matematika dalam berhubungan dengan kehidupan sehari-
kehidupan sehari-hari hari?”, FN menjawab “membungkus kado
Dalam memahami prosedur antara dengan kertas kado”. Hal ini membuktikan
satu dengan yang lainnya yang ekuivalen, bahwa FN menggunakan matematika
FN tidak dapat memahami prosedur untuk mengukur kertas kado yang
antara satu dengan yang lainnya yang digunakan untuk membungkus kado.
ekuivalen. Hal ini dapat dilihat dari
jawaban FN yang salah menggunakan Kemampuan koneksi matematis FN
rumus, FN menggunakan rumus volume. dalam menggunakan koneksi matematika
Peneliti ingin mengetahui prosedur dengan matematika atau ilmu bidang lain
pengerjaannya sehingga memberikan Dalam menggunakan koneksi
pertanyaan arahan “bagaimana langkah matematika dengan matematika atau ilmu
pertama dalam mengerjakannya?”, FN bidang lain, FN memahami jika didalam
menjawab “mencari volume balok”. Hal ini soal terdapat hubungan matematika
menunjukan bahwa FN salah dalam dengan IPA. Hal ini dapat dilihat dari hasil
memahami prosedur antara satu dengan wawancara yang menunjukan bahwa FN
yang lainnya yang ekuivalen. mengetahui hubungan matematika dengan
Dalam menggunakan (mengenali) IPA, tetapi FN tidak dapat menggunakan
matematika di kehidupan sehari-hari, FN rumus massa jenis, terdapat kesalahan FN
mengenali hubungan matematika yang dalam mengerjakan soal. Hal ini diperkuat
ada dikehidupan sehari-hari. FN dari hasil wawancara FN yang
mengalaminya secara langsung. Hal ini mengatakan bahwa “panjang rusuk kan ada
dapat dibuktikan dari hasil wawancara 8 jadi 8m dibagi 8 sama dengan 1m. Jadi
peneliti memberikan pertanyaan arahan panjang rusuk tersebut adalah 1m”.

Jurnal Numeracy Vol. 5, No1, April 2018|62


Deskripsi koneksi matematis subjek LR
Kemampuan koneksi matematis LR Kemampuan koneksi matematis LR
dalam mengenali konsep dan prosedur dalam memahami hubungan antara topik
matematika matematika
Dalam mengenali konsep dan Dalam memahami hubungan antara
prosedur matematika tentang diagonal topik matematika, LR tidak mengalami
bidang, LR tidak mengenali konsep dan kesulitan dalam memahami hubungan
prosedur matematika. Terlihat dari hasil antar topik matematika. Hal ini terlihat
jawaban LR hanya membuat jaring-jaring dari hasil jawaban LR yang menunjukan
kubus tanpa diketahui panjang rusuknya. hubungan antara diagonal ruang TR dan
LR tidak dapat menjelaskan tentang bidang diagonal SRUT. LR menjawab
diagonal bidang. Peneliti memberikan “hubungan antara diagonal ruang TR dan
pertanyaan arahan tentang diagonal diagonal SRUT adalah garis diagonal”. Hal ini
bidang. Lalu LR menjawab “tidak tahu”. LR diperkuat dari hasil wawancara bahwa LR
hanya mengenali jaring jaring kubus tetapi dapat menunjukan hubungan dari
tidak mengenail bidang diagonal sehingga diagonal ruang TR dan bidang diagonal
LR tidak dapat mengerjakan soal dan tidak SRUT adalah garis diagonal.
memenuhi indikator konsep dan prosedur
matematika.

Gambar 3. Hasil jawaban subjek LR pada soal 2

Kemampuan koneksi matematis LR mampu menggunakan matematika dalam


dalam memahami konsep ekuivalen kehidupan sehari-hari
Dalam memahami konsep ekuivalen, Dalam memahami prosedur antara
LR memahami konsep keliling balok. Hal satu dengan yang lainnya yang ekuivalen,
ini terlihat dari jawaban LR yang LR tidak dapat memahami prosedur antar
mengkalikan ukuran rusuk yang sama. Hal matematika satu dengan yang lainnya
ini diperkuat dari hasil wawancara, LR yang ekuivalen. Hal ini dapat dilihat dari
mengatakan “dihitung seluruhnya”. Dalam hasil jawaban LR yang salah dalam
soal diketahui satuan berupa centimeter menggunakan rumus. LR menggunakan
akan tetapi yang ditanya berupa meter, LR rumus volume balok. LR tidak memahami
tidak teliti dalam mengerjakan soal soal. Peneliti ingin mengetahui prosedur
sehingga jawaban yang dikerjakan LR pengerjaannya sehingga memberikan
tidak sesuai (salah). pertanyaan arahan “bagaimana langkah
pertama dalam mengerjakannya?”, LR
Kemampuan koneksi matematis LR menjawab “dikalikan”. Hal ini menunjukan
dalam memahami prosedur antara satu
dengan yang lainnya yang ekuivalen dan

Jurnal Numeracy Vol. 5, No1, April 2018|63


LR tidak mengetahui prosedur antara satu konsep dan prosedur matematika yaitu
dengan yang lainnya yang ekuivalen. subjek salah dalam menggunakan rumus.
Dalam menggunakan (mengenali) Budiyono (2008 : 42) menyatakan bahwa
matematika di kehidupan sehari-hari, LR jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa
mengenali hubungan matematika yang dalam menyelesaikan soal matematika
ada dikehidupan sehari-hari. LR yaitu kesalahan konsep, meliputi (1)
mengalaminya secara langsung. Hal ini kesalahan menentukan teorema atau
dapat dibuktikan dari hasil wawancara LR rumus untuk menjawab masalah, (2)
yang pernah membeli banyaknya kertas pengaplikasian rumus atau teorema oleh
kado untuk membungkus kado. Dalam hal siswa tidak sesuai dengan kondisi
ini menunjukan bahwa LR mengenali prasyarat berlakunya rumus tersebut.
matematika dikehidupan sehari-hari.
PENUTUP
Kemampuan koneksi matematis LR Simpulan
dalam menggunakan koneksi matematika Berdasarkan analisis dan
dengan matematika atau ilmu bidang lain pembahasan yang telah dilakukan,
Dalam menggunakan koneksi diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan
matematika dengan matematika atau ilmu koneksi matematis siswa SMP Negeri 1
bidang lain, LR memahami jika didalam Bringin kelas VIII dalam menyelesaikan
soal terdapat hubungan matematika soal kubus dan balok perlu ditingkatkan.
dengan IPA. Dari hasil wawancara LR Terdapat beberapa indikator yang tidak
mengatakan bahwa “ini pelajaran IPA”, lalu terpenuhi. Hal ini dapat ditunjukan dari
peneliti pun bertanya untuk menggali hasil jawaban subjek dalam melakukan
lebih dalam apa yang diketahui LR tentang koneksi matematis pada materi kubus dan
matematika dengan IPA“kenapa bisa tau ini balok kurang maksimal. Kesulitan subjek
pelajaran IPA?”, LR menjawab“karena ada dalan melakukan koneksi matematis
massa jenis”. Hal ini menunjukan bahwa berbeda-beda. Subjek EM memiliki
LR mengetahui hubungan matematika kesulitan dalam memilih konsep yang
dengan IPA, tetapi LR tidak dapat akan digunakan, subjek FN memiliki
menggunakan rumus massa jenis, terdapat kesulitan dalam memahami konsep dan
kesalahan LR dalam mengerjakan soal. prosedur antara satu dengan yang lainnya
yang ekuivalen dan subjek LR memiliki
PEMBAHASAN kesulitan dalam mengenali konsep dan
Berdasarkan hasil analisis prosedur, memahami prosedur antara satu
menunjukan bahwa dari ketiga subjek dengan yang lain yang ekuivalen serta
terdapat kesamaan pengerjaan soal dalam kemampuan dalam menggunakan koneksi
indikator memahami konsep ekuivalen matematika dengan ilmu bidang lain.
keliling balok yaitu subjek menjawab
dengan menjumlahkan seluruh rusuk. Saran
Selain itu ketiga subjek memiliki kesamaan Berdasarkan simpulan tersebut
dalam indikator mengenali matematika diharapkan dapat memberikan informasi
dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti juga kemampuan koneksi matematis.
menemukan kesamaan kesalahan Mengingat pentingnya kemampuan
pengerjaan soal dalam inidikator mengenal koneksi matematis, diharapkan guru dapat

Jurnal Numeracy Vol. 5, No1, April 2018|64


memfasilitasi dan merancang memaksimalkan kemampuan koneksi
pembelajaran dalam mengkoneksikan matematis.
matematika, agar siswa dapat

Jurnal Numeracy Vol. 5, No1, April 2018|65


DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. (2008). Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita dalam Pembelajaran Matematika.


Paedogogia,Jurnal Penelitian Pendidikan.

Coxford, A.F. 1995. The Case for Connections. Dalam House, P.A. dan Coxford, A.F. Reston
(Eds),Connecting Mathematics across the Curriculum. Virginia: NCTM.

Depdiknas. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Badan Standar
Nasional Pendidikan: Jakarta.

NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: National Council of
Teachers of Mathematics.

No, P. (58). Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah. Jakarta: Kemendikbud.

Rohendi, D., & Dulpaja, J. (2013). Connected Mathematics Project (CMP) Model Based on
Presentation Media to the Mathematical Connection Ability of Junior High School
Student. Journal of Education and Practice, 4(4).

Sudirman, S. (2018, January). ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA


SMP PESISIR DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER. In Prosiding Seminar Nasional
Riset Kuantitatif Terapan 2017 (Vol. 1, No. 1).

Sugiman, S. 2008. Koneksi Matematik dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah


Pertama.Pythagoras. Jurnal Pendidikan Matematika Yogyakarta: FMIPA Universitas
Negeri Yogyakarta.
http://journal.uny.ac.id/index.php/pythagoras/article/view/687

Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas


Pendidikan Indonesia.

Warih, S., Dwi, P., Parta, I. N., & Rahardjo, S. (2016). Analisis Kemampuan Koneksi
Matematis Siswa Kelas VIII pada Materi Teorema Pythagoras..
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/6978.

Jurnal Numeracy Vol. 5, No1, April 2018|66

Anda mungkin juga menyukai