KUHPERDATA
WEBINAR, 27 JUNI 2020
YANLY GANDAWIDJAJA, S.H., M.HUM., SP.1
HUKUM WARIS BURGERLIJK WETBOEK
Diberlakukan bagi yang menggunakan Burgerlijk Wetboek (B.W.) :
• Orang-orang Eropa dan mereka yang
dipersamakan dengan orang Eropa ;
• Orang Timur Asing Tionghoa ;
• Orang Timur Asing lainnya ;
• Orang-orang Indonesia yang
menudukkan diri kepada hukum Eropa.
(Ps. 131 jo Ps. 163 Indische Staatsregeling)
(Sudah dihapuskan dengan UU N0.62/1958 (L.N. 113/1958, T.L.N. 1647 diubah dengan UU
12/2006 (L.N. 63/2006, T.L.N. 4634) Ttg Kewarganegaraan) menegaskan : WNI dan WNA
Pasal 2 UU 12/2006 : “Bangsa Indonesia asli” yi orang Indonesia yang menjadi WNI
sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri
HUKUM WARIS BURGERLIJK WETBOEK
Akta = tertulis
suatu keistimewaan (perlu menjadi perhatian jika membuat
surat wasiat umum), hal ini dihubungkan juga dengan
Pencabutan wasiat membuat wasiat = perbuatan hukum yang digolongkan pada
tindakan hukum sepihak.
Jadi ada dua tanggal yaitu tanggal pembuatan testamen dan tanggal akta van depot (Ps.
933);
Surat wasiat olografis dapat diminta kembali dan dibuat dengan akta otentik (Pasal 934).
WASIAT OLOGRAFIS
PS. 932 S/D PS. 934 KUHPERDATA
Pencabutan Wasiat Olografis :
Note :
Dalam KUHPerdata mengenai pengaturan Wasiat Dengan Akta Umum tidak diatur
mengenai prosedur Pembukaan Wasiat, hal ini berbeda dengan Wasiat Olografis dan
Wasiat Rahasia. Sehingga hanya mengacu pada Ps. 943 KUHPerdata
WASIAT RAHASIA/ TERTUTUP
PS. 940 S/D PS. 942 KUHPERDATA
Wasiat ditandatangani oleh pewaris, tidak perlu ditulis sendiri oleh pewaris;
Wasiat diserahkan kepada notaris dalam keadaan tertutup dengan
menerangkan bahwa sampul itu berisi wasiatnya yang ditulis sendiri atau tidak,
tetapi ditandatangani sendiri. Setelah itu sampul itu diserahkan kepada notaris
dengan permohonan untuk disimpan;
Akta yang dibuat dari penyimpanan ini harus ditulis di atas sampul dan akta ini
disebut “akta superskripsi”. Notaris harus menuliskan apa yang diterangkan
oleh pewaris, yaitu bahwa sampul itu berisi wasiat yang ditulis sendiri atau oleh
orang lain, tetapi ditandatanganinya sendiri;
Penyerahan wasiat dan pembuatan akta super skripsi dihadiri oleh 4 orang
saksi;
Surat wasiat rahasia tidak dapat diminta kembali.
WASIAT RAHASIA/ TERTUTUP
PS. 940 S/D PS. 942 KUHPERDATA
Pembukaan Wasiat Rahasia
Pasal 942 :
Setelah pewaris meninggal dunia, Notaris harus menyampaikan wasiat
rahasia atau tertutup itu kepada Balai Harta Peninggalan yang dalam
daerahnya warisan itu terbuka; balai ini harus membuka wasiat itu dan
membuat berita acara tentang penyampaian dan pembukaan wasiat itu
serta tentang keadaannya, dan kemudian menyampailkannya kembali
kepada Notaris yang telah memberikannya.
CODISIL DAN WASIAT DARURAT
Surat wasiat darurat
Codicil (Pasal 935 KUHPerd) - Dalam keadaan perang (Pasal-pasal 946-952 KUHPerd)
- Dalam perjalanan laut (Pasal 947 KUHPerd),
- Ditempat yang dilarang dihubungi karena ada penyakit
- Dibuat dalam bentuk di bawah tangan menular (Pasal 948 ayat (1) KUHPerd
- Seluruhnya ditulis, ditanggali, - Dalam keadaan jiwanya sangat teracam karena sakit atau
ditandatangani oleh pembuat codicil kecelakaan, pemberontakan, gemApa bumi atau musibah
- Berisi: pengangkatan pelaksana, alam lain dan dalam jarak 6 (enam) pal (10 (sepuluh)
kilometer) tidak ada notaris (Pasal 948 ayat (2) KUHPerd)
penyelenggaraan penguburan, untuk
- Pasal-pasal 946, 947 dan 948 ayat (1) KUHPerd akan
menghibahwasiatkan pakaian, perhiasan kehilangan kekuatannya apabila pembuat wasiat meninggal
tertentu atau perlengkapan rumah tangga dunia 6 (enam) bulan sejak berakhirnya sebab-sebab
khusus kepada orang-orang tertentu. alasan untuk membuat wasiat
- Disampaikan ke Balai Harta Peninggalan - KUHPerd akan kehilangan kekuatannya apabila yang
mewariskan meninggal dunia 6 (enam) bulan setelah hari
tanggal akta.
MUATAN ISI SURAT WASIAT
Pengangkatan waris
(erfstelling) Hibah wasiat (legaat)
Pasal 954 KUHPerd: Pasal 957 KUHPerd :
“Suatu penetapan wasiat yang khusus dengan mana
“mewasiatkan kepada seorang atau lebih, memberikan
pemberi hibah wasiat kepada seorang atau lebih
harta kekayaan yang akan ditinggalkannya apabila ia
(legataris) memberikan beberapa barang-baranya dari
meninggal dunia baik seluruhnya maupun sebagian
suatu jenis tertentu, seperti misalnya, segala barang-
seperti misalnya setengahnya, sepertiganya”
barangnya bergerak atau tak bergerak, atau
memberikan hak pakai hasil atas seluruh atau sebagian
meliputi hak (aktiva) dan kewajiban (pasiva) apabila
harta peninggalannya.”
diwarisi seluruh harta peninggalan;
hereditatis petition: hak memajukan gugatan untuk
Dituntut oleh legataris dan kewajiban ahli waris
memperjuangkan hak warisnya dengan kewajiban
untuk menyerahkan
pula untuk menanggung utang-utang pewaris
Kedudukan seperti kreditor
sebagaimana halnya seorang ahli waris.
Hanya menerima aktiva, tidak menanggung pasiva
Subrogasi karena undang-undang
SAKSI YANG DIWAJIBKAN PADA WAKTU
PEMBUATAN WASIAT
Ketentuan Pasal 16 ayat (1) huruf
Pasal 40 ayat (1) UUJN m U2 No 2/2014:
”Setiap akta yang dibacakan oleh ”Dalam menjalankan jabatannya, Notaris
notaris dihadiri paling sedikit 2 (dua) wajib: (...)
m. membacakan akta dihadapan penghadap
orang saksi, kecuali peraturan
dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua)
perundang-undangan menentukan orang saksi, atau 4 (empat) orang saksi
lain.” khusus untuk pembuatan akta wasiat di
bawah tangan, dan ditandatangani pada
saat itu juga oleh penghadap, saksi dan
notaris; ”.
PARA SAKSI DIMAKSUD PADA PASAL 40 AYAT
(1) U2 NO 2/2014 HARUS MEMENUHI SYARAT:
• paling rendah berumur 18 (delapan belas) tahun;
• cakap melakukan perbuatan hukum;
• mengerti bahasa yang digunakan dalam akta;
• dapat membubuhkan tanda tangan dan paraf, dan
• tidak mempunyai hubungan perkawinan atau hubungan darah dalam
garis lurus ke atas atau ke bawah tanpa pembatasan derajat dan
garis kesamping sampai dengan derajat ketiga dengan notaris atau
para pihak.
MENOLAK WARISAN
• Pada pewarisan testamentair tidak terjadi penggantian tempat. Dalam hal pewaris dan
penerima wasiat meninggal dunia pada saat yang sama, tanpa dapat diketahui siapa
diantara mereka yang telah meninggal lebih dahulu, maka dianggap mereka meninggal
pada detik waktu (saat) yang sama sehingga tidak terjadi perpindahan warisan karena
wasiat (Pasal 894 KUHPerd).