PEMBAHASAN
Perkembangan Islam setelah hijrah Nabi ke Madinah tidak hanya di ranah agama,
tetapi telah merambah di kekuatan politik Islam sebagai kekuatan negara ini. Hal ini
terbukti bahwa perkembangan Islam yang sangat menonjol dan efektif melalui
penaklukan dan bukan melalui jalan damai seperti dakwah. Islam dikembangkan dengan
mengirim ahli militer dan bukan dengan cara mengirimkan da'i da'iyah ataupun ahli
agama.
Ekspansi pertama jatuh pada kota Damaskus pada tahun 635 M. Setahun kemudian,
setelah Bizantium jatuh dalam perang yarmuk, daerah Suriah jatuh dibawah kekuasaan
Islam. Dalam ekspansi gelombang pertama, kekuasaan Islam telah meliputi selain
semenanjung Arabia, Palestina, Suriah, Irak, Persia dan Mesir.
Mesir menjadi daerah terakhir tujuan Umar bin Khattab dalam melakukan ekspansi
wilayah. Ekspansi Mesir dipimpin oleh Amr bin Ash, seorang yang memang mengetahui
dengan detail mengenai peta daerah Mesir. Amr memasuki daerah perbatasan Mesir pada
tahun 639 M dengan disertai 4000 tentara. Sebagai permulaan, Amr merebut kota Al-
Farama, selanjutnya membuka kota Bilbay yang merupakan salah satu kota penting di
daratan Mesir.
Puncak pertempuran saat itu terjadi di benteng Babylonia yang pada saat itu terkenal
sebagai pusat kerajaan Bizantium. Untuk memperkuat pasukannya, dikirimkan kembali
pasukan sebanyak 6000 tentara yang dipimpin olrh Zubair bin Awwam. Selanjutnya
penyerbuan dilanjutkan ke pusat Kota Alexandria yang dijaga oleh 50.000 tentara dengan
peralatan yang jauh lebih memadai. Kematian Heraclius secara tiba-tiba merubah situasi,
dan jatuhlah seluruh Mesir dengan sebuah perjanjian Alexandria pada tahun 641 M.
Setelah penaklukan Syiria, Persia dan Mesir dalam kurun waktu yang singkat, yaitu
selama sepuluh tahun kepemimpinan Umar ra negara Islam yang kalah itu hanyalah
negara yang kecil itu menjadi negara adikuasa pada masa itu. Akibat dari kegiatan
ekspansi diawal perkembangan Islam, khususnya pada masa pemerintahan Umar, maka
Islam sempat dituduh menyebarluaskan dirinya melalui ujumh pedang.
Tuduhan tersebut dianggap sebagai sesuatu yang wajar, sebab kesan yang terlihat
memang sedemikian rupa. Orang-orang bangsa Romawi dan Persia yang belakangan ini
ditundukkan oleh Islam selalu mengolokkan orang Islam sebagai orang yang tidak
berbudaya. Ketika melihat keadaan umat Islam yang semakin meluas dan berkembang,
mereka merasa terancam dan berusaha menghancurkannya.