Anda di halaman 1dari 1

GLAUKOMA

Glaukoma adalah sekelompok neuropati optik yang ditandai dengan degenerasi


progresif sel ganglion retina. Ini adalah neuron sistem saraf pusat yang memiliki badan
sel di retina bagian dalam dan akson di saraf optik. Degenerasi saraf-saraf ini
menyebabkan bekam, gambaran khas dari diskus optikus dan kehilangan penglihatan.1
Dasar biologis glaukoma kurang dipahami dan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap perkembangannya belum sepenuhnya dikarakterisasi.2

Glaukoma mempengaruhi lebih dari 70 juta orang di seluruh dunia dengan sekitar 10%
menjadi buta bilateral,3 menjadikannya penyebab utama kebutaan ireversibel di dunia.
Glaukoma dapat tetap asimtomatik sampai parah, sehingga kemungkinan besar bahwa
jumlah individu yang terkena jauh lebih tinggi daripada jumlah yang diketahui
memilikinya.4,5 Survei tingkat populasi menunjukkan bahwa hanya 10% hingga 50%
orang dengan glaukoma sadar bahwa mereka mengidapnya.4-8 Glaukoma dapat
diklasifikasikan menjadi 2 kategori besar: glaukoma sudut terbuka dan glaukoma
sudut tertutup. Di Amerika Serikat, lebih dari 80% kasus adalah glaukoma sudut
terbuka; namun, glaukoma sudut tertutup bertanggung jawab atas sejumlah pasien
dengan kehilangan penglihatan yang parah.9,10 Baik glaukoma sudut terbuka maupun
sudut tertutup dapat menjadi penyakit primer. Glaukoma sekunder dapat terjadi akibat
trauma, obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid, peradangan, tumor, atau kondisi
seperti dispersi pigmen atau pengelupasan semu.

Sebuah tinjauan sistematis Pemeriksaan Klinis Rasional JAMA baru-baru ini dari
diagnosis glaukoma sudut terbuka primer menemukan bahwa risiko glaukoma paling
tinggi ketika pemeriksaan mengungkapkan peningkatan rasio cangkir-disk (CDR),
asimetri CDR, perdarahan diskus, atau peningkatan tekanan intraokular.11 Primer
terbuka glaukoma sudut juga lebih mungkin terjadi ketika ada riwayat penyakit dalam
keluarga, ras kulit hitam, atau usia lanjut (Kotak). Dokter perawatan primer juga harus
mewaspadai risiko pengembangan glaukoma pada pasien yang diobati dengan
kortikosteroid sistemik atau topikal. Pasien yang berisiko harus dirujuk ke praktisi
perawatan mata. Ulasan ini mengeksplorasi patofisiologi penyakit dan pengobatannya.

Anda mungkin juga menyukai