Anda di halaman 1dari 12

Hasil Diskusi Kelompok

Nama Anggota Kelompok 2 :


1. Dinda Amalia Lubis (4191151002)
2. Rindy Ika Syahputri (4191151012)
3. Safrida Fitri Harahap (4192451007)
4. Indriani Laurensia Br Tarigan (4192451014)
5. Lastio C.R Hutasoit (4193151022)
6. Nola Sari (4193351006)
7. Laila Sapariah (4193351024)
Kelas : Pendidikan IPA B 2019
Matakuliah : Evaluasi Pembelajaran IPA
Dosen Pengampu : Susilawati Amdayani, S.Si., M.Pd

PENILAIAN KOGNITIF

A. Pengertian Penilaian Kognitif


Salah satu objek atau sasaran evaluasi hasil belajar adalah aspek atau ranah
kognitif. Penilaian kognitif adalah penilaian yang mencangkup kegiatan mental
(otak).Menurut undang-undang nomor 23 tahun 2016, Penilaian ranah merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.
Menurut Benjamin S Bloom dkk (1956), segala upaya yang menyangkut aktifitas
otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Penilaian kognitif berhubungan dengan
kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampua menghafal, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, menyintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Menurut
Bloom, dkk (1956), aspek kognitif ini terdiri dari enam jenjang atau tingkat yaitu:
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua
aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk
kognitif tingkat tinggi.
Tujuan aspek kognitif berorientasi kepada kemampuan berpikir yang mencakup
kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan
menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk
memecahkan masalah tersebut.
Cakupan yang diukur dalam ranah Kognitif adalah:
a) Ingatan (C1) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat. Ditandai dengan
kemampuan menyebutkan simbol, istilah, definisi, fakta, aturan, urutan, metode.
b) Pemahaman (C2) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang sesuatu
hal. Ditandai dengan kemampuan menerjemahkan, menafsirkan, memperkirakan,
menentukan, menginterprestasikan.
c) Penerapan (C3), yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring & menerapkan
dengan tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru/nyata. Ditandai
dengan kemampuan menghubungkan, memilih, mengorganisasikan,
memindahkan, menyusun, menggunakan, menerapkan, mengklasifikasikan,
mengubah struktur.
d) Analisis (C4), Kemampuan berfikir secara logis dalam meninjau suatu fakta/ objek
menjadi lebih rinci. Ditandai dengan kemampuan membandingkan, menganalisis,
menemukan, mengalokasikan, membedakan, mengkategorikan.
e) Sintesis (C5), Kemampuan berpikir untuk memadukan konsep-konsep secara logis
sehingga menjadi suatu pola yang baru. Ditandai dengan kemampuan
mensintesiskan, menyimpulkan, menghasilkan, mengembangkan,
menghubungkan, mengkhususkan.
f) Evaluasi (C6), Kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan
terhadap sistem situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan pemecahannya dengan
menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan. Ditandai dengan kemampuan
menilai, menafsirkan, mempertimbangkan dan menentu

B. Teknik dan instrumen Penilaian Kognitif


1) Pilihan ganda (multiple choice item)
 Pengertian Tes Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda adalah bentuk tes objektif yang terdiri atas pertanyaan atau
pernyataan (stem) dan diikuti sejumlah alternatif jawaban (option), tugas testee
memilih alternatif jawaban yang paling tepat. Kemungkinan jawaban tersebut dapat
berupa kata, frasa, nama tempat, nama tokoh, lambang atau kalimat yang sudah pasti.
Dilihat dari segi rumusan kalimatnya, soal pilihan ganda dapat berupa kalimat tanya
atau kalimat pertanyaan yang tidak lengkap. Alternatif jawaban terdiri atas jawaban
benar yang merupakan kunci jawaban serta kemungkinan jawaban-jawaban salah
yang disebut pengecoh (distraktor). Alternatif jawaban ini beragam, ada yang
menggunakan tiga alternatif yang biasa nya digunakan disekolah tingkat dasar
(SD/MI) kelas tingkat bawah ( 1-3 ), ada yang menggunakan 4 alternatif yang
biasanya digunakan ditingkat SMP/MTs, dan ada yang menggunakan 5 alternatif
pada tingkat SLTA dan perguruan tinggi.
 Model-model tes pilihan ganda
Ada beberapa model soal pilihan ganda yang dapat digunakan dalam evaluasi
hasil belajar, yaitu :
a. Model pilihan ganda biasa
b. Model assosiasi
c. Model melengkapi berganda
d. Model hubungan antar hal
e. Model analisis kasus
f. Model pemakaian diagram, grafik, peta atau gambar.

2) Tes bentuk jawaban singkat atau isian singkat


 Pengertian
Tes jawaban singkat adalah bentuk tes yang berupa kalimat pertanyaan
yang harus dijawab dengan jawaban singkat atau kalimat perintah yang harus
dikerjakan atau berupa kalimat pernyataan yang belum selesai sehingga
testeeharus mengisikan kata untuk melengkapi kalimat tersebut.Bentuk tes ini
tepat digunakan untuk mengetahui tingkat ingatan/hafalan dan pemahaman
peserta didik.Tes ini juga dapat memuat jumlah materi yang banyak, namun
tingkat berpikir yang diukur cenderung rendah.
 Kaidah penulisan tes jawaban singkat.
Kaidah-kaidah utama penyusun soal bentuk ini yaitu:
a. Rumusan butir soal harus sesuai dengan kemampuan (kompetensi dasar dan
indikator).
b. Jawaban yang benar hanya satu.
c. Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
d. Rumusan soal harus menggunakan bahasa yang baik, kalimat singkat, dan
jelas sehingga mudah dipahami.
e. Jawaban yang dituntut oleh butir berupa kata, frase, angka, simbol, tahun,
tempat, dan sejenisnya harus singkat dan pasti.
f. Rumusan butir soal tidak merupakan kalimat yang belum lengkap, bagian
yang dikosongkan (perlu diisi oleh testee) maksimum dua untuk satu kalimat
soal.
g. Titik-titik kosong sebagai tempat jawaban hendaknya diletakan pada akhir
atau dekat akhir kalimat daripada pada awal kalimat.
3) Tes Menjodohkan
Tes bentuk menjodohkan atau memasangkan adalah suatu bentuk tes yang
terdiri dari suatu seri pertanyyan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan
mempunyai jawabnya yang tercantum dalam seri jawaban.
4) Tes uraian
 Pengertian
Tes bentuk uraian merupakan alat evaluasi hasil belajar yang paling tua. Tes
uraian disebut pula dengan tes esai (essay test) atau tes subjektif. Dikatakan tes
subjektif terutama terkait dengan proses pemeriksaan dan pemberian skor dari
tester (evaluator) yang relatif lebih bersifat subjektif jika dibandingkan dengan
pada tes objektif. Secara umum tes uraian ini memiliki karakteristik sebagai
berikut, pertama, tes uraian adalah tes yang berupa pertanyaan atau perintah yang
jawabannya menuntut testee mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah
dipelajarinya dengan cara mengemukakan gagasan tersebut dalam bentuk tulisan.
Perbedaan yang sangat jelas antara tes objektif dan tes uraian (tes subjektif).
Kedua, jumlah butir soalnya umumnya terbatas, yaitu berkisar empat sampai
dengan sepuluh butir. Ketiga, pada umumnya, butir-butir soal tes diawali denga
kata- kata: jelaskan, terngkan, uraikan, mengapa, bagaimana, dan kata-kata laian
yang menuntut testee memberikan uraian jawaban secara lebih luas. Tes uraian
dgunakan secara luas untuk bebagai macam keperluan antara lain digunakan
sebagai ulangan harian, ulangan umum, ataupun ulangan kenaikan kelas. Pada
perguruan tinggi, biasanya para dosen menggunakan bentuk uraian tes ini pada
saat ujian tengah semester (UTS) atau ujian akhir semester (UAS).Dari sisi
kemampuan, tes uraian ini digunakan untuk mengukur kemampuan yang tidak
dapat diukur dengan bentuk tes objektif.Secara umum terdapat dua situasi dimana
guru atau dosen untuk mengukur kemampuan yang sangat tinggi yang tidak
efektif diukur dengan tes bentuk objektif seperti kemampuan analisis, sintesis,
maupun evaluasi.Keempat, tes uraian digunakan jika guru ingin mengukur
kemampuan menulis. Dalam contoh ini, guru biasanya mengukur kemampuan
testee untuk menulis beberapa kalimat sehingga terbentuk sebuah cerita.
Kemampuan yang diukur adalah kemampuan mengekpresikan gagasan dalam
sebuah cerita yang meruntut dan komunikatif.
 Jenis tes uraian
Tes bentuk uraian ini ada dua macam, yaitu tes uraian terbatas atau uraian
terstruktur dan tes uraian bebas.
1. Tes uraian terbatas, disebut pula dengan tes uraian terstruktur atau tes uraian
objektif adalah tes uraian yang sifat jawabannya dibatasi (sudah terarah) baik
ditinjau dari segi materi maupun jawabannya. Penskoran pada tes uraian
terbatas cenderung lebih konsisten dan objektif.
2. Uraian bebas, yaitu bentuk tes uraian yang menghendaki jawaban yang
terurai (jawaban panjang). Tes uraian bebas ini bebas melalui tulisan atau
karangan. Jadi testee memiliki kebebasan mengemukakan jawaban melalui
tuliasan. Benar tidaknya tulisan testee hanya dapat diskor oleh guru yang
benar-benar berpegalaman. Bentuk tes ini tepat digunakan apabila bertujuan
untuk ;
a) Mengungkapkan pandangan para siswa terhadap suatu masalah
sehingga dapat diketahuai luas dan intensitasnya,
b) Megupas suatu masalah yang kemungkinan jawaban beraneka ragam
sehingga tidak ada satu jawaban yang pasti
c) Mengembangkan daya analisis siswa dalam melihat suatu persoalan
dari berbagai segi atau dimensinya.

C. Teknik Non Tes untuk Evaluasi Hasil Belajar Kognitif


Ada beberapa teknik non tes yang dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil
belajar kognitif yaitu portofolio, proyek (penugasan), dan produk.
Teknik non tes ini sifatnya untuk melengkapi teknik tes.
1) Penilaian Portofolio
Menurut Poulson, portofolio sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang
menunjukan usaha, perkembangan dan kecakapan mereka dalam satu bidang atau
lebih. Portofoli dapat digunakan oleh peserta didik untuk melihat kemauan mareka
sendiri, terutama dalam hal perkembangan pengetahuan mereka, sikap, ketrampilan
dan ekspresinya terhadap sesuatu.Jadi dapat dikatakan bahwa penilaian portofolio
adalah kumpulan hasil karya seorang peserta didik yang digunakan sebagai
instrument evaluasi untuk menilai kompetensi peserta didik.
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah penilaian pada kemampuan melakukan”Scientific
Inquiry” yang dapat memberikan informasi tentang kemampuan peserta didik
mengaplikasikan pengetahuan dalam merencanakan, mengorganisasi penyelidikan,
bekerjasama, mengidentifikasi, mengumpulkan informasi, menganalisis dan
menginterpretasikan serta mengomunikasikan temuannya dalam bentuk laporan
tulisan.
3) Penilaian Produk
Penilaian terhadap hasil karya peserta didik pada periode tertentu.

D. Teknik penskoran Hasil Belajar Kognitif


Cara menskor tes bentuk pilihan ganda ada dua, Yaitu:
1. Penskoran tanpa menerapkan system denda terhadap jawaban tebakan
Cara pemberian skor adalah dengan dua kemungkinan, yakni dengan
mempertimbangkan bobot skor setiap soal dan tanpa mempertimbangkan bobot
skor (Zainal Arifin, 1991). Cara pertama adalah menghitung jawaban benar
setiap testee dan kemudian dikalikan bobot skor setiap soal. Cara ini dapat
diformulasikan sebagai berikut: S = ƩR x Wt
Di mana:
S : Score (skor yang sedang dicari)
ƩR : Right (jumlah jawaban betul)
Wt : Weigt (bobot skor setiap soal)

Cara kedua adalah menghitung jumlah jawaban benar dan setiap butir yang
dijawab benar diberi skor satu, sehingga jumlah skor yang diperoleh peserta didik
adalah bayaknya butir yang dijawab benar. Cara ini dapat diformulasikan sebagai
berikut: S = ƩR.
2. Penskoran dengan menerapkan denda terhadap jawaban tebakan dapat dihitung
dengan menggunakan formula sebagai berikut:
S = ƩR – (ƩW : ( O – I)
Di mana:
S : Skor yang sedang di cari
ƩR : Right (jumlah jawaban betul)
ƩW : Wrong (jumlah jawaban salah)
O : Banyaknya opsi (pilihan) yang dipasang pada soal
I : Bilangan Konstan (tetap)
Contoh:
Soal bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 40 butir. Jumlah pilihan (option)
jawaban sebayak 4 pilihan, jumlah jawaban yang benar 20, maka skor yang
di peroleh:S=20– (12:(4–1)= 20-(12:3) = 20 – 4= 16
1) Tes Bentuk Jawaban Singkat dan Menjodohkan
Pemberian skor untuk kedua bentuk tes ini, umumnya tidak
memperhitungkan sanksi berupa denda.Umumnya jawaban benar diberi skor satu
(1) da jawaban salah diberi skor nol (0). S = ƩR
2) Tes Bentuk Uraian
Pada tes bentuk uraian, pemberian skor umumnya mendasarkan diri pada
bobot yang diberikan untuk setiap butir soal, atas dasar tingkat kesukarannya,
atau atas dasar bayak sedikitnya unsur yang harus terdapat dalam jawaban yang
dianggap paling baik atau paling benar.
Bentuk Instrumen Penilaian Kognitif

Standar Kompetensi Aspek Jumlah


Indikator
kompetensi Dasar C1 C2 C3 C4 C5 Soal
1. 1.

Bentuk Penskoran :

Aspek Skor Uraian


Pemahaman 0 Tidak ada usaha memahami soal
soal 1 Salah interpretasi soal keseluruhan
2 Salah interpretasi sebagian soal
3 Interpretasi soal benar seluruhnya
Penyelesaian 0 Tidak ada usaha
soal 1 Penyelesaian soal tidak sesuai prosedur
2 Penyelesaian soal sebagian prosedurnya benar, namun masih
terdapat kesalahan
3 Prosedur sudah tepat
Menjawab 0 Tidak ada jawaban
soal 1 Terdapat jawaban namun salah total/tidak ada label/satuan
2 Ada jawaban, namun sebagian salah/tidak ada label.satuan
3 Jawaban benar/penyelesaian benar seluruhnya
Contoh Rubrik Penilaian Pengetahuan (Kognitif) Mata Pelajaran IPA
a. Teknik penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk instrument : Soal pilihan ganda

Aspek
Kompetensi Indikator Kunci
Indikator Kognitif Uraian Skor
Dasar Soal Jawaban
Soal
3.4 Menganalisis 3.4.1 Menjelaskan Diberikan C2 1. Perhatikan pernyataan berikut ! B 10
proses konsep dasar pernyataan ciri- 1) dapat terjadi pada organisme uniseluler maupun
pembelahan pembelahan ciri, peserta multiseluler untuk perkembangbiakan, pertumbuhan, dan
sel sebagai (penggandaa didik dapat mengganti sel-sel yang rusak atau mati
dasar n) sel menentukan 2) sel yang mengganda disebut sel tetua, sedangkan sel hasil
penurunan penggandaan sel penggandaannya disebut sel anakan
sifat dari berdasarkan ciri- 3) tujuannya untuk mengatur dan menjamin bahwa sel
induk kepada ciri. anakan menerima informasi genetik dari sel tetuanya
keturunannya 4) berlangsung melalui dua cara, secara langsung dan secara
berdasarkan tidak langsung
pengamatan Pernyataan tersebut merupakan ciri-ciri dari aktivitas sel …
a. respirasi
b. penggandaan
c. difusi
d. osmosis
e. transportasi
3.4.2 Membedakan Diberikan tabel, C4 2. Perhatikan tabel berikut ! A 10
pembelahan peserta didik Jenis Ciri-ciri pembelahan (penggandaan)
N
Pembelahan
(penggandaan) dapat o
(penggandaan)
A B C D
sel secara membedakan Terjadi pada Terbentuk dua
langsung dan pembelahan Kromosom Melalui
organisme sel anakan yang
secara tidak (penggandaan) Pembelahan prokariotik memiliki
menempel tahapan
(penggandaan) sel dan beberapa jumlah
langsung sel yang diminta 1 pada mitosis
secara amitosis organisme kromosom
membran atau
dengan melihat plasma meiosis
eukariotik yang persis
uniseluler sama dengan
ciri- cirinya. induknya
Jenis
N
Pembelahan E F G H
o
(penggandaan)
Bagian DNA
kromosom
yang
menempel
Terjadi mengalami
Pembelahan Diawali
pada sel Terjadi pada replikasi
(penggandaan) sel dengan selama sel
2 tubuh dan organisme
secara tidak fase
sel eukariotik tumbuh
langsung interfase
kelamin sehingga
seluruh DNA
kromosom
selesai
bereplikasi
Pasangan yang tepat antara jenis pembelahan (penggandaan) dengan
ciri-cirinya adalah …
a) (1A), (1C), (2E), (2F)
b) (1B), (1C), (2E), (2F)
c) (1C), (1D), (2F), (2H)
d) (1C), (1E), (2F), (2H)
e) (1D), (1E), (2G), (2H)
3.4.3. Membagankan Diberikan C3 Berikut gambar pembelahan/penggandaan sel pada sel E 10
pembelahan/ gambar mengenai hewan melalui tahapan meiosis
penggandaan sel penggandaan sel
melalui tahapan melalui tahapan
meiosis I dan II meiosis, peserta
didik dapat
menentukan
urutan fase yang
diminta.
Tahapan yang ditunjuk pada gambar 1,2,3 dan 4 secara berurutan
adalah ....
A. Telofase I, Metafase II, Profase I dan Anafase II
B. Telofase I, Anafase II, Profase II dan Metafase I
C. Telofase II, Anafase II, Metafase I dan Profase II
D. Telofase II, Metafase II, Profase II dan Anafase II
E. Telofase II, Anafase II, Profase II dan Metafase II
Diberikan D 10
Berikut ini tahapan-tahapan penggandaan sel melalui
pernyataan C3 tahapan meiosis:
mengengai
1) Kromosom sinapsis membentuk tetrad
tahapan
2) Tetrad berjajar dibidang ekuator
penggandaan sel
3) Kromosom homolog berpisah dengan arah yang berlawanan
melalui tahapan
4) Terjadi kiasma dan crossing over
meiosis, peserta
5) Kromatid berpisah ke arah beralawanan
didik dapat
Tahap yang menunjukkan metafase I, profase I, dan anafase II
menentukan
adalah berturut-turut....
dengan tepat
A. 1,2,3
tahapan yang
B. 1,3,5
diminta.
C. 2,3,4
D. 2,4,5
E. 3,4,5
3.4. 4. Menjelaskan Diberikan C2 Perhatikan gambar di bawah ini! D 10
tahapan gambar
gametoge mengenai
nesis pada tahapan
hewan spermatogenes
(spermato is, peserta
genesis didik dapat
dan menetukan
oogenesis) hasil
penggandaan
yang diminta

Sel yang merupakan hasil pembelahan/penggandaan melalui


tahapan mitosis dan meiosis II secara berurutan adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

Anda mungkin juga menyukai