ABSTRAK
Stunting merupakan suatu kondisi dimana terjadinya gagal tumbuh pada anak kanak-kanak akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Prevalensi stunting pada balita di
Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi stunting di dunia. Dampak dari stunting salah
satunya yaitu tejadinya hambatan perkembangan, dimana jika hal tersebut tidak dicegah akan
berdampak pada kurang optimalnya kinerja anak di sekolah dan dampak jangka panjang dapat tejadi
penurunan kualitas sumber daya manusia. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan yaitu dengan
pemberian stimulasi perkembangan dalam praktik pengasuhan untuk meningkatkan perkembangan
anak sesuai dengan tahap usianya. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara sistematis
efektifitas praktik pengasuhan terhadap perkembangan kanak-kanak. Metode Systematic review
digunakan untuk pencarian artikel pada database elektronik yaitu ProQuest, Sage Publications, dan
Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu “parenting practice” AND “psychosocial
development” AND “stunting impact” AND “children” OR “child”. Analisis yang dilakukan penulis
dari 5 artikel yang relevan didapatkan bahwa dengan dilakukannya praktik pengasuhan yang aktif dan
responsive pada anak dapat meningkatkan perkembangan kanak-kanak.
ABSTRACT
Stunting is a condition where the occurrence of failure to thrive in young children due to chronic
malnutrition so that the child is too short for his age. The prevalence of stunting in children under five
in Indonesia is higher than the prevalence of stunting in the world. The impact of stunting is one of
them being a developmental obstacle, which if not prevented will have an impact on the sub-optimal
performance of children in school and the long-term impact can be a decrease in the quality of human
resources. One of the interventions that can be done is by providing stimulation of development in
parenting practices to improve children's development in accordance with the stage of age. This study
aims to systematically identify the effectiveness of parenting practices in childhood development. The
Systematic review method is used to search articles in electronic databases namely ProQuest, Sage
Publications, and Google Scholar. The keywords used are "parenting practice" AND "psychosocial
development" AND "stunting impact" AND "children" OR "child". Analysis by the authors of the 5
relevant articles found that by practicing active and responsive parenting practices in children can
improve childhood development
263
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 263 – 272, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
264
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 263 – 272, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
265
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 263 – 272, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
Artikel teridentifikasi database “ProQuest (n: 101)”, “Sage Publications (n: 89)”,
“Google Scholar (n:114)”
n total: 304
fulltext
Gambar 1
Proses seleksi artikel
Tabel 1.
Efektifitas Praktik Pengasuhan dalam Perkembangan
No Judul Penulis Negara Metode N Hasil
1 Nurturing care: Britto et al - Scooping - Program pengasuhan
promoting early (2017) Review meningkatkan nilai pada
childhood langkah-langkah
development perkembangan psikososial
dan pengembangan motorik,
selain perkembangan kognitif
anak. Orang tua, pengasuh,
dan keluarga perlu didukung
dalam menyediakan
memelihara perawatan dan
perlindungan agar anak-anak
kecil dapat mencapai potensi
perkembangan mereka.
2 Two-year Rockers et Zambia randomized 526 Praktik pengasuhan
impact of al (2018) controlled responden merupakan tindakan yang
community- trial (RCT) (anak usia dapat meningkatkan
based health 6-12 bulan perkembangan anak,
screening and serta khususnya pertumbuhan fisik,
parenting pengasuh) dalam pengaturan sumber
groups on child daya rendah seperti Zambia.
development in
Zambia:
Follow-up to a
cluster-
randomized
controlled trial
266
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 263 – 272, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
267
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 263 – 272, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
pertumbuhan dan perkembangan, dapat lain terkait dampak stunting yaitu terjadi
menimbulkan dampak dimasa yang akan perbedaan prestasi belajar siswa, dimana
datang seperti anak yang kurang gizi siswa yang mengalami stunting memiliki
menjadi mudah sakit, memiliki postur prestasi belajar yang lebih rendah
tubuh tidak maksimal saat dewasa, serta dibandingkan dengan yang tidak stunting
kurang optimalnya perkembangan (Picauly & Toy, 2013). Anak-anak yang
kemampuan kognitif. Dampak yang mengalami stunting berhubungan dengan
ditimbulkan dari Stunting tidak hanya pertumbuhan dan perkembangan kognitif
dampak secara fisik tetapi juga dapat yang lebih rendah dibanding dengan anak-
berdampak pada perkembangan kanak- anak lain (Alam et al., 2020). Menurut
kanak yang mengalami stunting. Venables & Raine (2016) dari hasil
penelitiannya menyebutkan pada anak usia
Penelitian sebelumnya telah menyebutkan 3 tahun, stunting memiliki hubungan
dampak psikososial yang timbul mulai dari langsung dengan Verbal IQ dan Kinerja
aspek motorik, kognitif, bahasa, emosi, IQ. Ketika usia 11 tahun, kinerja kognitif
kepribadian, moral, spiritual, dan sosial. diperiksa kembali dan didapatkan hasil ada
Penelitian oleh Pantaleon, Hadi, & hubungan langsung antara kinerja kognitif
Gamayanti (2015) menyebutkan bahwa dengan stunting, sehingga disimpulkan
perkembangan motorik anak usia 6-23 terdapat hubungan antara malnutrisi dan
bulan memiliki hubungan dengan kondisi IQ. Dimana hal tersebut menunjukkan
anak yang mengalami stunting. hasil linier bahwa malnutrisi berdampak
Perkembangan motorik pada anak stunting pada kinerja kognitif.
lebih banyak yang kurang dibandingkan
dengan dengan kanak-kanak yang tidak Dampak yang terjadi dari stunting selain
stunting. Perkembangan motorik kasar dan terhambatnya pertumbuhan kanak-kanak.
halus merupakan segala bentuk gerak anak Berdampak pula pada perkembangan
usia kanak-kanak yang melibatkan kinerja kanak-kanak, mulai dari perkembangan
otot-otot tubuh baik otot besar maupun motorik, sosial, bahas, kognitif. Untuk
otot kecil. Perkembangan kognitif pada meningkatkan perkembangan kanak-kanak
kanak-kanak juga identik dengan dapat dilakukan dengan dilakukannya
perkembangan kemampuan bahasa yang praktik pola pengasuhan yang interaktif
bekembang sangat cepat pada periode ini antara orang tua dengan anak, dimana
(Hartanto, Selina, H, & Fitra, 2016); Potts dengan adanya interaksi yang aktif dan
& Mandleco, 2010). Berbeda dengan anak responsive dapat memberikan stimulus
dengan kondisi stunting, penelitian pada anak untuk membantu meningkatkan
(Hanani, 2016) menyebutkan bahwa perkembangannya. Hal tersebut juga dapat
pencapaian tugas perkembangan sosial, diterapkan pada kanak-kanak stunting,
bahasa dan motorik pada kelompok anak meskipun kanak-kanak stunting memeiliki
balita stunted lebih rendah dibandingkan perkembangan yang lebih rendah
anak balita normal. dibanding dengan kanak-kanak tidak
stunting bukan berarti perkembangan
Kekurangan gizi memiliki pengaruh kanak-kanak stunting tidak dapat
negatif pada pencapaian tingkat sekolah, ditingkatkan.
kognitif perkembangan dan status sosial
secara umum. Kekurangan gizi di masa Intervensi berbasis pengasuhan anak dan
kecil berkorelasi dengan prestasi sekolah keterlibatan orang tua dalam pemberian
rendah selama masa remaja, bahkan nutrisi makanan menunjukkan efek yang
setelah mengendalikan usia dan sosial menjanjikan pada perilaku terkait
ekonomi status (Asiki, Newton, Marions, keseimbangan energi pada anak-anak
Kamali, & Smedman, 2019). Penelitian (Kolk, Gubbels, Kremers, & Gerards,
268
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 263 – 272, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
2019). Perkembangan dapat ditingkatkan menyeluruh dalam aspek fisik, mental, dan
dengan adanya stimulasi perkembangan sosial (Suryawan A, 2012).
yang diberikan orangtua pada anaknya, Peran orang tua sangat penting dalam
adanya interaksi yang optimal antara orang upaya peningkatan perkembangan kanak-
tua dan anak. Penelitian Bekele & kanak. Peran dan pola asuh yang baik akan
Janakiraman (2016) mengatakan semakin meningkatkan perkembangan secara
meningkatnya aktivitas fisik, terapi optimal.
bermain yang terstruktur, meningkatnya
interaksi ibu dan anak, ibu tanggap SIMPULAN
terhadap bayi mereka, bermain, Praktik pengasuhan memiliki efektifitas
mengobrol, bernyanyi, menunjukkan kasih atau peranan yang penting dalam
sayang dapat meningkatkan membantu peningkatan perkembangan
perkembangan. Hal ini membuktikan kanak-kanak dengan adanya interaksi yang
bahwa dengan adanya interaksi yang baik aktif dan responsive antara orang tua dan
antara orang tua dan anak dapat anak sehingga membantu anak memberi
memberikan anak stimulus lebih untuk stimulasi untuk peningkatan
meningkatkan perkembangannya. perkembangannya. Praktik pengasuhan
yang baik dan benar, maka dapat
Penelitian lain menunjukkan hubungan meningkatkan perkembangan anak-anak.
yang sama, stimulasi tumbuh kembang Hal tersebut dapat terjadi karena adanya
yang optimal pada anak akan membantu interaksi antara orangtua dan anak saat
pencapaian perkembangan kognitif anak pemberian stimulus sehingga
dengan baik (Warsito, Khomsan, perkembangan pun tejadi secara optimal.
Hernawati, & Anwar, 2012). Penelitian
Suci Hati & Lestari (2016) tentang DAFTAR PUSTAKA
pengaruh pemberian stimulasi pada Abimpaye, M., Dusabe, C., Nzabonimpa,
perkembangan anak usia 12-36 bulan J. P., Ashford, R., & Pisani, L.
menunjukkan hasil terdapat hubungan (2019). Improving parenting
yang signifikan antara pemberian stimulasi practices and development for young
dengan perkembangan anak. Interaksi ibu children in Rwanda: Results from a
dan anak yang positif, latihan fisik dan randomized control trial.
stimulasi dini akan meningkatkan International Journal of Behavioral
perkembangan anak. Development.
https://doi.org/10.1177/01650254198
Inti dari praktik pengasuhan adalah 61173
hubungan interaksi aktif antara anak
dengan orang tua, mulai dari perilaku, Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018).
sikap dan cara orang tua saat Analisis Faktor-Faktor Risiko
berkomunikasi dengan anak. Seorang anak terhadap Kejadian Stunting pada
memerlukan perhatian khusus dari Balita (0-59 Bulan) di Negara
orangtua untuk optimalisasi tumbuh Berkembang dan Asia Tenggara.
kembangnya. Optimalisasi perkembangan Media Penelitian Dan
diperlukan adanya interaksi antara anak Pengembangan Kesehatan, 28(4),
dan orangtua yang sangat bermanfaat bagi 247–256.
proses perkembangan anak secara https://doi.org/10.22435/mpk.v28i4.
keseluruhan karena orangtua dapat segera 472
mengenali kelainan proses perkembangan
anaknya sedini mungkin dan memberikan Alam, M. A., Richard, S. A., Fahim, S. M.,
stimulus tumbuh kembang anak yang Mahfuz, M., Nahar, B., Das, S., …
Ahmed, T. (2020). Impact of early-
269
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 263 – 272, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
270
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 263 – 272, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
Hartanto, F., Selina, H., H, Z., & Fitra, S. Pantaleon, M. G., Hadi, H., & Gamayanti,
(2016). Pengaruh Perkembangan I. L. (2015). Stunting berhubungan
Bahasa Terhadap Perkembangan dengan perkembangan motorik anak
Kognitif Anak Usia 1-3 Tahun. Sari di Kecamatan Sedayu , Bantul ,
Pediatri, 12(6), 386. Yogyakarta. Jurnal Gizi Dan Dietik
https://doi.org/10.14238/sp12.6.2011 Indonesia Vol. 3, No. 1, Januari
.386-90 2015: 10-21.
Jahari, A. B. (2018). Reduce Child Picauly, I., & Toy, S. M. (2013). Analisis
Stunting Issue. Depkes.Go.Id, 6–8. Determinan Dan Pengaruh Stunting
Retrieved from Terhadap Prestasi Belajar Anak
http://www.depkes.go.id/resources/d Sekolah Di Kupang Dan Sumba
ownload/info-terkini/materi pra Timur, Ntt. Jurnal Gizi Dan Pangan,
rakerkesnas 2018/Pakar Stunting.pdf 8(1), 55.
https://doi.org/10.25182/jgp.2013.8.1
Kemenkes. (2018). Buletin Stunting. .55-62
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 301(5), 1163–1178. Rahayu, L. S., Safitri, D. E., & Indah
Yuliana. (2018). Child care practice
Kementerian Kesehatan, K. (2018). as a risk factor of changes in
Laporan Nasional Riset Kesehatan nutritional status from normal to
Dasar (RISKESDAS) 2018. Jakarta: stunting in under five children.
Balitbang Kemenkes RI Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia
(Indonesian Journal of Nutrition and
Kementerian PPN/ Bappenas. (2018). Dietetics), 5(2), 77.
Rencana Aksi Nasional dalam https://doi.org/10.21927/ijnd.2017.5(
Rangka Penurunan Stunting: 3).76-81
Rembuk Stunting. Rencana Aksi
Nasional Dalam Rangka Penurunan Rachmi, C. N., Agho, K. E., Li, M., &
Stunting: Rembuk Stunting, Baur, L. A. (2016). Stunting,
(November), 1–51. Retrieved from underweight and overweight in
https://www.bappenas.go.id children aged 2.0-4.9 years in
Indonesia: Prevalence trends and
Kolk, I. Van De, Gubbels, J. S., Kremers, associated risk factors. PLoS ONE,
S. P. J., & Gerards, S. M. P. L. 11(5), 1–17.
(2019). Systematic review of https://doi.org/10.1371/journal.pone.
interventions in the childcare setting 0154756
with direct parental involvement :
effectiveness on child weight status Rahman, F. D. (2018). Pengaruh Pola
and energy balance-related Pemberian Makanan Terhadap
behaviours. 1–28. Kejadian Stunting Pada Balita (Studi
di Wilayah Kerja Puskesmas
Nahar, B., Hossain, M., Mahfuz, M., Sumberjambe, Kasiyan, dan
Islam, M. M., Hossain, M. I., Puskesmas Sumberbaru Kabupaten
Murray-Kolb, L. E., … Ahmed, T. Jember). The Indonesian Journal of
(2020). Early childhood Health Science, 10(1), 15–24.
development and stunting: Findings https://doi.org/10.32528/the.v10i1.14
from the MAL-ED birth cohort study 51
in Bangladesh. Maternal and Child
Nutrition, 16(1). Rockers, P. C., Zanolini, A., Banda, B.,
https://doi.org/10.1111/mcn.12864 Chipili, M. M., Hughes, R. C.,
271
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 3, Hal 263 – 272, Agustus 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
272