Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Instansi pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi


Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) seperti yang tercantum dalam Undang – Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Tujuan diadakannya pelatihan
tersebut adalah untuk membangun nilai – nilai dasar yang harus dimiliki oleh seorang
ASN. Nilai dasar tersebut antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Sehingga melalui pelatihan tersebut dapat tercipta
ASN yang PRIMA yaitu melayani secara Profesional, Responsif, Inovatif, Mutu dan
Akuntabel. Salah satu cara yang dilakukan untuk mencapainya adalah dengan membuat
suatu aktualisasi kegiatan yang akan diterapkan pada masing- masing unit kerja peserta.
Aktualisasi ini bertujuan untuk menyelesaikan isu yang ada di Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sumba Tengah, khususnya di Bidang
Perumahan dan Kawasan Permukiman, yaitu "Belum optimalnya tugas re-desain Rumah
Mandiri pada Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Kabupaten Sumba Tengah”. Penulis mengangkat isu tersebut
berdasarkan pengamatan penulis selama 4 (empat) bulan bekerja di Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat kabupaten Sumba Tengah. Penulis menemukan bahwa
masih banyak kekurangan pada desain tersebut. Desain tersebut harus diperbaiki agar
pelaksanaan dilapangan tidak mengikuti kesalahan pada desain yang ada.
Di sisi lain, tujuan aktualisasi ini adalah sebagai implementasi nilai – nilai dasar
ANEKA yang wajib dimiliki oleh seorang ASN. Hal ini guna membentuk ASN unggul
yang profesional dimana mampu melakukan tugasnya dengan baik dalam pelayanan publik
demi terwujudnya Whole of Government pada instansi penulis.

1.2. Rumusan Isu/Masalah


Berdasarkan analisis penentuan isu menggunakan analisis APKL terlampir, maka
rumusan masalah dalam aktualisasi adalah: “Belum optimalnya pelaksanaan tugas re-
desain rumah mandiri pada Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sumba Tengah”.
1.3. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
Melalui aktualisasi ini diharapkan mampu mengoptimalkan tugas re-desain
Rumah Mandiri pada Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sumba Tengah untuk memperbaiki kekurangan
pada desain Rumah Mandiri sebagai bentuk pelayanan publik di Bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman serta mengembangkan nilai – nilai ANEKA dalam menjalankan
tugas dan fungsi penulis sebagai Analis Bangunan dan Perumahan pada unit kerja penulis.
Adapun manfaat dari aktualisasi ini adalah:
a. Meningkatkan pemahaman penulis akan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi) dan mampu
mengimplementasikannya
b. Membantu Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperbaiki dan
menyediakan desain Rumah Mandiri yang baru.
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Aktualisasi yang dilaksanakan adalah optimalisasi perencanaan dan perancangan
Rumah Mandiri pada Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sumba Tengah, dengan Ruang Lingkup
kegiatan aktualisasi sebagaiberikut :
1. Melakukan Konsultasi Dengan Pimpinan
2. Melakukan persiapan survey
3. Melakukan survey lokasi sampel
4. Mengolah data hasil survey (membuat Analisa dan Konsep)
5. Merancang Rumah Mandiri menggunakan aplikasi Autocad
6. Membuat Rencana Anggaran Biaya bangunan
7. Menyusun Laporan Kegiatan

1.5. Nilai-Nilai Dasar PNS


Nilai – nilai dasar ANEKA adalah akronim dari kata Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang tertuang dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara No 12 Tahun 2018, dimana nilai – nilai tersebut wajib dimiliki oleh
setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan jabatannya. Nilai-nilai dasar tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Sementara akuntabilitas dalam diri ASN adalah kemampuan setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya (Lembaga
Administrasi Negara, 2014:8), yaitu menjamin terwujudnya nilai – nilai publik. Nilai –
nilai dasar akuntabilitas antara lain:
1. Dapat dipertanggungjawabkan
2. Integritas
3. Kesesuaian
4. Terkontrol
5. Relevan
6. Informatif
7. Transparan
Akuntabilitas dilihat melalui output dan outcome dalam berbagai kegiatan di
instansi, salah satunya dalam bentuk laporan secara nyata. Dengan adanya
akuntabilitas, pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Akuntabilitas publik
terdiri atas dua macam, yaitu akuntabilitas vertikal (pertanggungjawaban kepada
atasan) dan akuntabilitas horizontal (pertanggungjawaban kepada masyarakat).
Adapaun ciri – ciri PNS yang akuntabel antara lain:
1. Bertindak sesuai dengan peraturan dan kode etik yang berlaku
2. Tidak adanya perlakuan diskriminasi terhadap rekan kerja atau masyarakat
3. Profesional dengan berkomunikasi secara harmonis, lingkungan kerja yang nyaman
dan produktif.
4. Memperlakukan masyarakat dan stakeholder dengan hormat, penuh kesopanan,
kejujuran dan keadilan
5. Melayani stakeholder tepat waktu dengan memeberikan masukan informasi dan
kebijakan.
b. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa
Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia
dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;
menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap
tenggang rasa.
ASN yang memiliki rasa nasionalisme yang kuat akan mementingkan kebijakan
publik. ASN sebagai pelaksana publik, berorientasi pada kepentingan umum. ASN
sebagai pelayan publik membutuhkan integritas yang tinggi. Integritas adalah antara
perkataan, ucapan dan perilakunya sejalan.
Pelayanan publik adalah pemberian layanan yang menjadi keperluan masyarakat
sesuai tata cara yang telah ditetapkan. Faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas
pelayanan antara lain ketepatan waktu, akurasi pelayanan, kesopanan, tanggung jawab,
kemudahan dan kenyamanan dalam mendapatkan pelayanan. Di sisi lain ASN dituntut
untuk bersikap profesional, yaitu memiliki keahlian khusus dan benar-benar menguasai
profesinya. Sebagai perekat dan pemersatu bangsa, ASN mengupayakan situasi damai
dan menjaga keutuhan NKRI. Selain itu ASN juga bertugas menjaga kedaulatan negara.
c. Etika Publik
Etika merupakan refleksi dari baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan.
Sementara moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Etika publik adalah refleksi standar/norma yang menentukan
baik/buru, benar/salah perilaku dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Berdasarkan Undang –
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN antara
lain:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan petaturan perundangan yang berlaku
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN,
dan melaksanakan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai.
d. Komitmen Mutu
Membangun mutu bukanlah hal mudah, karena dibutuhkan komitmen dan
dukungan dari pimpinan. Mutu tersebut dapat dikembangkan dengan inovasi.
Komitmen mutu dalam pelayanan publik adalah kemampuan ASN dalam bekerja
efektif dan efisien serta berpikir kreatif untuk melakukan inovasi – inovasi yang tidak
bertentangan dengan perundang-undangan guna meningkatkan kualitas pelayanan
hingga tercapainya kepuasan pelanggan.
Pada dasarnya, efektivitas adalah tingkat ketercapaian target ataupun tujuan yang
telah direncanakan. Dasar dari inovasi adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses
menciptakan dan menawarkan jasa atau barang, baik yang sifatnya baru, lebih baik atau
lebih murah dibandingkan dengan yang telah tersedia sebelumnya. Dasar dari mutu
adalah kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, jasa, manusia, prosed dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan yang melebihi harapan pihak pengguna. Sasaran
strategisnya adalah kepuasan masyarakat.
Dengan adanya peningkatan mutu dapat meningkatkan kualitas yang telah ada
dan selalu berkembang berkelanjutan. Indikator nilai dasar komitmen mutu adalah
efektif, efisien, inovatif, mutu, adaptif, responsif dan perbaikan berkelanjutan.
e. Anti Korupsi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 dan UU No 20 tahun 2001,
terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi, yaitu kerugian keuangan negara, suap
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi. Menurut KPK, korupsi adalah tindakan
yang dilakukan oleh pejabat publik dimana menyalahgunakan kepercayaan publik yang
dikuasakan kepada mereka, untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Dari sudut
pandang hukum, tindak pidana korupsi mencakup unsur sebagai berikut:
1. Pebuatan melawan hukum
2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana
3. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi
4. Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara
Sementara nilai yang terkandung dalam anti korupsi adalah jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil.

1.6. Kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil Dalam NKRI


Dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja (PPPK).
Kedudukan dan peran serta Pegawai Negeri Sipil tertuang dalam agenda III materi
pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil sebagaimana yang telah diamanahkan dalam
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang kemudian diterjemahkan ke dalam Peraturan Kepala LAN No 21/2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Kader PNS. Kedudukan dan peran Pegawai
Negeri Sipil diantaranya terdiri dari:
a. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Menurut Undang – Undang Nomor 5
Tahun 2014, ASN terdiri atas PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan PPPK (Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Kedudukan ASN sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan/partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya, maka
ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan 14
pemersatu bangsa. ASN sebagai profesi berlandakan pada kode etik dan kode perilaku.
Selain itu diatur juga mengenai kewajiban seorang ASN yang diatur dalam UU ASN
No. 5 Tahun 2014 yaitu PNS wajib:
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pemerintah yang sah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggung jawab.
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. Pelayanan Publik
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, yang
dimaksud dengan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan publik
dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau
masyarakat yang mempunyai kepentingan sesuai aturan dan tata cara yang ditetapkan
untuk memberikan kepuasan kepada penerima layanan. Tiga unsur penting dalam
pelayanan publik, antara lain:
1. Organisasi penyelenggara pelayanan publik
2. Penerima layanan
3. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
Sementara prinsip pelayanan publik yang baik demi terwujudnya pelayanan prima,
yaitu partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif
dan efisien, mudah dijangkau, akuntabel dan berkeadilan.
c. Whole of Goverment (WoG)
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari 15 keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan – tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan – urusan yang relevan.
Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip kolaborasi,
kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh
sektor dalam pemeintahan. WoG sangat penting karena diperlukan suatu upaya untuk
memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai satu tujuan
bersama.
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

1.7. Visi, Misi dan Nilai Organisasi


Rencana strategis adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Mengacu pada visi
Pembangunan Sumba Tengah yang akan dicapai selama lima tahun mendatang (2018-
2023), yaitu: “Sumba Tengah Sejahtera, Berkarakter dan Berdaya Saing”, sementara
misi pembangunan Kabupaten Sumba Tengah untuk menunjang visi tersebut antara lain:
1. Meningkatkan kapasitas aparatur dan tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan
profesional serta berjiwa melayani.
2. Mewujudkan masyarakat Sumba Tengah yang cerdas, terampil dan berdaya saing
melalui penyelenggaraan pendidikan yang memadai dan berkualitas dan dapat
dijangkau oleh seluruh masyarakat.
3. Mewujudkan masyarakat Sumba Tengah yang sehat melalui peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan yang terjangkau.
4. Meningkatkan pembangunan Infrastruktur untuk menjamin aksesibilitas dan
peningkatan usaha produksi.
5. Mewujudkan masyarakat Sumba Tengah yang berbudaya, tenteram dan
berkepribadian.
6. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sistem produksi
pertanian dan peternakan yang berkelanjutan dan tangguh serta menumbuh
kembangkan usaha peningkatan perekonomian masyarakat.
Perumusan tujuan strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten
Sumba Tengah tahun 2018-2023 sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten
Sumba Tengah. Terutama dalam Misi ke -4 yaitu Meningkatkan pembangunan
Infrastruktur untuk menjamin aksesibilitas dan peningkatan usaha produksi.
Nilai Organisasi yang menjadi acuan pengawai yaitu kerja keras, kerja cepat,
kerja tepat dan kerja tuntas.
1.8. Struktur Organisasi KEPALA
DINAS

SEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
Perencanaan dan Pelaporan Kepegawaian Umum dan keuangan

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi Cipta karya Tata Ruang Perumahan dan
Kawasan permukiman

SEKSI SEKSI SEKSI


SEKSI SEKSI
Pengaturan Jasa Perencanaan dan Pendataan dan
Irigasi Peningkatan
Konstruksi Pengendalian Pemetaan SEKSI
Jalan dan
Jembatan Ruang Penyediaan
SEKSI Perumahan
SEKSI
Sungai, Rawa Pengawasan SEKSI
SEKSI SEKSI
dan Danau Penataan SEKSI
Alat Berat dan Evaluasi dan
Bangunan pengendalian Perencanaan dan
alat Bantu SEKSI Gedung dan Tata Ruang Pengendalian
SEKSI Pemberdayaan Pengendalian
Operasi dan SEKSI
Pemeliharaan Pemeliharaan SEKSI SEKSI SEKSI
Jalan dan Penyediaan Perencanaan Pengembangan
Jembatan Sarana dan dan Perumahan dan
Prasarana Pemanfaatan Kawasan
Keciptakaryaan Ruang Permukiman

UPTD
1.9. Gambaran Unit Kerja
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumba
Tengah terletak di kota Waibakul, tepatnya di kompleks perkantoran
Makatul Sumba Tengah.
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, dalam bagian
kedua pasal 6 ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dibagi menjadi dua urusan terdiri
dari urusan wajib dan urusan pilihan.
Urusan wajib diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah yang berkaitan
dengan pelayanan dasar, sedangkan urusan Pilihan adalah urusan
pemerintahan yang secara nyata dan berpotensi untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi
unggulan daerah yang bersangkutan yang penentuannya diserahkan kepada
daerah masing-masing sesuai dengan kebutuhannya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas
melaksanakan sebagian kewenangan urusan pemerintahan berdasarkan atas
otonomi daerah dan tugas pembantuan dibidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang menjadi tanggungjawab dan kewenangannya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum & Perumahan
Rakyat dibentuk berdasarkan Peraturan BupatiNomor : 33Tahun 2016
tentang Kedudukan, Fungsi organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata kerja
Dinas Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Kabupaten Sumba Tengah,
dengan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
1) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas
pokok membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang menjadi
kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada
Daerah.
2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan
fungsi:
a) Perumusan kebijakan terkait urusan Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
b) Pelaksanaan kebijakan terkait urusan Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
c) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terkait Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
d) Pelaksanaan administrasi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan; Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat; dan
e) Pelaksanaan fungsi lain terkait urusan Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang diberikan oleh Bupati.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Dinas Pekerjaan


Umum & Perumahan Rakyat per 31 Desember 2020 berjumlah 50
orang dengan rincian Eselon II sebanyak 1 orang, Eselon III
sebanyak 6 orang, Eselon IV 14 dan staff / pelaksana sebanyak 29
orang. Untuk Rincian Aparatur Sipil Negara pergolongan dapat
dirinci sebagai berikut:

Tabel 2.1 Aparatur Sipil Negara Dinas Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat berdasarkan
Golongan per 31 Desember 2020

Jumlah Pegawai
N
Uraian Gol I Gol II Gol Gol Jumlah
o
III IV
1 Pegawai 0 7 37 3 47
PNS Dinas Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat dapat dilihat
pada table dibawah :
Tabel 2.2 Rincian Aparatur Sipil Negara Dinas Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat per 31
Desember 2020

N JABATAN
o
NAMA
GOLONGAN
1 Umbu Saingu Poti, ST Kepala Dinas Pekerjaan Umum
& Perumahan Rakyat
Pembina IV/a
2 Katanga Lakar Kepala Bidang Pengairan
Pembina IV/a
3 Soviyan Kolowo, ST Kepala Bidang Cipta Karya
Pembina IV/a
4 Melkianus M. Paliosa, ST Kepala Bidang Tata Ruang
Penata Tk. I-III/d
5 Fredy Mberulata, ST Kepala Bidang Bina Konstruksi
Penata Tk. I - III/d
6 Robertus Umbu Tayi, ST Kepala Bidang Bina Marga
Penata Tk. I-III/d
7 Darius Dangu, ST Kepala Bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman
Penata Tk. I-III/d
8 Yeny Ari Indrawati, ST Kasie. Perencanaan SDA
Penata Tk. I- III/d
9 Suratmin, ST Kasie. Perencanaan dan
Pengendalian
Penata Tk. I - III/d
10 Hari Julyanto, ST Kasie. Pengaturan
Penata Tk. I- III/d
11 Hendrik H. H. Mbewa, ST Kasie Perencanaan Teknis dan
Evaluasi
Penata Tk. I-III/d
12 Sari Marhayani,ST Kasie. Pelaksanaan SDA
Penata Tk. I-III/d
13 Alvian Samtha, ST Kasie. Penataan dan Pemetaan
Ruang
Penata Tk. I-III/d
14 Donny Umbu Piga, ST Kasie. Pengembangan Kawasan
Permukiman dan Pertanahan
Penata Tk. I-III/d
15 Emerensiana Gulo, SP Kasie. Perencanaan dan
Pengendalian
Penata Tk. I-III/d
16 Lidya M. L. Pora, ST Kasie. Evaluasi dan
Pengendalian Tata Ruang
Penata Tk. I-III/d
17 Naomi Dapamudang, SE Kasubag Perencanaan dan
Evaluasi
Penata Tk. I-III/d
18 Aprelus Sikky, ST Kasie. Peningkatan Jalan &
Jembatan
Penata - III/c
19 Philipus D. Mbanga,ST Kasie. Evaluasi & Pemeliharaan
Penata - III/c
20 Idi Dopi Loya, SE Kasubag. Umum & Keuangan
Penata III/c
21 Aloysius Tari Ayu,ST Kasie. Penataan Bangunan
Gedung dan Pengendalian
Penata - III/c
22 Milwan N. Hamanay, ST Kasie. Perencaaan &
Pemanfaatan Ruang
Penata - III/c
23 Grace Esty Louro, ST Kasie. Pengawasan
Penata - III/c
24 Oskarmus Pale Rani, SP Kasie. Penyediaan Perumahan

Penata - III/c
25 Aryanto Lewen, ST Kasie. Penyediaan Sarana dan
Prasarana Keciptakaryaan
Penata - III/c
26 Efli Kohe Babys, S. Si Kasie. Pemberdayaan
Penata - III/c
27 Imelda M. Pandarangga, S.Tr.T Kasubag Kepegawaian
Penata Muda Tk. I - III/b
28 Khristoforus E. H. H. Tokan, Kasie. Pemeliharaan Jalan &
ST Jembatan
Penata - III/c
29 Ferdinand Lay, SST Staff
Penata Muda III/a
30 Andrew Umbu R. Samapaty,ST Staf
Penata Muda III/a
31 Chandra P. Umbu Yani, ST Staf
Penata Muda III/a
32 Jefry Moy, SST Staf
Penata Muda III/a
33 Ecklesia Rambu K. Yowi,ST Staf
Penata Muda III/a
34 Fredysisco Taradjawa, ST Staf
Penata Muda III/a
35 Fredi Umbu T.W. Gaba, ST Staf
Penata Muda III/a
36 Natalia Rambu P. Jabu,ST Staf
Penata Muda III/a

37 Ignatius Degu, ST Staf


Penata Muda III/a
38 Rambu Rada Bera Staf
Penata Muda III/a
39 Dodiyanto Pairikas, SKL Staf
Penata Muda III/a
40 Eston Umbu L. Nangikewa,ST Staf
Penata Muda III/a
41 Staf
Vicktor Umbu M. Lakar, ST Penata Muda III/a
42 Sosiawan U. Taku Staf
Pengatur II/c
43 Staf
Anderias U. Jata Pengatur II/c
44 Staf
Anderias U. N. Jarawoli Pengatur II/c
45 Yulius U. M. Ledewara Staf
Pengatur II/c
46 Yufri Bilaut, A.Md Staf
Pengatur II/c
47 Hendrik Regen Mesah, A.Md Staf
Pengatur II/c
48 Yedis U. Sebu Staf
Pengatur Tk.I II/b
49 Ikrom Warsono, ST Kepala UPTD
Penata III/c
50 Umbu Saramony, ST KTU UPTD
Penata III/c
51 Bita Dopi Staf UPTD
Pengatur Tk.I II/d
53 Erianto L. Japi Staf UPTD
Pengatur II/c
54 Pupu K. N. Tuan, A.Md Staf UPTD
Pengatur Tk.I II/d

Selain PNS, di Dinas PUPR Sumba Tengah juga memiliki


tenaga Non PNS. Untuk tenaga Non PNS (tenaga kontrak daerah)
sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Sumba Tengah Nomor:
BKPP.800/319/53.17/III/2019 tanggal 11Maret 2019 tentang
Pengangkatan Tenaga Kerja Non PNS Pada Organisasi Perangkat
Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah Tahun
Anggaran 2020, dapat dirinci sebagai berikut :
Tabel 2.3 Tenaga Non Pegawai Negeri Sipil per 31 Desember 2020

Jumlah
No Uraian
Pegawai
1 Pramu Bersih 1
2 Tenaga Teknis 3
3 Operator 1
Komputer
4 Penjaga Pintu Air 3
5 Sopir 3
6 Fasilitator 20
7 Teknisi UPTD 4

Jumlah
Rincian Tenaga Non Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pekerjaan
Umum & Perumahan Rakyat dapat dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2.4. rincian Tenaga Non Pegawai Negeri Sipil per 31 Desember 2020
No NAMA KETERANGAN
1 Romi U. S. Operator
Pajukang Komputer
2 Pekajua S. Pramu Bersih
Lambu api
3 David H.Lani Supir Kepala
Dinas
4 Lukas Faot,A.Md Tenaga Teknis
5 Imanuel Z.Dj. Supir Tangki Air
Tanggu
6 Samuel S. U. Tenaga Teknis
Duka, ST
7 Apriyanto F. M. Tenaga Teknis
Landa, ST
8 Yohanis U. Penjaga Pintu Air
K.Walangara
9 Daud Awang Supir
10 Yunus D.Lodu Penjaga Pintu Air
11 Stefanus D. Bolu Penjaga Pintu Air
12 Delsiana R. Fasilitator
Landujawa, S. Si
13 Rinto Umbu Talu Fasilitator
Oli, SH
14 Manase U. Fasilitator
Kondi, SE
15 Ronald U. Naka, Fasilitator
SH
16 Deny M. Amahu, Fasilitator
SE
17 Norliyanto U. Fasilitator
Labbi, SP
18 Dominggus Fasilitator
Papiplaya, S. Ip
19 Simson Wunu, S. Fasilitator
Pd
20 Benyamin U. Fasilitator
Kaha, S. Tp
21 Hanawul Ako, Fasilitator
SE
22 Putra Umbu Fasilitator
Puda, ST
23 Johanis L. Bira, Fasilitator
S. Ip
24 Daud B. R. Fasilitator
Wairo, S. Pd. K
25 Oscar Bili, S. TP Fasilitator
26 Martinus M. Fasilitator
Kondo, S. Sos
27 Adriana P. Fasilitator
Leghu, SP
28 Merlina R. Fasilitator
Karaji, SE
29 Rambu Ana Fasilitator
Uang, SE
30 Jois Pahamu Fasilitator
Tana, S. Pd
31 Manser Anakaka, Fasilitator
S. Pi
32 Umbu Ranja R. Teknisi UPTD
Gela
33 Budi Selesius Teknisi UPTD
Polin, A. Md
34 Rafael R. Sada Teknisi UPTD
Mesa
35 Umbu Saki Peku Teknisi UPTD
Limu
Laporan Aktualisasi 20

Anda mungkin juga menyukai