Anda di halaman 1dari 13

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : ANANDA AGUSTINI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042842299

Tanggal Lahir : 25 AGUSTUS 1998

Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4205/Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Kode/Nama Program Studi : 83 / AKUNTANSI

Kode/Nama UPBJJ : 17 / JAMBI.

Hari/Tanggal UAS THE : SABTU / 10 JULI 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ANANDA AGUSTINI


NIM : 042842299
Kode/Nama Mata Kuliah : EKSI4205/Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : AKUNTANSI
UPBJJ-UT : JAMBI

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
JAMBI, 10 JULI 2021

Yang Membuat Pernyataan

ANANDA AGUSTINI
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. (1).Fungsi atau manfaat pasar kauangan


a. Fungsi harga
Secara umum, interaksi antara penjual dan pembeli aset keuangan akan menentukan harga
aset keuangan. Dengan kata lain, interaksi ini akan menentukan pendapatan atau arus kas
dikemudian hari, dari aset keuangan yang diperdagangkan. Dalam pasar keuangan yang
lebih luas, penentuan harga ini akan lebih dinamis karena akan terjadi persaingan antar
penjual maupun antar pembeli. Ketertarikan investor untuk menanamkan dananya pada
aset keuangan tertentu sangat tergantung dari arus kas yang ditawarkan pengusaha.
Demikian juga keterkaitan pengusaha untuk menawarkan aset keuangannya sangat
tergantung dari arus kas yang diminta oleh investor. Harga yang tercipta dalam proses
interaksi antara penjual dan pembeli aset keuangan di pasar keuangan mencerminkan
sinyal dalam aset keuangan, apa dana-dana yang ada dalam perekonomian tersebut
ditanamkan. Proses ini disebut proses penentuan harga.
b. Fungsi likuiditas
Salah satu peran dari aset keuangan adalah sebagai media untuk memindahkan dana dari
pihak yang kelebihan ke pihak yang membutuhkan. Oleh karena itu, pasar keuangan
menyediakan suatu mekanisme pengusaha untuk mendapatkan dana dengan cara menjual
aset keuangan. Selain itu, pasar keuangan juga menawarkan likuiditas bagi investor dengan
cara menjual aset keuangan yang dimiliki. Jika tidak ada pasar keuangan atau pasar
keuangan tidak likuid maka para investor harus menunggu obligasi yang dimiliki sampai
jatuh tempo atau bagi pemegang saham harus menunggu likuiditas perusahaan. Dengan
demikian, pasar keuangan memiliki fungsi likuiditas baik bagi investor.
c. Fungsi meminimumkan biaya
Biaya pencarian adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses pencarian pihak yang
kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Selain biaya pencarian, untuk
mendapatkan partner yang tepat juga diperlukan biaya informasi. Jika terdapat pasar
keuangan yang baik maka biaya-biaya tersebut tidak perlu sehingga pasar keuangan dapat
meminimumkan biaya transaksi. Biaya pencarian secara eksplisit bisa berbentuk biaya iklan
bagi pengusaha untuk mendapatkan investor atau biaya iklan bagi investor untuk
mendapatkan pihak yang membutuhkan dana. Sedangkan biaya informasi secara eksplisit
bisa berbentuk pengeluaran untuk memberikan informasi tentang kualitas investasi dan
besarnya arus kas yang ditawarkan. Jika pasar keuangan cukup baik maka biaya ini dapat
diminimalkan.
(2) Hubungan antara pemberi pinjaman dan peminjam

Pemberi Pinjaman Perantara Pasar Peminjam


Keuangan Keuangan
Individu Banks Antarbank Individu
Perusahaan Perusahaan Asuransi Bursa efek Perusahaan
Dana Pensiun Pasar uang Pemerintah
Reksadana Pasar obligasi pusat
Valuta asing Pemerinmtah
daerah
Perusahaan
publik

Pemberi pinjaman
Individu tidak pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka meminjamkan
sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti misalnya:

 Menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan atau deposito di bank ;


 Menjadi peserta program dana pensiun;

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

 Membayar premi asuransi ;
 Investasi dalam obligasi pemerintah; atau
 investasi dalam saham perusahaan.
Perusahaan cenderung menjadi peminjam untuk permodalannya. Apabila perusahaan mengalami
kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka waktu pendek maka mereka meminjamkan
uang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek yang disebut pasar uang. Amat sedikit perusahaan
yang memilki struktur arus kas yang kuat, dan perusahaan seperti inilah yang cenderung menjadi
pemberi pinjaman dibanding meminjam uang.
Peminjam
Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna
pembiayaan pembelian rumah.
Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna
perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis.
Pemerintah sering kali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih besar daripada
pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga
melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat
dan sektor publik lainnya. Peminjaman ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya dengan penerimaan
pinjaman dari pemerintah pusat.
Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri nasional dal layanan
publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik negara, air minum dan perusahaan
penyedia layanan publik lainnya.
2. (1) suatu bank dikatakan sehat apabila mampu menjalankan fungsinya dengan optimal, baik
dalam hal intermediary (menghimpun dan menyalurkan dana) maupun dalam hal pemberian jasa
pelayanan perbankan. Oleh karena itu, berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan,
kesehatan bank mencakup beberapa aspek, antara lain: kecukupan modal, kualitas aset, kualitas
manajemen, likuiditas, rehabilitas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha
bank.
(2) Sesuai rincian yang diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No.14/SEOJK.03/2017, indikator penilaian tingkat kesehatan suatu bank adalah sebagai berikut:
a. Penilaian Profil Risiko
profil risiko diukur dengan 8 jenis risiko, meliputi :
- Risiko kredit yaitu risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi
kewajiban kepada bank.
- Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi
derivatif, akibat perubahan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko
pasar antara lain risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas.
- Risiko operasional, yaitu risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses
internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang
memengaruhi operasional bank. Sumber risiko operasional dapat disebabkan antara lain oleh
sumber daya manusia, proses, sistem, dan kejadian eksternal.
- Risiko likuiditas merupakan risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas, dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi
yang dapat diagunkan, tanpa menggangu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Risiko ini
disebut juga risiko likuiditas pendanaan.
- Risiko hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek
yuridis.

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA


- Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan bank dalam mengambil keputusan atau
pelaksanaan suatu keputusan stratejik, serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis
- Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan berlaku.
- Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang
bersumber dari persepsi negatif terhadap bank.
b. Good Corporate Governance (GCG), penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap
kualitas manajemen bank atas pelaksanaan prinsip –prinsip GCG. Prinsip-prinsip GCG dan fokus
penilaian terhadap prinsip-prinsip GCG berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia mengenai
pelaksanaan GCG bagi bank umum dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas
usaha bank.
c. Rentabilitas, meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas,
kesinambungan rentabilitas dan manajemen rentabilitas. Penilaian dilakukan dengan
mempertimbangkan tingkat, trend, struktur, stabilitas rentabilitas bank, dan perbandingan kinerja
bank dengan kinerja peer group, baik melalui analisis aspek kuantitatif maupun kualitatif.
d. permodalan, meliputi evaluasi terhadap kecukupan permodalan dan kecukupan pengelolaan
permodalan. Dalam melakukan perhitungan permodalan, bank wajib mengacu pada ketentuan
Bank Indonesia yang mengatur mengenai kewajiban penyediaan modal minimum bagi Bank
Umum. Selain itu, dalam melakukan penilaian kecukupan permodalan, bank juga harus
mengaitkan kecukupan modal dengan profil risiko bank. Semakin tinggi risiko bank, semakin
besar modal yang harus disediakan untuk mengantisipasi risiko tersebut.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai