Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN BIOLOGI

Percobaan Ingenhousz

Oleh Zetda Ramede


Kelas XII MIPA 5

SMA NEGERI 3 BANJARBARU


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks,
nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan
energi, misalnya :energi cahaya untuk fotosintesis.

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organic dari senyawa anorganic dengan bantuan
energi cahaya matahari.

Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.

CO2 + H2O energi cahaya C6H12O6 +O2 + H2O

klorofil

Untuk mengetahui fotosintesis menghasilkan O2, maka dilakukan percobaan Ingenhouzs dengan
memberikan perlakuan yang berbeda – beda pada terkait suhu, intesintas, cahaya, dan NaHCO3.

A. Tujuan
 Untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan O2
 Untuk mengetahui faktor-faktor mempengaruhi fotosintesis

B. Rumusan Masalah
 Apakah faktor yang memengaruhi proses fotosintesis?
 Bagaimana fotosintesis menghasilkan O2 ?

C. Manfaat Praktikum
Bagi siswa, penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengamatani proses fotosintesis
secara langsung.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Fotosintesis
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai
kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan
suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun
satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses
tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan
proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari (Dwidjoseputro, 1986)

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer
terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O dan
CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu
pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).

Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawanan gradient


panas di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang
secara termodinamis mampu mereduksi CO2 di dalam fotosistem II dari air dengan
pelepasan O2, jika sebuah molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam
sebuah keadaan tereksitasi, karena satu elektronnya pada keadaan dasar pindah ke
orbit (Anwar, 1984).

Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz.


Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan
fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung
maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan
tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu
ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air
hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian
muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen
(Kimball, 1993).

Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.


Dalam percobaannya tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus
dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam
alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman
pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome,
1990).

Fotosistem ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I
tersusun oleh klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II
perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum
oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).

Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat anorganik
(CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam proses ini energi
radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH + H yang
selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glukosa. Maka
persamaan reaksinya dapat dituliskan :

Kloropil

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 + Energi

Sinar matahari

Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan
jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia respirasi
merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).

Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :

1) Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh klorofil
yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem merupakan
unit yang mampu menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor elektron
pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan akseptor elektrona
(Saimbolon, 1989).

2) Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RBP
(Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma, reaksi gelap
meliputi 3 hal penting, yaitu:

 Karboksilasi merupakan pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk


molekul PGA.
 Reduksi : PGA (3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
 Regenerasi : pembentukan kembali RBP

Faktor penentu laju fotosintesis


Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat
memengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak
memengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang
penting bagi proses fotosintesis. Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap
beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya matahari, suhu lingkungan,
konsentrasi karbondioksida (CO2). Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai
faktor pembatas dan berpengaruh secara langsung bagi laju fotosintesis.

Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi


optimum meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya
faktor-faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan
mengendalikan laju optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor seperti
translokasikarbohidrat, umur daun, serta ketersediaan nutrisi memengaruhi fungsi
organ yang penting pada fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut
memengaruhi laju fotosintesis.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :

 Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.

 Konsentrasi karbon dioksida


Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.

 Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada
suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.

1) Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.

 Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)


Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik.

Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.

Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin
dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan
untuk tumbuh.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


 Alat
1. Tabung reaksi
2. Gelas beaker 1000ml
3. Corong kaca
4. Air
5. Lidi
6. Luxmeter ( jika ada)
7. Termometer
8. Kawat
 Bahan
1. Tanaman kara air
2. NaHCO3 (natriumdikarbonat)
3. Es batu
4. Air panas

B. Cara kerja penelitian


1. Pilihlah beberapa tanaman yang segar dan dengan ukuran yang sama, kemudian
letakkan di dalam corong kaca. Rangkailah alat seperti gambar dibawah.
2. Letakkan corong kaca pada dasar beaker gelas besar dan masukkan tabung reaksi ke
dalam corong kaca. Rangkailah alat-alat tersebut di dalam air sehingga tabung reaksi
penuh berisi air dan beaker gelas berisi 200 ml air.
3. Letakkan satu rangkaian pada tempat yang mendapatkan sinar matahari langsung dan
satu rangkaian di tempat yang tidak mendapatkan sinar matahari langsung.
4. Setelah 20 menit amati dan catatlah banyaknya gelembung gas yang terbentuk pada
tabung reaksi.
5. Masukkan 2 gr NaHCO3 ke dalam beaker gelas dan pastikan semua NaHCO 3 larut
dalam air. Setelah 20 menit amati banyaknya gelmbung gas yang terbentuk pada
tabung rekasi. Bandingkan banyaknya gelembung gas yang terbentuk sebelum dan
sesudah pemberian NaHCO3.

C. Hasil Pengamatan

Perangka
t SUHU (C) Gelembung gas
Perlakuan
Awal 30 MENIT

A Cahaya matahari 34 36 +++


langsung

B Tempat teduh 34 36 ++

C Air hangat + cahaya 40 38 +++


matahari langsung

D Es batu + cahaya 10 25 +
matahari langsung

E NaHCO3 + cahaya 34 36 ++++


matahari langsung

Keterangan:
Bila gelembung sedikit +
Bila gelembung banyak ++
Bila gelembung sangat banyak +++

D. Pembahasan
1. Perbedaan jumlah gelembung pada kedua perlakuan tersebut terlihat jelas. Pada
Hydrilla yang mendapat sinar matahari langsung jumlah gelembung yang dihasilkan
lebih banyak daripada Hidrilla yang tidak mendapat sinar matahari secara langsung.
2. Yang menyebabkan Hydrilla yang mendapat sinar matahari langsung jumlah
gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada Hydrilla yang tidak mendapat sinar
matahari langsung adalah jumlah intensitas cahaya matahari yang didapat. Hydrilla
merupakan tanaman air yang bisa menghasilkan makanan sendiri (autotrof), itu
berarti Hydrilla bisa melakukan fotosintesis untuk menhasilkan makanan tersebut.
Sama halnya dengan tumbuhan darat, untuk melakukan fotosintesis Hydrilla
memerlukan CO2, air dan cahaya matahari. Cahaya matahari diperlukan sebagai
energi untuk melakukan proses fotosintesis, intensitas cahaya matahari berbanding
lurus dengan kecepatan rekasi. Semakin banyak sinar matahari yang di dapat maka
laju fotosintesis Hydrilla semakin cepat, itu berarti hasil reaksi yang didapat semakin
banyak dan cepat. Namun apabila sebaliknya, cahaya matahari yang didapat sedikit
maka laju rekasi berjalan lambat dan produk yang didadapat sedikit.
3. NaHCO3 dalam percobaan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kadar CO 2 dalam
air. Sehingga CO2 yang merupakan bahan baku untuk proses fotosintesis bertambah
banyak. Semakin banyak bahan baku yang digunakan dalam proses fotosintesis maka
produk yang didapat juga semakain banyak. Dapat kita ketahui pada hasil percobaan
diatas bahwa setelah penambahan NaHCO3 dalam air jumlah gas yang dihasilkan
bertambah banyak. NaHCO3 dapat juga dikatakan sebagai katalis, karena menambah
laju reaksi fotosintesis dengan bertambah banyakanya bahan baku (CO 2) yang dapat
direaksikan. Reaksi antara NaHCO3 dengan air adalah sebagai berikut H 2O +
NaHCO3  NaOH + CO2 + H2O.
4. Gelembung yang terjadi pada percobaan tersebut menunjukkan bahwa adanya gas
yang dihasilkan oleh tanaman Hydrilla verticillata. Gas itu adalah gas oksigen atau
O2 yang merupakan produk atau hasil dari proses fotosintesis.

5. Persamaan fotosintesis: CO2 + H2O Cahaya


 C6H12O6 + O2 + H2O
Klorofil
Pada reaksi tersebut CO2 dan H2O sebagai bahan yang dianabolisme oleh energi
cahaya untuk dihasilkan C6H12O6 (Karbohidrat) dan oksigen (O2).

Persamaan fotolisis air: H2O  H+ + O2


Fotolisis merupakan reaksi penguraian molekul air menjadi ion Hidrogen dan
Oksigen, bersamaan dengan itu juga terjadi penyerapan energi cahaya oleh klorofil.
Persamaan penambahan NaHCO3: H2O + NaHCO3  NaOH + CO2 + H2O
Dengan penambahan NaHCO3 dalam air akan terjadi reaksi yang menghasilkan CO2
yang merupakan bahan dasar yang digunakan tanaman air untuk befotosintesis.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami peroleh dari percobaan ini, bahwa fotosintesis
menghasilkan gas Oksigen. Laju reaksi dari proses fotosintesis dipengaruhi oleh
intensitas cahaya dan kadar CO2. Semakin tinggi intensitas cahaya maka laju reaksi
semakin cepat. Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses
fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses
fotosintesis. Akan tetapi jika kadar CO2 yang melimpah tidak diimbangi dengan
intensitas cahaya yang cukup, reaksi akan berbalik melambat. Jadi keseimbangan
antara intensitas cahaya dengan kadar CO2 memjadikan proses fotosintesis berjalan
optimum.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis
https://123dok.com/document/y8pe2vwz-laporan-praktikum-fotosintesis-percobaan-
ingenhousz-docx.html
https://www.youtube.com/watch?v=NYqRR_6Hor4

Anda mungkin juga menyukai