Anda di halaman 1dari 11

Bahan Ajar

JARINGAN HEWAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri ….
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas /Semester : XI MIPA/Ganjil
Materi Pokok : Jaringan Hewan
Alokasi waktu : 10 x 45 menit (5 Pertemuan)
Jaringan Hewan

Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang
sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai dengan
fungsinya. Jaringan tubuh hewan vertebrata dapat dibedakan menjadi empat
jaringan yaitu jaringan epitel, jaringan ikat (jaringan penyambung), jaringan otot,
dan jaringan saraf. Keempat jaringan tersebut ditemukan pada semua hewan
kecuali hewan yang paling sederhana.

A. Jaringan Ikat

Pada awal perkembangan embrio, lapisan mesoderm membentuk jaringan


mesenkim (mesos = tengah, enchyme= penyusupan), selanjutnya mesenkim
berkembang menjadi jaringan ikat (jaringan penyambung). Jaringan ikat memiliki
funsi sebagai berikut.

● Pengikat dan penyambung antar jaringan, contohnya jaringan ikat tendon


yang menghubungkan jaringan tulang dengan jaringan otot.
● Penyokong dan pembentuk struktur tubuh
● Penyimpan energi
● Pertahan tubuh dari invasi bibit penyakit
● Perlindungan suatu organ

● Transpor cairan tubuh yang dilakukan oleh jaringan ikat cair


Gambar 11. Jenis-jenis jaringan ikat pada hewan

1. Komponen Penyusun Jaringan ikat


Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen interseluler yang
disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Matriks
tersebut umumnya terdiri atas suatu anyaman serat yang tertanam dalam
suatu dasar yang seragam dan dapat berupa cairan seperti agar atau
padatan. Dengan demikian, secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas
sel-sel jaringan ikat dan matriks.
a. Matriks
Matriks terdiri atas substansi intersel amorf (tidak berbentuk) dan
substansi intersel fibrosa.
1. Substansi intersel amorf
Substansi intersel amorf berbentuk gel kaku dan berperan membantu
untuk memberikan kekuatan dan sokongan pada jaringan dan media untuk
difusi nutrisi. Bahan amorf terdiri atas glikosaminoglikans (polisakarida
yang mengandung gula amino) dan glikoprotein. Glikosaminoglikans yang
banyak pada jaringan ikat adalah: asam hialuronat, kondroitin sulfat,
dermatan sulfat, keratan sulfat, heparan sulfat. Sedangkan, proteoglikan
pada jaringan ikat adalah : fibronektin, laminin, dan kondronektin.

Gambar 12. Jenis-jenis serat penyusun matriks jaringan ikat


Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan
asam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengah
cair.Jika kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat
lentur.Sebaliknya, jika kandungan mukopolisakarida sulfat tinggi, matriks
bersifat kaku. Bahan dasar ini jika terdapat di dalam sendi bersifat
kental, tetapi jika terdapat di dalam tulang punggung bersifat padat.
2. Substansi intersel fibrosa (serat)
1) Serat kolagen berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih.
Serat kolagen mempunyai daya regang yang tinggi dengan elastisitas
yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon, yaitu jaringan yang
menghubungkan otot dengan tulang.
2) Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis daripada serat
kolagen. Serat elastin mempunyai elastisitas tinggi. Semakin
bertambah usia seseorang, daya elastisitas serat elastin semakin
menurun. Serat elastin terdapat antara lain dalam pembuluh darah
dan ligamen.
3) Serat retikuler hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi
berukuran lebih kecil. Serat retikuler berperan penting dalam
menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, khususnya
membran antara jaringan epitelium dan jaringan ikat.

b. Sel-Sel Jaringan ikat


Selain matriks, jaringan ikat juga tersusun oleh sel-sel jaringan
ikat. Sel-sel ini memiliki berbagai macam fungsi sesuai dengan
masing-masing jenis selnya. Berikut adalah macam-macam sel jaringan
ikat.
1) Fibroblas
Fibroblas adalah sel yang berbentuk serat dan berfungsi untuk
mensekresikan protein. Fibroblas memiliki ciri-ciri, antara lain :
bentuk sel besar, pipih, bercabang-cabang (cabang-cabangnya
langsing), jika dilihat dari samping berbentuk gelendong (fusiform),
inti sel berbentuk lonjong (memanjang), dan memiliki satu atau dua
anak inti serta sedikit granula kromatin yang halus. Fibroblas dapat
disebut sebagai sel tetap pada jaringan ikat karena mampu tumbuh
dan beregenerasi seumur hidup.
2) Makrofag
Makrofag adalah sel yang memiliki bentuk tidak teratur dan
khusus terdapat di pembuluh darah. Sel ini berfungsi untuk
pinositosis dan fagositosis. Pinositosis adalah proses “meminum”
partikel-partikel kecil berupa zat-zat buangan yang berupa cairan,
sedangkan fagositosis adalah proses “memakan” sel-sel mati dan
bakteri. Makrofag memiliki ciri-ciri, antara lain : tidak beraturan,
bercabang-cabang pendek dan lebur atau kecil dan panjang,
membran plasma terlipat-lipat, jika dirangsang dapat melakukan
gerakan ameboid. Makrofag berfungsi pada reaksi imunologi tubuh
dan sekresi enzim-enzim, misalnya lisozim, etastase, kolagenase, dan
agen anti virus interferon.

3) Sel Tiang
Sel tiang adalah sel yang berfungsi menghasilkan heparin dan
histamin.Heparin berfungsi untuk mencegah pembekuan darah,
sedangkan histamin berfungsi untuk meningkatkan permeabilitas
kapiler darah. Sel berbentuk lonjong, tidak beraturan,
kadang-kadang memiliki psedopodia yang pendek, serta berinti kecil
yang tertutup oleh granula-granula.

4) Sel Lemak
Sel lemak adalah sel yang berfungsi untuk menyimpan lemak.
Jika berkumpul dalam jumlah yang besar akan membentuk jaringan
lemak. Setiap sel lemak mengandung suatu tetes minyak yang besar
dan sedikit sitoplasma dengan inti berbentuk pipih pada salah satu
sudutnya. Sel lemak merupakan sel yang telah berdifensiasi
sempurna dan tidak mampu membelah diri lagi. Sebelum sel berisi
lemak, berbentuk seperti fibroblas. Jika lemak dipakai maka sel
akan gugur.
5) Sel Pigmen
Sel yang mengandung pigmen (kromatofor). Sel pigmen terdapat
pada jaringan ikat padat kulit, lapisan koroid mata, dan pia mater
(membran yang halus membungkus otak). Sel pigmen jenis melanosit
mengandung melanosom. Melanosom merupakan badan yang memiliki
membran berbentuk lonjong berisi pigmen melanin.
6) Sel Mesenkim
Merupakan sel embrional yang masih ditemukan pada orang dewasa.
Memiliki ukuran yang lebih kecil dari fibroblas, berbentuk seperti
bintang. Sel ini banyak ditemukan disepanjang pembuluh darah
kapiler. Sel mesenkim akan berdiferensiasi menjadi jenis sel
penyusun jaringan ikat longgar atau menjadi sel otot polos pada
pembuluh darah yang cedera.
7) Sel Darah Putih
Sel ini memiliki bentuk yang tidak teratur dan berfungsi
melawan patogen yang berupa bakteri, virus, atau protozoa. Sel
darah putih dapat bergerak bebas secara diapedesis (bergerak
keluar menembus pembuluh darah) di antara darah, limfa, atau
jaringan ikat untuk membersihkan patogen. Ada dua jenis sel darah
putih, yaitu granulosit (bergranula), terdiri atas eosinofil, basofil,
dan neutrofil, serta agranulosit (tidak bergranula), terdiri atas
limfosit dan monosit. Sel darah putih kebanyakan ditemukan pada
saluran pencernaan dan pernapasan.

Gambar 13.Jenis-jenis sel penyusun jaringan ikat


2. Jenis-Jenis Jaringan Ikat
Jenis utama jaringan ikat pada vertebrata adalah jaringan ikat
longgar, jaringan adiposa, jaringan ikat berserat (jaringan ikat padat),
jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan tulang sejati (osteon), dan
jaringan cair.
a. Jaringan ikat longgar
Jaringan ikat longgar merupakan jaringan yang paling banyak
terdapat dalam tubuh vertebrata. Jaringan ini juga memiliki ketiga jenis
serat yang ada, yaitu kolagen, elastis, dan serat retikuler. Jaringan yang
termasuk jaringan ikat longgar, sebagai berikut.
1. Jaringan mukosa
Merupakan jaringan embrional yang muncul untuk sementara
pada pembentukan jaringan ikat. Jaringan mukosa terdapat
pada tali pusar bayi.
2. Jaringan aerolar
Merupakan jaringan yang substansinya berupa cair dan
bersifat fleksibel. Jaringan ini terdapat di antara kulit dan
otot. Berfungsi sebagai materi pengikat/pembungkus jaringan
lain dan organ-organ, termasuk pembuluh darah dan saraf.
3. Jaringan lemak (adiposa)
Jaringan lemak berfungsi sebagai bantalan yang melindungi
organ-organ, cadangan makanan, dan isolator penjaga suhu
tubuh. Jaringan lemak ini berwarna putih. Lemak khusus
berwarna coklat berperan untuk menghasilkan panas, yang
terdapat pada mamalia yang dapat melakukan hibernasi, fetus,
dan anak-anak.
4. Jaringan retikuler
Tersusun dari jaringan – jaringan serat retikuler dan sel-sel
dengan sitoplasma yang bercabang-cabang panjang. Jaringan
ini terdapat pada nodus limfa, sumsum tulang belakang, dan
hati.

Gambar 14.Struktur jaringan ikat longgar


Di antara sel-sel yang tersebar dalam anyaman berserat jaringan
ikat longgar, terdapat dua jenis sel yang mendominasi, yaitu fibroblas
dan makrofag. Fungsi jaringan ikat longgar adalah sebagai berikut.
1) Memberi bentuk organ dalam, misalnya kelenjar limfa, sumsum
tulang, dan hati.
2) Menyokong, mengelilingi dan menghubungkan elemen dari seluruh
jaringan lain, misalnya:
a) Menyelubungi serat otot
b) Melekatkan jaringan di bawah kulit
c) Membentuk membran yang membatasi jantung dan rongga
perut
d) Membentuk membran yang disebut mesentris yang berfungsi
menempatkan organ pada posisi yang tepat.
b. Jaringan adiposa
Jaringan adiposa merupakan bentuk khusus dari jaringan ikat
longgar yang menyimpan lemak dalam sel-sel adiposa yang tersebar di
seluruh matriksnya. Setiap sel adiposa mengandung suatu butiran lemak
besar yang membengkak ketika lemak disimpan dan akan mengerut
ketika tubuh menggunakan lemak itu sebagai bahan bakar.

Gambar 15. Struktur Jaringan Adiposa


c. Jaringan ikat berserat (jaringan ikat padat)
Jaringan ikat berserat adalah jaringan ikat yang padat, karena
mengandung serat berkolagen. Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur.
1) Jaringan ikat padat teratur mempunyai pola yang teratur.
Jaringan ini terdapat pada tendon yang menghubungkan otot
dengan tulang, dan pada ligamen yang menghubungkan tulang
dengan tulang lain pada persendian.
2) Jaringan ikat padat tidak teratur mempunyai pola yang tidak
teratur. Jaringan ini terdapat pada bagian dermis kulit dan
pembungkus tulang.

Gambar 16. Struktur jaringan ikat padat

d. Jaringan tulang rawan (kartilago)


Jaringan tulang rawan merupakan hasil spesialisasi dari jaringan
ikat berserat dengan matriks elastis. Matriks pada jaringan tulang
rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut
kondrin. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit
dibentuk oleh kondroblas. Kondrosit terletak di dalam lakuna yang
terdapat dalam perikondrium.
Pada manusia, jaringan tulang rawan terdapat di hidung, telinga,
laring, trakea, lempeng intervebral, permukaan hubungan tulang, dan
ujung tulang rusuk.Jaringan ini bersifat kuat dan lentur karena memiliki
serat kolagen dan kondrin.
Jaringan tulang rawan tulang rawan terdiri atas tiga jenis, yaitu
tulang rawan hialin, tulang rawan elastik, dan tulang rawan fibrosa.
1) Tulang rawan hialin
Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan yang
paling banyak terdapat serat kolagen dibandingkan dengan bentuk
lainnya. Matriksnya memiliki serat kolagen yang tersebar dalam
bentuk anyaman halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat pada
saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk.Tulang rawan hialin
bening seperti kaca.
2) Tulang rawan elastis
Susunan perikondrium, matriks, sel, dan lakuna pada tulang
rawan elastik sama dengan susunan pada tulang rawan hialin. Akan
tetapi, serat kolagen tulang rawan elastik tidak tersebar dan nyata
seperti pada tulang rawan hialin.Bentuk serat-serat elastik
bergelombang.Tulaang rawan elastik terdapat pada epiglotis dan
bagian luar telinga.
3) Tulang rawan fibrosa
Matriks tulang rawan fibrosa mengandung serabut kolagen
kasar dan tidak teratur, terletak di perlekatan ligamen, sambungan
tulang belakang, dan simfisis pubis.Sifat khas dari tulang rawan
fibrosa adalah lakuna-lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi
sel-sel (kondrosit).

Ciri-ciri Kertilago Kartilago Kartilago elastic


Hialin fibrosa
Serabut Serabut Serabut kolagen Serabut elastis
kolagen yang yang padat dan dan serabut
halus kasar kolagen

Warna Putih Gelap dan keruh Keruh


matriks kebiru-biruan kekuning-kuninga
dan tembus n
cahaya

Letak Ujung tulang Ruas – ruas Epiglots, daun


keras, cakram tulang belakang, telinga, dan
efisis, simfisis pubis, bronkiolus
persendian, dan dan persedian
saluran
pernapasan

Fungsi Memberikan Menyokong dan Memberikan


kekuatan, melindungi flesibilitas dan
menyokong bagian dalamnya sebagai
rangka penyokong
embrionik,
menyokong
bagian tertentu
rangka dewasa,
dan membantu
pergerakan
persendian

Tabel 2. Perbandingan katilago hialin, fibrosa, dan elastic

Gambar 17. Jenis-jenis tulang rawan (a) hialin, (b) fibrosa, dan (c)
elastic
e. Jaringan tulang sejati (osteon)
Osteon merupakan penyusun kerangka tubuh yang tersusun dari
komponen non seluler berupa matriks dan komponen seluler. jaringan
ikat yang mengandung mineral. Sel tulang disebut osteosit. Osteosit
terletak di dalam lakuna. Osteosit dibentuk oleh osteoblas. Antara
osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli.

Gambar 18. Bagian-bagian tulang sejati

Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang


memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan.
Jika strukturnya dilihat dengan mikroskop, tulang tersusun atas
unit-unit, yang dinamakan sistem Havers. Setiap sistem Havers
mengandung pembuluh darah yang merupakan penyuplai zat makanan bagi
tulang dan saraf.
Tulang dibungkus oleh selaput pembungkus tulang yang disebut
periosteum. Tulang berfungsi sebagai penyokong tubuh, alat gerak, dan
pelindung organ-organ dalam.

Anda mungkin juga menyukai