07 First Trimester Bleeding
07 First Trimester Bleeding
Abortus Iminens
Abortus Insipiens
Abortus Inkomplit
Abortus Komplit
Retensi Embrio (Missed Abortion)
Indikasi Abortus Medisinalis
Gangguan kesehatan (penyakit sistemik) yang
sangat mengancam keselamatan ibu
Gawatdarurat
25.0%
Alasan medis
12.0%
Atas permintaan
40.0% Aspek sosial
23.0%
terlambat haid
perdarahan per vaginam
spasme atau nyeri perut bawah
keluarnya massa kehamilan/konsepsi
JENIS ABORTUS
Penilaian awal
Stabilisasi, evaluasi medik dan determinasi jenis abortus
Konseling pra-tindakan dan persetujuan tindakan medik
Persiapan peralatan
pasien
penolong
Pemeriksaan bimanual
Tindakan AVM
Evaluasi hasil tindakan
Pemeriksaan jaringan
Pemeriksaan bimanual pasca-tindakan
Konseling pasca-tindakan
Rekam medik dan (asuhan mandiri) instruksi tertulis
Penilaian Awal
Penilaian awal berkaitan dengan ketepatan diagnosis dan
melakukan tindakan resusitasi-stabilisasi
Kehamilan ektopik
Kanula tersumbat
Perforasi uterus
Robekan serviks
Emboli udara
Konsep Kerja Peralatan AVM
Katup
Collar stop
Toraks
Versi Lanjut Peralatan AVM
Mengurangi risiko infeksi
Cuci tangan sebelum dan setelah bekerja
Retrofleksio
dan retroversio
Menyiapkan Tekanan Negatif
Kunci katup penahan
tekanan negatif
Pegang tabung vakum di
bagian tengahnya
Tarik toraks (plunger)
hingga ganjalnya terbuka
dan tertahan baik pada
keping penahan
Memasukkan kanula
• Pasang
spekulum
• Jepit porsio
dengan
tenakulum
• Sambil
memutar
masukkan
kanula ke
dalam
kavum uteri
Mengukur kedalaman dan besar kavum uteri
Hitung
kedalaman
kavum uteri
dengan
melihat titik
tera yang
melalui
ostium
uteri
eksterna
Menghubungkan kanula dengan tabung AVM
• Pegang
adaptor
kanula
dengan ibu
jari dan
telunjuk
• Sambungkan
tabung
dengan
kanula
• Pegang
tenakulum
dengan 3 jari
lainnya
Membuka katup tekanan negatif
• Tabung
penuh dan
akan segera
digunakan
kembali
• Prosedur
aspirasi telah
selesai
Lakukan
Pemeriksaan
Jaringan
• Bersihkan darah
dari jaringan
• Lakukan pada
alat penyaring
dan bila dengan
air
• Perhatikan
adanya korionik
vili atau massa
konsepsi diatas
lampu periksa
Segera dekontaminasi dan proses peralatan
yang telah terpakai
Dilatasi dan Kuretase
• Pasien perlu
dianestesi
karena dilatasi
serviks dengan
dilator/bougie
menimbulkan
nyeri hebat
• Sendok kuret
lebih lebar
dari tangkai
kuret
• Kerokan pada
dinding uterus
menimbulkan
nyeri difus
Asuhan Pascatindakan
radang pelvik
hamil ektopik sebelumnya
operasi pelvik
anomali tuba
endometriosis
perokok berat
Gejala klinik
trias klasik
amenore
nyeri perut bawah
perdarahan pervaginam
yang tidak sebanding
dengan kondisi ibu
Pemeriksaan USG
Kehamilan Ektopik
bila kondisi hemodinamik stabil, besar massa < 4 cm dan
tidak terdapat perdarahan intraabdomen 50 mg/m2
atau 1 mg/kg BB Methotrexate (tingkat keberhasilan 80%
jika β hcG < 5000 IU dan diameter massa 3,5-4 cm)
observasi penurunan kadar hCG pada hari ketiga pasca-
injeksi
bila setelah 7 hari tak terlihat pengisutan kantong gestasi
dan terdeteksi pulsasi internal berikan dosis kedua
terapi dianggap gagal bila kantong gestasi membesar atau
β-hCG meningkat > 2 kali dalam 3 hari.
Kontraindikasi MTX
• Gejala ancaman atau terjadi ruptura kantong kehamilan
(misalnya, nyeri hebat yang persisten atau terdeteksi >300
mL cairan bebas intraperitoneal)
• Kelainan fungsi hematologik, ginjal atau hepar
• Immunodeficiency, gangguan fungsi respirasi, gastritis
• Hipersensitivitas terhadap MTX (supresi sum-sum tulang,
RDS, dan iskemia usus)
• Hamil majemuk (intra dan ekstra uterin)
• Sedang menyusui bayinya
• Tidak dapat mengikuti pemantauan pasca-MTX dan
tindak-lanjut
• Tidak bisa mengakses RS jika terjadi kondisi gawat-darurat
Bila KET dan pasien masuk dalam keadaan syok,
stabilisasi (restorasi cairan)
Lanjutkan dengan laparotomi (salfingotomi atau
eksisi parsial atau lokal) segera setelah tekanan
sistolik > 90 mmHg dan nadi < 120/mnt.
Transfusi darah bila Hb < 6 g%.
Bila ditemukan banyak darah intraabdomen,
pertimbangkan untuk transfusi autologus
Parsial salfingektomi
Eksisi Segmental Tuba