Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN SEKOLAH

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Oleh :

Nanjar Juliana :0142S1A018005

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

STKIP MUHAMMADIYAH BOGOR

Jl. Raya Leuwiliang No. 106 Bogor 16640 Telepon : (0251) 8644743, Faks :
(0251) 8642847 e-mail :stkipm_bogor@yahoo.com

2019
LATAR BELAKANG,

Untuk menentukan dan melihat keberhasilan peserta didik maka dapat


ditinjau dari kemampuan peserta didik terhadap KKM. Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik
mencapai ketuntasan.KKM ditetapkan ini ditetapkan diawal tahun ajaran oleh
satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan
Pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang
hampir sama melalau beberapa pertimbangan.
Sebagaimana dikemukakan dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan (SNP), bahwa “ Standar
Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup,
sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Standar Kompetensi lulusan tersebut
berfungsi sebagai kriteria dalam menentukan kelulusan peserta didik pada setiap
satuan pendidikan; rujukan untuk penyusunan standar-standar pendidikan lain dan
merupakan arah peningkatan kualitas pendidikan secara mendasar pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah, serta merupakan pedoman penilaian dalam
penentuan kelulusan peserta didik, yang melipiuti kompetensi untuk seluruh mata
pelajaran, serta mencakup aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian tindak sekolah(observasi) yang di


laksanakan pada tanggal 14,januari,2020, di smp muhammadiyah
2.penelitian ini bertujuan untuk, mengetahu setandar kompetensi lulusan
yang terdapat di smp muhammadiyah 2, yang terdiri dari beberapa standar,
seperti: Pengembangan dan Peningkatan Standar Isi, Pengembangan
dan Peningkatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Peningkatan
Standar Proses, Pengembangan dan Peningkatan Standar Sarana dan
Prasarana Pendidikan, Peningkatan Standar Kelulusan Peningkatan
Mutu Standar Pengelolaan, Pengembangan Standar Pembiayaan,
Pengembangan Standar Penilaian
METODELOGI

Pengambilan data ini di lakukan di sekolah smp muhammadiah cibeber dua, yang
beralamat pada kp, cibeber empat, ds cibeber empat, kec, lewiliang kabupaten
bogor,

Teknik pengumpulan data.


1) Wawancara, digunakan dengan cara menanyakan langsung kepada pihak
yang bersangkutan, seperti:
 Guru.
 Kepala sekolah
 Wakil kepala sekolah,
 Sekertaris sekolah.
 Dan staff sekolah.
Data yang di peroleh berupa data kuantitatif, data kuantitatif ini sangat
sederhana, yaitu dalam 8 standar, seperti:
 Standar isi
 Standar kompetensi lulusan.
 Standar proses.
 Standar sarana prasarana.
 Standar pengelolaan.
 Standar pembiayaan pendidikan.
 Standar nilai pendidikan.
 Standar pendidikan dan tenaga kependidikan.
PEMBAHASAN.

Sulfemi, Wahyu bagja (2016 :33) Undang-undang No. 19 tahun 2005


tentang standar nasioanl pendidikan, undang-undang ini mengatur tentang
ketentuan umum, ligkup, fungsi dan tujuan, standar isi, standar proses,
standar kompetensi kelulusan, standar pendidikan dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan pransarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, standar penilaian, Badan Standar Nasioanl Pendidikan,
evaluasi, akreditasi, sertifikasi, penjamin mutu, ketentuan peraliahan,
ketentuan penutup.
8 Standar Nasional Pendidikan, diantaranya :

1. Pengembangan dan Peningkatan Standar Isi


a. Menyusun Kurikulum SMP Muhammadiyah 2 berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013.
b. Memiliki dokumen Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KD) untuk
11 mata pelajaran yang meliputi Kelompok A dan Kelompok B pada
kelas VII dan VIII serta memiliki dokumen Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) untuk 12 mata pelajaran dan muatan lokal
wajib serta 2 mata pelajaran muatan lokal sekolah pada kelas IX.
c. Menyusun/mengembangkan silabus untuk 12 mata pelajaran umum dan
muatan lokal wajib serta 2 mata pelajaran muatan lokal sekolah pada
Kurikulum 2006 dan 7 mata pelajaran kelompok A dan 4 mata pelajaran
kelompok B pada Kurikulum 2013.
d. Menyusun/mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
untuk 12 mata pelajaran umum dan muatan lokal wajib serta 2 mata
pelajaran muatan lokal sekolah pada Kurikulum 2006 dan 7 mata
pelajaran kelompok A dan 4 mata pelajaran kelompok B pada
Kurikulum 2013.
e. Menyusun dan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Sekolah, yaitu minimal 70,0
f. Menyusun kalender pendidikan tahun 2019/2020.
2. Pengembangan dan Peningkatan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
a. Memiliki pendidik yang memiliki kualifikasi akademik minimum
D4/S1.
b. Meningkatkan kemampuan pendidik dalam melaksanakan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik, tematik terpadu, penemuan
(discovery), dan berbasis pemecahan masalah dengan
mengintegrasikan TIK serta Karakter dan Budaya Bangsa dalam
pembelajaran.
c. Memiliki dan meningkatkan jumlah tenaga pendidik untuk
memperoleh sertifikat pendidik.
d. Melaksanakan peningkatan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.
e. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
3. Peningkatan Standar Proses
a. Menyelenggarakan pembelajaran tuntas yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan; kontekstual (CTL); berbasis pendidikan karakter dan
budaya bangsa; menggunakan TIK yang mengacu pada silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan.
b. Melaksanakan penilaian hasil belajar sesuai standar penilaian.
c. Melaksanakan pengawasan/supervisi proses pembelajaran yang
berkelanjutan.
4. Pengembangan dan Peningkatan Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan
a. Memiliki ruang kelas, perpustakaan, ruang pimpinan, ruang guru,
ruang tata usaha, tempat ibadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang
organisasi kesiswaan, WC, gudang, dan ruang sirkulasi/tempat
bermain/berolahraga yang memadai.
b. Melengkapi sarana laboratorium IPA, bahasa dan komputer serta ruang
multimedia.
c. Memiliki ruang pengembangan, ruang media pembelajaran, ruang
apresiasi, pertunjukan, pameran, dan presentasi serta ruang
serbaguna/aula.
d. Memiliki sarana dan prasarana pengembangan ekonomi kreatif.
e. Memiliki kantin yang sehat, indah, dan asri.
f. Menyediakan sarana pendidikan.
g. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
5. Peningkatan Standar Kelulusan
a. Mencapai dan atau melampaui KKM yang telah ditetapkan.
b. Mencapai persentase kelulusan 100 % dengan memiliki nilai sikap
dengan kategori baik.
c. Mencapai rata-rata ujian nasional dan ujian sekolah dalam rentang
70,00 dan 80,00.
d. Meraih prestasi dalam kejuaraan, lomba-lomba bidang akademik
maupun non akademik di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.
e. Meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
6. Peningkatan Mutu Standar Pengelolaan
a. Memiliki visi, misi, tujuan sekolah, rencana kerja sekolah yang
tersosialisasi dengan baik.
b. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah yang mengatur berbagai aspek
pengelolaan secara tertulis dan mudah dipahami oleh pihak-pihak
terkait.
c. Melaksanakan/menerapkan Sistem Informasi Manajemen berbasis
TIK.
d. Meningkatkan pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah.
e. Melaksanakan supervisi dan evaluasi pendayagunaan pendidik dan
tenaga kependidikan melalui evalusasi diri dan akreditasi sekolah.
f. Menumbuhkan jaringan kerjasama secara vertikal dan horizontal.
7. Pengembangan Standar Pembiayaan
a. Menyusun RKS dan RKAS.
b. Memiliki pedoman pengelolaan keuangan.
c. Meningkatkan jalinan kerjasama dengan penyandang dana.
d. Meningkatkan penggalangan dana dari berbagai sumber.
e. Menumbuhkan usaha sekolah.
f. Meningkatkan pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan.
8. Pengembangan Standar Penilaian
a. Meningkatkan implementasi berbagai teknik penilaian pembelajaran.
b. Melaksanakan, mengolah, dan melaporkan penilaian harian, penilaian
tengah semester, penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun.
c. Memiliki kriteria kenaikan kelas dan kelulusan yang tersosialisasikan
dengan baik.
d. Melaksanakan dan meningkatkan hasil Ujian Nasional.

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, yakni: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (sulfemi, 2018)

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan.


Pendidikan dalam sistematik berasal dari bahasa yunani paidagogia yang
berarti pergaulan dengan anak-anak. Pedagogos adalah seorang nelayan atau
bujang dalam zaman yunani kuno yang pekerjaannya menjemput dan mengatar
anak-anak ked an dari sekolah. Selain itu, di rumahnya anak tersebut selalu dalam
pengawasan dan penjagaan para paedagogos. (Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018)
modul: 1)
Pendidikan yaitu upaya yang sengaja untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan murid. Menurut sindunata (2000:197) dalam buku Pengantar
Pendidikan (2014:66) untuk mewujudkan budaya itu, proses belajar menjadi hal-
hal yang penting. (Sulfemi, Wahyu Bagja. (2019)
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) satuan pendidikan adalah kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencangkup pengetahuan, ketrampilan dan sikap, yang
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran
atau kelompok mata pelajaran.
SKL pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
SKL pada jenjang pendidikan menengah umum bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
SKL pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan
minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan
minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata
pelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 23
Tahun 2006 menetapkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pelaksanaan SI-SKL Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No 24 Tahun 2006 menetapkan tentang pelaksanaan standar isi dan
standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.

1. Standar Kompetensi Lulusan


Standar Nasional Kondisi Sekolah Kondisi Sekolah 1 Besarnya
No.
Pendidikan saat ini Tahun Mendatang Tantangan

III Standar Kompetensi Lulusan


A Komponen Kompetensi
Lulusan
1 Aspek Kecerdasan 60 % pemenuhan 80 % Pemenuhan Besarnya
prestasi tingkat prestasi tingkat tantangan
Standar Nasional Kondisi Sekolah Kondisi Sekolah 1 Besarnya
No.
Pendidikan saat ini Tahun Mendatang Tantangan

nasional dalam nasional dalam 60%


bidang mutu hasil bidang mutu hasil
ujian nasional ujian nasional yang
bersifat
2 Aspek Pengetahuan 10% pemenuhan 20 % pemenuhan Besarnya
prestasi bidang prestasi bidang tantangan
IPTEK pada tingkat IPTEK pada tingkat 20%
kabupaten
30% pemenuhan 50 % pemenuhan Besarnya
prestasi prestasi tantangan 80
pemanfaatan pemanfaatan %
lingkungan secara lingkungan secara
produktif pada produktif pada
tingkat nasional tingkat nasional
20% pemenuhan 40 % pemenuhan Besarnya
prestasi bidang seni prestasi bidang seni tantangan
dan budaya pada dan budaya pada 80%
tingkat kabupaten tingkat kabupaten
3 Aspek Kepribadian 70% pemenuhan 80% penuhan Besarnya
kegiatan, kegiatan, tantangan
pembelajaran, pembelajaran, 50%
pendidikan, dan pendidikan, dan
prestasi dalam hal prestasi dalam hal
sikap percaya diri sikap percaya diri
dan bertanggung dan bertanggung
jawab jawab
70% pemenuhan 80% pemenuhan Besarnya
kegiatan, kegiatan, tantangan
pembelajaran, pembelajaran, 50%
pendidikan, dan pendidikan, dan
prestasi dalam hal prestasi dalam hal
penegakan aturan- penegakan aturan-
aturan sosial serta aturan sosial serta
berpartisipasi dalam berpartisipasi dalam
kancah kehidupan kancah kehidupan
sekitar dan nasional sekitar dan nasional
50% pemenuhan 60% pemenuhan Besarnya
kegiatan, kegiatan, tantangan
pembelajaran, pembelajaran, 70%
Standar Nasional Kondisi Sekolah Kondisi Sekolah 1 Besarnya
No.
Pendidikan saat ini Tahun Mendatang Tantangan

pendidikan, dan pendidikan, dan


prestasi dalam hal prestasi dalam hal
penumbuhan sikap penumbuhan sikap
kompetitif dan kompetitif dan
sportif sportif
50% pemenuhan 60% pemenuhan Besarnya
kegiatan, kegiatan, tantangan
pembelajaran, pembelajaran, 70%
pendidikan, dan pendidikan, dan
prestasi dalam hal prestasi dalam hal
melibatkan melibatkan
partisipasi peserta partisipasi peserta
didik dalam didik dalam
kehidupan antar kehidupan antar
bangsa di dunia bangsa di dunia
70% pemenuhan 80% pemenuhan Besarnya
kegiatan, kegiatan, tantangan
pembelajaran, pembelajaran, 50%
pendidikan, dan pendidikan, dan
prestasi dalam hal prestasi dalam hal
membentuk karakter membentuk karakter
peserta didik, peserta didik,
menumbuhkan rasa menumbuhkan rasa
kompetitif atau daya kompetitif atau daya
saing tinggi dalam saing tinggi dalam
bidang kebersihan bidang kebersihan
lingkungan lingkungan
4 Aspek Akhlak Mulia 80% pemenuhan 100% pemenuhan Besarnya
kegiatan, kegiatan, tantangan
pembelajaran, pembelajaran, 20%
pendidikan, dan pendidikan, dan
prestasi dalam prestasi dalam
kelompok mata kelompok mata
pelajaran agama dan pelajaran agama dan
akhlak pada tingkat akhlak pada tingkat
nasional nasional
80% pemenuhan 100% pemenuhan Besarnya
kegiatan, kegiatan, tantangan
pembelajaran, pembelajaran, 20%
pendidikan, dan pendidikan, dan
Standar Nasional Kondisi Sekolah Kondisi Sekolah 1 Besarnya
No.
Pendidikan saat ini Tahun Mendatang Tantangan

prestasi dalam hal prestasi dalam hal


menghargai menghargai
keberagaman keberagaman
agama, bangsa, agama, bangsa,
suku, ras, dan suku, ras, dan
golongan sosial golongan sosial
ekonomi pada ekonomi pada
tingkat nasional tingkat nasional
80% pemenuhan 30% pemenuhan Besarnya
kegiatan, kegiatan, tantangan
pembelajaran, pembelajaran, 80%
pendidikan, dan pendidikan, dan
prestasi dalam hal prestasi dalam hal
menghargai menghargai
perbedaan pendapat perbedaan pendapat
dan berempati dan berempati
terhadap orang lain terhadap orang lain
pada tingkat pada tingkat
nasional nasional
5 Aspek Keterampilan 20% pemenuhan 30% pemenuhan Besarnya
untuk Hidup prestasi bidang prestasi bidang tantangan
karya kreatif dan karya kreatif dan 80%
inovatif untuk inovatif untuk
menuju menuju
entrepreneur dan entrepreneur dan
bersifat ekonomik bersifat ekonomik
(implementasi (implementasi
pengembangan pengembangan
ekonomi kreatif) ekonomi kreatif)
pada tingkat pada tingkat
nasional nasional
60% pemenuhan 70% pemenuhan Besarnya
prestasi bidang prestasi bidang tantangan
ketrampilan ketrampilan 60%
membaca dan membaca dan
menulis dalam menulis dalam
bahasa Indonesia bahasa Indonesia
maupun bahasa maupun bahasa
asing pada tingkat asing pada tingkat
nasional nasional
Standar Nasional Kondisi Sekolah Kondisi Sekolah 1 Besarnya
No.
Pendidikan saat ini Tahun Mendatang Tantangan

20% pemenuhan 30% emenuhan Besarnya


prestasi bidang prestasi bidang tantangan
ketrampilan ketrampilan 70%
membuat karya tulis membuat karya tulis
ilmiah, karya ilmiah ilmiah, karya ilmiah
remaja, penelitian, remaja, penelitian,
dan sejenisnya dan sejenisnya
dalam berbagai dalam berbagai
bidang bidang
pengetahuan/sains, pengetahuan/sains,
teknologi, dan teknologi, dan
sebagainya pada sebagainya pada
tingkat nasional tingkat nasional
6 Aspek Pendidikan Lanjut 60% pemenuhan 70% pemenuhan Besarnya
prestasi bidang prestasi bidang tantangan
pengembangan pengembangan 70%
IPTEK pada tingkat IPTEK pada tingkat
nasional nasional
85% dapat 100% dapat Besarnya
melanjutkan pada melanjutkan pada tantangan 0%
jenjang pendidikan jenjang pendidikan
yang lebih tinggi yang lebih tinggi
Menurut Mustofa Kamil (2010), strategi pembelajaran lemabaga pendidikan
nonformal meliputi :
1) Kurikulum berpusat pada kepentingan peserta didik. Kurikulum bermacam
ragam atas dasar perbedaan kebutuhan belajar peserta didik.

2) Menekankan pada kebutuhan masa sekarang dan masa depan terutama untuk
memenuhi kebutuhan terasa peserta didik guna bagi kehidupan peserta didik
dan lingkungannya.

3) Mengutamakan aplikasi dengan penekanan kurikulum yang lebih mengarah


kepada keterampilan yang bernila guna bagi kehidupan peserta didik dan
lingkungannya.

4) Persyaratan masuk ditetapkan bersama peserta diidik . Persyaratan untuk


mengikuti program adalah kebutuhan, minat, dan kesempatan peserta didik.

5) Program diarahkkan untuk memenuhi kebutuhan dan untuk mengembangkan


potensi peserta didik.

6) Menggunakan metode pembelajaran yang partisipatif, dengan penekanan


padabelajar mandiri.

7) Hubungan pendidik dengan peserta didik bersifat mendatar.Pendidikan dalah


fasilitator bukan menggurui. Hubungan diantara kedua pihak bersifat informal
dan akrab, peserta didik memandang fasilitator sebagai narasumber dan
bukan sebagai instruktur. Sulfemi (2018:1-6)
KESIMPULAN

1. Standar Kompetensi Lulusan mencakup Standar Kompetensi Lulusan- Satuan


Pendidikan (SKL-SP), Standar Kompetensi – Kelompok Mata Pelajaran (SK-
KMP), serta Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) satuan pendidikan adalah kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencangkup pengetahuan, ketrampilan dan sikap, yang digunakan
sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.
3. Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah digunakan sebagai
acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sulfemi,Wahyu,Bagja.(2016).Perundang-undangan-pedidikan.Bogor:STKIP-
Muhammadiyah-Bogor.
http://lestaritrian17.blogspot.com/2017/05/makalah-standar-kompetensi-lulusan.

Sulfemi, Wahyu Bagja. (2019). Manajemen Pendidikan Berbasis Multi Budaya. Bogor
STKIP Muhammadiyah Bogor

Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Modul Manajemen Pendidikan Nonformal. Bogor:


STKIP Muhammadiyah Bogor

Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Modul Manajemen Pendidikan Non Formal.


Bogor: STKIP Muhammadiyah Bogor.

Sulfemi, w, b.(2018). Diktat tehnik manajemen pendidikan nonformal. Stkip


muhammadiyah bogor,1-6.
Wawancara,drs,Muhammad darwis, m,pd.(2020). Smp muhammadiyah2, ds,
cibeber 2. Kec, lewiliang. Kab, bogor.
lampiran-lampiran

Anda mungkin juga menyukai