Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asam sulfat (rumus kimia H2SO4) adalah salah satu bahan kimia yang paling
banyak kegunaannya. Bahan kimia ini bahkan menjadi salah satu bahan yang menjadi
dasar untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan bahan kimia lain yang juga
berguna. Asam sulfat sangat bermanfaat dalam industri pupuk, proses dalam
pengolahan hasil pertambangan, produksi kertas, dan masih banyak lagi.
Asam sulfat mulai digunakan sejak abad kesepuluh dan telah menjadi bahan
komersial yang sangat penting sejak tahun 1700an. Pada mulanya, asam sulfat
diproduksi dengan proses kamar timbal. Produksi asam sulfat dengan proses kamar
timbal menghasilkan produk dengan konsentrasi 77-78%. Namun sejak abad 18 dan
abad 19 proses kamar timbal mulai ditinggalkan. Alasan utamanya adalah konsentrasi
produk dari proses kontak terbilang sangat tinggi yaitu mencapai 96% guna
menyesuaikan kebutuhan proses industri selanjutnya yang memanfaatkan asam sulfat
berkonsentrasi tinggi.. Sejak tahun 1990an proses kamar timbal mulai ditinggalkan
secara massal dan mayoritas industri beralih ke proses dobel kontak untuk memproduksi
asam sulfat guna mengurangi emisi gas SO2 pada gas buang dan mendapatkan
konsentrasi yang lebih tinggi yaitu 99%.
Ciri khas dari proses kontak adalah penggunan absorber guna meningkatkan
konsentrasi produk dan mengurangi polutan SO2- dalam uap yang akan dibuang. Seiring
berjalannya waktu proses kontak mengalami modifikasi untuk mendapatkan konsentrasi
yang lebih tinggi dan gas buang yang lebih bersih. Salah satu ide kreatif dalam hal ini
adalah penggunaan absorber untuk yang kedua kalinya dan juga ‘pengontakan’ bahan
dalam proses reaksi untuk yang kedua kalinya. Proses ini dikenal dengan proses Double
Contact Double Absorption.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses produksi asam sulfat dengan proses Double Contact
Double Absorption?
2. Adakah ide kreatif lain yang dapat menyokong proses produksi asam sulfat
secara Double Contact Double Absorption agar lebih ekonomis?

1
2

3. Bagaimanakah perancangan proses produksi asam sulfat secara Double


Contact Double Absorption di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui proses produksi asam sulfat dengan proses Double Contact
Double Absorbtion
2. Mengetahui ide kreatif lain yang dapat menyokong proses produksi asam sulfat
secara Double Contact Double Absorption agar lebih ekonomis
3. Mengetahui perancangan proses produksi asam sulfat secara Double Contact
Double Absorption di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai