Anda di halaman 1dari 2

1. a. Benar-benar percaya kepada Tuhan maka Ia akan menyelamatkanmu.

b. Mengampuni perempuan yang berzinah, menyembuhkan orang sakit, contohnya,


menyembuhkan orang buta, membaptis para umatnya, rela mati dan berkorban demi
keselamatan umat manusia, memberi makan 5000 orang.

c. menghina, mengucilkan, pelecehan seksual, penjualan manusia, menghakimi


sesama.

d. Saling mencintai antar sesama manusia, mengembangkan sikap tenggang rasa,


berani membela kebenaran dan keadilan, selalu bersikap jujur dalam kehidupan sehari
hari, menghormati sesama manusia tanpa membedakan agama, kedudukan sosial,
warna kulit, suku, dan bangsa.

2. a. “Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh
ke dalam lubang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan
mengeluarkannya?”

b. Setuju, karena sasaran dan tujuan pola hidup sehat ialah menghargai dan
menghormati tubuh sebagai kenyataan yang sangat pribadi sebagai tanda dan wahana
untuk membangun hubungan-hubungan dengan sesama, dengan Allah dan alam
semesta, demi terwujudnya kesejahteraan bersama.

c. Pandangan tentang hidup sehat adalah suatu pola pikir, pola tindak tentang cara
hidup yang sehat baik menyangkut kesehatan fisik/badan maupun menyangkut
kesehatan rohani.

d. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar, ikut serta membantu korban
bencana didalam negeri, belajar dengan tekun.

3. a. SALOMO masih belasan tahun ketika ia menjadi raja. Ia mencintai Yehuwa, dan ia
menuruti nasihat bagus yang diberikan kepadanya oleh Daud ayahnya. Yehuwa senang
kepada Salomo, dan karena itu pada suatu malam Ia berkata kepada Salomo dalam
mimpi, ’Salomo, apa yang kau inginkan untuk Kuberikan kepadamu?’

Mendengar ini Salomo menjawab, ’Yehuwa, Allahku, aku masih sangat muda dan aku
tidak tahu bagaimana mestinya memerintah. Maka kiranya Engkau memberikan hikmat
untuk memerintah umat-Mu dengan cara yang benar.’

Yehuwa senang akan apa yang diminta oleh Salomo. Maka Ia berkata, ’Karena engkau
telah meminta hikmat dan bukan umur panjang atau kekayaan, maka Aku akan
memberikan kepadamu hikmat yang lebih banyak daripada yang pernah dimiliki oleh
siapa saja yang pernah hidup. Tapi aku juga akan memberikan kepadamu apa yang
tidak kau minta, yaitu kekayaan dan kemuliaan.’

Tidak lama kemudian dua wanita datang kepada Salomo. Mereka mengalami kesulitan
yang sukar diatasi. ’Wanita ini dan aku tinggal di rumah yang sama,’ seorang dari
keduanya menjelaskan. ’Aku melahirkan anak lelaki, dan dua hari kemudian ia juga
melahirkan bayi lelaki. Lalu pada suatu malam bayinya meninggal. Tetapi ketika aku
sedang tertidur, ia menaruh anaknya yang sudah mati di dekatku dan mengambil
bayiku. Ketika aku terbangun dan melihat anak yang mati itu, aku tahu bahwa itu bukan
anakku.’

Mendengar itu wanita yang lain berkata, ’Tidak! Anak yang hidup itu saya punya, dan
yang mati itu anaknya!’ Wanita yang pertama menjawab, ’Tidak! Anak yang mati itu kau
punya, dan yang hidup itu aku punya!’ Begitulah kedua wanita itu bertengkar. Apa yang
akan dilakukan oleh Salomo?

Ia menyuruh diambilkan pedang, dan ketika pedang itu sudah ada, ia berkata,
’Penggallah bayi yang hidup itu menjadi dua, dan berikan separuh kepada masing-
masing wanita ini.’

’Jangan!’ teriak ibu yang sebenarnya dari bayi itu. ’Mohon jangan dibunuh bayi itu.
Berikanlah kepadanya!’ Tapi wanita yang lain berkata, ’Jangan berikan kepada siapa
pun; penggallah.’

Akhirnya Salomo berbicara, ’Jangan bunuh anak itu! Berikanlah kepada wanita yang
pertama. Dialah ibunya yang sebenarnya.’ Salomo tahu hal ini sebab ibu yang
sebenarnya mencintai bayi itu sampai-sampai ia rela memberikannya kepada wanita
yang lain supaya anak itu tidak dibunuh. Ketika rakyat mendengar bagaimana Salomo
mengatasi kesulitan itu, mereka bersukacita mendapat raja yang begitu bijaksana.

Selama pemerintahan Salomo, Allah memberkati bangsa itu. Tanah mereka


menumbuhkan banyak sekali gandum dan jelai, buah anggur dan ara serta makanan
lainnya. Rakyat memakai pakaian yang bagus dan tinggal di rumah yang bagus. Setiap
orang mempunyai lebih dari cukup.

b. Kita harus bijaksana dan pintar dalam menyelesaikan masalah apapun.

Anda mungkin juga menyukai