Anda di halaman 1dari 12

Sigma Teknika, Vol.3, No.

1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN BEBAN PADA GENERATOR


DI KAPAL TUGBOAT HANGTUAH V
Ricesno1, Reza Nandika2
1,2
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan
Universitas Riau Kepulauan Batam
Email : cesno3754@gmail.com1, rezanandikameng@gmail.com2

Abstrak
Kapal Tugboat Hangtuah V merupakan kapal Harbourtug diproduksi oleh PT. Citra Shipyard
sesuai dengan pesanan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I yang memiliki 3 buah generator. Untuk
membangkitkan daya yang dibutuhkan pada kapal Kapal Tugboat Hangtuah V maka generator set
yang terpasang harus mampu beroperasi secara optimal Akan tetapi dalam pembagian beban pada
setiap generator set belum diketahui secara pasti pembagian yang dilakukan apakah sesuai dengan
jumlah peralatan bekerja pada kapal. Pada penentuan kapasitas daya generator, peneliti melakukan
beberapa tahap Pertama, menghitung kapasitas peralatan yaitu dengan menghitung nilai faktor beban
peralatan. Kedua, mencari jumlah beban dalam setiap kondisi operasional kapal pada saat sandar,
operasi, berlayar dan fire fighting. Ketiga, mencari nilai faktor beban dari variasi generator yang
digunakan. Setelah didapatkan faktor beban, peneliti juga turut menguji generator dengan pengujian
beban yang bervariasi dengan standar waktu tertentu. Hasil perhitungan jumlah beban dalam setiap
kondisi menunjukkan faktor beban yang tidak melebihi dari 86% dengan kapasitas generator yang
ada. Pengujian beban pada generator menunjukkan hasil yang baik dan tidak memiliki masalah pada
generator yang diujikan.

Kata kunci : Load Test, Generator, Daya, Listrik Kapal, kalkulasi

Abstract
Tugboat Hangtuah V is a Harbourtug ship produced by PT. Citra Shipyard in accordance with
orders by PT. Pelabuhan Indonesia I which has 3 generators. To generate the power needed on the
Hangtuah V Tugboat Vessel, the generator set installed must be able to operate optimally. However,
the distribution of the Load on each generator set is not yet known with certainty whether the
distribution is carried out in accordance with the amount of equipment working on the ship. In
determining the generator power capacity, researchers conducted several stages. First, calculate the
equipment capacity by calculating the value of the equipment Load factor. Second, look for the
amount of Load in each Operational condition of the ship when leaning, operating, sailing and fire
fighting. Third, find the value of the Load factor from the variation of the generator used. After
obtaining a Load factor, the researchers also tested the generator by testing the Load which varies
with a certain time standard. The results of the calculation of the number of Loads in each condition
shows a Load factor that does not exceed 86% with the existing generator capacity. Load testing on
the generator shows good results and has no problems with the generator being tested..
Keywords: Load Test, Generator, Power, Vessel Electric, calculation

1. PENDAHULUAN dengan dasar inilah timbulah arus listrik, arus


melalui kabel / kawat yang ke dua ujungnya
Generator adalah suatu sistem yang
dihubungkan dengan cincin geser. Pada cincin-
menghasilkan tenaga listrik dengan masukan
cincin tersebut menggeser sikat-sikat, sebagai
tenaga mekanik Jadi disini generator berfungsi
terminal penghubung keluar. [1]
untuk mengubah tenaga mekanik menjadi
tenaga listrik. Prinsip Kerja Generator adalah Kapal. Harbour Tug Hangtuah V
bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya merupakan salah satu kapal yang
akan memotong gaya-gaya magnit pada kutub menggunakan generator dengan menggunakan
magnit, sehingga terjadi perbedaan tegangan, merek caterpilar sebagai vendor-nya berperan
10
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik di Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Vol IV
lingkungan kapal dan menggunakan generator Tahun 2004 mesyaratkan bahwa sekurang-
sebagai alat converter-nya. Salah satu kurangnya 2 genset yang terpisah dari mesin
gangguan yang terjadi pada generator adalah penggerak utama harus disediakan untuk
gangguan pada hubung singkat. Gangguan pemberi daya listrik. Daya keluaran harus
hubung singkat dapat terdiri atas gangguan 3 berukuran sedemikian sehingga keluaran
Phase, dan gangguan antar saluran, gangguan generator tersisa dan cukup untuk menutup
1 Phase ke tanah dan gangguan antar saluran kebutuhan daya dalam pelayaran dilaut ketika
ke tanah. Gangguan–gangguan tersebut dapat salah satu agregat rusak ataupun dihentikan.
menyebabkan generator mengalami kerusakan, [2]
sehingga perlu digunakan proteksi generator Daya cadangan harus dimasukkan dalam
yang dapat melindungi generator dari arus perhitngan untuk meutup kebutuhan daya pada
gangguan hubung singkat yang terjadi. puncak beban waktu singkat. Bila tidak ada
petunjuk yang terperinci untuk menentukan
Proteksi terhadap gangguan hubung persediaan daya yang cukup, daya keluar dari
singkat sangat penting untuk dilakukan pada generator yang sekurang-kurangnya
agar generator tidak mengalami kerusakan. diperlukan untuk pelayanan selama pelayaran
Gangguan hubung singkat dapat dan di laut harus 15% lebih besar dari kebutuhan
menimbulkan loncatan bunga api dengan suhu daya yang di tentukan dalam balance daya.[2]
tinggi, kerusakan pada belitan, merusak isolasi. Perencanaan sistem pembangkit listrik
Oleh karena itu, proteksi generator harus pada suatu kapal perlu memperhatikan
untuk melindungi generator dari gangguan kapasitas dari generator agar dapat mensuplai
hubung singkat salah satu bentuk proteksi kebutuhan listrik pada semua kondisi
tersebut adalah menguji coba pembebanan operasional kapal. Pemilihan kapasitas
pada generator tersebut (Load Test) sebelum generator dipengaruhi oleh jenis dan fungsi
digunakan sebagaimana fungsinya. Generator kapal masing-masing. Kapasitas generator
yang diambil sampel adalah generator pada yang dipilih harus lebih besar dari kebutuhan
kapal Tugboat Hangtuah V yang memiliki 3 daya listrik pada kondisi beban puncak.
generator yang terkoneksi pada 150 kV Kebutuhan maximum penting diketahui untuk
saluran transmisi. Pada saat tertentu yaitu pada menentukan kapasitas generator yang
saat beban puncak dan pada saat krisis listrik diperlukan. Sedangkan kebutuhan minimum
yang terjadi di kapal. digunakan untuk menentukan konfigurasi dari
system pembangkit listrik yang sesuai serta
Berdasarkan permasalahan dan
untuk menentukan kapan generator di
pengalaman diatas, penulis berusaha
operasikan. Secara umum terdapat empat
menghitung beban pada generator di Kapal
kelompok beban di kapal yang harus dilayani
Tugboat Hangtuah V. Penelitian ini juga
oleh generator berdasarkan fungsinya masing-
menguji kemampuan menerima beban pada
masing:
generator menggunakan Load Test. Kemudian,
penelitian ini membandingkan antara hasil dari 1) Beban yang terdapat pada geladak
perhitungan dengan hasil uji beban pada lambung (hull part).
generator. 2) Beban yang berupa peralatan yang
menunjang sistem pendinginan palka.
2. TINJAUAN PUSTAKA 3) Beban berupa electromotor yang
A. Kebutuhan Listrik di Kapal menunjang sistem permesinan kapal.
4) Beban berupa penerangan, peralatan
Generator dikapal merupakan alat bantu komunikasi, navigasi, dan sistem tanda
yang fungsinya adalah sumber pembangkit bahaya.
daya listrik yang ada. Sehingga keberadaannya Berdasarkan aktifitas kapal terkait
sangat vital bagi operasional sebuah kapal. dengan peralatan-peralatan tersebut diatas
Faktor terpenting yang mempengaruhi dikelompokkan dalam lima kondisi, yaitu:
pemilihan sistem pembangkit listrik di kapal 1) Persiapan berlayar.
adalah dengan pemilihan kapasitas generator 2) Berlayar.
yang sesuai. [1]
12
11
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

3) Berlabuh. Perhitungan jumlah bekerja terdiri dari


4) Bongkar muat. beberapa komponen perhitungan yang harus
5) Manuver. dipenuhi seperti mengetahui jumlah unit
Pengelompokkan berdasarkan aktifitas peralatan, daya pada peralatan, daya kondisi
kapal diatas bertujuan untuk memudahkan berlayar, daya pada kondisi beroperasi, daya
dalam penentuan faktor beban masing-masing pada kondisi bongkar muat, dan kondisi Fire
peralatan, karena tidak semua peralatan listrik fighting
diatas bekerja secara kontinyu pada kondisi-
kondisi pelayaran diatas. Dalam penentuan a. Jumlah kerja
beban digunakan perhitungan beban listrik Jumlah peralatan yang digunakan pada
(electric Load analisis) yang berupa table dan saat kondisi tersebut.
biasanya disebut juga dengan tabel kalkulasi
keseimbangan beban listrik (calculation of b. Load Factor (LF)
electric power balance). [3] Salah satu faktor yang penting dalam
Selain itu, dalam perhitungan kapasitas perencanaan kapasitas generator untuk
generator ada beberapa hal yang harus mensuplai seluruh kebutuhan daya listrik di
diperhatikan. Pertama, kondisi kapal umumnya atas kapal adalah faktor beban. Faktor beban
terdiri dari sandar atau berlabuh, manuver, didefinisikan sebagai perbandingan antara
berlayar, bongkar muat dan Emergency. waktu bekerjanya peralatan pada suatu kondisi
Berbagai kondisi ini sangat tergantung dari dengan total waktu aktifitas suatu kondisi.
type kapal. Kedua, data peralatan dipergunakan Untuk peralatan yang jarang sekali
untuk mengetahui jumlah daya atau beban digunakan nilai faktor bebannya dianggap nol
yang diperlukan dan jumlah unit yang tersedia seperti: Fire pump, anchor windlass, capstan,
diatas kapal. Data peralatan ini berdasarkan dan boat winches.
perhitungan dan telah diverifikasi dengan data Perhitungan faktor beban dipengaruhi hal-hal
yang ada dipasaran. Ketiga, penggolongan sebagai berikut:
peralatan yang digunakan sebagai acuan untuk 1) Jenis kapal: berpengaruh terhadap jenis
pengelompokan perhitungan yang didasari penggunaan suatu peralatan listrik
oleh 3 hal yaitu, kondisi kapal, letak atau 2) Rute pelayaran: berpengaruh mengenai
fungsi (Hull part, Machinery Part dan jarak pelayaran yang berbeda akan
Electrical part), dan tipe beban (beban diperoleh faktor beban yang berbeda.
kontinyu atau beban Intermitern).
3) Karakter pembebanan dari peralatan yang
terkait dengan jarak, jenis kapal, rute,
B. Fungsi Generator jumlah ABK dan penumpang serta
Fungsi utama generator diatas kapal kondisi cuaca.
adalah untuk menyuplai kebutuhan daya listrik c. Daya (KW)
di kapal. Daya listrik digunakan untuk 1) Continous Load
menggerakkan motor-motor dari peralatan Peralatan yang beroperasi secara kontinu
bantu pada kamar mesin dan mesin-mesin pada kondisi pelayaran normal, seperti: lampu-
geladak, lampu penerangan, sistem komunikasi lampu navigasi, pompa untuk CPP, dan lain
dan navigasi, pengkondisian udara (AC) dan sebagainya.
ventilasi, perlengkapan dapur (Galley), sistem
sanitari, cold storage, alarm dan system CL = Input * Jumlah Kerja * LF (2.1)
kebakaran, dan sebagainya. Dalam pendisainan
sistem diatas kapal perlu diperhatikan 2) Intermitern Load
kapasitas dari generator dan peralatan listrik Peralatan yang beroperasi secara
lainnya, besarnya kebutuhan maksimum dan terputus-putus (periodic) pada kondisi
minimum dari peralatannya. [4] pelayaran normal dengan periode waktu yang
tidak tetap seperti pompa transfer bahan bakar,
C. Perhitungan Kapasitas Bekerja pompa air tawar, dan lain sebagainya.

IL = Input * Jumlah Kerja * LF (2.2)


13
12
11
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

Total = Total Penggunaan daya CL + e (2.4)


D. Penggunaan Beban Listrik, Kapasitas d. Kapasitas Generator bekerja
Kapasitas generator yang bekerja adalah
Generator dan Shore Connection
kapasitas yang harus ada untuk menyediakan
Penggunaan beban listrik pada kapal listrik pada kapal.
dapat dihitung dengan menghitung beberapa Kapasitas itu sendiri adalah daya
komponen perhitungan yang akan dijadikan Generator yang kita cari terlebih dahulu
bahan pertimbangan pemilihan generator yang spesifikasinya lalu dikalikan dengan berapa set
akan digunakan pada sebuah kapal. yang akan digunakan.
Perhitungan yang di perhitungkan meliputi e. Faktor beban Generator
total penggunaan daya, dangan faktor Jumlah beban yang telah kita hitung lalu
diversitas, jumlah beban, menentukan bagi dengan hasil yang telah kita cari di
kapasitas generator bekerja dengan faktor langkah ke 4 yaitu dengan kapasitas generator
beban yang digunakan, serta memperhitungkan bekerja.
Shore Connecton daya pada kapal Faktor = Total/ Kapasitas Generator (2.5)
a. Total Penggunaan daya (d)
1) Continue Load Dengan pertimbangan bahwa dalam
Total dari daya peralatan yang berbagi kondisi angka Load Factor tidak boleh
beroperasi secara kontinu pada kondisi melebihi 86 % dan kurang dari 50% untuk
pelayaran normal, seperti: lampu-lampu pertimbangan keamanan (sesuai rule dari klas),
navigasi, pompa untuk CPP, dan lain Umur alat dan pertimbangan ekonomi.
sebagainya.
2) Intermitern Load f. Shore Connection
Total dari daya peralatan yang Adanya shore connection atau daya
beroperasi secara terputus-putus (periodic) yang dipakai pada saat bersandar membuat
pada kondisi pelayaran normal dengan periode kapal mematikan mesinnya. Agar dapat
waktu yang tidak tetap seperti pompa transfer mengaliri listrik dari darat saja.
bahan bakar, pompa air tawar, dan lain SC = 1,15 x beban Bongkar Muat (2.6)
sebagainya.[5]
b. Faktor diversitas (e)
E. Load Test Generator
Diversity factor sering juga disebut
sebagai faktor kebersamaan, adalah faktor Fungsi Load Test Generator atau
yang merupakan perbandingan antara total pengujian beban terhadap generator adalah
daya yang dibutuhkan untuk setiap satuan sebuah pengujian yang dilakukan untuk
waktu dengan total daya keseluruhan peralatan memastikan bahwa generator dapat
yang ada. Faktor diversitas dapat digunakan difungsikan dengan baik dalam beberapa
untuk mencari beban operasi dengan tujuan kondisi beban yang di berikan. Pemberian
menentukan jumlah total beban yang harus beban sesuai standar operasional prosedur
dilayani oleh generator akibat adanya yang ada dalam suatu ketentuan yang biasanya
pengoperasian beban-beban dalam waktu yang diatur oleh sebuah badan klasifikasi, baik itu
bersamaan. Jika penentuan yang tepat sulit nasional maupun internasional.
dilaksanakan maka faktor kesamaan waktu Komponen yang diukur untuk pengujian
yang digunakan menurut aturan BKI tidak ini melalui beberapa tahap yakni,
boleh rendah dari 0,5. daya Generator x Persentase pengujian (2.7)
e = (<0.5) x Total Penggunaan daya IL (2.3)
c. Jumlah beban III. METODOLOGI PENELITIAN
Jumlah beban adalah jumlah dari
keseluruhan beban yang akan dijadikan A. Objek Penelitian
patokan untuk memperhitungkan faktor beban Obyek penelitian disini adalah
pada generator. Beban daya kontinyu perhitungan dan menguji coba beban generator
ditambah dengan faktor diversitas yang telah Kapal Tugboat Hangtuah V
dihitung.

14
11
13
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

Gambar 1.Outboard Profile Kapal Tugboat


Hangtuah V

Kapal Tugboat Hangtuah V adalah Gambar 2. Diagram Alir Penelitian


termasuk Harbour Tug. Kapal Harbour Tug
C. Data yang Diperlukan
merupakan jenis kapal yang dapat membantu
kapal atau Barge yang keluar atau masuk Pada Data yang diperlukan adalah data
pelabuhan. Seperti halnya Kapal Tugboat, dari electrical drawing sebagai acuan
kapal Harbour Tug juga bisa menarik komponen apa saja yang terpasang pada kapal
Tongkang atau Barge. Kapal jenis ini dan beban yang dihasilkan, data Load test pada
beroperasi disekitar pelabuhan. Kapal Tugboat kapal, dan data hasil analisis dari perhitungan
Hangtuah V ini nantinya dioperasikan dan dan pengujian Load test.
ditempatkan di Pelindo I Cabang Belawan.

B. Langkah-langkah Penelitian D. Metode Penelitian

Dalam Penelitian ini dimulai dari Pada Metode penelitian yang


pencarian beban semu dari spesifikasi yang digunakan dalam pengumpulan data yang
didapatkan dari setiap komponen yang dilakukan peneliti yaitu:
digunakan yang selanjutnya dilakukan proses 1. Metode Observasi
perhitungan data sesuai dengan spesifikasi.
Melakukan pengamatan, pengukuran
Kemudian, penelitian ini dilanjutkan dengan
dan perbandingan data yang didapatkan dari
pendataan peralatan listrik yang digunakan
pengujian beban pada generator dengan
dengan klasifikasi peralatan tersebut
beberapa alat bantu dan pendukung yang
berdasarkan fungsi dan juga kondisi bekerja.
berguna pada penelitian. Data yang didapat
Perhitungan kapasitas bekerja pada peralatan
bersifat kualitatif yaitu kualitas data yang
dengan menentukan pemakaian beban dengan
didapatkan langsung dari hasil pengujian, dan
kondisi Continous Load atau Intermitern Load
data Kuantitatif yaitu data hasil perhitungan
sangat dibutuhkan untuk menghitung kapasitas
beban pada generator.
generator bekerja dan faktor bebannya.
Kemudian melakukan uji coba beban pada 2. Studi Literatur
generator yang digunakan Penelitian ini
Dilakukan dengan mencari referensi dari
diakhiri dengan penyimpulan dari hasil
kajian-kajian terdahulu yang menjadi dasar
penelitian yang telah dilakukan. Dalam
referensi penelitian dan buku serta artikel yang
melakukan penelitian ini maka disusun
berkaitan dengan hal yang dibahas di
Langkah-langkah peneltian dapat dilihat pada
penelitian ini.
diagram alir penelitian seperti berikut
3. Pengukuran
Pengukuran yang dilakukan adalah

15
11
14
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

melakukan ujicoba Load test pada generator di


Kapal Tugboat Hangtuah V.
E. Peralatan yang Digunakan
Adapun peralatan yang digunakan
adalah sebagai berikut :
1) Load Bank
2) Multitester
3) Clamp Ampere
4) Generator
F. Pengujian dan Pengambilan Data
Metode pengambilan data adalah
tahapan proses riset dimana peneliti
menerapkan cara dan teknik ilmiah tertentu
dalam rangka mengumpulkan data untuk
analisis.
1. Metode pengambilan data untuk Gambar 4. Diagram alir pengambilan data
pengujian.
perhitungan
Metode pengujian yang dilakukan
Langkah pengambilan data untuk dengan menggunakan alat ukur dan juga Load
perhitungan beban generator dapat dilihat Bank sebagai penyedia beban untuk pengujian
pada diagram alir yang ditunjukan oleh gambar beban. Pengukuran Ampere RST, Voltage RST,
berikut. dan Voltage RST-N meggunakan Tang ampere
dan Multitester. Frekuensi, Speed atau RPM,
Engine Lub. Oil Pressure, dan Cooling Water
Temperature dapat dilihat pada monitor yang
terdapat pada MSB yang terdapat di Engine
Room

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
1. Jumlah Peralatan Bekerja
Dalam perhitungan beban tergantung
Tidak semua peralatan di fungsikan semua.
Pembagian peralatan yang disesuaikan dengan
pemakaian peralatan bekerja, penempatan
peralatan tersebut

Gambar 3 Diagram alir pengambilan data


perhitungan

2. Metode pengambilan data untuk pengujian

Langkah pengambilan data untuk


pengujian beban generator.dapat dilihat pada
diagram alir yang ditunjukan oleh gambar
berikut

16
11
15
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

Tabel 1 Jumlah Peralatan

Capacity
Capacity Perhitungan input
beban listrik adalah langkah
No. Equipment input
No. Equipment Rated yang
Rated Load
Load dilakukan setelahNormal mendata
Normal Sea Komponen
Sea Going
Going Operation
Operation At
At Port
Port
kW
kW yang set
set eff
digunakan
eff KW
KWmeliputi bagianSet
Set Machinery,Set Set Set
Set
Machinery
Machinery Part
Part
1 Bilge/
Hull, dan Electrical part. Hasil perhitungan
1 Bilge/ Ballast
Ballast Pump
Pump 5.50
5.50 2 2 85%
85% 6.50
6.50 1 1
2
2 GS/
GS/ Fire
Fire Pump
Pump 5.50
5.50
dapa
1 1
dilihat
85%
85%
pada Tabel
6.50
6.50
2. 1 1
3
3 Air
Air Commpressor
Commpressor Starting
Starting 5.50
5.50 2 2 Pada 85%Machinery
85% 6.50
6.50 Part, total
1 1 daya beban
4 Fuel
Fuel Oil
Oil Transfer
Transfer Pump 4.00 2 80% 5.00 1
4 Pump 4.00 pemakaian
2 80%berkelanjutan
5.00 atau Continous
1 Load 11
5
5 Sludge/D.O
Sludge/D.O pump
pump 2.20
2.20 1 1 80%
80% 2.80
2.80 1 1
6 ME pada kondisi Normal Sea Going sebesar 34,34
6 ME Standby
Standby LO
LO Pump
Pump 15.00
15.00 2 2 90%
90% 16.70
16.70
7
7 Oil
Oil Water
Water Separator
Separator 0.37
0.37 Kw,11 kondisi75%
75% Operation
0.50
0.50 sebesar
1 1 31,63 Kw,
8
8 Oil
Oil Dispersant
Dispersant Pump
Pump 3.00
3.00 1
kondisi
1 75%
At 4.00
Port sebesar
75% 4.00 14,17 Kw, dan Kondisi
9 FW
FW Hydrophore
Hydrophore Pump 1.50
9
10 SW
Pump 1.50 Fire111 fighting
75% 2.00
2.00 35,37 Kw.1
75% sebesar 1 1 1 1
1
10 SW Hydrophore
Hydrophore Pump
Pump 1.50
1.50 1 75%
75% 2.00
2.00 1 1 1 1
11
11 Eng.
Eng. Room
Room Fan
Fan 15.00
15.00 2 2
Kemudian,
90%
90%
untuk daya beban
16.70
16.70 2 2
pemakaian 212 1
1
1
12
12 Z-Drive
Z-Drive Space
Space Fan
Fan 1.50
1.50 terputus
2 2 – putus1.70
90%
90% atau Intermitern
1.70 1 1 Load pada 11
13
13 Z-Drive
Z-Drive Control
Control 2.00
2.00 1
kondisi
1 75%
Normal
75% 2.70
Sea Going sebesar
2.70 1 1 11,65 Kw, 11
14
14 FIFI
FIFI Monitor
Monitor 2.00
2.00 2 2 78%
78% 2.80
2.80
15 Sprinkler
kondisi Operation sebesar 11,88 Kw, kondisi
15 Sprinkler Pump
Pump 1 1
16
16 Sewage
Sewage Treatment
Treatment Plant
Plant 2.00
2.00
At 11Port 78% sebesar2.60
78%
3,55 Kw, dan11 Kondisi Fire 11
2.60 1
1
17
17 Sewage
Sewage pump
pump 1.50
1.50 fighting
1 1 sebesar
78%
78% 7,12
1.90 Kw.
1.90 1 1 1 1 1
1
18 SW
SW cooling
cooling Pump
Pump (Back-up) 11.00 1 90% 12.20
18 (Back-up) 11.00 1 Pada Machinery part, Demand factor
90% 12.20
19
19 FW
FW Cooling Pump
Cooling Pump (Back-up)
(Back-up) 7.50
7.50 1 1 90%
90% 8.30
8.30
20 FO yang bekerja pada kondisi Normal Sea Going 1
20 FO purifier
purifier 1.50
1.50 1 1 80%
80% 1.90
1.90 1 1 1 1
1
21
21 Foam
Foam Supply
Supply Pump
Pump 15.00
15.00 adalah
1 1 70 % - 80 % dengan power
22
22 Fi-Fl
Fi-Fl Pump
Pump (Disel
(Disel Driven)
Driven) consumption 75%
75% tertinggi yaitu pada Engine Room

Hull
Supply fan yang bekerja secara continuous.
Hull Part
Part
1
1 Deck
Deck Machinery
Machinery Hidraulic
Hidraulic Power
Power Pack
Pack 22.00
22.00 2 2
Demand
97%
97%
factor yang bekerja pada 22
22.70
22.70
2
2 AC
AC Chiller
Chiller Unit
Unit Sea
Sea Water
Water Pump
Pump 2.20
2.20 kondisi
2 2 Operation
90%
90% 2.40
2.40adalah 70 %11- 80 % dengan 11 1
1
3 AC
AC Chiller
Chiller Unit
Unit Fresh
Fresh Water
Water Pump 2.20 2 90% 2.40 1 1 pada Engine 1 1
3 Pump 2.20 power consumption tertinggi yaitu
2 90% 2.40 1 1
4
4 AC
AC Fan
Fan Unit
Unit Heating
Heating Coils
Coils 1.10
1.10 1 1 90%
90% 1.20
1.20 1 1 1 1
5 AC Room Supply fan yang bekerja secara 11 1
5 AC Central
Central Chiller
Chiller Unit
Unit 7.50
7.50 2 2 90%
90% 8.30
8.30 1 1 1 1
1
6
6 AC
AC Central
Central Air
Air Handilng/Heating
Handilng/Heating 4.00
4.00
continuous.
2 2 90%
90%
Hal4.40
4.40
ini dikarenakan
1 1
fan ini 11 1
1
7
7 Galley
Galley &
& Laundry
Laundry Equpmint
Equpmint 23.00
23.00 1
berfungsi
1 85%untuk27.10
85% mendinginkan 11ruangan mesin 11
27.10 1
1
8 Laundry
Laundry Equipment 4.00
8
9 Z-Drive
Equipment 4.00 agar121 tidak85%
85% 4.70
terlalu
4.70panas pada 111saat beroperasi 111 1
1
9 Z-Drive Cooling
Cooling Sea
Sea Water
Water 1.50
1.50 2 90%
90% 1.70
1.70
10
10 Z-Drive
Z-Drive Control
Control 0.80
0.80
dengan
1 1
mengoperasikan
75%
75% 1.70
1.70
2 Fan. 111 1
1
1
Demand factor yang bekerja pada
Electrical
Electrical Part
Part kondisi At Port adalah 40 % - 85 % dengan
1 E/R 1
1 E/R Light
Light 2.00
2.00 1
power consumption
2.00 1
2.00tertinggi yaitu 1 pada Engine 1 1 1
1
2 Accomodation 1
2 Accomodation Light
Light 1.00
1.00 1 1.00
1.00 1 1 1 1
3
3 Navigation
Navigation Light
Light 0.50
0.50
Room 11 Supply 0.50 fan yang bekerja
0.50 1 1
secara 111 1
1
1
4 Flood continuous.4
4 Flood Light
Light 1.00
1.00 4 4.00
4.00 1 1 1 1 1
1
5 Search 2
5 Search light
light 1.00
1.00 Lalu
2 2.00
Demand
2.00 factor yang 1 1 bekerja pada 1 1 1
1
6 Internal 1
6 Internal Communication
Communication 1.50
1.50 1 1.50
1.50 1 1 1 1
7 Radio kondisi1 Fire fighting adalah 30 % - 85 % 11 1
7 Radio && Nautical
Nautical System
System 2.00
2.00 1 2.00
2.00 1 1 1 1
1
8
8 FA
FA &
& GA
GA System
System 0.50
0.50 dengan11 power 0.50 consumption 11tertinggi yaitu 11
0.50 1
1
9 Miscellaneous 1
9 Miscellaneous & & Alarm
Alarm system
system 5.00
5.00 pada Engine1 5.00
Room
5.00 Supply fan 1 1 yang bekerja
secara continuous.
2. Perhitungan Beban Listrik

Tabel 2 Perhitungan Beban

Machinery Part Hull Part Electrical Part Total Beban


Kondisi
Demand Demand Demand
CL IL CL IL CL IL CL IL
Factor Factor Factor
Normal Sea going 34,43 11,7 70 % - 80 % 13,47 19,79 50 % - 85 % 5,9 5,4 40 % - 80 % 53,75 36,84
Operation 31,63 11,9 70 % - 80 % 49,68 16,62 40 % - 80 % 2,7 5,6 40 % - 80 % 83,96 34,1
At port 14,17 3,55 40 % - 85 % 5,83 29,62 70% 1,8 5,1 40 % - 80 % 21,8 38,22
Fire Fighting 35,73 7,12 30 % - 85 % 13,39 13,45 30 % - 80 % 4,4 0,8 30 % - 80 % 53,52 21,37
*CL = Continous Load (kW) 17
11
*IL = Intermitern Load (kW)
16
11
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

Pada Hull Part, Demand factor yang Light dan Radio & Nautical System yang
bekerja pada kondisi Normal Sea Going adalah bekerja secara continuous dan Flood light
50 % - 85 % dengan power consumption bekerja secara Intermitern.
tertinggi yaitu pada Galley & Laundry Demand factor yang bekerja pada
Equipment yang bekerja secara Intermitern. kondisi At Port adalah 40 % - 80 % dengan
Hal ini dikarenakan peralatan pada Laundry power consumption tertinggi yaitu pada Flood
dan Galley memiliki konsumsi daya yang Light bekerja secara Intermitern.
besar, walaupun dengan pemakaian secara Lalu Demand factor yang bekerja pada
terputus-putus. kondisi Fire fighting adalah 30 % - 80 %.
Demand factor yang bekerja pada Pada Electrical Part, total daya beban
kondisi Operation adalah 40 % - 80 % dengan pemakaian berkelanjutan atau Continous Load
power consumption tertinggi yaitu pada Deck pada kondisi Normal Sea Going sebesar 5,85
Machinery Hidraulic Power Pack yang bekerja Kw, kondisi Operation sebesar 2,65 Kw,
secara continuous. Hal ini dikarenakan Deck kondisi At Port sebesar 1,80 Kw, dan Kondisi
Machinery Power Pack ini adalah peralatan Fire fighting sebesar 4,40 Kw.
yang menjadikan fungsi dari kapal Harbour Kemudian, untuk daya beban pemakaian
Tug menjalankan fungsinya menarik atau terputus – putus atau Intermitern Load pada
mendorong kapal agar dapat bersandar ke kondisi Normal Sea Going sebesar 5,40 Kw,
pelabuhan. kondisi Operation sebesar 5,60 Kw, kondisi At
Demand factor yang bekerja pada Port sebesar 5,05 Kw, dan Kondisi Fire
kondisi At Port adalah 70 % dengan power fighting sebesar 0,80 Kw.
consumption tertinggi yaitu pada Galley &
Laundry Equipment yang bekerja secara 3. Kapasitas Generator
Intermitern. Hal ini dikarenakan peralatan Setelah melakukan perhitungan setiap
pada Laundry dan Galley memiliki konsumsi part di semua kondisi, maka selanjutnya adalah
daya yang besar, walaupun dengan pemakaian menghitung besaran generator atau kapasitas
secara terputus-putus. generator yang akan digunakan yaitu dengan
Lalu Demand factor yang bekerja pada cara sebagai berikut :
kondisi Fire fighting adalah 30 % - 80 % a Menjumlahkan seluruh beban Continous
dengan power consumption tertinggi yaitu Load dan Intermitern Load keseluruhan
pada Galley & Laundry Equipment yang Part dalam setiap kondisi.
bekerja secara Intermitern. Hal ini dikarenakan b Untuk menentukan Total beban dari
peralatan pada Laundry dan Galley memiliki keseluruhan beban, maka untuk Intermitern
konsumsi daya yang besar, walaupun dengan Load dikalikan dengan diversity factor
pemakaian secara terputus-putus. sebesar 0.5.
Pada Hull Part, total daya beban c Maka total beban adalah Continous Load
pemakaian berkelanjutan atau Continous Load ditambahkan dengan Intermitern Load
pada kondisi Normal Sea Going sebesar 13,47 dikali faktor diversitas.
Kw, kondisi Operation sebesar 49.68 Kw, d Menentukan Generator yang akan dipakai
kondisi At Port sebesar 5,83 Kw, dan Kondisi berdasarkan Perhitungan Total beban
Fire fighting sebesar 13,39 Kw. e Mencari Load factor dari generator.
Kemudian, untuk daya beban pemakaian f Memutuskan pemakaian generator pada
terputus – putus atau Intermitern Load pada setiap kondisi dan menentukan generator
kondisi Normal Sea Going sebesar 19,79 Kw, plan
kondisi Operation sebesar 16,62 Kw, kondisi
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Vol IV
At Port sebesar 29,60 Kw, dan Kondisi Fire
Tahun 2004 mengisyaratkan bahwa sekurang-
fighting sebesar 13,50 Kw.
kurangnya 2 agregat yang terpisah dari mesin
Pada Electrical Part, Demand factor
penggerak utama harus disediakan untuk
yang bekerja pada kondisi Normal Sea Going
pemberi daya listrik. Daya keluaran harus
adalah 40 % - 80 %.
berukuran sedemikian sehingga keluaran
Demand factor yang bekerja pada
generator masih tersisa dan cukup untuk
kondisi Operation adalah 40 % - 80 % dengan
menutup kebutuhan daya dalam pelayaran
power consumption tertinggi yaitu pada E/R
dilaut ketika salah satu agregat rusak ataupun
18
11
17
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

dihentikan.

Tabel 3. Perhitungan Load Generator


Summary of Generator Load
No Description Normal sea Going Operation At Port FIRE Fighting
1 Total Continous Load Kw 53.75 83.96 21.80 53.52
2 Total Intermitent Load Kw 36.84 34.10 38.22 21.37
3 Int. Load x Diversity Factor 0.5 18.42 17.05 19.11 10.69
4 Grand Total Kw 72.17 101.01 40.91 64.21
5 Main Generator Kw 118 118 50 118
6 Load Factor Main Generator % 61% 86% 82% 54%
Generator Running 1 x Main Gen 1 x Main Gen 1 x Main Gen 1 x Main Gen

bersandar membuat kapal mematikan


Daya cadangan harus dimasukkan dalam
mesinnya dan mendapat listrik dari darat saja.
perhitungan untuk meutup kebutuhan daya
Dengan beban pada kondisi At Port sebesar
pada puncak beban waktu singkat. Bila tidak
40,91 Kw, maka Shore Connection
ada petunjuk yang terperinci untuk
memerlukan daya sebesar adalah 47,0465 Kw.
menentukan persediaan daya yang cukup, daya
keluar dari generator yang sekurang- B. Pembahasan
kurangnya diperlukan untuk pelayanan selama
Pada sub-bab ini dijelaskan mengenai
pelayaran di laut harus 15% lebih besar dari
pengujian generator yang diuji mengguankan
kebutuhan daya yang di tentukan dalam
Load bank sebagai sumber beban. Pengujian
balance daya.
ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya
Tabel 4. Generator Plan masalah pada pemilihan generator dan beban
Generator Plan
yang digunakan.
Main Generator 2 Unit (1 Standby) 118 Kw = 147.5 Kva 1. Persiapan pengujian Generator
Harbour Generator 1 Unit 50 Kw = 62.5 Kva
Tahap persiapan adalah hal yang harus
dilakukan sebelum melakukan pengujian
Setelah didapat data Power Balance beban pada generator. Persiapan tersebut
tertinggi yaitu pada saat kondisi Operation meliputi mempersiapkan peralatan pengujian
yaitu sebesar 101,01 Kw maka dipilih seperti alat ukur dan tentunya generator yang
generator Caterpillar dengan kapasitas 118 akan diuji, serta pencatatan hasil dari
Kw sebanyak 2 Buah dimana 1 buah generator pengujian generator.
standby. Saat kondisi berlayar daya yang
2. Pengujian beban Generator
dibutuhkan sebesar 72,17 Kw maka
menggunakan satu buah generator saja. Pada Pengujian dilakukan dengan 2
saat kondisi Operasi daya yang dibutuhkan Generator yang ada pada Kapal Tugboat
yaitu 101,01 kw menggunakan 1 buah Hangtuah V. Pengujian ini dilakukan secara
generator lalu pada kondisi bersandar dayanya bergantian dengan memastikan bahwa
40,91 kw maka dipilih harbour generator generator tersebut dapat diuji bebannya sesuai
dengan kapasitas 50 kw. Dan pada saat kondisi prosedur yang ada
Fire fighting daya yang dibutuhkan 64,21 kw
Pada Tabel 5 dimana ditunjukan hasil
sehingga menggunakan 1 main generator.
pengujian generator pada Generator port pada
4. Shore Connection Kapal Tugboat Hangtuah V. Pada pengujian
dilakukan dengan prosedur pemberian beban
Adanya daya yang dipakai pada saat
pada generator yang berbeda-beda.
19
18
11
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

Perhitungan secara data dapat dilihat dengan generator 118 kW dikalikan dengan 75 %
mengkalikan Spesifikasi Generator dengan hasilnya 88,5 kW.
besarnya persentase dari prosedur pengujian
d. 118 kW x 100 % = 118 kW.
yang telah ditampilkan pada persamaan 2.9
yang selanjutnya diaplikasikan pada pengujian Pemberian beban 100%, selama 30
beban generator pada Kapal Tug Boat menit, dengan Trip setiap 4 Seconds dengan
Hangtuah V. daya dari spesifikasi generator dikalikan
dengan 100%. Spesifikasi pada generator 118
a. 118 kW x 25% = 29,5 kW
kW dikalikan dengan 100 % hasilnya 118 kW
Pemberian beban 25%, selama 5 menit,
Pada saat pengujian daya (KW) jika
dengan Daya dari spesifikasi generator
dilihat rentang daya dikalikan dengan
dikalikan dengan 25%. Spesifikasi pada
persennya hampir mendekati jumlah daya pada
generator 118 kW dikalikan dengan 25 %
perhitungan dengan 25% sebesar 28 kW, 50%
hasilnya 29,5 kW
sebesar 59 kW, 75% sebesar 90 kW, 100%
sebesar 118 kW sesuai dengan spesifikasi, dan
110% sebesar 128 kW.
LOAD TEST REPORT GENERATOR SET

Doc No 03 / CS / 2019 Generator Maker CATERPILLAR Alternator Maker GRIFFIN GA USA


Pengukuran Ampere RST, Voltage RST,
Shipyard PT.CITRA SHIPYARD Generator Type LSAM 44 C64 Alternator Serial No 349879/1 dan Voltage RST-N meggunakan Tang Ampere
Project No. TB 99 HANGTUAH V Generator Serial 349879/1 KW / KVA 118 KW/147 KVA
Ship of Name HARBOUR TUG KW 118 Ampere 244
dan Multitester. Pada pengukuran Arus terjadi
Date 10/'09/2019 RPM 1500 Voltage 380 beberapa variasi arus pada beban yang
Voltage 380 Frequency 50 HZ
PORT
Frequency 50 Revolution 1500 RPM
berbeda-beda yakni, 0.1, 43, 91, 138, 179, dan
Date 2019 PF 1 192 A. Pada pengukuran Voltage RST
NO. DURATION LOAD % 0% 25% 50% 75% 100% 110%
didapatkan sebesar 379-380 V pada semua
1 TIME FROM 0:00 5 mnt 10 mnt 15 mnt 30 mnt 2 MENIT
TIME TO Trip 4s
pengujian sesuai dengan Spesifikasi. Pada
2 KW OUTPUT 0 28 59 90 118 128 pengukuran Voltage RST-N didapatkan
AMPERE R 0.1 43 91 138 179 192 tegangan 219-220 V di semua pengujian.
3 AMPERE S 0.1 43 91 138 179 192
AMPERE T 0.1 43 91 138 179 192 Frekuensi, Speed (RPM), Engine Lub.
VOLTAGE R - S 380 380 380 379 379 379
Oil Pressure, dan Cooling Water Temperature
4 VOLTAGE S - T 380 380 380 379 379 379
VOLTAGE T - R 380 380 380 379 379 379
dapat dilihat di monitor pada MSB yang
VOLTAGE R - N 220 219 219 219 219 219 terdapat di Engine Room. Pada frekuensi
5 VOLTAGE S - N 220 219 219 219 219 219
menujukan 50Hz sama pada semua pengujian.
VOLTAGE T - N 220 219 219 219 219 219
6 POWER FACTOR 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 Speed pada mesin memiliki rentang 1498-1500
7 FREQUENCY (Hz) 50 50 50 50 50 50 Rpm. Engine Lub. Oil Pressure memiliki
8 SPEED (RPM) 1500 1500 1500 1500 1498 1498
9 ENGINE LUB. OIL PRESSURE (PSI) (MPa ) 91.00 81.00 79.00 77.00 75.00 74 penurunan pada setiap pembebanan bertambah,
O
10 COOLING WATER TEMPERATURE ( C) 55 80 81 83 84 84
berbeda dengan Suhu Cooling Water yang
Tabel 5 Load Test Generator memiliki tren Naik apabila beban bertambah.

b. 118 kW x 50 % = 59 kW.
Pemberian beban 50%, selama 10 menit,
dengan Daya dari spesifikasi generator
dikalikan dengan 50%. Spesifikasi pada
generator 118 kW dikalikan dengan 50 %
hasilnya 59 kW. Gambar 5. MSB Kapal Tugboat Hangtuah V
c. 118 kW x 75 % = 88,5 kW. Pada tabel 4.8 dimana ditunjukan hasil
Pemberian beban 75%, selama 15 menit, pengujian generator pada Generator STBD
dengan Daya dari spesifikasi generator pada Kapal Tugboat Hangtuah V. Pada
dikalikan dengan 75%. Spesifikasi pada pengujian dilakukan dengan prosedur
3
11
19
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

pemberian beban pada generator yang sebesar 118 kW sesuai dengan spesifikasi, dan
berbeda-beda. Pada saat pengujian daya (KW) 110% sebesar 128 kW.
jika dilihat rentang daya dikalikan dengan
persennya hampir mendekati jumlah daya pada
perhitungan dengan 25% sebesar 28 kW, 50% Tabel 6 Load Test STBD
sebesar 59 kW, 75% sebesar 90 kW, 100%

LOAD TEST REPORT GENERATOR SET


memiliki tren Naik apabila beban bertambah
Doc No 03 / CS / 2019 Generator Maker CATERPILLAR Alternator Maker GRIFFIN GA USA
Shipyard PT.CITRA SHIPYARD Generator Type LSAM 44 C64 Alternator Serial No 349879/2
Project No. TB 99 HANGTUAH V Generator Serial 349879/2 KW / KVA 118 KW/147 KVA
Ship of Name HARBOUR TUG KW 118 Ampere 244
Date 10/'09/2019 RPM 1500 Voltage 380
Voltage 380 Frequency 50 HZ
STBD
Frequency 50 Revolution 1500 RPM
Date 2019 PF 1
NO. DURATION LOAD % 0% 25% 50% 75% 100% 110%
1 TIME FROM 0:00 5 mnt 10 mnt 15 mnt 30 mnt 2 MENIT
TIME TO Trip 4s
2 KW OUTPUT 0 28 59 90 118 128
AMPERE R 0.1 44 90 138 179 195
3 AMPERE S 0.1 44 90 138 179 195
AMPERE T 0.1 44 90 138 179 195
VOLTAGE R - S 380 380 380 379 379 379
4 VOLTAGE S - T 380 380 380 379 379 379
VOLTAGE T - R 380 380 380 379 379 379
VOLTAGE R - N 220 219 219 219 219 219 Gambar 7. Cooling water temperature Display
5 VOLTAGE S - N 220 219 219 219 219 219
VOLTAGE T - N 220 219 219 219 219 219
6 POWER FACTOR 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
7 FREQUENCY (Hz) 50 50 50 50 50 50 V. KESIMPULAN DAN SARAN
8 SPEED (RPM) 1500 1500 1500 1500 1498 1498
9 ENGINE LUB. OIL PRESSURE (PSI) (MPa ) 91.00 81.00 79.00 77.00 75.00 74
10 COOLING WATER TEMPERATURE ( OC) 55 81 81 83 84 84 A. Kesimpulan
Pengukuran Ampere RST, Voltage RST,
dan Voltage RST-N meggunakan Tang Ampere Peritungan beban daya Kapal Tugboat
dan Multitester. Pada pengukuran Ampere Hangtuah V dan mengitung pemakaian
terjadi beberapa variasi arus pada beban yang generator dan shore connection didapat data
berbeda-beda yakni, 0.1, 44, 90, 138, 179, dan Power Balance tertinggi yaitu pada saat
195 Ampere. Pada pengukuran Voltage RST kondisi Operation yaitu sebesar 101,01 kW
didapatkan tegangan sebesar 379-380 V pada maka dipilih generator Caterpillar dengan
semua pengujian sesuai dengan Spesifikasi. kapasitas 118 kW sebanyak 2 Buah dimana 1
Pada pengukuran Voltage RST-N didapatkan buah generator standby. Pada kondisi ini
tegangan sebesar 219-220 V pada semua pemakaian beban dengan Load Factor sebesar
pengujian. 86% dan sedikit lebih besar dari perkiraan
awal sebelum dilakukannya perhitungan beban
Frekuensi, Speed atau RPM, Engine generator. Dilakukannya pengujian beban
Lub. Oil Pressure, dan Cooling Water generator untuk mengetahui pemakaian dan
Temperature dapat dilihat pada monitor yang layaknya generator sebagai penyedia listrik di
terdapat pada MSB yang terdapat di Engine kapal. Hasil pada pengujian Generator juga
Room. Pada frekuensi menujukan 50Hz sama menunjukkan hasil yang baik dan dapat
pada semua pengujian. Speed pada mesin digunakan.
memiliki rentang 1498-1500 Rpm. Engine
Lub. Oil Pressure memiliki penurunan pada B. Saran
setiap pembebanan bertambah, berbanding Perhitungan beban harus dilakukan
terbalik dengan Suhu Cooling Water yang sebelum menentukan generator yang akan

4
11
20
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979

digunakan agar mengantisipasi kekurangan


daya pada kapal. Pengujian dengan
memberikan beban pada generator sangat
diperlukan mengingat untuk memastikan
generator dapat difungsikan dan dapat
digunakan dengan tidak melebihi aturan dan
perhitungan yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Suyanto, M. T. Prasetyo, and A.


Kiswanto, “Perancangan Kebutuhan Daya
Listrik Pada Kapal Perintis 2000 GT
Dengan Elektric Balance BKI,” p. 14,
2017.
[2] Biro Klasifikasi Indonesia, "Rules for
electrical Installation, vol. IV. 2004.
[3] A. B. Setyoko, E. S. Hadi, and U.
Budiarto, “Analisis Optimasi Kebutuhan
Daya Listrik Pada Kapal Penumpang Ro-
Ro KM. Egon Dengan Metode Dynamic
Programming,” Jurnal Teknik Perkapalan,
vol. 1, no. 2, 2013.
[4] E. Prayetno, Sistem Installasi Listrik
Perkapalan. Teknik Elektro UMRAH,
2016.
[5] R. H. B. I. Purba, E. S. Hadi, and U.
Budiarto, “Analisis Optimasi Penentuan
Kapasitas Daya Generator Pada Kapal
KM. Sinabung,” Jurnal Teknik Perkapalan,
vol. 3, no. 2, 2015.

3
11
21

Anda mungkin juga menyukai