2443 7486 1 PB
2443 7486 1 PB
1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
Abstrak
Kapal Tugboat Hangtuah V merupakan kapal Harbourtug diproduksi oleh PT. Citra Shipyard
sesuai dengan pesanan oleh PT. Pelabuhan Indonesia I yang memiliki 3 buah generator. Untuk
membangkitkan daya yang dibutuhkan pada kapal Kapal Tugboat Hangtuah V maka generator set
yang terpasang harus mampu beroperasi secara optimal Akan tetapi dalam pembagian beban pada
setiap generator set belum diketahui secara pasti pembagian yang dilakukan apakah sesuai dengan
jumlah peralatan bekerja pada kapal. Pada penentuan kapasitas daya generator, peneliti melakukan
beberapa tahap Pertama, menghitung kapasitas peralatan yaitu dengan menghitung nilai faktor beban
peralatan. Kedua, mencari jumlah beban dalam setiap kondisi operasional kapal pada saat sandar,
operasi, berlayar dan fire fighting. Ketiga, mencari nilai faktor beban dari variasi generator yang
digunakan. Setelah didapatkan faktor beban, peneliti juga turut menguji generator dengan pengujian
beban yang bervariasi dengan standar waktu tertentu. Hasil perhitungan jumlah beban dalam setiap
kondisi menunjukkan faktor beban yang tidak melebihi dari 86% dengan kapasitas generator yang
ada. Pengujian beban pada generator menunjukkan hasil yang baik dan tidak memiliki masalah pada
generator yang diujikan.
Abstract
Tugboat Hangtuah V is a Harbourtug ship produced by PT. Citra Shipyard in accordance with
orders by PT. Pelabuhan Indonesia I which has 3 generators. To generate the power needed on the
Hangtuah V Tugboat Vessel, the generator set installed must be able to operate optimally. However,
the distribution of the Load on each generator set is not yet known with certainty whether the
distribution is carried out in accordance with the amount of equipment working on the ship. In
determining the generator power capacity, researchers conducted several stages. First, calculate the
equipment capacity by calculating the value of the equipment Load factor. Second, look for the
amount of Load in each Operational condition of the ship when leaning, operating, sailing and fire
fighting. Third, find the value of the Load factor from the variation of the generator used. After
obtaining a Load factor, the researchers also tested the generator by testing the Load which varies
with a certain time standard. The results of the calculation of the number of Loads in each condition
shows a Load factor that does not exceed 86% with the existing generator capacity. Load testing on
the generator shows good results and has no problems with the generator being tested..
Keywords: Load Test, Generator, Power, Vessel Electric, calculation
untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik di Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Vol IV
lingkungan kapal dan menggunakan generator Tahun 2004 mesyaratkan bahwa sekurang-
sebagai alat converter-nya. Salah satu kurangnya 2 genset yang terpisah dari mesin
gangguan yang terjadi pada generator adalah penggerak utama harus disediakan untuk
gangguan pada hubung singkat. Gangguan pemberi daya listrik. Daya keluaran harus
hubung singkat dapat terdiri atas gangguan 3 berukuran sedemikian sehingga keluaran
Phase, dan gangguan antar saluran, gangguan generator tersisa dan cukup untuk menutup
1 Phase ke tanah dan gangguan antar saluran kebutuhan daya dalam pelayaran dilaut ketika
ke tanah. Gangguan–gangguan tersebut dapat salah satu agregat rusak ataupun dihentikan.
menyebabkan generator mengalami kerusakan, [2]
sehingga perlu digunakan proteksi generator Daya cadangan harus dimasukkan dalam
yang dapat melindungi generator dari arus perhitngan untuk meutup kebutuhan daya pada
gangguan hubung singkat yang terjadi. puncak beban waktu singkat. Bila tidak ada
petunjuk yang terperinci untuk menentukan
Proteksi terhadap gangguan hubung persediaan daya yang cukup, daya keluar dari
singkat sangat penting untuk dilakukan pada generator yang sekurang-kurangnya
agar generator tidak mengalami kerusakan. diperlukan untuk pelayanan selama pelayaran
Gangguan hubung singkat dapat dan di laut harus 15% lebih besar dari kebutuhan
menimbulkan loncatan bunga api dengan suhu daya yang di tentukan dalam balance daya.[2]
tinggi, kerusakan pada belitan, merusak isolasi. Perencanaan sistem pembangkit listrik
Oleh karena itu, proteksi generator harus pada suatu kapal perlu memperhatikan
untuk melindungi generator dari gangguan kapasitas dari generator agar dapat mensuplai
hubung singkat salah satu bentuk proteksi kebutuhan listrik pada semua kondisi
tersebut adalah menguji coba pembebanan operasional kapal. Pemilihan kapasitas
pada generator tersebut (Load Test) sebelum generator dipengaruhi oleh jenis dan fungsi
digunakan sebagaimana fungsinya. Generator kapal masing-masing. Kapasitas generator
yang diambil sampel adalah generator pada yang dipilih harus lebih besar dari kebutuhan
kapal Tugboat Hangtuah V yang memiliki 3 daya listrik pada kondisi beban puncak.
generator yang terkoneksi pada 150 kV Kebutuhan maximum penting diketahui untuk
saluran transmisi. Pada saat tertentu yaitu pada menentukan kapasitas generator yang
saat beban puncak dan pada saat krisis listrik diperlukan. Sedangkan kebutuhan minimum
yang terjadi di kapal. digunakan untuk menentukan konfigurasi dari
system pembangkit listrik yang sesuai serta
Berdasarkan permasalahan dan
untuk menentukan kapan generator di
pengalaman diatas, penulis berusaha
operasikan. Secara umum terdapat empat
menghitung beban pada generator di Kapal
kelompok beban di kapal yang harus dilayani
Tugboat Hangtuah V. Penelitian ini juga
oleh generator berdasarkan fungsinya masing-
menguji kemampuan menerima beban pada
masing:
generator menggunakan Load Test. Kemudian,
penelitian ini membandingkan antara hasil dari 1) Beban yang terdapat pada geladak
perhitungan dengan hasil uji beban pada lambung (hull part).
generator. 2) Beban yang berupa peralatan yang
menunjang sistem pendinginan palka.
2. TINJAUAN PUSTAKA 3) Beban berupa electromotor yang
A. Kebutuhan Listrik di Kapal menunjang sistem permesinan kapal.
4) Beban berupa penerangan, peralatan
Generator dikapal merupakan alat bantu komunikasi, navigasi, dan sistem tanda
yang fungsinya adalah sumber pembangkit bahaya.
daya listrik yang ada. Sehingga keberadaannya Berdasarkan aktifitas kapal terkait
sangat vital bagi operasional sebuah kapal. dengan peralatan-peralatan tersebut diatas
Faktor terpenting yang mempengaruhi dikelompokkan dalam lima kondisi, yaitu:
pemilihan sistem pembangkit listrik di kapal 1) Persiapan berlayar.
adalah dengan pemilihan kapasitas generator 2) Berlayar.
yang sesuai. [1]
12
11
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
14
11
13
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
15
11
14
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
16
11
15
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
Capacity
Capacity Perhitungan input
beban listrik adalah langkah
No. Equipment input
No. Equipment Rated yang
Rated Load
Load dilakukan setelahNormal mendata
Normal Sea Komponen
Sea Going
Going Operation
Operation At
At Port
Port
kW
kW yang set
set eff
digunakan
eff KW
KWmeliputi bagianSet
Set Machinery,Set Set Set
Set
Machinery
Machinery Part
Part
1 Bilge/
Hull, dan Electrical part. Hasil perhitungan
1 Bilge/ Ballast
Ballast Pump
Pump 5.50
5.50 2 2 85%
85% 6.50
6.50 1 1
2
2 GS/
GS/ Fire
Fire Pump
Pump 5.50
5.50
dapa
1 1
dilihat
85%
85%
pada Tabel
6.50
6.50
2. 1 1
3
3 Air
Air Commpressor
Commpressor Starting
Starting 5.50
5.50 2 2 Pada 85%Machinery
85% 6.50
6.50 Part, total
1 1 daya beban
4 Fuel
Fuel Oil
Oil Transfer
Transfer Pump 4.00 2 80% 5.00 1
4 Pump 4.00 pemakaian
2 80%berkelanjutan
5.00 atau Continous
1 Load 11
5
5 Sludge/D.O
Sludge/D.O pump
pump 2.20
2.20 1 1 80%
80% 2.80
2.80 1 1
6 ME pada kondisi Normal Sea Going sebesar 34,34
6 ME Standby
Standby LO
LO Pump
Pump 15.00
15.00 2 2 90%
90% 16.70
16.70
7
7 Oil
Oil Water
Water Separator
Separator 0.37
0.37 Kw,11 kondisi75%
75% Operation
0.50
0.50 sebesar
1 1 31,63 Kw,
8
8 Oil
Oil Dispersant
Dispersant Pump
Pump 3.00
3.00 1
kondisi
1 75%
At 4.00
Port sebesar
75% 4.00 14,17 Kw, dan Kondisi
9 FW
FW Hydrophore
Hydrophore Pump 1.50
9
10 SW
Pump 1.50 Fire111 fighting
75% 2.00
2.00 35,37 Kw.1
75% sebesar 1 1 1 1
1
10 SW Hydrophore
Hydrophore Pump
Pump 1.50
1.50 1 75%
75% 2.00
2.00 1 1 1 1
11
11 Eng.
Eng. Room
Room Fan
Fan 15.00
15.00 2 2
Kemudian,
90%
90%
untuk daya beban
16.70
16.70 2 2
pemakaian 212 1
1
1
12
12 Z-Drive
Z-Drive Space
Space Fan
Fan 1.50
1.50 terputus
2 2 – putus1.70
90%
90% atau Intermitern
1.70 1 1 Load pada 11
13
13 Z-Drive
Z-Drive Control
Control 2.00
2.00 1
kondisi
1 75%
Normal
75% 2.70
Sea Going sebesar
2.70 1 1 11,65 Kw, 11
14
14 FIFI
FIFI Monitor
Monitor 2.00
2.00 2 2 78%
78% 2.80
2.80
15 Sprinkler
kondisi Operation sebesar 11,88 Kw, kondisi
15 Sprinkler Pump
Pump 1 1
16
16 Sewage
Sewage Treatment
Treatment Plant
Plant 2.00
2.00
At 11Port 78% sebesar2.60
78%
3,55 Kw, dan11 Kondisi Fire 11
2.60 1
1
17
17 Sewage
Sewage pump
pump 1.50
1.50 fighting
1 1 sebesar
78%
78% 7,12
1.90 Kw.
1.90 1 1 1 1 1
1
18 SW
SW cooling
cooling Pump
Pump (Back-up) 11.00 1 90% 12.20
18 (Back-up) 11.00 1 Pada Machinery part, Demand factor
90% 12.20
19
19 FW
FW Cooling Pump
Cooling Pump (Back-up)
(Back-up) 7.50
7.50 1 1 90%
90% 8.30
8.30
20 FO yang bekerja pada kondisi Normal Sea Going 1
20 FO purifier
purifier 1.50
1.50 1 1 80%
80% 1.90
1.90 1 1 1 1
1
21
21 Foam
Foam Supply
Supply Pump
Pump 15.00
15.00 adalah
1 1 70 % - 80 % dengan power
22
22 Fi-Fl
Fi-Fl Pump
Pump (Disel
(Disel Driven)
Driven) consumption 75%
75% tertinggi yaitu pada Engine Room
Hull
Supply fan yang bekerja secara continuous.
Hull Part
Part
1
1 Deck
Deck Machinery
Machinery Hidraulic
Hidraulic Power
Power Pack
Pack 22.00
22.00 2 2
Demand
97%
97%
factor yang bekerja pada 22
22.70
22.70
2
2 AC
AC Chiller
Chiller Unit
Unit Sea
Sea Water
Water Pump
Pump 2.20
2.20 kondisi
2 2 Operation
90%
90% 2.40
2.40adalah 70 %11- 80 % dengan 11 1
1
3 AC
AC Chiller
Chiller Unit
Unit Fresh
Fresh Water
Water Pump 2.20 2 90% 2.40 1 1 pada Engine 1 1
3 Pump 2.20 power consumption tertinggi yaitu
2 90% 2.40 1 1
4
4 AC
AC Fan
Fan Unit
Unit Heating
Heating Coils
Coils 1.10
1.10 1 1 90%
90% 1.20
1.20 1 1 1 1
5 AC Room Supply fan yang bekerja secara 11 1
5 AC Central
Central Chiller
Chiller Unit
Unit 7.50
7.50 2 2 90%
90% 8.30
8.30 1 1 1 1
1
6
6 AC
AC Central
Central Air
Air Handilng/Heating
Handilng/Heating 4.00
4.00
continuous.
2 2 90%
90%
Hal4.40
4.40
ini dikarenakan
1 1
fan ini 11 1
1
7
7 Galley
Galley &
& Laundry
Laundry Equpmint
Equpmint 23.00
23.00 1
berfungsi
1 85%untuk27.10
85% mendinginkan 11ruangan mesin 11
27.10 1
1
8 Laundry
Laundry Equipment 4.00
8
9 Z-Drive
Equipment 4.00 agar121 tidak85%
85% 4.70
terlalu
4.70panas pada 111saat beroperasi 111 1
1
9 Z-Drive Cooling
Cooling Sea
Sea Water
Water 1.50
1.50 2 90%
90% 1.70
1.70
10
10 Z-Drive
Z-Drive Control
Control 0.80
0.80
dengan
1 1
mengoperasikan
75%
75% 1.70
1.70
2 Fan. 111 1
1
1
Demand factor yang bekerja pada
Electrical
Electrical Part
Part kondisi At Port adalah 40 % - 85 % dengan
1 E/R 1
1 E/R Light
Light 2.00
2.00 1
power consumption
2.00 1
2.00tertinggi yaitu 1 pada Engine 1 1 1
1
2 Accomodation 1
2 Accomodation Light
Light 1.00
1.00 1 1.00
1.00 1 1 1 1
3
3 Navigation
Navigation Light
Light 0.50
0.50
Room 11 Supply 0.50 fan yang bekerja
0.50 1 1
secara 111 1
1
1
4 Flood continuous.4
4 Flood Light
Light 1.00
1.00 4 4.00
4.00 1 1 1 1 1
1
5 Search 2
5 Search light
light 1.00
1.00 Lalu
2 2.00
Demand
2.00 factor yang 1 1 bekerja pada 1 1 1
1
6 Internal 1
6 Internal Communication
Communication 1.50
1.50 1 1.50
1.50 1 1 1 1
7 Radio kondisi1 Fire fighting adalah 30 % - 85 % 11 1
7 Radio && Nautical
Nautical System
System 2.00
2.00 1 2.00
2.00 1 1 1 1
1
8
8 FA
FA &
& GA
GA System
System 0.50
0.50 dengan11 power 0.50 consumption 11tertinggi yaitu 11
0.50 1
1
9 Miscellaneous 1
9 Miscellaneous & & Alarm
Alarm system
system 5.00
5.00 pada Engine1 5.00
Room
5.00 Supply fan 1 1 yang bekerja
secara continuous.
2. Perhitungan Beban Listrik
Pada Hull Part, Demand factor yang Light dan Radio & Nautical System yang
bekerja pada kondisi Normal Sea Going adalah bekerja secara continuous dan Flood light
50 % - 85 % dengan power consumption bekerja secara Intermitern.
tertinggi yaitu pada Galley & Laundry Demand factor yang bekerja pada
Equipment yang bekerja secara Intermitern. kondisi At Port adalah 40 % - 80 % dengan
Hal ini dikarenakan peralatan pada Laundry power consumption tertinggi yaitu pada Flood
dan Galley memiliki konsumsi daya yang Light bekerja secara Intermitern.
besar, walaupun dengan pemakaian secara Lalu Demand factor yang bekerja pada
terputus-putus. kondisi Fire fighting adalah 30 % - 80 %.
Demand factor yang bekerja pada Pada Electrical Part, total daya beban
kondisi Operation adalah 40 % - 80 % dengan pemakaian berkelanjutan atau Continous Load
power consumption tertinggi yaitu pada Deck pada kondisi Normal Sea Going sebesar 5,85
Machinery Hidraulic Power Pack yang bekerja Kw, kondisi Operation sebesar 2,65 Kw,
secara continuous. Hal ini dikarenakan Deck kondisi At Port sebesar 1,80 Kw, dan Kondisi
Machinery Power Pack ini adalah peralatan Fire fighting sebesar 4,40 Kw.
yang menjadikan fungsi dari kapal Harbour Kemudian, untuk daya beban pemakaian
Tug menjalankan fungsinya menarik atau terputus – putus atau Intermitern Load pada
mendorong kapal agar dapat bersandar ke kondisi Normal Sea Going sebesar 5,40 Kw,
pelabuhan. kondisi Operation sebesar 5,60 Kw, kondisi At
Demand factor yang bekerja pada Port sebesar 5,05 Kw, dan Kondisi Fire
kondisi At Port adalah 70 % dengan power fighting sebesar 0,80 Kw.
consumption tertinggi yaitu pada Galley &
Laundry Equipment yang bekerja secara 3. Kapasitas Generator
Intermitern. Hal ini dikarenakan peralatan Setelah melakukan perhitungan setiap
pada Laundry dan Galley memiliki konsumsi part di semua kondisi, maka selanjutnya adalah
daya yang besar, walaupun dengan pemakaian menghitung besaran generator atau kapasitas
secara terputus-putus. generator yang akan digunakan yaitu dengan
Lalu Demand factor yang bekerja pada cara sebagai berikut :
kondisi Fire fighting adalah 30 % - 80 % a Menjumlahkan seluruh beban Continous
dengan power consumption tertinggi yaitu Load dan Intermitern Load keseluruhan
pada Galley & Laundry Equipment yang Part dalam setiap kondisi.
bekerja secara Intermitern. Hal ini dikarenakan b Untuk menentukan Total beban dari
peralatan pada Laundry dan Galley memiliki keseluruhan beban, maka untuk Intermitern
konsumsi daya yang besar, walaupun dengan Load dikalikan dengan diversity factor
pemakaian secara terputus-putus. sebesar 0.5.
Pada Hull Part, total daya beban c Maka total beban adalah Continous Load
pemakaian berkelanjutan atau Continous Load ditambahkan dengan Intermitern Load
pada kondisi Normal Sea Going sebesar 13,47 dikali faktor diversitas.
Kw, kondisi Operation sebesar 49.68 Kw, d Menentukan Generator yang akan dipakai
kondisi At Port sebesar 5,83 Kw, dan Kondisi berdasarkan Perhitungan Total beban
Fire fighting sebesar 13,39 Kw. e Mencari Load factor dari generator.
Kemudian, untuk daya beban pemakaian f Memutuskan pemakaian generator pada
terputus – putus atau Intermitern Load pada setiap kondisi dan menentukan generator
kondisi Normal Sea Going sebesar 19,79 Kw, plan
kondisi Operation sebesar 16,62 Kw, kondisi
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) Vol IV
At Port sebesar 29,60 Kw, dan Kondisi Fire
Tahun 2004 mengisyaratkan bahwa sekurang-
fighting sebesar 13,50 Kw.
kurangnya 2 agregat yang terpisah dari mesin
Pada Electrical Part, Demand factor
penggerak utama harus disediakan untuk
yang bekerja pada kondisi Normal Sea Going
pemberi daya listrik. Daya keluaran harus
adalah 40 % - 80 %.
berukuran sedemikian sehingga keluaran
Demand factor yang bekerja pada
generator masih tersisa dan cukup untuk
kondisi Operation adalah 40 % - 80 % dengan
menutup kebutuhan daya dalam pelayaran
power consumption tertinggi yaitu pada E/R
dilaut ketika salah satu agregat rusak ataupun
18
11
17
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
dihentikan.
Perhitungan secara data dapat dilihat dengan generator 118 kW dikalikan dengan 75 %
mengkalikan Spesifikasi Generator dengan hasilnya 88,5 kW.
besarnya persentase dari prosedur pengujian
d. 118 kW x 100 % = 118 kW.
yang telah ditampilkan pada persamaan 2.9
yang selanjutnya diaplikasikan pada pengujian Pemberian beban 100%, selama 30
beban generator pada Kapal Tug Boat menit, dengan Trip setiap 4 Seconds dengan
Hangtuah V. daya dari spesifikasi generator dikalikan
dengan 100%. Spesifikasi pada generator 118
a. 118 kW x 25% = 29,5 kW
kW dikalikan dengan 100 % hasilnya 118 kW
Pemberian beban 25%, selama 5 menit,
Pada saat pengujian daya (KW) jika
dengan Daya dari spesifikasi generator
dilihat rentang daya dikalikan dengan
dikalikan dengan 25%. Spesifikasi pada
persennya hampir mendekati jumlah daya pada
generator 118 kW dikalikan dengan 25 %
perhitungan dengan 25% sebesar 28 kW, 50%
hasilnya 29,5 kW
sebesar 59 kW, 75% sebesar 90 kW, 100%
sebesar 118 kW sesuai dengan spesifikasi, dan
110% sebesar 128 kW.
LOAD TEST REPORT GENERATOR SET
b. 118 kW x 50 % = 59 kW.
Pemberian beban 50%, selama 10 menit,
dengan Daya dari spesifikasi generator
dikalikan dengan 50%. Spesifikasi pada
generator 118 kW dikalikan dengan 50 %
hasilnya 59 kW. Gambar 5. MSB Kapal Tugboat Hangtuah V
c. 118 kW x 75 % = 88,5 kW. Pada tabel 4.8 dimana ditunjukan hasil
Pemberian beban 75%, selama 15 menit, pengujian generator pada Generator STBD
dengan Daya dari spesifikasi generator pada Kapal Tugboat Hangtuah V. Pada
dikalikan dengan 75%. Spesifikasi pada pengujian dilakukan dengan prosedur
3
11
19
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
pemberian beban pada generator yang sebesar 118 kW sesuai dengan spesifikasi, dan
berbeda-beda. Pada saat pengujian daya (KW) 110% sebesar 128 kW.
jika dilihat rentang daya dikalikan dengan
persennya hampir mendekati jumlah daya pada
perhitungan dengan 25% sebesar 28 kW, 50% Tabel 6 Load Test STBD
sebesar 59 kW, 75% sebesar 90 kW, 100%
4
11
20
Sigma Teknika, Vol.3, No.1 : 10-21
Juni 2020
E-ISSN 2599-0616
P ISSN 2614-5979
DAFTAR PUSTAKA
3
11
21