Anda di halaman 1dari 54

Oleh

Triatmo Sugih Hardono, ST


Politeknik Negeri Semarang
y Diantara jenis pondasi adalah pondasi lajur,  di mana
pondasi ini langsung bersatu dengan sloop.
y Pemasangan papan acuan hanya untuk sisi tegaknya
saja,  sedangkan sisi miringnya,  bila tidak terlalu
curam tidak perlu dipasang.
y Pemasangan cetakan dilakukan setelah pekerjaan
pemasangan tulangan selesai.
20

D
D
40

E E
A A

15

20 B B

80
y Pelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan
bahan.
y Buat papan duga untuk menentukan letak
pondasi, meliputi benang as maupun benang
batas kiri – kanan.
y Disamping mengerjakan papan duga, dalam
waktu bersamaan dapat pula dilakukan
pekerjaan pabrikasi tulangan.
y Setelah ditentukan letak pondasi / as pondasi, 
dilakukan pekerjaan merangkai tulangan di
tempatnya.
y Tancapkan tiang D berpatokan pada benang, 
dengan jarak antar tiang arah panjang 80 cm.
y Membuat cetakan A dan B dengan lebar dan
panjang sesuai gambar.
y Memasang papan C pada tiang D setinggi 105 cm 
dari dasar tanah. Cek kedataran dengan waterpass.
y Membuat papan siku E kemudian memasangkan
dengan ketinggian 38 cm dari dasar tanah, 
dipakukan pada papan C dan tiang D. antara kiri
dan kanan dilevelkan ketinggiannya. Cek
ketegakkan siku dengan waterpass.
y Memasang papan B dengan ketinggian 5 cm dari
dasar tanah dan dilevelkan ketinggiannya antara
yang kiri dan kanan
y Memasang cetakan A pada siku E dengan cara
dipakukan.
Pemasangan papan
gelagar

Pemasangan papan L
y Papan cetakan
y Cetakan kolom bisa terbuat dari papan maupun multipleks. Untuk
kolom berpenampang luas, apabila acuannya menggunakan papan
maka perlu menyambung papan cetakan tersebut dengan beberapa
klam perangkai. Yang perlu diperhatikan adalah kerapatan dari
sambungan – sambungan yang dibuat, sehingga air semen tidak
keluar melalui celah – celah sambungan.

y Pemasangan cetakan kolom dilakukan setelah tulangan


kolom terpasang di tempatnya dengan bantuan penjaga jarak atau
beton deking . Kemudian dilakukan pengecekan ketegakan
begisting kolom dengan menggunakan unting – unting atau
theodolit. Untuk menstabilkan kedudukan, ketegakan kolom dan
kelurusan terhadap kolom yang lain, dipasang skor.
y Klam perangkai
y Klam perangkai dibuat dengan memanfaatkan
sisa / potongan kayu yang tidak terpakai, asalkan
panjangnya masih cukup panjang selebar cetakan
yang akan disambung dan lebar klam perangkai 10 
cm.
y Jarak klam tergantung dari besar kecilnya kolom
yang dibuat, semakin besar kolom yang dibuat, 
semakin rapat jaraknya, begitu pula sebaliknya. 
Biasanya dibuat berkisar antara 40 – 60 cm.
y Bagian lebar cetakan =  b  +  ( 2 x ½ d )
y Bagian panjang cetakan=   l +  ( 2 x ½ d )
y b  =  lebar kolom
y l =  panjang kolom
y d  =  tebal papan Papan cetakan

Klam perangkai

b
l
Papan Penjepit Cetakan
y Fungsi penjepit ini adalah untuk menahan cetakan
agar tidak pecah ketika beton dicor. Penjepit ini
dipasang sesuai dengan jarak klam perangkai yang 
dibuat. Panjang penjepi tergantung dari ukuran
kolom yang dibuat.
y Pada bagian bawah cetakan kolom dibuatkan lubang
untuk membersihkan kotoran yang ada di dalam
cetakan kolom, dan ditutup saat akan dilakukan
pengecoran.
y Pemasangan cetakan kolom dilakukan setelah
tulangan kolom terpasang di tempatnya dengan
bantuan penjaga jarak atau beton deking . Kemudian
dilakukan pengecekan ketegakan begisting kolom
dengan menggunakan unting – unting atau theodolit. 
y Untuk menstabilkan kedudukan, ketegakan kolom
dan kelurusan terhadap kolom yang lain, dipasang
skor.
y Mempelajari gambar kerja dan hitung
kebutuhan bahan.
y Menyiapkan peralatan, bahan dan lokasi kerja
yang akan digunakan.
y Rangkaikan papan – papan sebagai cetakan
kolom dengan menggunakan klam perangkai, 
sesuai dengan ukuran yang tercantum di
gambar kerja..
y Buat papan duga, tentukan letak as kolom.
y Pasang tulangan beserta penjaga jarak ( tebal selimut
beton ) pada tempatnya.
y Letakkan cetakan pada tempatnya.
y Dirikan tiang perancah dengan jarak antara tiang
perancah adalah lebar kolom ditambah 2 kali 35 cm.
y Rangkaikan tiang acuan dengan papan gelagar. Jarak
gelagar sama dengan jarak klam perangkai, tetapi
diukur dari as klam perangkai.
y Tiang acuan harus tegak
y Memasang papan penjepit untuk bagian atas dan
bawah terlebih dahulu, bagian tengah menyusul
setelah cetakan kolom benar – benar telah tegak. 
y Untuk menegakkan kolom dipakai unting – unting.
y Kedudukan kolom harus benar – benar tegak dan siku
/ lurus terhadap kedudukan kolom yang lain.
Teori Dasar
y Balok adalah salah satu elemen konstruksi
bangunan yang  digunakan untuk meneruskan
beban dari lantai atau dinding ke kolom.
Papan cetakan
y Cetakan balok bisa terbuat dari papan maupun
multipleks. Apabila acuannya menggunakan papan maka
perlu menyambung papan cetakan tersebut dengan
beberapa klam perangkai. Yang perlu diperhatikan
adalah kerapatan dari sambungan – sambungan yang
dibuat, sehingga air semen tidak keluar melalui celah –
celah sambungan

y Untuk mencegah bagian bawah begisting terbuka saat


beton dicor, harus dibuatkan klam penjepit, dapat berupa
papan ataupun balok kayu ukuran 5/7.

y Sedangkan untuk balok yang tingginya lebih dari 55 cm,


pada cetakan samping perlu ditahan untuk menahan
lentur dan dibuatkan skor.
Tiang Perancah

y Acuan dapat menumpu pada satu tiang ataupun


dua tiang,  sesuai keperluannya.  Apabila
menggunakan satu tiang maka peletakan tiang
dipasang di tengah, dan bila menggunakan dua
tiang maka peletakannya pada bagian tepi.

y Jarak antar tiang arah memanjang dibuat sama


dengan jarak klam perangkai,  sedang jarak
antar tiang arah lebarnya tergantung dari lebar
balok.
Papan cetakan

Klam penjepit

Papan gelagar

Tiang perancah
y Untuk perancah dari kayu untuk menyetel
ketinggian,  di bagian bawah tiang perancah diberi
baji,  sehingga akan memudahkan menaik‐turunkan
ketinggian yang ditentukan. Sedangkan bila perancah
dari baja untuk menyetel ketinggian sudah terdapat
ulir yang  berfungsi untuk menaik ‐ turunkan
ketinggian tiang perancah.

y Agar  tiang perancah tidak amblas ke dalam tanah


dipakai papan alas.
y Mempelajari gambar kerja dan hitung
kebutuhan bahan.

y Menyiapkan peralatan, bahan dan lokasi kerja


yang akan digunakan.

y Rangkaikan papan – papan sebagai cetakan


balok dengan menggunakan klam perangkai, 
sesuai dengan ukuran yang  tercantum di
gambar kerja.

y Dirikan tiang perancah dengan jarak antara


tiang perancah sama dengan jarak klam
perangkai.
y Tiang perancah dikakukan ke arah panjangnya
dengan skor.

y Menimbang dan memasang gelagar.

y Letakkan cetakan pada tempatnya di atas


gelagar.

y Pasang klam penjepit dan skor atas.

y Pasang tulangan beserta penjaga jarak (  tebal


selimut beton ) pada tempatnya

y Periksa kesikuan balok dan sambungan antara


balok dan kolom.
60 cm

60 cm

60 cm

60 cm

60 cm 60 cm 60 cm 60 cm
Tiang perancah
y Tiang perancah dipasang di atas landasan papan
yang  berada di atas tanah dengan tujuan agar 
tiang perancah amblas masuk ke dalam tanah. 
Tiang – tiang tersebut diperkuat dengan skor, 
dan jika terlalu tinggi dipasang papan pencegah
tekuk.
Gelagar
y Gelagar dipakukan pada tiang bagian atas sesuai
dengan ketinggian yang  ditentukan dengan
bantuan benang.  Untuk menentukan ketinggian
gelagar,  dipasang profil,  atau menggunakan batas
tepi cetakan balok bagian dalam.  Pemasangan
dimulai dari tepi ke bagian tengah.
Acuan lantai
y Pada pembuatan acuan lantai,  yang  perlu
diperhatikan adalah ketinggian dari lantai,  di
samping konstruksi cetakan yang  harus kuat, 
kokoh dan stabil karena cetakan lantai merupakan
cetakan yang luas dan menahan beban yang berat.
y Bahan yang  digunakan sebaiknya multipleks, 
karena permukaannya yang luas dan rata.
2 – 4 cm
y Mempelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan
bahan.
y Menyiapkan peralatan, bahan dan lokasi kerja yang 
akan digunakan..
y Dirikan tiang perancah yang akan digunakan untuk
menimbang gelagar.
y Menimbang gelagar
y Dirikan tiang perancah yang lain.
y Tiang perancah dikakukan ke arah panjangnya
dengan skor.
y Memasang gelagar
y Memasang cetakan lantai di atas gelagar yang 
sudah terpasang.
Teori Dasar
y Acuan dan perancah tangga pada dasarnya sama
dengan acuan dan perancah dari balok, hanya saja
untuk tangga lebih lebar dan miring ke bawah.
y Jika letak tangga menumpu pada balok, maka cetakan
balok dibuatkan coakan selebar tangga +  dua kali 
lebar cetakan tangga.

y Penulangan dipasang setelah cetakan tangga dan klos


untuk cetakan optride dibuat.  Setelah penulangan
selesai kemudian dipasang cetakan optride.
y Mempelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan
bahan.
y Menyiapkan peralatan,  bahan dan lokasi kerja
yang akan digunakan.
y Dengan bantuan benang tentukan kemiringan
tangga.
y Mendirikan tiang perancah, jangan lupa diskor.
y Menimbang gelagar
y Memasang gelagar.
y Memasang cetakan bawah dan cetakan
samping.
y Memasang perkuatan dari cetakan tangga, yaitu
papan penjepit dan skor atas. Sebelumnya dicek
ketegakan dan kesikuan cetakan.
y Melukis antride dan optride pada cetakan
samping.
y Memasang klos untuk optride.
y Memasang dan merangkai tulangan.
y Memasang cetakan optride
y Memasang penguat cetakan optride.
Catatan :
y Bagian atas gelagar diserut miring  mengikuti
kemiringan tangga.
y Pemakuan pada multipleks jangan terlalu
banyak.
y Penggambaran optride dan antride dengan
bantuan waterpass dan siku.
y Tiang perancah harus diberi alas dari papan

Anda mungkin juga menyukai