Bekisting Praktek
Bekisting Praktek
D
D
40
E E
A A
15
20 B B
80
y Pelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan
bahan.
y Buat papan duga untuk menentukan letak
pondasi, meliputi benang as maupun benang
batas kiri – kanan.
y Disamping mengerjakan papan duga, dalam
waktu bersamaan dapat pula dilakukan
pekerjaan pabrikasi tulangan.
y Setelah ditentukan letak pondasi / as pondasi,
dilakukan pekerjaan merangkai tulangan di
tempatnya.
y Tancapkan tiang D berpatokan pada benang,
dengan jarak antar tiang arah panjang 80 cm.
y Membuat cetakan A dan B dengan lebar dan
panjang sesuai gambar.
y Memasang papan C pada tiang D setinggi 105 cm
dari dasar tanah. Cek kedataran dengan waterpass.
y Membuat papan siku E kemudian memasangkan
dengan ketinggian 38 cm dari dasar tanah,
dipakukan pada papan C dan tiang D. antara kiri
dan kanan dilevelkan ketinggiannya. Cek
ketegakkan siku dengan waterpass.
y Memasang papan B dengan ketinggian 5 cm dari
dasar tanah dan dilevelkan ketinggiannya antara
yang kiri dan kanan
y Memasang cetakan A pada siku E dengan cara
dipakukan.
Pemasangan papan
gelagar
Pemasangan papan L
y Papan cetakan
y Cetakan kolom bisa terbuat dari papan maupun multipleks. Untuk
kolom berpenampang luas, apabila acuannya menggunakan papan
maka perlu menyambung papan cetakan tersebut dengan beberapa
klam perangkai. Yang perlu diperhatikan adalah kerapatan dari
sambungan – sambungan yang dibuat, sehingga air semen tidak
keluar melalui celah – celah sambungan.
Klam perangkai
b
l
Papan Penjepit Cetakan
y Fungsi penjepit ini adalah untuk menahan cetakan
agar tidak pecah ketika beton dicor. Penjepit ini
dipasang sesuai dengan jarak klam perangkai yang
dibuat. Panjang penjepi tergantung dari ukuran
kolom yang dibuat.
y Pada bagian bawah cetakan kolom dibuatkan lubang
untuk membersihkan kotoran yang ada di dalam
cetakan kolom, dan ditutup saat akan dilakukan
pengecoran.
y Pemasangan cetakan kolom dilakukan setelah
tulangan kolom terpasang di tempatnya dengan
bantuan penjaga jarak atau beton deking . Kemudian
dilakukan pengecekan ketegakan begisting kolom
dengan menggunakan unting – unting atau theodolit.
y Untuk menstabilkan kedudukan, ketegakan kolom
dan kelurusan terhadap kolom yang lain, dipasang
skor.
y Mempelajari gambar kerja dan hitung
kebutuhan bahan.
y Menyiapkan peralatan, bahan dan lokasi kerja
yang akan digunakan.
y Rangkaikan papan – papan sebagai cetakan
kolom dengan menggunakan klam perangkai,
sesuai dengan ukuran yang tercantum di
gambar kerja..
y Buat papan duga, tentukan letak as kolom.
y Pasang tulangan beserta penjaga jarak ( tebal selimut
beton ) pada tempatnya.
y Letakkan cetakan pada tempatnya.
y Dirikan tiang perancah dengan jarak antara tiang
perancah adalah lebar kolom ditambah 2 kali 35 cm.
y Rangkaikan tiang acuan dengan papan gelagar. Jarak
gelagar sama dengan jarak klam perangkai, tetapi
diukur dari as klam perangkai.
y Tiang acuan harus tegak
y Memasang papan penjepit untuk bagian atas dan
bawah terlebih dahulu, bagian tengah menyusul
setelah cetakan kolom benar – benar telah tegak.
y Untuk menegakkan kolom dipakai unting – unting.
y Kedudukan kolom harus benar – benar tegak dan siku
/ lurus terhadap kedudukan kolom yang lain.
Teori Dasar
y Balok adalah salah satu elemen konstruksi
bangunan yang digunakan untuk meneruskan
beban dari lantai atau dinding ke kolom.
Papan cetakan
y Cetakan balok bisa terbuat dari papan maupun
multipleks. Apabila acuannya menggunakan papan maka
perlu menyambung papan cetakan tersebut dengan
beberapa klam perangkai. Yang perlu diperhatikan
adalah kerapatan dari sambungan – sambungan yang
dibuat, sehingga air semen tidak keluar melalui celah –
celah sambungan
Klam penjepit
Papan gelagar
Tiang perancah
y Untuk perancah dari kayu untuk menyetel
ketinggian, di bagian bawah tiang perancah diberi
baji, sehingga akan memudahkan menaik‐turunkan
ketinggian yang ditentukan. Sedangkan bila perancah
dari baja untuk menyetel ketinggian sudah terdapat
ulir yang berfungsi untuk menaik ‐ turunkan
ketinggian tiang perancah.
60 cm
60 cm
60 cm
60 cm 60 cm 60 cm 60 cm
Tiang perancah
y Tiang perancah dipasang di atas landasan papan
yang berada di atas tanah dengan tujuan agar
tiang perancah amblas masuk ke dalam tanah.
Tiang – tiang tersebut diperkuat dengan skor,
dan jika terlalu tinggi dipasang papan pencegah
tekuk.
Gelagar
y Gelagar dipakukan pada tiang bagian atas sesuai
dengan ketinggian yang ditentukan dengan
bantuan benang. Untuk menentukan ketinggian
gelagar, dipasang profil, atau menggunakan batas
tepi cetakan balok bagian dalam. Pemasangan
dimulai dari tepi ke bagian tengah.
Acuan lantai
y Pada pembuatan acuan lantai, yang perlu
diperhatikan adalah ketinggian dari lantai, di
samping konstruksi cetakan yang harus kuat,
kokoh dan stabil karena cetakan lantai merupakan
cetakan yang luas dan menahan beban yang berat.
y Bahan yang digunakan sebaiknya multipleks,
karena permukaannya yang luas dan rata.
2 – 4 cm
y Mempelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan
bahan.
y Menyiapkan peralatan, bahan dan lokasi kerja yang
akan digunakan..
y Dirikan tiang perancah yang akan digunakan untuk
menimbang gelagar.
y Menimbang gelagar
y Dirikan tiang perancah yang lain.
y Tiang perancah dikakukan ke arah panjangnya
dengan skor.
y Memasang gelagar
y Memasang cetakan lantai di atas gelagar yang
sudah terpasang.
Teori Dasar
y Acuan dan perancah tangga pada dasarnya sama
dengan acuan dan perancah dari balok, hanya saja
untuk tangga lebih lebar dan miring ke bawah.
y Jika letak tangga menumpu pada balok, maka cetakan
balok dibuatkan coakan selebar tangga + dua kali
lebar cetakan tangga.