Anda di halaman 1dari 9

RESUME JEMBATAN

DISUSUN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH KONSTRUKSI


BANGUNAN SIPIL 1

OLEH :
DINAH FAIDAH
(1801411013)
KELAS :
1 - PJJ

PROGRAM STUDI PERANCANGAN JALAN DAN


JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2018
JEMBATAN
Pengertian Jembatan
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan
seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk penyeberangan
pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan.jembatan juga merupakan bagian dari
infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic flows).
Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban
maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.

Jenis-jenis Jembatan

Jenis-jenis jembatan bisa dikategorikan berdasarkan kegunaannya ataupun struktur


penopangnya.

Dari segi kegunaan

Suatu jembatan biasanya dirancang sama untuk kereta api, untuk pemandu jalan raya
atau untuk pejalan kaki. Ada juga jembatan yang dibangun untuk pipa-pipa besar dan saluran
air yang bisa digunakan untuk membawa barang. Kadang-kadang, terdapat batasan dalam
penggunaan jembatan; contohnya, ada jembatan yang dikhususkan untuk jalan raya dan tidak
boleh digunakan oleh pejalan kaki atau penunggang sepeda. Ada juga jembatan yang
dibangun untuk pejalan kaki (jembatan penyeberangan), dan boleh digunakan untuk
penunggang sepeda.

Dari segi struktur

Perancangan dan bahan asas pembinaan jambatan bergantung kepada lokasi dan juga
jenis muatan yang akan ditanggungnya. Berikut adalah beberapa jenis jembatan yang utama :

Jembatan Kayu (Log Bridge)


Jembatan yang terawal adalah apabila manusia mengambil kesempatan dari pohon
kayu yang tumbang merentasi sungai. Jadi, tak heranlah jika jembatan yang pertama dibuat
ialah pokok yang sengaja ditumbangkan meintasi sungai. Kini, jembatan seperti itu hanya
digunakan secara sementara, contohnya di tempat-tempat pembalakan, yang mana jalan yang
dibuat hanyalah untuk sementara dan kemudian ditinggalkan. Ini karena jembatan seperti ini
mempunyai jangka waktu yang pendek disebabkan oleh pohon menyentuh tanah (yang
basah) hingga menyebabkannya mereput, serta serangan anai-anai dan serangga-
serangga lain. Jembatan batang kayu yang tahan lama boleh dibuat dengan menggunakan
tapak konkrit yang tidak ditakungi air dan dijaga dengan baik.

Jembatan Lengkung (Arch Bridge)

Jembatan lengkung memiliki abutment pada setiap ujungnya. Beban jembatan


didorong ke abutment pada kedua sisi. Jembatan lengkung tertua di dunia dibuangun oleh
orang Yunanu, termasuk Jembatan Arkadiko.

Dengan rentang sejauh 220 meter, Jembatan Solkan di atas Sungai Soča di Solkan,
Slovenia, adalah jembatan batu kedua terbesar di dunia dan jembatan batu trek kereta
terpanjang. Selesai dibangun pada tahun 1905. Lengkungannya yang terdiri dari 5,000 ton
blok batu diselesaikan hanya dalam 18 hari, merupakan lengkungan baru kedua terbesar di
dunia, dikalahkan hanya oleh Friedensbrücke (Syratalviadukt) di Plauen, dan lengkungan
batu trek kereta terbesar. Lengkungan Friedensbrücke, yang dibangun pada tahun yang sama,
merentang sepanjang 90m dan melewati lembah Sungai Syrabach. Perbedaan keduanya
adalah Jembatan Solkan dibuat dari blok batu, sedangkan Friedensbrücke dibuat dari batu
yang dihancurkan dicampur dengan semen mortar.
Jembatan lengkung terbesar saat ini adalah Jembatan Chaotianmen di atas Sungai
Yangtze dengan panjang 1,741m dan rentangan sejauh 552 m. Jembatan ini dibuka pada
tanggal 20 April 2009 di Chongqing, China.

Jembatan Kerangka (Truss Bridge)

Jembatan kerangka adalah lebih hemat dalam penggunaan bahan. Kerangka bisa
menahan beban yang lebih berat untuk jarak yang lebih jauh menggunakan elemen yang lebih
pendek daripada jambatan alang. Ada berbagai jenis cara untuk membuat kerangka ini,
namun begitu, semuanya menggunakan prinsip penggiliran elemen tegangan dan tekanan.
Sekiranya satu-satu elemen itu telah diketahui - melalui analisis kejuruteraan - hanya akan
mengalami ketegangan tanpa tekanan atau kenduran, maka ia bisa dibuat dari batang keluli
yang lebih langsing. Bagian atas kerangka selalunya mengalami tekanan, manakala bagian
bawahnya mengalami tegangan.

Jembatan ini selalu dibuat dengan menggunakan dua kerangka yang dihubungkan
dengan elemen-elemen penjuru yang mendatar untuk membentuk sebuah struktur berbentuk
kotak. Jalan yang akan dilalui boleh terjadi daripada sebagian elemen-elemen atas atau
bawah, atau juga boleh digantung di tengah-tengah. Jika jambatan itu harus menyeberangi
jurang yang sangat dalam, kerangka itu boleh diimbangi. Ini selalunya terjadi jika tebing
yang betul-betul bertentangan membuatkan kerja-kerja pembuatan lebih sukar.

Jambatan kerangka boleh dibuat dari hampir semua bahan yang keras dan kuat,
termasuk batang kayu, keluli ataupun konkrit diperkuat. Konsep kerangka ini juga digunakan
dalam jembatan-jembatan yang lain ataupun komponen-komponen jembatan seperti struktur
geladak jambatan gantung.

Jembatan Gerbang Tertekan (Compression Arch Bridge)


Jembatan berbentuk ini adalah antara jambatan yang paling awal yang dapat
merintangi jarak yang jauh menggunakan batu bata ataupun konkrit. Bahan-bahan ini boleh
menerima tekanan yang tinggi tetapi tidak boleh menahan tegangan yang kuat. Jambatan ini
berbentuk pintu gerbang - maka sebarang tekanan menegak akan turut menghasilkan tekanan
mendatar di puncak gerbang itu.

Di kebanyakan jembatan gerbang, jalan diletakkan di atas struktur gerbang itu.


Saluran air orang-orang Roma dahulu menggunakan kaidah untuk menyusun beberapa
jembatan gerbang - daripada jembatan panjang kepada jembatan pendek apabila ketinggian
ditambahkan - untuk mencapai ketinggian sambil mengekalkan ketegaran struktur itu, dengan
mengelakkan pembinaan elemen menegak yang tinggi dan langsing. Jembatan gerbang ini
masih digunakan di terusan-terusan air dan jalan raya kerana ia mempunyai bentuk yang
menarik, terutamanya apabila ia menyeberangi air kerana pantulan gerbang itu membentuk
kesan visual berbentuk bulatan dan bujur.

Kebanyakan jembatan gerbang tertekan moden dibuat daripada konkrit diperkuat.


Untuk pembuatannya, pendukung sementara bisa didirikan untuk mendukung bentuk
jembatan itu. Apabila konkrit telah mengeras, barulah pendukung sementara itu dibuang.

Salah satu variasi kepada jembatan jenis ini adalah apabila gerbang jembatan itu naik
lebih tinggi daripada jalan. Dalam kes ini, kabel tembaga menghubungkan jalan dengan
gerbang itu.

Jembatan Gantung (Suspension Bridge)

Jembatan gantung adalah satu lagi jenis jembatan yang pertama, dan masih lagi dibuat
menggunakan bahan asli, seperti tali jerami di setengah daerah di Amerika Selatan. Sudah
semestinya jembatan ini diperbarui secara berkala kerana bahan ini tidak tahan lama, dan di
sana, bahan-bahan ini dibuat oleh keluarga-keluarga sebagai sumbangan masyarakat. Sejenis
variasi yang lebih kekal, sesuai untuk pejalan kaki dan kadang kala penunggang kuda boleh
dibuat daripada tali biasa. Puak Inca di Peru juga pernah menggunakan jembatan ini pada
abad ke-16 untuk jarak sejauh 60 meter. Bagi jembatan ini, laluan jalan akan mengikut
lengkungan menurun dan menaik kabel yang membawa beban. Tali tambahan juga diletakkan
pada paras yang lebih tinggi sebagai tempat berpegang. Untuk berjalan di jembatan seperti
ini, dengan cara berjalan seperti meluncur, karena cara berjalan yang biasa akan
menghasilkan gelombang bergerak yang akan menyebabkan jembatan dan pejalan kaki
bergoyang atas-ke-bawah atau kiri-ke-kanan.

Jembatan gantung modern yang mampu membawa kendaraan menggunakan dua


menara menggantikan pokok. Kabel yang merentangi jembatan ini perlu ditambat dengan
kuat di kedua belah ujung jembatan, karena sebagian besar beban di atas jembatan akan
dipikul oleh tegangan di dalam kabel utama ini. Sebagai jalannya dihubungkan ke kabel
utama dengan menggunakan jaringan kabel-kabel lain yang digantung menegak. Jembatan
seperti ini hanya cocok digunakan untuk jarak yang jauh, atau tidak memungkinkan didirikan
tiang penahan karena arus deras dan berbahaya. Jembatan seperti ini juga selalu menjadi
suatu pemandangan yang bagus. jembatan ini tidak sesuai untuk digunakan oleh kereta api
karena akan melentur disebabkan oleh beban kereta.

Jembatan Kabel-penahan (Cable-stayed R Bridge)

Jembatan kabel-penahan adalah jambatan yang menggunakan beberapa kabel yang


berasingan yang menghubungkan jalan dengan menara. Kabel-kabel penjuru ini diikat
dengan tegang dan lurus (tidak melentur kecuali disebabkan oleh berat sendiri) ke beberapa
tempat yang berlainan di sepanjang jalan. Kabel-kabel itu boleh diikat di tengah-tengah jalan
(satu jaringan) atau di tepi jalan (dua jaringan). Biasanya dua menara digunakan, dan kabel-
kabel disusun dalam bentuk kipas.
Kelebihan jembatan ini dibanding jembatan gantung adalah tambatan yang kukuh di
ujung jembatan untuk menahan tarikan kabel tidak diperlukan. Ini disebabkan oleh geladak
jambatan itu senantiasa berada di dalam keadaan tekanan. Ini menjadikan jambatan ini
sebagai jambatan pilihan di tempat-tempat yang keadaan tanahnya kurang baik, asalkan
menara-menaranya boleh dipasak dengan baik.

Antara contoh jambatan kabel penahan yang terkenal di Malaysia


termasuklah Jambatan Pulau Pinang, Jembatan Kedua Muardan Jambatan Sungai Johor (yang
bakal dibuka pada tahun 2010).

Jembatan Penyangga (Cantilever Bridge)

Jembatan penyangga biasanya digunakan untuk mengatasi masalah pembuatan


apabila keadaan tidak praktikal untuk menahan beban jembatan dari bawah semasa
pembuatan. Disebabkan ia agak keras/tidak mudah bergoyang, ia sesuai digunakan untuk
membawa landasan kereta api. Walaupun dari segi seni bina penyangga selalunya
mempunyai cuma satu bagian, untuk jembatan biasanya dua bahagian (sepasang) yang serupa
dibuat.

Satu kelebihan jambatan ini ialah ia boleh dibina dengan cuma bekerja
menggunakan caisson sementara – ini dilakukan dengan membuat kedua-dua bagian
sekaligus untuk memastikan keseimbangan jembatan itu. Kebanyakan jembatan penyangga
menggunakan sepasang struktur yang serupa, setiap satu dengan satu menara dan dua
penyangga yang terjulur keluar. Kemudian, apabila siap, jembatan itu biasanya akan ditambat
di ujungnya, untuk mengelakkan penyangga tadi terjungkit, dan menghasilkan celah yang
lebar di antara kedua-dua penyangga tadi. Setelah itu, satu jalan yang telah siap dibina awal-
awal diangkat dan diletakkan di tengah-tengah jambatan itu menggunakan kabel untuk
meyambung kedua-dua bagian. Jika tidak, bagian tengah jalan itu bisa dibuat ketika itu juga
daripada bagian-bagiannya.

Prinsip penyangga ini biasa digunakan dalam pembuatan jembatan gerbang tertekan.
Dalam kebanyakan pembuatan jembatan jarak jauh moden, menara dan kabel sementara
digunakan untuk menahan bagian-bagian gerbang yang dibuat secara bertingkat. Cara ini
agak sama dengan cara pembuatan jembatan kabel-penahan. Penggunaan menara sementara
ini mengurangi jumlah bahan yang diperlukan dan memudahkan perancangan.

Jembatan Gerak (Movable Bridge)

Jembatan gerak (movable bridge) membolehkan benda-benda yang tinggi seperti


layar kapal melaluinya, ataupun ia boleh digunakan untuk merentasi jarak yang tinggi atau
jaraknya boleh berubah. Jembatan ini biasanya boleh diputarkan ke atas (drawbridge) atau ke
tepi (swing bridge). Bagi setengah jembatan pula, bagian tengahnya boleh diangkat menegak
ke atas (lift bridge). Ada juga jembatan yang digelar jembatan pengangkut (transporter
bridge), ia cuma digunakan di tempat-tempat yang tidak banyak kendaraan.

Untuk jembatan-jembatan yang kecil, pergerakan ini mungkin boleh dilakukan tanpa
menggunakan dinamo. Setengah jembatan boleh dikawal oleh pengguna, terutamanya yang
mempunyai bot, sesetengah yang lain dikawal oleh pengawal jambatan, kadang-kadang dari
jauh dengan menggunakan kamera video dan pembesar suara. Selalunya terdapat lampu
isyarat untuk pengguna2 jalan dan air, dan tambahan pengadang jalan untuk para pemandu.

Jembatan gerak yang lebih kecil yang dipanggil jetway, juga digunakan di lapangan terbang,
untuk memperbolehkan penumpang menaiki kapal terbang yang berbagai2 saiz dan jarak dari
bangunan terminal.

Jembatan Bambu
Jembatan yang terbuat dari bambu. Jembatan jenis ini tidak bisa menahan beban
terlalu berat, sehingga sering digunakan hanya untuk pejalan kaki saja.

Anda mungkin juga menyukai