Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN
POST AMPUTASI EC DIABETES MELLITUS TYPE 2
DI RUANG PERAWATAN INTERNA
RSUD KOTA MAKASSAR

OLEH:
KELOMPOK 4

CI LAHAN CI INSTITUSI

…………….. ……………………..

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
PENGKAJIAN KEPRAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PROFESI NERS FKM UMI

Nama Mahasiswa Yang Mengkaji: Kelompok 4

Tanggal : 03 Mei 2021


Tempat : Ruang interna

1. DATA UMUM
1. Identitas klien
Nama : Tn. S
Tempat/ Tanggal Lahir : Makassar, 04-06-1965
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Kandea
Umur : 55 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Makassar
Lama bekerja :-
Tanggal masuk RS : 29 April 2021
Golongan darah :-
Sumber info : Klien
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. K
Pendidikan terakhir : SMA
Hubungan dengan klien: Orangtua
Alamat : Kandea
Umur : 17 th
Pekerjaan : Pelajar
2. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama : Nyeri pada kaki
2. Alasan masuk RS : Masuk tanggal 27 April pukul 14.00 dengan
keluhan nyeri pada kaki
3. Riwayat penyakit : Klien mengeluh terasa nyeri pada bagian kaki post
op amputasi tgl 29 april 2021
Pengkajian nyeri
P = nyeri post oprasi
Q= nyeri semakin lama semakin memberat
R= kaki sebelah kanan
S = Skala 6 (sedang)
T = nyeri hilang timbul
4. Data medic
a. Dikirim oleh : UGD
b. Diagnose medik : DM type 2
c. Saat pengkajian : DM type 2 Ec Post Op Amputasi

3. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah dialami : Klien tidak memiliki riwayat penyakit
2. Riwayat alergi : Klien memiliki riwayat alergi telur dan seafood
3. Riwayat immunisasi :-
4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

? ? 48
? ? ? 4
5
55 5
2

22 17 15

(Genogram, dengan mencantumkan keterangan tentang kondisi kesehatan anggota


keluarga saat ini, nama penyakit yang diderita, penyebab meninggal dan usia. Genogram
sekurang- kurangnya mencakup kakek, nenek, orang tua, bibi, paman dan saudara
kandung klien, anak dan cucu jika ada. Singkatan harus diberikan keterangan).

: Laki- laki :cerai : diadopsi /\:kembarnon

: perempuan :berpisah :kembaridentik :identik abortus

X: meninggal dunia -----: tidak kawin, hidup bersama : lahir mati

: Klien

Ket:

G1: kakek dan nenek dari pihak ayah dan ibu sudah meninggal karena factor umur

G2: klien merupakan anak ketiga dari enam bersaudara, yakni anak pertama perempuan,
kedua perempuan, ketiga klien, kempat laki-laki, kelima laki- laki dan keenam
perempuan. Sedangkan istri dari klien adalah anak pertama dari tiga bersaudara,
yakni anak kedua laki-laki dan anak ketiga perempuan.

G3: Klien memiliki 3 anak laki-laki yakni anak pertama berumur 22 tahun, kedua 17
tahun dan ketiga 15 tahun.
5. RIWAYAT PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
1. Pola koping : Klien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan keluarganya
2. Harapan klien terhadap penyakitnya : Klien berharap agar cepat sembuh dan dapat
kembali braktivitas seperti biasanya.
3. Factor stressor : Klien merasa cemas dengan nyeri yang dialaminya
4. Konsep diri : Klien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter terhadap
perawatan dan pengobatannya
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya : Klien tidak mengetahui penyakit yang
sementara dialaminya
6. Adaptasi : Klien beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya
7. Hubungan dengan anggota keluarga : Klien mengatakan mempunyai hubungan yang
sangat baik dengan anggota keluarganya
8. Hubungan dengan masayrakat : Klien mengatakan mempunyai hubungan yang baik
dengan masyarakat di lingkungannya
9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara : Klien merespon dengan baik
orang yang ada di sekitarnya
10. Aktifitas social : Klien sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat
11. Bahasa yang sering digunakan : Klien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Indonesia
12. Keadaan lingkungan : Nampak bersih
13. Pola ibadah : Klien mengatakan tidak beribadah setiap hari
14. Keyakinan tentang kesehatan : Klien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari
Tuhan
6. KEBUTUHAN DASAR/ POLA KEBIASAAN SEHARI- HARI
1. Makanan yang disukai sebelum dan setelah MRS
Sebelum MRS : Pasien mengatakan tidak ada makanan kesukaan secara khusus,
namun klien alergi telur dan seafood, nafsu makan baik, makan 3-4 kali sehari.
Setelah MRS: Pasien mengatakan nafsu makan baik, makan 3 kali sehari.
2. Minuman yang disukai sebelum dan setelah MRS
Sebelum MRS : Pasien mengatakan tidak ada minuman kesukaan secara khusus hanya
mengkonsumsi air putih sekitar 6-8 gelas / hari.
Setelah MRS : Pasien mengatakan jarang minum hanya sekitar 4-5 gelas / hari
3. Pola tidur Sebelum dan setelah MRS
Sebelum MRS : pasien mengatakan tidur sekitar 8 jam perhari mulai dari jam 10
malam sampai jam 5 atau 6 pagi, pasien jarang tidur siang
Setelah MRS : pasien mengatakan sering terbangun dimalam hari karna dengar suara
yang mengganngu, lalu tidur lagi, namun pasien merasa tidurnya cukup.
4. BAB sebelum dan setelah MRS
Sebelum MRS : pasien mengatakan BAB lancar dengan frekuensi 1 kali sehari,
konsistensi lunak, warna kekuningan.
Setelah MRS : pasien mengatakan BAB 1 kali per dua hari dengan konsistensi lunak,
warna kekuningan.
5. Eliminasi urine/BAK Sebelum dan setelah MRS
Sebelum MRS : pasien mengatakan BAK 4-7 kali perhari
Setelah MRS : pasien Nampak terpasang kateter dengan volume 500 cc.
6. Aktifitas dan latihan sebelum dan setelah MRS
Sebelum MRS : pasien mengatakan kegiatan sehari-hari sebagai pengusaha ikan
Setelah MRS : pasien mengatakan tidak ada aktivitas, pasien lebih sering berbaring
ditempat tidur
7. Personal hygiene sebelum dan setelah MRS
Sebelum MRS : pasien mengatakan sangat memperhatikan kebersihan diri, mandi 2
kali sehari dan sering menyikat gigi
Setelah MRS : pasien mengatakan belum pernah mandi selama dirawat di RS, sikat
gigi terahir 3 hari yang lalu.
7. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
 Klien tampak lemah
 TD: 130/80 mmHg
 Nadi 80 kali/ menit
 Napas 20 kali/ menit
 Suhu 36,2 ºC
 Kesadaran compos mentis
2. Head to toe

 Kulit/ integument
Inspeksi: Pasien mengatakan kulit kepalanya terkelupas, nampak kulit pasien
berwarna kuning langsat, nampak kulit kering terkelupas pada kepala,
lengan kiri dan kanan, nampak ada luka pada kaki sebelah kanan dan
terpasang elastic perban, tidak terdapat edema.
Palpasi : kulit teraba hangat, turgorkulit baik, CRT <2 detik.
 Kepala dan rambut
Inspeksi: nampak Kepala berbentuk bulat, nampak kulit kepalanya terkelupas,
tidak tampak adanya benjolan, nampak lesi kemerahan di kepala, dan
rambut kotor banyak ketombe, rambut tampak bergelombang berwarna
hitam beruban.
Palpasi: tidak teraba adanya benjolan.
 Kuku
Inspeksi: Kuku klien tampak panjang dan bersih.
Palpasi : Capilary refill time kurang dari 2 detik
 Mata/Penglihatan
Inspeksi: Mata klien tampak simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak ada
dropping dan ptosis. Konjungtiva tampak anemis. Sclera mata tampak
putih. Pupil bereaksi dengan normal ketika terkena ransangan cahaya.
gerakan bola mata normal.
Palpasi : tidak ada nyari tekan pada bola mata.
 Hidung
Inspeksi : Hidung klien tampak normal, tidak ada sekret, potensi hidung normal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan baik pada sinus frontalis, maxsilaris dan sinus
etmodialis.
 Telinga/Pendengaran
Inspeksi :Telinga klien tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada luka, daun
telinga tampak kulit kering terkelupas, tidak ada cairan, tidak ada
serumen pada telinga, klien dapat mendengar dengan baik. Tidak ada
luka daerah telinga
Palpasi : Tidak terdapat adanya nyeri tekan pada area belakang telinga/tulang
mastoid
 Mulut dan gigi
Inspeksi : Bibir klien tampak kering, tidak terdapat lesi pada bibir, warna mukosa
mulut pink tidak ada lesi, gigi sudah tidak lengkap tidak ada karies gigi,
gigi nampak kotor.
 Leher
Inspeksi :Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena
jugularis.
Palpasi :Tidak teraba adanya pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada nyeri
tekan.
 Dada
Inspeksi : Bentuk dada normal, pengembangan dada kiri dan kanan
simetris, frekuensi pernapasan normal 20 x/i
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, ekspansi dada simetris
Perkusi : Suara perkusi normal sonor
Auskultasi: Suara napas normal vesikuler
 Abdomen
Inspeksi : nampak warna kulit abdomen kuning langsat rata, tidak ada benjolan,
tidak nampak bekas luka, kembang kempis perut, teratur, irama nafas
20x/1
Auskultasi : Peristaltik usus 14 x/i
Perkusi : Terdengar bunyi timpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
 Ekstremitas atas dan bawah
Inspeksi : Inspeksi :
Ekstremitas atas bagian kanan nampak Ekstremitas atas bagian kiri nampak
normal,tidak ada hambatan pergerakan dan normal,tidak ada hambatan pergerakan dan
kelemahan otot 55555 55555 kelemahan otot
Palpasi : Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan pada extremitas bagian Tidak ada nyeri tekan pada extremitas bagian
kanan atas. babinski (+) kiri atas, babinski (+)

Inspeksi : Inspeksi :
Ekstremitas bawah bagian kanan nampak Ekstremitas bawah bagian kiri nampak
terpasang perban elastic pada luka post op normal,tidak ada hambatan pergerakan dan
amputasi,tidak ada pus,terdapat hambatan kelemahan otot
pergerakan pada sendi pergelangan kaki dan 33333 55555 Palpasi :
jari-jari kaki. Tidak ada nyeri tekan pada extremitas bagian
Palpasi : kiri bawah, babinski (+)
Terdapat nyeri tekan pada area luka post op
amputasi,babinski (-)

 Ekstremitas bawah bagian kanan

Inspeksi : pasien mengeluh terasa nyeri pada bagian kaki kakan post op amputasi,
Klien nampak meringis menahan rasa sakit, Nampak Gelisah, Selalu
memegang dan memijat area kaki yang sakit, Pengkajian nyeri
P = nyeri post operasi
Q= nyeri semakin lama semakin memberat
R= kaki sebelah kanan
S = Skala 6
T = nyeri hilang timbul
ekstremitas bawah bagian kanan nampak terpasang perban elastic pada
luka post op amputasi jari-jari kaki,tidak ada pus,terdapat hambatan
pergerakan pada sendi pergelangan kaki dan jari-jari kaki dengan score 3
(dapat melawan gaya grafitasi tapi tidak dapat malawan tahanan)
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada area luka post op amputasi,babinski (+)
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Darah rutin

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai


Rujukan
Jumlah lekosit 10.9 10³/mm³ 4,0/10.0
Jumlah eritrosit 3.16 106/mm3 4.50/6.20
hemoglobin 8.7 gr/dl 13.0-17.0
Hematokrit 26.9 1% 70.0-92.2
Trombosit 722 106/mm3 150-400
Kolesterol total 267 Mg/dl <200
Guladarah
257 Mg/dl <140
sewaktu

9. TERAPI PENGOBATAN

Kekuatan
Rute
No Nama Obat Bentuk Prekwensi
Pembelian
Sediaan

1 Levemir 10 umt/amp SC /24 jam

2 Ceftriaxon 1 gr/vial IV /12 jam

3 Aspilet 80 mg/tab PO /8 jam

4 Nevorapid Bumt 1 SC /8 jam

5 Metronidazol 0,5 gr/tab PO /8 jam

6 Ciproloxacin 400 gr/amp IV /12 jam

PATHWAY KEPERAWATAN

Diabetes mellitus
Kerusakan pembuluh kapiler

Penurunan suplai 02 dan nutrisi kejaringan

Iskemik

Terbentuknya gangrene

Nekrosis

Amputasi

Perubahan sirkulasi Luka operasi Post operasi Tindakan Operasi

Mikro angiopati Proses Penyembuhan Terputusnya


Resiko tinggi kontinuitas
jaringan infeksi
Pembuluh darah
Menebal dan Nyeri akut
melemah
Tirah baring lama

Angiopati perifer

Kulit kering
Kerusakan
xerosis cutis
integritas
kulit/jaringan

PROSES KEPERAWATAN

10. ANALISA DATA


DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM

DS: Agen pencedera fisik / post Nyeri akut b/d agen


oprasi amputasi / Necrotomi pencedera fisik post
- Klien mengeluh nyeri pada
kaki sebelah kanan post op amputasi
amputasi Reseptor nyeri
DO:
- Klien nampak meringis Persepsi nyeri
menahan rasa sakit
- Nampak Gelisah saat
Nyeri akut
dilakukan pengkajian
- Selalu memegang dan
memijat area kaki yang
sakit.
- Pengkajian nyeri
P = nyeri post operasi
Q= nyeri semakin lama
semakin memberat
R= kaki sebelah kanan
S = Skala 6
T = nyeri hilang timbul
DS : Perubahan sirkulasi Gangguan intergitas
- Klien mengatakan gatal kulit b/d perubahan
Mikro angiopati sirkulasi
bagian kepala

DO : Pembulu darah menebal dan


melemah
- Nampak lesi kemerahan di
kepala
- Bibir nampak kering Angiopati perifer

- Kulit kepala terkelupas dan


banyak kotoran ketombe. Kulit kering xerosis cutis
- Nampak kulit kering
terkelupas pada lengan kiri Gangguan intergitas kulit
dan kanan
- Kulit klien nampak kering
- Luka post oprasi

Faktor Risiko : Proses oprasi amputasi / Resiko infeksi b/d


Necrotomi penyakit kronis DM
DO :
ec post op amputasi
- Nampak luka post op
amputasi pada kaki kanan Luka pos amputasi
yang terpasang elastic
verban
diabetes mellitus
- Gula darah sewaktu 257
mg/dl
- Jumlah lekosit 10.9 ul Resiko infeksi
- Tidak ada pembengkakan
- Tidak ada pus
- Nampak terpasang perban
elastic pada kaki kanan post
op amputasi.

11. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik post op amputasi


2. Gangguan intergitas kulit b/d perubahan sirkulasi
3. Resiko infeksi b/d penyakit kronis DM ec post op amputasi
12. INTERVENSI

Nama: Tn. S
Umur: 55 th
Ruang Rawat: Interna

Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)


(PPNI, 2017) (PPNI, 2018) (PPNI, 2018)

Nyeri Akut Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 Manajemen Nyeri


Definisi : pengalaman sensorik jam, maka tingkat nyeri menurun dengan Definisi : mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik
atau emosional yang berkaitan kriteria hasil : atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau
dengan kerusakan jaringan atau - Keluhan nyeri menurun fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintesitas
atau fungsional, dengan onset - Meringis menurun ringan dan konstan
mendadak atau lambat dan - Gelisah menurun Tindakan
berintensitas ringan hingga - Kesulitan tidur menurun Observasi :
berat yang berlangsung kurang - Penyembuhan luka meningkat 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
dari 3 bulan. kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri nonverbal
4. Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan
nyeri
Terapeutik :
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurang rasa
nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik)
2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, period dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk meredakan nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Gangguan intergitas kulit / Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 Perawatan integritas kulit 
jaringan jam, maka gangguan intergitas kulit Defenisi : mengidentifikasi dan merawat kulit untuk menjaga
teratasi dengan kriteria hasil : keutuhan,kelembaban dan mencegah perkembangan mikro
Defenisi : kerusakan kulit -integritas kulit dan jaringan meningkat organisme.
-status nutrisi membaik Observasi :
dermis d/d kulit kepala nampak
1. Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
lesi dan kemerahan. (perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban kulit)
Terapeutik :
1. Anjurkan ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
2. Gunakan produk berbahan petrolium  atau minyak pada
kulit kering
3. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik
pada kulit sensitive
4. Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering
Edukasi :
1. Anjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotin, serum)
2. Anjurkan minum air yang cukup
3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4. Anjurkan meningkat asupan buah dan saur
5. Anjurkan menghindari terpapar suhu ektrime
6. Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat
berada diluar rumah

Resiko infeksi b/d penyakit Setelah dilakukan intervensi keperawatan Edukasi pencegahan infeksi :
kronis DM ec post op amputasi selama 3x24 jam resiko infeksi menurun Defenisi : mengerjakan pencegahan dan deteksi dini infeksi pada
Defenisi :beresiko mengalami dengan kriteria hasil : pasien beresiko
peningkatan terserang - Kontrol resiko meningkat Observasi :
organisme pathogenic. -Status imun meningkat 1. periksa kesiapan dan kemampuan menerima informasi
-Status nutrisi meningkat terapeutik
2. siapkan materi tentang factor-fektor penyebab,cara
identifikasi dan pencegahan resiko infeksi di rumahsakit
maupun di rumah
3. berikan waktu untuk bertanya
Edukasi :
1. jelaskan tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
2. anjurkan mengikuti tindakan pencegahan sesuai intruksi
3. anjurkan membatasi pengunjung
4. anjurkan kecukupan nutrisi,cairan dan istirahat
13. IMPLEMENTASI

Nama : Tn. S
Umur : 55 th
Ruangan : Perwatan interna

DX JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

1 Selasa Observasi : 04/05/21


04/05/21 1. Mengidentifikasi lokasi, ( 13.00)
karakteristik, durasi, frekuensi,
( 09.03)
kualitas, intensitas nyeri
S : klien mengatakan nyeri pada
Hasil : P = Nyeri post operasi
kaki yang telah di amputasi
Q= nyeri seperti di tusuk
sudah berkurang
R= kaki sebelah kanan
O : Ekspresi wajah biasa biasa
S = Skala 3 (ringan)
saja
T = nyeri hilang timbul
TTV
( 09.07) 2. Mengidentifikasi respon nyeri verbal
dan non verbal TD : 130/85
Hasil : wajah nampak meringis N : 108x/i
3. Mengidentifikasi factor yang S : 36
( 09.08) memperberat dan memperingan P : 20x / mnt
nyeri A : Masalah teratasi sebagian
Hasil : factor luka post op amputasi
P : Lanjutkan intervensi
Edukasi :
( 09.09) 1. Menjelaskan penyebab / pemicu Observasi:
nyeri 2. Mengidentifikasi respon
Hasil : pasien dapat mengetahui nyeri verbal non verbal
penyebab nyeri
( 09.10) 2. Mengajarkan tehnik relaxasi Terapi lanjut
Hasil : pasien dapat menerapkan 1. Injeksi levemir
tehnik relaxasi nafas dalam 2. Injeksi ceftriaxon
Terapi : pemberian obat 3. Ciproloxacin
( 09.30) 4. Po metronidazole
1. Injeksi levemir
2. Injeksi ceftriaxon
3. Ciproloxacin
4. Po metronidazole
2 04/05/21
( 13.05)
S : Klien mengatakan gatal pada
Observasi :
( 09.10) 2. Meng identifikasi penyebab bagian tubuh tertentu seperti
gangguan integritas kulit kepala dan lengan
Hasil : penyakit kronis DM tipe 2
O : -nampak menggaruk bagian
Terapeutik :
( 09.11) 1.Menganjurkan ubah posisi setiap 2 kepala
jam jika tirah baring -Tubuh masih nampak
Hasil : pasien nampak bisa mengubah
kurang bersih
posisi secara mandiri
2.Menganjurkan menggunakan produk - TTV
( 09.11) berbahan petrolium  atau minyak TD : 130/85
pada kulit kering N : 108x/i
Hasil: anak pasien sudah S : 36
mengoleskan minyak zaitun pada P : 20x / mnt
area kulit kering pasien A : Masalah belum teratasi
Edukasi :
( 09.12) 1.Menganjurkan menggunakan P : Lanjutkan intervensi
pelembab secara rutin Edukasi :
Hasil : pasien dan keluarga 1.Menganjurkan
memahami anjuran perawat Menggunakan
( 09.12) 2. Menganjurkan minum air yang pelembab secara rutin
cukup 2.Menganjurkan minum air
Hasil : pasien melaksanakan anjuran yang cukup
perawat 3.Menganjurkan meningkatkan
( 09.13) 3.Menganjurkan meningkatkan asupan Asupan nutrisi
nutrisi
Hasil : pasien melaksanakan anjuran
perawat
3 04/05/21 ( 13.10)
Pencegahan infeksi
S: Pasien mengatakan luka
Observasi
post operasi tidak gatal dan
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi
( 09.14) begkak
local dan sistemik
O: - Nampak terpasang perban
Hasil : tidak nampak kemerahan,dan
- Tidak ada pus dan
tidak ada pus yang menembus
pembengkakan
verban
- Area luka nampak bersih
Terapeutik
( 09.14)
1. Membatasi jumlah pengunjung
- TTV
Hasil : keluarga hanya 1 orang
( 09.14) 2. Mencuci tangan sebelum dan TD : 130/85
sesudah kontak dengan pasien dan N : 108x/i
S : 36
lingkungan pasien
P : 20x / mnt
Hasil : APD selelu di gunakan dan di
A: Masalah belum teratsi
terapkan
P: Lanjutkan intervensi
( 09.15) 3. Mempertahankan tehnik aseptic pada
Observasi
pasien berisiko tinggi 1. Memonitor tanda dan
gejala infeksi local dan
Hasil : APD selelu di gunakan dan di
sistemik
terapkan Terapeutik
2. Mencuci tangan sebelum
Edukasi
dan sesudah kontak
( 09.15) 1. Menjelaskan tanda dan gejala infeksi dengan pasien dan
lingkungan pasien
Hasil : pasien meresfon dengan baik
penjelasan perawat
( 09.15) 2. Menganjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
Hasil : pasien meresfon dengan baik
anjuran perawat
( 09.16) 3. Menganjurkan meningkatkan asupan
cairan
Hasil : pasien meresfon dengan baik
anjuran perawat
Rabu Observasi: 05/05/21 ( 13.10)
1 05/05/21 2. Mengidentifikasi respon nyeri verbal
S : klien mengatakan nyeri pada
non verbal
kaki yang telah di amputasi
( 10.10) Hasil : pasien nampak senyum
berkurang .
Terapi : pemberian obat
O : pasien nampak ceria
( 10.15) 1. Injeksi levemir
2. Injeksi ceftriaxon - TTV
3. Ciproloxacin TD : 110/80
4. Po metronidazole N : 95x/i
S : 36,2
P : 20x / mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Terapi :
1. Injeksi levemir
2. Injeksi ceftriaxon
3. Ciproloxacin
4. Po metronidazole
2 05/05/21
( 13.20)
S : Klien mengatakan gatal pada
Edukasi : bagian kepala dan lengan
( 10.20) 1.Menganjurkan Menggunakan pelembab tangan sudah berkurang
secara rutin
O :- badan sudah nampak bersih
Hasil : kulit pasien nampak lembab
menggunakan minyak zaitun -TTV
( 10.20) 2.Menganjurkan minum air TD : 110/80
yang cukup N : 95x/i
Hasil : pasien melaksanakan anjuran S : 36,2
perawat P : 20x / mnt
( 10.20) 3.Menganjurkan meningkatkan
A : Masalah belum teratasi
Asupan nutrisi
Hasil : pasien melaksanakan anjuran P : pertahankan intervensi
perawat
3 05/05/21
( 13.25)
Observasi
( 10.20) 1. Memonitor tanda dan gejala infeksi S: Pasien mengatakan sudah
local dan sistemik
merasa nyaman tidak ada
Hasil : tidak terdapat tanda tanda
infeksi keluhan
Terapeutik
O: - Nampak terpasang perban
1. Mencuci tangan sebelum dan
- Tidak ada pus dan
( 10.22) sesudah kontak dengan pasien dan
pembengkakan
lingkungan pasien
- TTV
Hasil : APD, hand sanitizer selalu di
TD : 110/80
gunakan dan di terapkan N : 95x/i
S : 36,2
P : 20x / mnt
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai