Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT PENDIDIKAN


ISLAM
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Dosen pengampu: Drs. H. Abdul Wahab, M. Pd. I

Disusun oleh :
1. Ahmad Rifai (1118043)
2. Ahmad Andi Okta Fitriana (1118133)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI


JURUSAN TARBIYAH / PAI
Alamat : Jl. Kampus Raya No. 5, Margorejo, Pati, Jawa Tengah
Telp. (027)386167 Kode Pos 59172
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam...................................................... 2

B. Ruang Lingkup Kajian Filsafat Pendidikan Islam .................................. 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11

Kesimpulan ...................................................................................................... 11

Daftar Pustaka .................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam upaya pengembangan dan kajian keilmuan pendidikan Islam

saat ini, kita tidak bisa berpaling dan meninggalkan filsafat. Tanpa sentuhan

filsafat, pemikiran dan kekuatan spiritual Islam akan sulit menjelaskan jati

dirinya dalam era global. Namun, perlu diperhatikan, apa yang dimaksud

filsafat disini bukan sekadar uraian sejarah dan metafisikanya yang pada

umumnya merupakan buah pemikiran, melainkan lebih pada sebuah

metodologi atau epistemologi.

Karena itulah filsafat adalah ruh atau ibu pengetahuan (mother of

science) dan metode utama dalam berpikir, bukan buah pemikiran. Tanpa

filsafat, seseorang tidak akan mampu mengembangkan ilmunya, bahkan tanpa

filsafat ia berarti telah mengabaikan pokok ilmu pengetahuan itu sendiri.

Walaupun kata filsafat berasal dari yunani kuno, namun pemikiran

berfilsafat sudah ada sebelum yunani, seperti peristiwa membangkangnya Iblis

kepada Allah untuk hormat kepada Adam a.s. Iblis berfilsafat karena dia lebih

mulia dari adam dengan dalih Iblis diciptakan dari api, sedangkan Adam

diciptakan dari tanah. yang kemudian dicantumkan dalam Al Quran surat al

A'raf ayat 12. Ayat ini menunjukkan bahwa berfilsafat sudah ada sejak zaman

dahulu, karena seseorang yang berfikir punya potensi untuk berfilsafat,

sedangkan akal fikiran sudah ada sejak zaman penciptaan manusia, bahkan

sebelum itu. Namun kata filsafat baru digunakan secara alami pada bangsa

1
yunani kuno, bak sebuah bangunan yang sudah ada tapi belum diresmikan. Dan

makalah ini akan mengupas tentang pemahaman mengenai pengertian filsafat

pendidikan itu sendiri, hingga ruang lingkup yang ada didalamnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Filsafat Pendidikan Islam ?

2. Bagaimana Ruang lingkup dan pokok bahasan filsafat pendidikan Islam?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam

1. Pengertian dan Definisi Filsafat

Secara etimologis, istilah filsafat merupakan padanan dari kata


falsafiah (bahasa Arab) dan philosophy (bahasa Inggris), yang berasal dari
bahasa Yunani philosophia. Kata philasophia adalah kata majemuk yang
terdiri dari dua kata, philas dan sophia. Kata philas berarti cinta (love) atau
sahabat, dan sophia berarti kebijaksanaan (wisdom), kearifan, dan
pengetahuan. Sehingga secara etimologis, kata filsafah berarti "love of
wisdom" atau cinta kebijaksanaan, cinta kearifan.
Menurut sejarah, istilah philosophia perama kali digunakan oleh
Pythagoras (sekitar ahad ke-6 SM). Ketika diajukan pertanyaan
kepadanya, "Apakah Anda termasuk orang yang bijaksana?". Dengan
rendah hati Pythagoras menjawab, "Saya hanya seorang philosophos,
pencinta kebijaksanaan' (loves of wisdom),' atau dalam sumber lain
Pythagoras menjawab, "Saya hanya orang yang mencintai pengetahuan".
Jawaban Pythagoras ini sebagai reaksi terhadap kaum sophis, yakni
sekelompok cendekiawan yang menggunakan hujah-hujahnya untuk
mengalahkan lawan-lawan debatnya. Lebih dari itu, kaum sophis
menjajakan kepandaiannya untuk mengambil untung dari lawan-lawan
debatnya atau masyarakat yang diajarinya dengan menarik bayaran dengan
jumlah tertentu. Di tangan kelompok ini, kata sophis (arif) kehilangan arti
aslinya dan kemudian menjadi seseorang yang menggunakan hujah-hujah
yang keliru untuk mengalahkan lawan dialognya1.
Dalam memahami apa sebenarnya filsatat, kita tidak cukup hanya
mengetahui asal usul dan arti istilah yang digunakan, tetapi juga harus

1
Ali Maksum, Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme, (Yogyakarta: Ar-
ruzz Media) 2016, hal. 11-12

3
memerhatikan konsep dan definisi yang diberikan oleh para filosuf
menurut pemahaman mereka masing- masing. Akan tetapi, perlu
dikatakan pula bahwa definisi yang diberikan para filosuf tidak selalu
sama. Bahkan, dapat dikatakan setiap filosuf memiliki konsep dan definisi
sendiri-sendiri yang berbeda dengan filosuf lainnya. Oleh karena itu, ada
yang mengatakan bahwa jumlah konsep dan definisi filsafat itu sebanyak
jumlah filosuf atau ahli filsafat itu sendiri.
Secara terminologis atau istilah, terdapat banyak definisi tentang
pengertian filsafat. Beragamnya definisi filsafat menunjukkan bahwa
manusia memiliki kebebasan untuk memilih sudut pandang (point of view)
dalam memikirkan filsafat. Berikut beberapa pendangan filosuf mengenai
filsafat:
a. filsafat pra-socrates
Para filosuf pra Socrates mempertanyakan tentang arche, yakni awal
mula atau asaal usul alam dan berusaha menjawabnya dengan
menggunakan logos atau rasio tanpa percaya lagi pada jawaban mitos
atau legenda. Oleh sebab itu bagi mereka, filsafat adalah ilmu yang
berupaya untuk memahami hakikat alam dan realitas dengan
mengandalkan akal budi.
b. Plato
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha merailh kebenaran
yang asli dan murni, Selain itu, ia juga mengatakan bahwa filsafat
adalah penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling
akhir dari segala sesuatu yang ada.
c. Aristoteles
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa berupaya mencari
prinsip-prinsip dan penyebab-penyebab dari realitas yang ada.
d. Kene Descartes
Filsatat adalah himpunan dari segala pengetahuatn yang pangkal
penyelidikannya adalah mengenai tuhan, alam, dan manusia.
e. Willtarm Jaties

4
Filsafat adalah suatu upaya yang luar biasa hebat untuk berpikir yang
jelas dan terang2.
Sementara objek filsafat dapat dibagi menjadi dua, yaitu objek
material dan objek formal.
a. Objek material
Objek material filsafat ialah segala sesuatu yang menjadi
masalah, segala sesuatu yang dipermasalahkan oleh filsafat. Lapangan
kerja filsafat itu bukan main luasnya, meliputi segala pengetahuan
manusia serta segala sesuatu yang ingin diketahui manusia.
Berdasarkan uraian di atas, Saefuddin Ashari menjelaskan
bahwa objek material filsafat ialah semua yang ada yang pada garis
besarnya dapat kita bagi atas tiga persoalan pokok:
1) Hakikat Tuhan
2) Hakikat alam, dan
3) Hakikat manusia
b. Objek formal
Objek Formal filsafat ialah usaha untuk mencari keterangan
secara radikal (sedalam-dalamnya, sampai ke akarnya) tentang objek
material filsafat. Menurut Oemar Amin Hoesin, objek formal filsafat
tidak lain ialah mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang
objek material filsafat (segala sesuatu yang ada dan mungkin ada)."3
Pada umumnya filsafat dibagi ke dalam enam bidang studi atau
cabang sebagai berikut:
1) Epistemologi
Epistemologi adalah filsafat tentang ilmu pengetahuan yang
mempersoalkan sumber, asal mula, dan jangkauan; serta validitas
dan reabilitas (reability) dari berbagai klaim terhadap pengetahuan.

2
Ibid, 12-13
3
Ibid, 18

5
2) Metafisika
Metafisika adalah filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika,
tentang hakikat yang bersifat transenden, di luar jangkauan
pengalaman dan pengamatan indra manusia. Metafisika terdiri dari
ontologi, kosmologi, teologi, metafisik, dan antropologi.
3) Logika
Logika adalah studi tentang metode berpikir dan metode penelitian
ideal, yang terdiri dari observasi, introspeksi, deduksi dan induksi,
hipotesis dan eksperimen, analisis dan sintesis.
4) Filsafat-filsafat khusus
Filsafat ini termasuk tentang berbagai disiplin, seperti filsafat
hukum, filsafat sejarah, filsafat alam, filsafat agama, filsafat
manusia, filsafat pendidikan, dan sebagainya4.

2. Filsafat Islam

Pada mulanya kaum muslim memulai penerjemahan karya-karya


filsafat sejak abad ke-2 hijriah. Pada abad ini sebagian besar karya-karya
Aristoteles dan para komentator madrasah Iskandariyah serta banyak di antara
buku-buku Jalinus dan percakapan-percakapan Plato telah diterjemahkan
kedalam bahasa arab . Al-Kindi, filosof muslim pertama, hidup dalam periode
ini pula. Dia bersamaan dengan adanya gerakan keilmuan yang muncul akibat
penerjemahan karya-karya Yunani ke dalam bahasa arab, pergi ke kota Bagdad
dan sangat giat menelaah kitab-kitab Yunani khususnya karya-karya
Aristoteles.
Filsafat islam adalah ilmu yang mengkaji tentang masalah-masalah
universal, eksistensi, pengetahuan, jiwa, Tuhan dan agama. Ilmu ini bermula
dari Yunani kuno. Al-Kindi tercatat sebagai filosof muslim pertama sedangkan
al-Farabi sebagai perintis atau pendiri filsafat Islam.5

4
Ibid, 29
5
Mustofa, Filsafat Islam: (Bandung: CV PUSTAKA SETIA) 2004, hal. 17

6
Filsafat Islam merupakan gabungan dari filsafat dan Islam. Kata
Islam berasal dari bahasa Arab salima yang kemudian dibentuk menjadi
aslama. Dengan demikian, Islam merupakan bentuk isim mashdar yang berarti
berserah diri, selamat atau memelihara diri dalam keadaan selamat. Jadi untuk
mengetahui lebih jelas tentang pengertian filsafat Islam, maka kami akan
mengemukakan pendapat para tokoh yang menjelaskan definisi itu, yaitu:
a. Dr. Ibrahim Madzkur mengatakan bahwa filsafat Islam mencakup
seluruh studi filosofis yang ditulis di bumi Islam.
b. Drs. H. A. Musthofa menyatakan filsafat Islam adalah suatu ilmu yang
dicelupkan ajaran Islam dalam membahas hakikat kebenaran segala
sesuatu.
c. Menurut Musthofa Abdur Roziq mengemukakan bahwa filsafat Islam
adalah filsafat yang tumbuh di negeri Islam dan di bawah naungan
negara Islam tanpa memandang agama dan bahasa pemiliknya.
d. Ahmad Fuad al-Ahwani, filsafat Islam adalah pembahasan tentang alam
dan manusia yang disinari ajaran Islam.6
Dari definisi yang dikemukakan para tokoh di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Filsafat Islam adalah cara berpikir untuk mencari
kebenaran yang sedalam- dalamnya tentang hakikat sesuatu yang berasal
dari prinsip- prinsip Islam. Dengan demikian hikmah yang di indentikkan
dengan filsafat adalah ilmu yang membahas tentang hakikat sesuatu, baik
yang bersifat teoritis (etika, estetika, maupun metafisika) atau yang bersifat
praktis yakni pengetahuan yang harus di wujudkan dengan amal baik.

3. Filsafat Pendidikan Islam

Sebelum mendifisikan tentang Filsafat Pendidikan Islam, kita


mestinya juga harus memahami terlebih dahulu tentang Filsafat Pendidikan.
Disini kami mencoba mengemukakan pendapat beberapa ahli tentang
makna Filsafat Pendidikan. Pertama, Omar Muhammad Al-Toumy

6
Mustofa, Filsafat Islam: (Bandung: CV PUSTAKA SETIA) 2004, hal. 18

7
menyebutkan bahwa Filsafat Pendidikan adalah pelaksanaan pandangan
filsafat dan kaidah-kaidah filsafat dalam dalam bidang pengalaman
kemanusiaan yang disebut denmgan Pendidikan. Kedua, M. Arifin yang
menyebutkan bahwa Filsafat Pendidikan adalah upaya memikirkan
permasalahan pendidikan. Ketiga, Ali Khalil Abu al-Ainain mengatakan
bahwa Filsafat Pendidikan adalah upaya berfikir filosofis tentang relitas
pendidikan dalam segala lini, sehingga melahirkan teori-teori pendidikan
yang berguna bagi kemajuan aktifitas pendidikan itu sendiri. 7
Maka jika kita simpulkan tentang apa itu Filsafat Pendidikan
Islam adalah ilmu yang mengkaji secara khusus, mendalam dan menyeluruh
tentang pendidikan untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan atau
pertanyaan tentang pendidikan Islam. Disamping itu juga melaksanakan
pandangan filsafat dan kaidah-kaidah dalam pendidikan serta berfikir secara
mendalam dan penuh kebijaksanaan untuk menemukan substansi
pendidikan sampai dengan teori-teori pendidikan dan ilmu pendidikan
Islam.8

B. Ruang Lingkup Dan Pokok Kajian Filsafat Pendidikan Islam

Sebagai landasan dasar, filsafat Pendidikan Islam akan memperkuat

bangunan sebuah sistem pendidikan Islam. Sebagai sebuah sistem, pendidikan

Islam punya “pijakan” yang kuat dan jelas tentang arah dan target capaian yang

diprogramkan dalam sistem pendidikan Islam. Dalam pandangan Islam,

pendidikan pada hakikatnya adalah upaya untuk mengaplikasikan nilai-nilai

ajaran Islam dalam kehidupan baik secara individu maupun sosial.

7
Noor Amirudin, Filsafat Pendidikan Islam: Konteks Kajian Kekinian (Gresik: Caremedia
Comunication) 2018, hal. 21
8
Noor Amirudin, Filsafat Pendidikan Islam: Konteks Kajian Kekinian (Gresik: Caremedia
Comunication) 2018, hal. 24

8
Maka, Ruang lingkup filsafat pendidikan Islam, seperti juga ruang

lingkup filsafat secara umum, meliputi: kosmologi, ontologi, epismologi, dan

aksiologi. Penejelasannya adalah:

1. Kosmologi merupakan pemikiran yang berhubungan dengan alam semesta,


ruang, dan waktu, kenyataan hidup manusia sebagai hamba tuhan, dan lain-
lain.
2. Ontologi merupakan pemikiran tentang masalah asal kejadian alam semesta
dari mana asalnya, bagaimana proses penciptaannya, dan kemana akhirnya.
3. Epismologi merupakan pemikiran tentang aoa dan bagaimana sumber
pengetahuan menusia diperoleh, apakah dari akal pikiran, dari pengalaman
indrawi, dari perasaan/ilistrasi, atau apakah dari tuhan.
4. Aksiologi merupakan pemikiran tentang masalah nilai-nilai, seperti: nilai
moral, etika, nilai religius,dan sebagainya.9
Ruang lingkup kajian filsafat pendidikan Islam juga meliputi

cakupan teori maupun rumusan mengenai peserta didik, pendidik, manajemen,

institusi, kurikulum, metode, alat, dan evaluasi pendidikan. Yang semua

komponen ini tergabung kedalam sistem.10

Sedangkan untuk pokok bahasan ataupun objek kajian dalam filsafat

pendidikan Islam meliputi:

1. Lembaga Pendidikan
2. Pendidikan
3. Anak didik
4. Kurikulum
5. Tujuan pendidikan
6. Proses pembelajaran

9
Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2011) hal 13
10
Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sejarah dan Pemikirannya (Jakarta: Kalam Mulia
2011), hal 61

9
7. Metode dan strategi pembelajaran
8. Kepustakaan
9. Evalusasi pendidikan
10. Alat-alat pendidikan.11
Tidak terbatas pada lingkungan institusi pendidikan formal maupun

non formal saja, ruang lingkup pendidikan Islam juga mempunyai hubungan

dengan pendidikan dalam arti luas. Lingkunagan rumah tangga, lembaga

peribadatan, masyarakat atau ormas, maupun tradisi sosio-kultural juga

termasuk ruang lingkup kajian filsafat pendidikan Islam. Dengan demikian

maka ruang lingkup kajian pendidikan Islam boleh dikatakan identik dengan

kajian keislaman yang mencakup semua aspek kehidupan manusia yang terkait

dengan masalah pendidikan.

11
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung; Bumi Aksara, 2001), hlm 12-13

10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Filsafat Pendidikan Islam adalah ilmu yang mengkaji secara khusus,

mendalam dan menyeluruh tentang pendidikan untuk memberikan jawaban

terhadap permasalahan atau pertanyaan tentang pendidikan Islam. Disamping itu

juga melaksanakan pandangan filsafat dan kaidah-kaidah dalam pendidikan serta

berfikir secara mendalam dan penuh kebijaksanaan untuk menemukan substansi

pendidikan sampai dengan teori-teori pendidikan dan ilmu pendidikan Islam.

Ruang lingkup filsafat pendidikan Islam, seperti juga ruang lingkup

filsafat secara umum, meliputi: kosmologi, ontologi, epismologi, dan aksiologi.

sedangkan untuk pokok bahasan ataupun objek kajian dalam filsafat pendidikan

Islam meliputi: Lembaga Pendidikan, Pendidikan, Anak didik, Kurikulum, Tujuan

pendidikan, Proses pembelajaran, Metode dan strategi pembelajaran, Kepustakaan,

Evalusasi pendidikan, Alat-alat pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung; Bumi Aksara, 2001)

Jalaluddin, Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Sejarah dan Pemikirannya,

(Jakarta: Kalam Mulia, 2011)

Maksum Ali, Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik Hingga

Postmodernisme, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2016.)

Mustofa, Filsafat Islam, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2004)

Noor Amirudin, Filsafat Pendidikan Islam: Konteks Kajian Kekinian,

(Gresik: Caremedia Comunication,2018)

Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2011)

12

Anda mungkin juga menyukai