Anda di halaman 1dari 2

Damarsi berasal dari kata DAMAR = Lampu dan WESI = Besi, jadi Damarsi berasal dari

gabungan dua kata DAMARWESI yang berarti lampu yang terbuat dari besi, sedang
kan damarwesi sendiri masih ada hubungannya candi TAWANGALUN yang berada
didesa BUNCITAN Kec. SEDATI.
Pada masa kerajaan Mojopahit ada seorang penguasa yang bernama Resi
Tawangalun dia adalah penguasa di daerahnya,Raja Mojopahit tidak suka dengan
daerah yang di kuasai Resi Tawanggalun karena orang-orang daerah tersebut
terkenal kasar-kasar dan mempunyai kebiasaan memakan daging mentah. Resi
Tawangalun mempunyai putri yang bernama putri Alun. Suatu ketika putri Alun
menyukai Raja Brawijaya yaitu Raja Mojopahit pada masa itu. Putri Alun meminta
kepada ayahnya Resi Tawangalun untuk mengubah dirinya menjadi cantik agar
Brawijaya tertarik pada dirinya. Suatu ketika karena keegoisan sang raja Brawijaya
dia mempersunting putri Alun untuk menjadi selirnya, lama kelamaan sifat asli putri
Alun muncul dan terlihat oleh orang istana ketika putri Alun melihat daging yang
berada di depannya dan dia memakan menta-menta daging tersebut. Kabar berita
kalau putri Alun memakan daging mentah tersebut sampai di telinga Sang Raja, Raja
Brawijaya marah dan kesal saat mendengar kabar tersebut, tanpa pikir lagi sang raja
mengusir putri Alun dari istana dalam keadaan hamil. Putri Alunpun kembali ke
ayahnya dan melahirkan anak yang di beri nama Aryo Damar. Waktu terus berjalan
dan Aryo Damar sudah besar awalnya Aryo Damar mengira kalau Resi Tawanggalun
adalah ayahnya tetapi dia ada keraguan karena ibunya memanggil Resi Tawangalun
dengan sebutan ayah. Ario Damar penasaran dan dia menanyakan kepada ibunya
siapa sebenarnya ayah kandungnya, putri Alun pun menjawabnya bahwa raja
Brawijaya adalah ayah kandungnya. Ario Damar kemudian meminta restu dari ibu
dan kakeknya untuk mencari ayah kandungnya. Ketika Ario Damar sudah sampai di
Mojopahit dan bisa menghadap ke raja Brawijaya, Ario Damar mengaku bahwa dia
adalah anak raja Brawijaya dari selir putri Alun, Raja Brawijaya tidak mau mengakui
dia sebagai anaknya karena masi dendam telah ditipu. Raja pun memberi syarat yang
mustahil untukdi penuhi oleh Ario Damar dan jika dia bisa memenuhi syarat tersebut
Raja Brawijaya mau mengakui Ario Damar sebagai anaknya. Syarat yang pertama
adalah membuat damar (lampu) yang tidak ada gantunganya . karena Ario Damar
keturunan orang-orang sakti dia bisa membuat damar dari besi yang tidak ada
gantungannya (yang sekarang menjadi nama desa DAMARSI dan lampu itu masih ada
hingga sekarang,tapi hanya orang tertentu saja yg dapat melihatnya). Sang Raja
belum bisa menerimanya dan memberi syarat yang ke dua kepada Ario Damar, Ario
Damar disuruh mencari dan membawa tanah dari tempat asalnya (tanah yang
tandus,sedati) yang harus sama dengan tanah yang berada di kerajaan (tanah yang
subur, Trowulan) Ario damar berhasil melaksanakan tugas tersebut dengan meminta
bantuan kakeknya, Raja Brawijaya makin kesal dengan Resi Tawanggalun karrna dia
membantu cucunya, Raja Brawijaya yang sudah terlanjur kesal dengan Resi
Tawanggalun, Dia memberikan syarat yang terakir yaitu jika dia bisa membunuh Resi
Tawangalun maka Ario Damar akan diakui menjadi anaknya. Sebenarnya Ario Damar
bisa melaksanakan tugas tersebut akan tetapi dia bingung harus bagaimana. Putrri
Alun prihatin terhadap nasib anaknya dan mendirikan sebuah candi sebagai wujud
rasa kasihnya terhadap Ario Damar. Ario Damar masuk kedalam candi yang memang
khusus di buat untuk mendekatkan diri kepada tuhan, Ario Damar berpikir tentang
makna-makna kehidupan dan juga pilihan-pilihan yang harus dia pilih, karena terlalu
lamanya berada di dalam candi sampai-sampai keberadaannya tidak di ketahui lagi.

Anda mungkin juga menyukai