Anda di halaman 1dari 12

Nama ku fiza rahmawan, aku anak tunggal dari pasangan rudi rahmawan dan nurhaliza.

Ayah ku adalah
seorang TNI yang selalu patuh,disiplin dan bertanggung jawab pasti tentunya jarang sekali ayah ku
pulang.sedangkan ibuku adalah seorang sosok yang selalu berada di sampingku.

Disini aku ingin menceritakan kisah hidup ku yang telah kehilangan ayah sekaligus ibu ku,hidupku
dipenuhi dengan berprasangka buruk kepada sesuatu yang belum aku mengerti sepenuh nya. Dan Inilah
cerita perjalanan hidup ku.....

Aku hidup bahagia bersama keluarga ku,walaupun ayah jarang dirumah karna sering ditugaskan di luar
kota bahkan di luar negri.Tetapi Aku bangga dengan ayah ku dia adalah seorang prajurit yang selalu
patuh pada negara nya. Tapi aku kadang merasa kesepian ayah sering sekali tidak ada dirumah
walaupun ada ibu yang selalu menemaniku tapi tetap saja rumah ini sepi tanpa ayah. Terkadang ayah
pun hari lebaran dan penggambilan rapot ku pun ayah tidak datang dan tidak disisi ku, aku sedih
terkadang akku melihat teman-teman ku yang lain mengambil rapot nya dengan ibu dan ayah nya.
Sedangkan aku cuman ibu yang selalu menggammbil nya. Tapi aku tetap sayang kok dengan ayah ku.....

Pada suatu hari aku sedang duduk di depan rumah dan berharap ayah bisa pulang hari ini ....
Tiba-tiba ....!!!!!!!!

“hai manis lagi ngapain” ucap ayah yang datang tiba-tiba

“ ayah...... yeaahhhhhhhhh...... ibuuuuuuuuuu... ayah pulang bu....”

Dengan senang nya aku berteriak dan langsung memeluk ayah karena ayah beneran pulang pada hari
ini.

“ehhhmm..... anak ayah sudah besar ya... kangen ya sama ayah ya nak?...” tanya ayah

Ibu pun keluar dari rumah langsung bersalaman dengan ayah,

“ alhamdulillah ayah sudah pulang nak, ya sudah yah yuk kita masuk pasti ayah kelelahan?...” ucap ibu
dengan nada lembut dan sangat gembira.

“ iya bu, yuk nak kita masuk kedalam rumah” jawab ayah.

Kami pun masuk kedlam rumah lalu berbincang-bincang

“ sini nak... ayah ingin memeluk kamu” ucap ayah sambil memeluk dan mencium ku....

“ maafin ayah ya nak, ayah sudah lama tidak pulang. Oh iya kamu sekarang kelas berapa nak?” tanya
ayah

“ sekarang fiza kelas 5 SD ayah, oh iya ayah besok kan aku bagi rapot. Besok ayah datang ya sekali aja ...
please ya yah....” ucap ku kepada ayah

“ehmmmm... insyallah ya nak, “ jawaab ayah dengan nada sedih

“fiza ayah mu pasti capek,biarkan ayah mu istirahat dulu ya nak. Kamu masuk ya kedalam kamar ini kan
sudah malam kamu tidur ya nak” ucap ibu kepada ku.

“baik bu, fiza mau tidur bu.... selamat malam ayah ibu sayang” jawab ku.

“ iya nak, kamu jangan lupa baca doa tidur ya nak” ucap ayah.

Aku pun masuk kedalam kamar dan langsung tidur.

“bu ayah ingin bicara sesuatu sama ibu” ucap ayah

“bicara apa yah?.... ini kan sudah malam sebaik nya ayahh istirahat dulu” jawab ibu.

“ tapi bu, ini penting harus ayah katakan sama ibu sekarang” ucap ayah

“ya sudah, ayah mau bilang apa” jawab ibu


“ ibu.... jaga anak kita ya dan bilang sama dia aku sayang sama dia” ucap ayah

“ayah kok bicara seperti itu?” jawab ibu dengan nada sedih.

“bu... maaf ya.... ayah harus pergi sekarang ayah ditugaskan oleh negara malam ini juga harus berangkat
bu” ucap ayah

“tapi yah..... kenapa tidak besok pagi aja ayah pergi nya ini sudah malam ya” jawab ibu

“engakk bu...... ayah harus pergi sekarang, ayah pamit ya bu.... tolong bilang sama fiza maaf ayah belum
bisa nempati janji ayah untuk mengambil rapot nya besok bu dan ayah sangat sayang pada nya” ucap
ayah sambil meneteskan air mata nya.

“ ya sudah ayah, ayah hati-hati ya yah” jawab ibu

“ baik bu, ayah akan hait-hati nanti disana” ucap ayah sambil berjalan kekamar fiza kemudian
mendekati tempat tidur fiza

“ nak.... maafin ayah ya nak ayah belum bisa nempatin janji ayah nak sama kamu.....” sambil mencium
kening fiza yang sedang tertidur pulas.

“ sudah ya...... ayah jangan sedih dan ayah nanti hati-hati dan semangat ya disana” ucap ibu

“SIAP bu.... ya sudah ayah pergi dulu ya... Assalamualaikum bu” ucap ayah

“ waalaikum salam yah, ibu akan selalu menanti kepulangan ayah” jawab ibu sambil mencium tangan
suami nya.

Ayah pun pergi untuk melaksanakan tugas nya membebaskan sandra di suatu daerah, mereka
menyiapkan segala peralatan yang di butuhkan saat membebaskan sandra-sandra WNI.

“hai... budi kau sudah pamit dengan keluarga mu belom? “ tanya togar teman ayah

“ sudah lah gar, memang kau sendiri sudah berpamitan belum ?....” ucap ayah

“ kalok aku jangan lah kau tanyakan, keluarga aku jauh di medan sana, jadi aku pamit hanya telpon
sajalah bud, itu pun sama mak dan abah ku. Orang istri pon aku belom punya, jangan kan istri bub pacar
pun tak ada bub” ucap togar

“ togar-togar..... mau bertempur pun masik bercanda kau ini” ucap ayah

“ biar ngak tegang kau bub, dari muka mu kau keliatan sangat tegang dan tak seperti biasanya bub.
Memang nya ada apa bub?” tanya togar

“ ini gar, ehmmmzz... entah kenapa tugas kali ini aku ngak sanggup tinggalin keluarga aku gar” jawab
ayah.
“ sudah lah sobat, kau jangan takut. Seperti biasa aja kita” ucap togar

“ seluruh nya perhatian....... persiapkan diri dan peralatan kalian 30 menit lagi kita akan berangkat” ucap
komanda

“SIAP komandan..........”

Akhirnya mereka pun pergi menuju tempat yang telah di intruksikan, mereka pun mendarat dan
melaksanakan operasi mereka dengan benar. Awalan sih baik-baik saja tetapi ketika mereka melepaskan
sandra-sandra WNI keadaan menjadi buruk dan saling tembak pun terjadi antar TNI dan pemberontak.

Ketika mereka sedang mengevaluasi para sandra WNI ke hellycopter tanpa disadari kalau ayah
tertembak dan pendarahan begitu banyak tetapi mereka sudah berhasil menjalankan misi dengan rapi
tetapi ayah harus gugur disini.

Ayah pun dibawa kerumah sakit tetapi ayah sudah tidak tertolong karena pendarahan yang tidak
kunjung berhenti,akhirnya ayah pun harus gugur pada misi ini dan menjadi misi terakhir nya.

Keesokan harinya,

“nak... kamu bangun sudah bagi” ucap ibu membangunkan ku.

“sudah ibu, fija dari tadi sudah bangun, bu....... ayah mana bu?” tanya ku pada ibu ku.

“nak.... kamu anak pintar pasti kamu mengerti ayah kamu seorang tentara, dia harus melindungi orang
lain nak. Oleh karena itu ayahmu harus menyelamatkan orang bnanyak. Kamu jangan sedih ya, oh iya
ayah bilang ayah minta maaf sama kamu belum bisa nempati janjinya dan ayah sangat menyayangi anak
kecil imut nya yang manja ini” ibu berkata sambil memegang pundak ku

“enggak... ayah jahat tadi malam janji mau ambil rapotnya fija sekarang udah pergi lagi.... fija kesel
bu....” ucap ku sambil menangis

“nak.... kamu yang sabar ya.... doakan ayah mu pulang dengan selamat, yasudah kamu mandi dan siap-
siap kita pergi kesekolah. Oh iya ibu tadi buat nasi goreng kampung ada paha ayam goreng, kamu mau
tidak nak?”ucap ibu sambil merayu ku agar tidak marah kepada ayah

“yeahhhhhh... fija mau lah buk. Oke bu fija mau mandi”

Setelah itu pun kami pergi kesekolah ku untuk mengambil rapot, lagi-lagi aku iri melihat temen-temen
ku mereka mengambil rapot sama ayah dan ibunya sedangkan aku cuman sama ibu. Tapi aku tetap
sayang kok sama ayah. Tiba- tiba ibu menerima telpon di ponselnya dan tiba-tiba ibu terjatuh. Aku pun
menghampiri ibu sambil menangis. Suasana disekolah awalnya bahagia menjadi tegang dan
menyedihkan. Ternyata ibu terkena serangan jantung hingga ibu meninggal dunia karena mendengar
kabar ayah telah gugur dalam menjalankan misi atau meninggal dunia. Ibu tak sanggup harus
kehiilangan ayah dan hidup tampa ayah.
Pada saat itu lah aku kehilangan orang-orang yang aku sayangi dan yang selalu ada di sisiku. Pada saat
itu juga aku sangat membenci yang namanya itu “Tentara” karna kenapa mereka tidak menyelematkan
ayah sedangkan ayah seorang tentara yang melindungi korban malah menjadi korban pada misi
tersebut. Aku pun sekarang tinggal dengan nenek ku di kampung dan melanjutkan sekolah disana.

Nenek selalu mengingatkan ku untuk mengikhlaskan semua kejadian itu dan memulai hidup baru karna
nenek tau kalau aku tidak rela dan ikhlas harus kehilangan ayah dan ibu sampai aku sangat membenci
tentara. Aku pun mencobakan mengikhlaskan, tapi tetap saja aku belum bisa mengikhlaskan kejadian
itu.

10 tahun kemudian...........

Akhirnya aku pun lulus dari kuliah ku dengan nilai yang sangat memuaskan dan ada perusahaan yang
menawarkan kerja kepada ku. Betapa bahagia nya aku sekarang sudah sukses tetapi aku sedih ketika aku
sukses ibu dan ayah sudah tiada. Mereka belum sempat melihatku bahagia dan membanggakan mereka.
nenek ku lah yang menjadi penganti orang tua ku yang harus aku banggakan dia yang telah
menyekolahkan ku dan menemaniku setiap saat. Tapi aku masik belum bisa melupakan kejadian 10
tahun kemarin dan masih sangat benci dengan Tentara. Sampai sekarang kenapa aku belum bisa
melupakan kejadian itu dan masih mengalami trauma harus kehilangan orang yang aku sayangi yaitu
orangtua ku.

Pada suatu hari saat aku pulang dari kantor, ada seorang lelaki tiba-tiba menghampiri ku.

“maaf kamu fija rahmawan anaknya Alm. Bapak rudi rahmawan?....” tanya nya kepada ku

“iya saya orang yang anda maksud, maaf anda sendiri siapa yah?....” jawab ku

“nama ku Dion, aku adalah calon suami mu nanti “ ucapnya padanya

“hah..... calon suami kenal aja ngak, tiba-tiba udah bilang calon suami” jawab ku sambil terkaget
mendengar ucapannya

“Percaya atau tidak, aku adalah calon suami nanti” ucapnya yang membuat aku kesel

“aghhhhhhh... dasar orang gila” ucapku sambil pergi meninggalkan nya dan naik taksi

“kamuuuuuuuu pasti menikah dengan ku........” teriakannya untuk ku.

Awalnya aku berfikir kalau dia itu orang gila atau pun orang iseng yang ingin menjahilin aku, tapi saat
aku sampai di rumah ternyata dia udah ada dirumah sedang ngobrol dengan nenek ku. Entah dari mana
asal nya tiba-tiba udah sampai di rumah deluan, apa dia hantu....

“lohh.... kamu kan orang aneh yang aku jumpa tadi?” ucap ku dengan spontan
”Oh iya,nenek lupa cerita kalau dia itu bakal calon suami mu. Dia anak nya temen ayah mu fija”
Jawab nenek kepada ku.

“Nah kan, fija kamu ngak percaya sih kalok aku itu calon suami mu fija” Ucap Dion kepada ku.

“Ya kan aku ngak tau sebelum nya kalok kita udah di jodohin, belum tentu aku mau di jodohin
sama orang gila kayak kamu” Jawab ku pada Dion

“Fija nenek mohon kamu pikir-pikir lagi ya dengan matang,karna Nak Dion ini anak temen ayah
mu yg dari dulu memang mau dijodohkan sama kamu” Ucap nenek.

Karna aku tak mau ngecewakan nenek ku tersayang,aku pun mau untuk dijodohkan karna aku
ingin membahagiakan orang yang aku sayang selama ia masih hidup.

“ya sudah nek, aku mau perjodohan ini tapi aku mau untuk ngejalani hubungan sama Dia biar
kami lebih kenal dekat satu sama lain dulu nek” Jawab ku pada nenek dengan nada lembut.

“Iya fija, nak dion apakah kamu mau jalani hubungan terlebih dahulu dengan fija?...”

Tanya nenek pada Dion.

“Siap nek, Dion mau nek. Oh iya nek Dion pamit pulang dulu ya nek. Karna udah malm nek.
Assalamualaikum” Jawab Dion sambil minta pamit pulang ke nenek.

“Iya nak dion, iya nak hati- hati ya dijalan nak dio”. Ucap nenek.
Dion pun pulang, aku pun masuk kekamar untuk beristirahat.

Ke esokan hari nya, ketika aku mau berangkat ke kantor tiba-tiba Dion sudah ada di depan
rumah untuk menjemputku.

“Assalamualaikum calon istri ku, yuk barangkat bareng aku?......” Ucap dion

“Aghhh lebay kamu dion, aku ngak mau” Jawab ku pada nya

“Inget... katanya mau menjalin hubungan dulu pada ku. Inilah bukti kalau aku benar2 sayang
pada mu” Ucap Dion pada ku, yang membuat ku menjadi yakin kepada nya.

“Ya udah cepet, bawak motor nya jangan kenceng2 aku takut” Ucap ku pada dion

“Tenang calon istri, aku nanti pelan2 naik nya” Jawab dion.

Kami pun pergi ke kantor.... tapi sewaktu dijalan dion sengaja naik sepeda motor nya dengan
kencang.

"Aghhhh Dion berhenti, aku takut dion" ucap ku pada dion sambil berteriak dan memeluk
dengan erat dion karna aku sangat takut.

Dion pun menhentikan segera sepeda motor nya.

“Hehehehe... kamu kenapa ?” Ucap dion sambil tertawa

”Ihhhh kamu nakal, aku takut tau kalok naik nya kenceng-kenceng” ucap ku pada Dion
“Ouh, kamu takut. Ngapain takut kan ada aku, peluk aja aku lagi kalok kamu takut Dan
sebenarnya aku sengaja naik nya kenceng-kenceng biar kamu peluk aku” jawab dion dengan
nada usil nya

“Aghh... kamu modus dasar usil” ucap ku pada dion.

“Hehehe. Aku becanda tadi loh. Yaudah kita jalan lagi dan jalan nya pelan2 biar kamu ngak
takut dan yang paling penting kamu selamat karna kamu orang yang aku sayang” Ucap dion.

“Dasar gombal.... yaudah capet aku nanti aku telat kekantor nya.” Jawab ku pada dion karena
tersimpung malu

”Siap calon istri kita jalan.....” ucap dion

Setiap hari Dion antar jemput ku, hubungan kami pun semakin dekat. Yang membuat ku nyaman
pada nya yang seperti tadi, dia usil dan ngeselin tapi itu cara dia untuk membuat ku tersenyum
dan bahagia. Pada saat itu pun aku mulai sayang dan mencintai nya.

Dion mengajak ku jalan-jalan pada malam yang indah, dimana bintang bertaburan di langit dan
bersama orang yang aku cintai.

Kami pun duduk di taman kota, aku penasaran dengan apa pekerjaan dia.

“Dion pekerjaan kamu apa? “ Tanya ku pada dion

“Aku seorang pengusaha fija” jawab dion pada ku dengan nada yang sedih.
Aku bertanya di dalam hatiku ada sesuatu hal yang di sembunyikan oleh dion tapi biarlah aku
bahagia saat bersama di. Pada Saat kami sedang asyik berbincang tentang kami. Tiba-tiba hp
dion berbunyi dan mengangkat telpon nya ke belakang jauh dari ku, awalnya aku tak curiga
sedikit pun dengan nya karna aku tahu dia orang nya jujur dan sangat serius dengan hubungan
kita.

Dion kembali dan langsung mengajak ku pulang karna katanya dia sedang ada kerjaan mendadak
di kantor nya. Padahal kami jalan baru pertama kali baru sebentar sudah langsung pulang.

Dion mengirim pesan dari WA kalau dia minta izin beberapa minggu untuk keluar kota ada
urusan perusahaan yang mendadak. Aku pun mengizin kan dion untuk pergi keluar kota demi
masa depan nya nanti.

Setelah beberapa minggu, pagi itu dion tiba-tiba ada di depan rumah ku. Untuk mengatarku ke
kantor tapi ada yg beda pada dion, terlihat wajah dion ada goresan luka yang lumayan besar di
wajah nya yaitu goresan pisau yang terkena sewaktu dia melaksanakan tugas operasinya
menyelamatkan para santra disuatu tempat tetapi dion menutupi semuanya kepada ku karna dion
seorang tentara bukan pengusaha.

Aku bertanya pada dion. “Dion wajah kamu kenapa kok ada goresan luka seperti terkena
pisau?...”

“Ngak papa, ini kemarin aku ngak sengaja waktu aku keluar kota aku mampir ke tempat wisata
tak sengaja wajah ku terkena kayu. Jadi lah wajah ku tergores seperti ini” Jawab Dion pada ku.

Aku pun percaya pada nya karna dion tak pernah berbohong pada ku sebelum nya.

Tak lama kemudian aku pun di kenalin dengan kedua keluarga nya. Betapa bahagia nya aku bisa
bertemu dengan keluarga nya. Keluarga dion minggu besok ingin melamar ku untuk dion, aku
pun sangat senang karna mau di lamar oleh pria yang aku sayang.
Pada hari sabtu nya, dion mengajak ku berbicara. Awalnya aku berfikir kalau dion akan
membicarakan tentang hari pertunangan kami besok tapi....

“Fija aku ingin bicara penting pada mu” ucap dion.

“Iya dion, memang nya mau bicara kan tentang apa ? Kok serius banget kelihatan nya”. Jawab
ku pada dion

“Fija sebelum nya kamu jangan marah ya, aku sayang sama kamu. Aku serius sama kamu.”
Ucap dion pada ku

“Iya aku ngak marah kok, aku juga sayang bangetttsss sama kamu” . Jawabku pada dion.

“Fija sebenarnya aku adalah seorang Tentara” Ucap dion

Aku kaget dan langsung berdiri sambil berkata " apa kamu tentara? Yasudah batalin semua
rencana kita" aku pun menangis dan ingin pergi meninggalkan dion”

Tapi dion menarik tangan ku dan memegang tangan ku dengan erat untuk menghentikan ku.

“Fija aku sudah tau sebelum kamu mengenalku bahwa kamu itu sangat benci pada Tentara.
Makanya aku menutupi nya” ucap dion pada ku dengan sedih dan menyesal.

‘Tapi ngak kayak gitu caranya bajingan” jawab ku pada dion denvar keras dan kasar karna aku
sangat kecewa dan marah pada nya.

Aku pun melepaskan tangan dion yang memegang erat kedua tangan ku dan jalan berlari
meninggalkan nya dengan air mata yang terus menggalir. Tapi...
“Fija aku tau ayah kamu itu seorang tentara dan ibu meninggalkan pada waktu yang bersama”
Dion berteriak pada ku.

Dan langkah ku pun mendadak terhenti mendengar perkataan dion. Dion pun menghampiri ku
dan memeluk ku dari belakang

“Maafin aku, aku akan menjelaskan semuanya. Aku adalah anak yang di selamatkan oleh ayah
mu dulu. Ayah mu berkata pada ku sebelum dia meninggal kalau aku harus mencari anak nya
yaitu kamu, untuk menjaga mu selalu sebagai pengantinya. Oleh karena itu aku ingin menempati
janji ku pada ayah mu. aku sayang cinta pada mu, fija aku mau kamulah yang menjadi istri ku
nanti dan aku ingin menjaga mu selama nyawa masih ada dalam tubuh ku.” Ucap dion sambil
memeluk ku dan sambil menangis.

“Aku juga sayang sama kamu, tapi kenapa baru sekarang kamu memberitahukannya pada ku
dion?.....” Ucapku pada dion dan sambil melepaskan pelukan nya

“Aku tau aku salah, menurut aku ini lah saat yang tepat untuk mengatakannya pada mu. Karna
aku benar-benar sayang pada mu. Kalau aku dari dulu aku memberitahukan nya pada mu apa
kamu mau sama aku?...... Engak kan” jawab dion

Aku tak sanggup menjawabnya lagi dengan kata2 air mata ku yang terus keluar dari mata ku.
Tiba-tiba....

“Fija aku ingin kau menjadi istri ku. Aku minta maaf fija. Apakah kau bersedia? .....” ucap dion
sambil mengeluarkan sebuah cincin dan berlutut didepan ku

Air mata ku pun semakin menetes dengan deras tapi bukan air mata kesedihan melainkan air
mata menjadi air mata kebahagian pada saat itu dan aku sangat senang.

Aku pun menjawab “ iya, aku mau menjadi istri mu”


Tak lama kemudian kami pun menikah, pada saat itulah aku benar-benar ikhlas pada kejadian 10
tahun yang lalu kejadian yang membuat ku kehilangan kedua orang tua ku. Aku baru sadar
ternyata ALLAH punya cara tersendiri untuk mempertemukan jodoh ku. Dimana disaat ada ujian
pasti di depan terdapat sebuah hadiah atau keberkahan yang sedang menunggu ku. Hadapi ujian
dengan tabah dan ikhlas karena semua hanyalah titipan ALLAH semata.

DAN SEKARANG AKU SIAP MENJADI ISTRI SEORANG TENTARA

Ada pelangi dibalik hujan........

Penulis Diki ramansyah

Anda mungkin juga menyukai