net/publication/315595090
CITATIONS READS
6 1,521
4 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Zumi Saidah on 12 October 2020.
STRATEGI PENGEMBANGAN
DAERAH TERTINGGAL DI KABUPATEN GARUT
ABSTRACT. This study aims to determine the economic activity that ca be developed in the southern
part of the district of Garut and strategies in the development of disadvantaged areas in Garut Selatan.
Metode used is descriptive survey using data from the primary and secondary data analysis unit 16
districts. Technical analysis uses the relative productivity index (IPR) and SWOT analysis. The results
showed that the southern part of Garut regency have natural resources, characterized by agriculture,
fisheries, livestock and energy mining and tourism. There are five main strategies for the development
of disadvantaged areas in South Garut region that is by combining sectoral and territorial development
potential based on local resources through: (a) to increase access to collaboration across government,
private and university funds to overcome the limitations of the study showed that the sustainable
development, (b) based on the potential for local economic development through the development of
specific commodities and processed products through appropriate technology and marketing expansion,
(c) Optimization of the central role of the service in a way complements the availability of infrastructure
and socio-economic linkages with hinterland, (d) improving the quality of human resources and community
empowerment through education / training and rural-based institution building, (e) optimizing the role
of Garut district as a buffer zone west Java through spatial management effectiveness of protected areas
and cultivation considering the natural disaster-prone areas.
Keywords: Regional Development strategy, disadvantaged areas
PENDAHULUAN tidak merata dalam wilayah. Kondisi ini
Perkembangan suatu wilayah tidak selain menimbulkan ketimpangan dalam
dapat berlangsung secara merata, Hal ini pembangunan juga dapat menjadi salah satu
disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor penyebab timbulnya daerah tertinggal atau
alami (geografis, sumberdaya manusia, terbelakang.
sumberdaya alam) maupun faktor buatan Daerah tertinggal adalah kabupaten
manusia (termasuk infrastruktur dan yang relatif kurang berkembang dibanding-
sumberdaya sosial) yang tersebar secara kan daerah lain dalam skala nasional
211
Sosiohumaniora, Volume 15 no. 2 Juli 2013: 211 - 221
212
Strategi Pengembangan Daerah Tertinggal Di Kabupaten Garut
( Endah Djuwendah, Hepi Hapsari, Eddy Renaldy dan Zumi Saidah )
kehutanan). Kontribusi sektor pertanian sekitar 26,6 Ha (2,66%). Saat ini budidaya
terhadap PDRB Garut selatan adalah 58,40%. tambak yang dikembangkan di Kabupaten
Sebagai leading sector, sektor pertanian Garut baru sebatas tambak udang. Padahal
menjadi prioritas dalam pengembangan Garut Potensi lainnya seperti tambak bandeng
Selatan. Saat ini pengembangan agribisnis masih terbuka luas. Selain tambak, potensi
komoditas unggulan muncul menjadi salah area budidaya laut di Kabupaten Garut sekitar
satu alternatif peluang investasi dalam 3.400 Ha dan baru dimanfaatkan sebesar
pembangunan sektor pertanian. Beberapa 0,5 Ha ( 0,01%) dan baru mengembangkan
komoditas dapat dikatagorikan sebagai budidaya Kerapu. Padahal dengan ekosistem
komoditi unggulan dan prospektif (Tabel 2). kelautan yang lengkap terdiri dari estuaria
Tabel 2. Potensi Pertanian Komoditas Unggulan dan (24 ha), terumbu karang (525 ha), padang
Prosfektif di Garut Selatan lamuna (75 ha), dan mangrove (50,9 ha),
No Subsektor Kelompok Komoditas Lokasi wilayah pesisir Kabupaten Garut sangat
1. Pertanian Pangan Padi Pameungpeuk, Cibalong, Talegong,
Pakenjeng,Bungbulang,Cikelet, baik untuk areal budidaya seperti budidaya
Cisewu,
Jagung Pamulihan, Peundeuy, Cikajang,
rumput laut , lobster, bandeng, ikan hias
Kedelai
Cihurip, Pakenjeng
Cibalong, Csompet,
dan sebagainya. Kabupaten Garut Juga
Hortikultura Cabe
Peundeuy,Cisewu
Cisewu, Talegong, Bungbulang,
berpotensi sebagai areal budidaya kepiting
Cihurip, Banjarwangi, Cikajang bakau mengingat area perairan Estuaria dan
Kentang Cikajang, Pamulihan
Pisang Cisewu, Bungbulang, Mekarmukti, Mangrove yang cukup besar.
Potensi perikanan tangkap diantara-
Cikelet, Pameungpeuk, Cibalong ,
Cisompet, Cihurip, Pamulihan
bahan galian golongan C dan bahan lain makam keramat, menikmati keindahan teras
seperti perlit, obsidian, batu setengah merin dan karang laut, melihat aktivitas
permata, kaolin, batu templek, pasir, sirtu, nelayan, melihat proses pengolahan ikan,
tras, tanah urug, lempung, batu apung, serta melihat kegiatan pasar lelang ikan.
belerang, toseki, dan batu silika. Kontribusi Daerah potensial untuk wisata pantai
barang tambang dalam perekonomian Ka- adalah Kecamatan Caringin, Bungbulang,
bupaten Garut kurang lebih sebesar 0,20% Mekarmukti, Pakenjeng, Cikelet, Pa-
(Pemkab. Garut, 2010). meungpeuk dan Cibalong. Sedikitnya ada
Tabel 3. Potensi Sumberdaya Mineral Batubara dan 10 kawasan wisata dengan pantai indah-nya
Energi di Garut Selatan seperti Santolo, Karangparanje, Sayang-
Jenis Sumber Daya heulang, Pantai Cibalong, Gunung Geder,
No Lokasi (Kecamatan) Daerah Prospek
Mineral dan Energi
Cijeruk Indah, Manalusu, Cicalobak, Puncak
1 Emas dmp Pamulihan, Pakenjeng, Ciarinem, Cijahe, Sukul,
Talegong, Cisewu, Cijaringao, Pasirlangu Guha dan Rancabuaya. Pariwisata budaya
Caringin, Banjarwangi,
Cikajang, Peundeuy, juga bisa dilakukan di Kampung Adat Dukuh
Singajaya, Cibalong,
Cisompet, Bungbulang,
yang berlokasi diKecamatan Cikelet.
Mekarmukti
Analisa Lingkungan Internal Daerah
2 Pasir besi Cibalong, Pameungpeuk, Cimerak,Cibera,Cijayana,S
Cikelet, Pakenjeng, ayangheulang,Citang-
Tertinggal di Garut Selatan
Caringin, Mekarmukti geuleuk, Rancabuaya
Menurut Friedman dan Allonso (1978)
3 Bijih besi Cibalong, Cikelet, Banyuasih, Ciawitali, pengembangan wilayah pada hakekatnya
Bungbulang, Caringin, Cileuleuy, Cikabunan
4 Belerang Cisurupan, Wanaraja Papandayan, Talagabodas
merupakan suatu usaha bagaimana me-
manfaaatkan dan mengkombinasikan faktor
5 Batubara Singajaya, Cibalong Girimukti, Dahu
internal (kekuatan dan kelemahan) dengan
6 Batu Templek Cisewu, Caringin Loa, Sukarame
7 Kaolin Malangbong Karaha, Citeras
faktor eksternal (peluang dan ancaman)
8 Obsidian Pasirwangi Gn. Kiamis yang ada sebagai suatu potensi yang dapat
9 Batu Andesit Cisewu, Cikajang, dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi
pakenjeng
10 Batu gamping Caringin, Cisewu Cikabunan
suatu wilayah.
11 Batu setengah Permata Caringin,Cisewu,Bungbula G.Kencana,Sirnajaya, Permasalahan pengembangan daerah
ng,Cisompet,Pakenjeng, Cilubang, Cipicung,
Pameungpeuk tertinggal di Garut Selatan dipengaruhi
12 Granit Bungbulang Gunamekar oleh faktor eksternal dan internal wilayah
13 Mangan Cibalong, Cisompet Cicuri, Jatisari tersebut. Lingkungan internal berupa
14 Tembaga Bungbulang, Caringin kekuatan (Strenghth) wilayah tertinggal
15 Energi panas bumi Darajat, Kamojang Cilayu, Ciarinem, Gn
(Pasirwangi) Papandayan Gn. Talagabo- di Garut Selatan meliputi: luasnya lahan
das, G. Guntur Masigit,
pertanian sebesar 52 % dari total wilayah
16 Energisumber daya air Pamulihan,Bungbulang, Cibatarua,Cimerak, Garut yang berupa wilayah pertanian intensif
Cibalong Cirompang
dengan ketinggian 0-25 m dpl, komitmen
Sumber : RPJPD, Garut 2010. politik Pemerintah Kabupaten Garut da-
Potensi Pariwisata lam pengembangan Wilayah tertinggal di
Kabupaten Garut merupakan salah Garut Selatan, Sumberdaya dengan Sektor
satu wilayah yang memiliki potensi pe- Unggulan yang dimilikinya serta ditetap-
ngembangan industri pariwisata cukup kannya Kecamatan Pameungpeuk dan Bung-
besar. Daerah tujuan wisata terdiri dari 30 bulang sebagai pusat pertumbuhan Garut
wisata alam lima wisata budaya dan tiga Selatan dengan aktifitas pengembangan
wisata rekreasi yang sebagian besar tersebar pariwisata dan konservarsi (RJPMD Garut,
di wilayah pengembangan Garut Tengah dan 2010).
Garut Selatan. Berdasarkan penelitian Gumilar
Beberapa kecamatan di Garut Selatan (2009), prioritas pengembangan sektor ung-
memiliki pantai yang indah dan potensial gulan untuk wilayah Garut Selatan terdiri dari
untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata : (1) sektor pertanian di. Caringin, Talegong,
dengan aktifitas berperahu, memancing, Mekarmukti, Pamulihan, Cibalong, Peundey
bermain pasir dan air laut, berziarah ke dan banjarwangi (2) sektor industrti pe-
215
Sosiohumaniora, Volume 15 no. 2 Juli 2013: 211 - 221
lain: (1) menurut RTRW Provinsi Jawa Tabel 5. Penetapan Kawasan Lindung di Garut
Barat Kabupaten Garut diarahkan menjadi Selatan Sampai Tahun 2011
kawasan andalan dengan prioritas unggulan No
Jenis Kawasan
Wilayah
sektor pertanian dan industri pengolahan Lindung
1 Kawasan yang Cikajang,
pertanian, perikanan dan industri pengolahan memberikan Banjarwangi,
perlindungan Bungbulang,
perikanan, wisata alam dan minat khusus, kawasan bawahnya Cisewu,
serta kegiatan pertambangan mineral logam Caringin,Cisompet,
Pameungpeuk,
dan non logam, (2) adanya pengembangan Cikelet
jalur lintas selatan sehingga akan me- 2. Kawasan Hutan Cikajang,
ningkatkan aksesibilitas masyarakat, (3) Produksi yang
berfungsi lindung
Banjarwangi,
Bunbulang, Cikelet,
terbukanya kesempatan bermitra dengan pi- Caringin, Cisewu,
hak swasta (Bappeda Garut, 2010). Cisompet,
pameungpeuk
Faktor eksternal yang menjadi an- Cihurip
caman (threath) sehingga Garut bagian 3. Kawasan Tersebar di
perlindungan kabupaten Garut
selatan mengalami kesulitan dalam per- setempat (sem- dan sepanjang
cepatan pembangunannya antara lain: padan pantai, pantai selatan
1.Wilayah selatan Jawa merupakan darah sungai,danau) Kabupaten Garut
4. Kawasan Suaka
tertinggal yang didiami sepertiga alam dan cagar alam
penduduk Pulau Jawa dan sebagian besar Pantai berhutan Cibalong,
hidup di bawah garis kemiskinan (wahid, bakau Pameungpeuk dan
Caringin
2006). Pantai beterumbu Caringin,
2. RTRW Provinsi Jawa Barat berdasarkan karang Bungbulang dan
Mekarmukti
Perda No.22/2010, menetapkan 253.129
Taman nasional Cagar alam
Ha (81,39%) wilayah Kabupaten tanam hutan raya sancang. Cijayana
Garut sebagai kawasan lindung dan dan Taman wisata dan Bungbulang
alam
Kawasan budidaya sisanya 18,61%. 5. Kawasan rawan Talegong, Cisewu,
Konsekuensinya perlu kehati-hatian dalam bencana Pamulihan,
pemanfaatan sumberdaya alam termasuk Cikajang dan
Banjarwangi
pemanfaatan lahan untuk pembangunan
infrastruktur dan alih fungsi lahan yang Sumber : RPJPD Garut, 2010
217
Sosiohumaniora, Volume 15 no. 2 Juli 2013: 211 - 221
Garut selatan memiliki keunggulan Garut Selatan. Selain itu jaringan jalan
komparatif di sektor pertanian, namun yang baik dapat mendukung tumbuh
masih rendahnya industri yang kembangnya objek-objek wisata di
memanfaatkan hasil-hasil pertanian, Wilayah Garut Selatan sehingga dapat
sehingga perdagangan antar wilayah yang lebih mudah berkembang. Pengembangan
dilakukan lebih dominan berupa bahan- jalan poros desa merupakan salah
bahan mentah hasil pertanian. Untuk itu satu strategi dalam pengembangan
perlu dikembangkan agroindustri yang infrastruktur di wilayahGarut bagian
dapat memperpanjang rantai agribisnis, selatan.
memberikan nilai tambah yang lebih 2. Strategi peningkatan kualitas sumberdaya
besar. manusia, dengan lebih melibatkan Peran
3.Optimalisasi fungsi pusat pelayanan di wi- aktif dari Institusi Pendidikan, Balai
layah Garut Selatan. Guna pengembangan penelitian dan Diklatda, LPK serta
Wilayah Garut Selatan sebagai pusat partisipasi aktif masyarakat dan seluruh
agrobisnis di Kabupaten Garut, maka stakeholder. Selain itu pembinaan ka-
pusat pelayanan yang ada harus berfungsi pasitas kelembagaan seperti pembinaan
optimal. Wilayah Garut Selatan telah dan pemberdayaan kelompok petani/
memiliki tiga kecamatan potensial yang peternak dan nelayan mengenai peningkatan
telah berfungsi sebagai pusat pelayanan. nilai tambah produk
Dengan meningkatkan pelayanan di tiga 3.Meningkatkan kualitas pendidikan di wi-
kecamatan(Cikajang, Pameungpeuk dan layah Garut bagian selatan iharapkan
Bungbulang), maka akan dicapai cakupan akan mampu meningkatkan kesejahteraan
pelayanan bagi Wilayah Garut Selatan dan masyarakat secara tidak langsung. Se-
sekitarnya. Pelayanan yang perlu menjadi mentara itu, agar sektor pertanian dan
prioritas adalahpemenuhan kebutuhan pariwisata maju, juga perlu ditingkatkan
sarana kesehatan dan sarana perekonomian, fasilitas pendidika dengan keahlian
yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan khusus, seperti sekolah menengah ke-
dasar. juruan dan sekolah tinggi yang bergerak
di sektor pendidikan pertanian, perikanan
Strategi W-O
dan pariwisata. Elemen-elemen yang
Strategi W-O merupakan strategi yang perlu menjadi perhatian dalam sasaran
digunakan untuk mengatasi kelemahan yang itu mencakup peningkatan jumnlah fasi-
dimiliki dalam memanfaatkan peluang yang litaspendidikan formal, peningkatan
ada. Beberapa alternatif strategi W-O yang kualitas pengajar dan tenaga ahli, serta
dihasilkan sebagai berikut : kualitas pendidikannya.
1.Pembangunan sarana dan prasarana untuk
Strategi S-T
meningkatkan pembangunan di wilayah-
wilayah tertinggal dan terpencil agar Strategi S-T merupakan strategi yang
dapat tumbuh dan berkembang lebih menggunakan kekuatan internal untuk
cepat dengan melibatkan Kementerian menghindari atau mengurangi dampak
Negara Pembangunan Daerah Tertinggal ancaman eksternal. Beberapa alternatif
dan Pemda. Strategi ini untuk mengatasi yang dihasilkan antara lain :
kelemahan Kabupaten Garut berupa 1. Membuka keterisolasian daerah Garut
kondisi geografis yang tidak rata dan Selatan dengan sumberdaya alam yang
labil. Peningkatan kualitas jaringan ja- potensial untuk dikembangkan sebagai
lan. Jaringan jalan merupakan elemen sektor unggulan melalui integrasi dengan
utama yang mendorong perkembangan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan
suatu wilayah. Jaringan jalan yang ada ekonomi.
masih kurang memadai untuk mendukung 2. Pengembangan ekonomi berdasarkan
pergerakan masyarakat dan untuk dis- potensi sumberdaya lokal. Pengembangaan
tribusi hasil-hasil pertanian di Wilayah ekonomi lokal mendasari konsepnya pada
218
Strategi Pengembangan Daerah Tertinggal Di Kabupaten Garut
( Endah Djuwendah, Hepi Hapsari, Eddy Renaldy dan Zumi Saidah )
a. Garut menjadi kawasan andalah b) Mendorong kesempatan usaha b.Peningkatan sumberdaya manusia
Jabar Selatan berbasis potensi SDA lokal sebagai berkualitas melalui pendidikan dan
leading sektor pembinaan kelompok petani/peternak/ne-
layan
b. Kebijakan Pengembangan wilayah b. Pengembangan ekonomi berbasis b.Efektifitas pengelolaan tata ruang
Jawa Barat potensi sumber-daya lokal kawasan lindung dan budidaya dengan
mem-pertimbangkan kawasan rawan
bencana alam
dung merupakan hal yang mutlak harus Selatan perlu dilakukan inovasi spesifik
dilakukan. Dalam rangka mencapai tujuan agar fungsi perlindungan (konservasi)
sebagai pusat agribisnis dan pariwi- dan peningkatan produktivitas lahan bisa
sata, maka wilayah Garut bagian selatan berjalan searah. Salah satu pilihan adalah
sebagai wilayah rawan bencana harus mengembangkan sistem agroforestry dan
memperhatikan fungsi wilayah konservasi atau pertanian terpadu.
untuk menekan kemungkinan terjadinya
bencana seminimal mungkin .
2. Karena keterbatasan lahan terkait kondisi
geografis untuk budidaya, pengem-
bangan sektor pertanian di Wilayah Garut
219
Sosiohumaniora, Volume 15 no. 2 Juli 2013: 211 - 221
b . Memilik i Po ten si su mberd aya alam d engan b . Belu m o p timalnya fu ngsi p usat
sek to r u n ggu lan p ertu mb u h an/ pelayanan
c. emilik i p u sat pertu mbuh an/pelayan an c. Ko n d isi geomo rfo lo gis Garut selatan
y an g cu ram dan rawan bencan a alam
Eksterna l
OPPORTUNITIES/Peluang STRATEGI S-O STRATEGI W-O
a. Men in g k atkan ak ses kerjasama b erbag ai a. Op timalisasi p eran pu sat pelayan an
sek to r p emerin tah d an swasta d alam d en g an memban gun in frastruk-tu r
p emb an g u nan yan g berk esinamb un gan ek o n o mi dan sosial den gan melibatkan
k emen trian PDT.
a. Garu t men jad i kawasan andalah b . Men d o ro n g kesempatan usaha berb asis b . Pen in g k atan su mberd aya manusia
Jab ar Selatan p o ten si SDA lokal sebagai leading sektor b erk u alitas melalui pend id ikan dan
p emb in aan kelomp ok
p etan i/p etern ak/ne-lay an
b. Kemitraaan d an kerjasama c. Op timalisasi p eran Garut seb agai wilayah c. Kemitraan d en g an peru sah aan swasta,
d en g an swasta p en y an g ga Jawa Barat asin g d an perg uruan ting gi dalam
p en d an aan p em-ban gun an daerah
tertin g g al.
b. Keb ijak an Pengemb ang an wilayah b . Pen g emb an gan ek ono mi berb asis poten si b . Efek tifitas p en gelolaan tata ruang
Jawa Barat su mb er-d ay a lok al k awasan lin dun g dan bu diday a d engan
mem-p ertimb an g k an kawasan rawan
b en can a alam
221