Kel 12 pkn-1
Kel 12 pkn-1
Dosen Pengampu:
Ujang Jamaludin, M.Si,. M.Pd.
Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Adapun tulisan makalah ini untu memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar
PPKn oleh bapak Ujang Jamaludin, M.Si,. M.Pd. Harapan kami semoga makalah
yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman
bagi pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah kami ini menjadi lebih baik lagi.
Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati kami berharap kepada pembaca unutuk
Terima Kasih.
Kelompok 12
DAFTAR ISI
Makalah PPKn kelompok 12 Page 2
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….…….ii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………..……1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….3
C. Tujuan……………………………………………………………………………….
D. Manfaat……………………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….
A. Pengertian pluraritas…………………………………
B. Komunikasi Antarsosial Budaya…………………………………………………….
C. Komonikasi dalam masyarakat majemuk………………………………………
D. Tantangan dan peluang dalam keragaman indoneisa………………………..
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
A. Latar Belakang
Perlu dipahami bahwa pluralisme adalah hukum sejarah, maka perlu dipahami bahwa
pluralisme itu bukanlah sebuah keunikan dalam masyarakat atau karakteristik yang lain dari
sebuah budaya tertentu. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya dalam sebuah struktur yang
benar-benar tunggal tanpa adanya unsur-unsur lain di dalamnya (Sudarto, 1999: 2). Apalagi
pada tahun 1980-an di mana dunia mengalami suatu masa yang belum pernah terjadi
sebelumnya, yaitu hancurnya batas-batas budaya, rasial, bahasa dan geografis. Untuk pertama
kalinya dalam sejarah dunia tidak lagi terkotakkotak dalam dua kutub perbedaan Barat dan
Timur (Coward, 1989: 5). Oleh sebab itu pluralisme perlu dipahami bukan hanya sebagai
kebaikan negatif yang menyingkirkan paham fanatisme golongan, namun essensi dari
pluralisme adalah dipahami sebagai kekuatan yang bisa menyatukan komponen masyarakat
dalam ikatan pertalian sejati kebhinekaan yang membangun ikatan keadaban (Amidhan,
2000: 29).
Pluralisme secara literal dapat diartikan sebagai paham kemajemukan, baik dalam
agama, etnis, suku, maupun budaya. Namun, karena di Indonesia sering terjadinya konflik
sosial yang dipicu oleh isu agama, wacana pluralisme juga sering lebih ditekankan pada
masalah pluralisme agama. Di era demokrasi dan globalisasi, pluralisme kemudian menjadi
isu yang sangat penting dan gencar disosialisasikan. Hal ini dilakukan dengan harapan ketika
semangat pluralisme dalam beragama dipahami dengan baik, ketegangan dan konflik yang
disebabkan oleh isu agama dapat diredam, atau paling tidak makin berkurang. (Setiawan,
2010: 8). Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapan Hans Kung: “Tak ada perdamaian
dunia tanpa perdamaian antar agama”. Pernyataan ini memiliki nuansa yang amat kaya. Di
satu pihak, kita melihat bahwa perdamaian antar agama menjadi prasyarat bagi perdamaian
dunia. Namun, dipihak lain, 4 pernyataan itu juga bisa diartikan bahwa perdamaian dunia
tersebut sekaligus merupakan lingkungan yang kondusif bagi perdamaian antar agama. Tidak
bisa disangkal bahwa agama dan aspek-aspek lain dalam kehidupan bermasyarakat saling
tergantung, satu mempengaruhi yang lain; satu tidak dapat berdiri sendiri tanpa subyek yang
lain (Kuschel, 1999: xvii).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang dijabarkan tadi, maka dapatlah dirumuskan
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalh tadi makalah ini bertujuan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui makna plurarisme
b. Untuk mengetahui apa saja keragaman yang ada di Indonesia
c. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya komunikasi social antarsosial
budaya
d. Untuk mengetahui apa saja tantangan dan peluang dalam keragaman yang
ada di Indonesia
D. Manfaat
Penulisan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar PPKn
serta untuk menambah wawasan para mahasiswa/I yang membaca makalah ini.
Karena bagi para mahasiswa PGSD materi ini sangat penting untuk diketahui.
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu contoh komunikasi antar budaya adalah adanya kegiatan kerjasama
yang dilakukan antar satu negara dengan negara lain. Kegiatan kerjasama
misalnya pertukaran pelajar.
Kegiatan pertukaran pelajar tentunya dapat menjadi wadah untuk saling
mengetahui dan mempelajari budaya dari masing-masing anggota pertukaran
pelajar tersebut.
Selain itu dapat juga mengembangkan pikiran dan menambah wawasan dari
kegiatan-kegiatan pertukaran pelajar yang dilakukan, seperti belajar budaya,
seni, masakan, gaya busana, mengunjungi tempat sejarah hingga modern dan
lain sebagainya
Bangsa lndonesia adalah bangsa yang majemuk. Salah satu sisi kemajemukan
bangsa Indonesia adalah adanya keragaman agama yang dipeluk dan kepercayaan
yang diyakini oleh penduduknya. Dengan kata lain di Indonesia yang hidup dan
berkembang adalah agama dan kepercayaan, tidaklah tunggal namun beragam. Ada
agama-agama besar seperti lslam, Kristen Katolik, Protestan Hindu, Buddha,
Konghucu, bahkan Yahudi. Kenyataan sosial keagamaan yang demikian sebenarnya
telah dipahami para pendiri bangsa: bahwa beragama merupakan hak setiap penduduk
1.Individualisme
Paham ini meyakini bahwa masing masing individu dan juga kebutuhannya harus lebih di
utamakan daripada masyarakat umun
2.Pluralisme
Adanya banyak pandangan hidup, keyakinan,agama, ideologi, dan gaya hidup plural yg
membuat segalanya relatif sehingga orang lain menjadi ikut ikutan
3.Kontas-Kontras Sosial
Tantangan yg dapat kita temukan di Indonesia adalah kontras kontras sosial yg sangat
mencolok
4.Hedonisme
Paham ini berasal dari kata hedo yg artinya adalah kenikmatan,maka hedonisme adalah
pandangan yg mengatakan bahwa tujuan dari hidup ini adalah mencapai kenikmatan yg
sepenuh penuhnya
5.Fundamentalisme
Tantangan berikut ini dapat diartikan sebagai pandangan hidup yang berpegang kokoh pada
dasar dasar ajaran agama atau ideologi tertentu secara radikal dan tanpa kompromi baik
dalam penafsiran maupun pelaksanaanya.
Peluang pluralisme agama di Indonesia bila dirawat dengan baik akan berdampak
pada sehatnya hubungan antar umat beragama. Dengan demikian, Indonesia sebagai Negara
majemuk akan menjadi Negara percontohan dalam merawat kerukunan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini hanya memberi secara sederhana tentang pluralism secara umum
dan dilakukan penulis amatlah sangat sederhana, sehingga masih membutuhkan
koreksi tambahan untuk menambah wawasan penulis tentang pluralism. Dengan
adanya makalah ini, penulis berharap dapat memberikan kontribusi terhadap
pemahaman mengenai pluralism secara umum.
DAFTAR PUSTAKA
https://haloedukasi.com/komunikasi-antar-budaya
https://media.neliti.com/media/publications/287999-strategi-komunikasi-pada-
masyarakat-mult-e548fcb8.pdf
http://eprints.umm.ac.id/22346/1/jiptummpp-gdl-cintiadevi-39663-2-babi.pdf
https://www.kompasiana.com/boybene/5c164f88bde57568635ef0f4/tantangan-
keberagaman-budaya-dan-agama-di-indonesia
https://www.slideshare.net/askypaniki/makalah-pluralisme