Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PLURALITAS DI INDONESIA DAN KOMUNIKASI


ANTARSOSIAL BUDAYA”

Dosen Pengampu:
Ujang Jamaludin, M.Si,. M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 12 kelas 1A:


Ananda Fatihah Auliya (2227210031)
Muhamad To’ip (2227210032)
Nurul Islamiah (2227210003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTYASA
2021

Makalah PPKn kelompok 12 Page 1


KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

semua limpahan rahmatnta bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pluralitas di

Indonesia dan Komunikasi Antarsosial Budaya” ini meskipun sangat sederhana.

Adapun tulisan makalah ini untu memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep Dasar

PPKn oleh bapak Ujang Jamaludin, M.Si,. M.Pd. Harapan kami semoga makalah

yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman

bagi pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat

memperbaiki bentuk ataupun isi makalah kami ini menjadi lebih baik lagi.

Kami mengakui bahwa makalah ini masih banyak kekurangan di dalamnya.

Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati kami berharap kepada pembaca unutuk

memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini.

Terima Kasih.

Serang, 29 Agustus 2021

Kelompok 12

DAFTAR ISI
Makalah PPKn kelompok 12 Page 2
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….…….ii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………..……1

A. Latar Belakang……………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….3
C. Tujuan……………………………………………………………………………….
D. Manfaat……………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….

A. Pengertian pluraritas…………………………………
B. Komunikasi Antarsosial Budaya…………………………………………………….
C. Komonikasi dalam masyarakat majemuk………………………………………
D. Tantangan dan peluang dalam keragaman indoneisa………………………..

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

Makalah PPKn kelompok 12 Page 3


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat pluralis. Menurut Nurcholish


Madjid, Indonesia adalah salah satu bangsa yang paling pluralis di dunia (Woorward, 1998:
91). Indonesia terdiri atas berbagai macam suku, agama, dan ras yang secara keseluruhan
membentuk tatanan kebudayaan nasional bangsa, yaitu kebudayaan Indonesia. Pluralisme
dalam masyarakat Indonesia merupakan sebuah kekayaan budaya bangsa yang sangat tinggi
nilainya. Tetapi, ada sebuah ekses yang muncul dalam masyarakat yang sifatnya plural, yaitu
seringkali tumbuh perbedaan-perbedaan yang memunculkan potensi-potensi ke arah konflik.

Seringkali kemudian potensi-potensi konflik menjadi kenyataan, yang menjadi


sumber dari perbedaan-perbedaan dalam masyarakat. Pada akhirnya konflik itu memunculkan
perbenturan-perbenturan kepentingan yang berdampak negatif dalam masyarakat, termasuk
dalam hal ini adalah perbedaan dalam menyikapi latar belakang agama. Perbedaan dalam
masalah kepercayaan agama di dalam sebuah komunitas, termasuk di Indonesia merupakan
kenyataan historis yang tidak dapat dibantah keberadaannya, sehingga tantangan ke depan
agar eksis dan perkembangan agama menjadi salah satu wacana umat beragama. Pada dataran
inilah tantangan bagaimana sosok manusia beragama (Homo Religious) mampu
mendefinisikan 2 agamanya di tengah konsep beragama yang pluralistik, dalam bingkai
pluralisme agama. Meminjam istilah Budhi Munawar-Rahman “konsepsi berteologi dalam
agama-agama yang majemuk” (Rahman, 2004: ix).

Perlu dipahami bahwa pluralisme adalah hukum sejarah, maka perlu dipahami bahwa
pluralisme itu bukanlah sebuah keunikan dalam masyarakat atau karakteristik yang lain dari
sebuah budaya tertentu. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya dalam sebuah struktur yang
benar-benar tunggal tanpa adanya unsur-unsur lain di dalamnya (Sudarto, 1999: 2). Apalagi
pada tahun 1980-an di mana dunia mengalami suatu masa yang belum pernah terjadi
sebelumnya, yaitu hancurnya batas-batas budaya, rasial, bahasa dan geografis. Untuk pertama
kalinya dalam sejarah dunia tidak lagi terkotakkotak dalam dua kutub perbedaan Barat dan
Timur (Coward, 1989: 5). Oleh sebab itu pluralisme perlu dipahami bukan hanya sebagai
kebaikan negatif yang menyingkirkan paham fanatisme golongan, namun essensi dari
pluralisme adalah dipahami sebagai kekuatan yang bisa menyatukan komponen masyarakat
dalam ikatan pertalian sejati kebhinekaan yang membangun ikatan keadaban (Amidhan,
2000: 29).

Makalah PPKn kelompok 12 Page 4


Masyarakat Indonesia adalah sketsa masyarakat yang plural, karena di dalamnya
terdapat bermacam suku, agama, budaya dan ras. Pada tradisi kehidupan beragam di
Indonesia sering terjadi ambiguitas dalam perkembangannya. Hal ini terkait dengan masalah-
masalah keagamaan yang berujung pada peristiwa-peristiwa konflik yang di luar nalar
ataupun ajaran agama yang mengajarkan tentang cinta damai. 3 Di Indonesia terdapat enam
agama besar, yakni Hindu, Budha, Islam, Kristen Katholik, Kristen Protestan dan Konghucu
yang mempunyai mempunyai komposisi penganut terbesar masing-masing agama. Yang
mana dengan perbedaan-perbedaan itu berpotensi menimbulkan konflik antar agama. Oleh
sebab itu, dibutuhkan sikap inklusif oleh masing-masing pihak agar tecipta suasana yang
lebih terbuka, pluralistik dan ingin menciptakan bagaimana pluralitas agama ini tidak menjadi
pemicu terjadinya konflik sosial, tetapi menjadi alat pemersatu bangsa dengan landasan
saling menghormati satu sama lain dan berlomba-lomba dalam kebaikan (fa istabiqu al-
khairat) (Setiawan, 2010: 6).

Pluralisme secara literal dapat diartikan sebagai paham kemajemukan, baik dalam
agama, etnis, suku, maupun budaya. Namun, karena di Indonesia sering terjadinya konflik
sosial yang dipicu oleh isu agama, wacana pluralisme juga sering lebih ditekankan pada
masalah pluralisme agama. Di era demokrasi dan globalisasi, pluralisme kemudian menjadi
isu yang sangat penting dan gencar disosialisasikan. Hal ini dilakukan dengan harapan ketika
semangat pluralisme dalam beragama dipahami dengan baik, ketegangan dan konflik yang
disebabkan oleh isu agama dapat diredam, atau paling tidak makin berkurang. (Setiawan,
2010: 8). Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapan Hans Kung: “Tak ada perdamaian
dunia tanpa perdamaian antar agama”. Pernyataan ini memiliki nuansa yang amat kaya. Di
satu pihak, kita melihat bahwa perdamaian antar agama menjadi prasyarat bagi perdamaian
dunia. Namun, dipihak lain, 4 pernyataan itu juga bisa diartikan bahwa perdamaian dunia
tersebut sekaligus merupakan lingkungan yang kondusif bagi perdamaian antar agama. Tidak
bisa disangkal bahwa agama dan aspek-aspek lain dalam kehidupan bermasyarakat saling
tergantung, satu mempengaruhi yang lain; satu tidak dapat berdiri sendiri tanpa subyek yang
lain (Kuschel, 1999: xvii).

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang dijabarkan tadi, maka dapatlah dirumuskan

Makalah PPKn kelompok 12 Page 5


permasalahannya sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan pluraritas di Indonesia
b. Apa yang dimaksud dengan komunikasi antarsosial budaya?
c. Bagaiman cara berkomunikasi dalam masyarakat majemuk?
d. Apa saja tantangan dan peluang dalam keragaman di Indonesia?

C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalh tadi makalah ini bertujuan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui makna plurarisme
b. Untuk mengetahui apa saja keragaman yang ada di Indonesia
c. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya komunikasi social antarsosial
budaya
d. Untuk mengetahui apa saja tantangan dan peluang dalam keragaman yang
ada di Indonesia

D. Manfaat
Penulisan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar PPKn
serta untuk menambah wawasan para mahasiswa/I yang membaca makalah ini.
Karena bagi para mahasiswa PGSD materi ini sangat penting untuk diketahui.

BAB II
PEMBAHASAN

Makalah PPKn kelompok 12 Page 6


A. Pengertian Pluralitas
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang religious. Beberapa
agama dan kepercayaan dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia
juga memiliki banyak suku bangsa . itulah sebab nya indonesia kaya dengan budaya
atau adat istiadat. Kondisi geografis juga sangat mempengaruhi berbagai kegiatan
ekonomi masyarakat . karena itu dapat ditemukan berbagai macam pekerjaan
masyarakat Indonesia diberbagai tempat yang menunjukan bahwa masyarakat
Indonesia itu bersifat plural. Kata “plural” berasal dari bahasa inggris yang artinya
“jamak”, sedangkan “pluraritas” berarti “kemajemukan”. Pluraritas masyarakat
Indonesia memiliki arti yang sama dengan kemajjemukan masyarakat Indonesia.
Selain istolah pluraritas, istilah lain yang behubungan dengan keragaman, yakni
multicultural . multicultural berasal dari kata multi yang berarti banyak (lebih dari
dua) dan culture yang berarti kebudayaan. Masyarakat multicultural adalah
masyarakat yang memliki banyak kebudayaan . masuyarakat multicultural tersusun
atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai bagi terpelihara nya kestabilan
kehidupan masyarakat pendukungnya. Keragaman budaya tersebut berfunggsi untuk
mempertahankan identitas dan integrasi social masyarakat.
Sikap yang mencerminkan pluralitas antara lain :

 Hidup dalam Perbedaan (Sikap Toleransi/Tasamuh)


Sikap menerima orang lain yang berbeda secara pemandangan tentang jalan hidup
secara pribadi kita.
 Saling Menghargai
Mendudukkan semua manusia dalam relasi kesetaraan, tidak ada yang lebih tinggi
ataupun lebih rendah.
 Sikap saling percaya
Rasa saling percaya adalah salah satu unsur terpenting dalam menjalani hubungan antar
sesama manusia dalam suatu kultural atau pun masyarakat.
 Interdependen (sikap saling membutuhkan/saling ketergantungan)
Manusia adalah makhluk sosial (homo socius), antara satu dengan yang lainnya adalah
saling membutuhkan dan saling melengkapi

B. Pengertian komunikasi antarsosial budaya

Makalah PPKn kelompok 12 Page 7


Secara umum komunikasi antar budaya dapat diartikan sebagai kegiatan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki budaya berbeda satu dengan
yang lainnya.Komunikasi antar budaya melihat dan mempelajari perbedaan cara
hidup dan budaya yang satu dengan yang lain.Dalam komunikasi antar budaya
terdapat satu tujuan komunikasi yang sama dan terjalin interaksi satu sama
lain.Srnover dan Porter berpendapat komunikasi antar budaya merupakan komunikasi
tersebut memiliki latar belakang budaya dan pengalaman yang berbeda.Latar
belakang tersebut memperlihatkan konsep yang dipercayai oleh kelompoknya, seperti
pengalaman, nilai, dan pengetahuan. Komunikasi antar budaya memiliki ciri dinamis
dan berkesinambungan secara terus-menerus. Selain itu, komunikasi antar budaya
dapat memengaruhi satu sama lain sesuai dengan tujuan masing-masing.

Tujuan Komunikasi antarsosial budaya:

 Komunikasi antar budaya memudahkan individu dan atau kelompok untuk


mencapai tujuan masing-masing yang diinginkan.
 Komunikasi antar budaya juga memudahkan individu dan atau kelompok
saling mengerti dan memahami kebutuhan masing-masing demi tercapainya
tujuan yang saling menguntungkan.
 Selain itu, dapat mengurangi meminimalisir kesalahpahaman yang mungkin
diciptakan karena berbeda budaya.
 Komunikasi antar budaya juga memiliki tujuan, diantaranya yaitu mengubah
perilaku (change attitude), mengubah perspektif (change opinion), mengajak
untuk berkembang (change the before), dan mengubah publik (to change
society).

Bentuk komunikasi antarsosial budaya:


 Komunikasi antar budaya memiliki beberapa bentuk, diantaranya yaitu
komunikasi antar bangsa, komunikasi antar kelompok agama, dan komunikasi
antar jenis kelamin.
 Komunikasi antar bangsa merupakan komunikasi suatu bangsa dengan bangsa
lainnya. Suatu bangsa mempunyai suku, budaya,ras, etnis yang berbeda-beda.
 Dengan komunikasi antar bangsa bisa memudahkan keperluan
dan kerjasama yang dapat dilakukan oleh satu bangsa dengan bangsa lainnya.
 Komunikasi antar kelompok agama memudahkan pemahaman suatu agama
kepada khalayak luas.

Makalah PPKn kelompok 12 Page 8


 Dengan adanya komunikasi antar kelompok akan memudahkan pemahaman
mengenai agama tersebut dan mengurangi miss communication terhadap
agama tersebut.
 Komunikasi antar jenis kelamin yaitu komunikasi yang berfungsi untuk
memudahkan aktivitas saling bertukar pikiran antar sesama indivu dengan
individu lainnya.
 Dengan aktivitas tersebut akan dapat membuka wawasan dan memberikan
pengetahuan berdasarkan pengalaman masing-masing.

Contoh komunikasi antarsosial budaya:

 Salah satu contoh komunikasi antar budaya adalah adanya kegiatan kerjasama
yang dilakukan antar satu negara dengan negara lain. Kegiatan kerjasama
misalnya pertukaran pelajar.
 Kegiatan pertukaran pelajar tentunya dapat menjadi wadah untuk saling
mengetahui dan mempelajari budaya dari masing-masing anggota pertukaran
pelajar tersebut.
 Selain itu dapat juga mengembangkan pikiran dan menambah wawasan dari
kegiatan-kegiatan pertukaran pelajar yang dilakukan, seperti belajar budaya,
seni, masakan, gaya busana, mengunjungi tempat sejarah hingga modern dan
lain sebagainya

C. Komunikasi dalam masyarakat majemuk

Masyarakat Indonesia umumnya dikenal sebagai masyarakat majemuk.


Berbagai macam suku bangsa, agama, adat istiadat yang berbeda – beda merupakan
kekayaan budaya yang kita miliki. Namun, perbedaan ini juga bisa berubah menjadi
konflik (pertikaian) baik antar etnik maupun antar agama yang bahkan bisa
menyebabkan disintegrasi bangsa. Teori Akomodasi Komunikasi menyatakan bahwa
percakapan atau interaksi setiap manusia memiliki pilihan yang memungkinkan untuk
menciptakan komunitas percakapan yang melibatkan pengguna bahasa atau sistem
non verbal yang sama, manusia mungkin akan membedakan diri mereka dengan orang
lain atau mereka akan berusaha terlalu keras untuk beradaptasi.
Sosialisasi bisa berbagai macam bentuk dan juga ukurannya. Seperti sosialisasi yang
kecil ukurannya dan hubungannya dekat yakni keluarga dan sekolah. Sedangkan
sosisialisasi dengan model yang besar yakni penjara, rumah sakit jiwa, lingkungan
pabrik dan sebagainya.

Bangsa lndonesia adalah bangsa yang majemuk. Salah satu sisi kemajemukan
bangsa Indonesia adalah adanya keragaman agama yang dipeluk dan kepercayaan
yang diyakini oleh penduduknya. Dengan kata lain di Indonesia yang hidup dan
berkembang adalah agama dan kepercayaan, tidaklah tunggal namun beragam. Ada
agama-agama besar seperti lslam, Kristen Katolik, Protestan Hindu, Buddha,
Konghucu, bahkan Yahudi. Kenyataan sosial keagamaan yang demikian sebenarnya
telah dipahami para pendiri bangsa: bahwa beragama merupakan hak setiap penduduk

Makalah PPKn kelompok 12 Page 9


dan hak ini harus dijamin oleh Negara. Karena itulah mengapa dalam undang-Undang
Dasar 1945 terdapat Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2) yang menyatakan bahwa, "Negara
berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa," Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agama dan kepercayaannya itu (Zulkarnain, 2011).

D. Tantangan dan peluang dalam keragaman di Indonesia

1.Individualisme
  Paham ini meyakini bahwa masing masing individu dan juga kebutuhannya harus lebih di
utamakan daripada masyarakat umun
2.Pluralisme
  Adanya banyak pandangan hidup, keyakinan,agama, ideologi, dan gaya hidup plural yg
membuat segalanya relatif sehingga orang lain menjadi ikut ikutan 
3.Kontas-Kontras Sosial
  Tantangan yg dapat kita temukan di Indonesia adalah kontras kontras sosial yg sangat
mencolok
4.Hedonisme
  Paham ini berasal dari kata hedo yg artinya adalah kenikmatan,maka hedonisme adalah
pandangan yg mengatakan bahwa tujuan dari hidup ini adalah mencapai kenikmatan yg
sepenuh penuhnya
5.Fundamentalisme
  Tantangan berikut ini dapat diartikan sebagai pandangan hidup yang berpegang kokoh pada
dasar dasar ajaran agama atau ideologi tertentu secara radikal dan tanpa kompromi baik
dalam penafsiran maupun pelaksanaanya.
Peluang pluralisme agama di Indonesia bila dirawat dengan baik akan berdampak
pada sehatnya hubungan antar umat beragama. Dengan demikian, Indonesia sebagai Negara
majemuk akan menjadi Negara percontohan dalam merawat kerukunan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tantangan Indonesia sebagai negara pluralisme agama yaitu banyaknya agama


dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat Indonesia tentu akan melahirkan gesekan-

Makalah PPKn kelompok 12 Page 10


gesekan kecil bahkan gesekan besar. Bila kondisi ini dibiarkan tentu akan berdampak
pada disintegrasi bangsa. Pemahaman pluralisme agama yang tanpa adanya konflik
antar umat beragama. Walaupun beda agama tidak lantas saling membenci tetapi juga
berkomitmen untuk saling menjaga. Adapun peluang pluralisme agama bagi keutuhan
bangsa yaitu bila dirawat dengan baik akan berdampak pada sehatnya hubungan antar
umat beragama. Dengan demikian, Indonesia sebagai Negara majemuk akan menjadi
Negara percontohan dalam merawat kerukunan.

B. Saran

Makalah ini hanya memberi secara sederhana tentang pluralism secara umum
dan dilakukan penulis amatlah sangat sederhana, sehingga masih membutuhkan
koreksi tambahan untuk menambah wawasan penulis tentang pluralism. Dengan
adanya makalah ini, penulis berharap dapat memberikan kontribusi terhadap
pemahaman mengenai pluralism secara umum.

DAFTAR PUSTAKA

https://haloedukasi.com/komunikasi-antar-budaya

https://media.neliti.com/media/publications/287999-strategi-komunikasi-pada-
masyarakat-mult-e548fcb8.pdf

http://eprints.umm.ac.id/22346/1/jiptummpp-gdl-cintiadevi-39663-2-babi.pdf

https://www.kompasiana.com/boybene/5c164f88bde57568635ef0f4/tantangan-
keberagaman-budaya-dan-agama-di-indonesia

https://www.slideshare.net/askypaniki/makalah-pluralisme

Makalah PPKn kelompok 12 Page 11


Makalah PPKn kelompok 12 Page 12

Anda mungkin juga menyukai