Anda di halaman 1dari 22

Implementasi JFPPBJ yang

berada di UKPBJ selaku


Pejabat Pengadaan (PP) di
Lingkungan Kementerian
Keuangan
Biro manajemen BMN dan Pengadaan
Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan

Jakarta, 24 Agustus 2021

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OUTLINE

1. Overview

2. Urgensi JFPPBJ sebagai Pejabat Pengadaan

3. Rencana Aksi pemenuhan JFPPBJ sebagai Pejabat Pengadaan di Lingkungan


Kementerian Keuangan

4. Diskusi

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2


1
Overview

3
Definisi
• Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang bertugas
melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan/atau E-purchasing dengan nilai
tertentu (Perpes 12/2020 pasal 1 nomor 13)
• Pejabat Administrasi adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Administrasi pada instansi
pemerintah (UU No.5/2014). terdiri atas:
a. jabatan administrator; (setingkat eselon III)
b. jabatan pengawas; (setingkat eselon IV) dan
c. jabatan pelaksana.
• Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Pengelola PBJ
adalah Aparatur Sipil Negara yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa. (Perpes
12/2020 pasal 1 nomor 18a)
• Personel selain Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut
Personel Lainnya adalah Aparatur Sipil Negara, prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa. (Perpes
12/2020 pasal 1 nomor 18b)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Latar Belakang

SE LKPP No. 33/2020 Tgl. 21 Des 2020:


5.b dan 5.c. Dalam hal PPBJ masih kurang, K/L/PD menugaskan ASN yang
bersertifikat kompetensi PBJ (atau sertifikat keahlian tingkat dasar bila kurang)
sebagai Pokmil/PP.
6. K/L/PD wajib menyusun Renaksi Pemenuhan PPBJ sebagai strategi dalam rangka
pemenuhan ketentuan Pokmil dan PP dijabat oleh PPBJ.

UKPBJ Kemenkeu menyusun Renaksi Pemenuhan PPBJ (Perlem 6/2021 )

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Pengaturan
Pasal 74A ayat (2) Perpres 12/2021

• Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah wajib memiliki Pengelola Pengadaan Barang/Jasa sebagai


Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan.

Perpres 12/2021 dan Perlem 7/2021

• Berdasarkan Pasal 74A ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mengamanatkan
Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan wajib dijabat oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.

Perlem 7/2021

• Pengelola PBJ dapat ditugaskan sebagai Pejabat Pengadaan untuk melaksanakan pengadaan pada 1
(satu) atau lebih dari satu Satuan Kerja/Organisasi Perangkat Daerah

Perpres 12/2021 dan Perlem 7/2021

• Dalam hal nilai atau jumlah paket pengadaan di Kementerian/Lembaga tidak mencukupi untuk
memenuhi pencapaian batas angka kredit minimum per-tahun atau dalam hal pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa dilaksanakan oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia, maka Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan dapat dipenuhi dari Personel Lainnya.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

2
Urgensi
JFPPBJ sebagai
Pejabat Pengadaan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7


Perpres 16/18, Perpres 12/21, Surat Edaran LKPP nomor 33 tahun 2020, dan Surat Edaran
LKPP nomor 2 tahun 2021

Selain beberapa regulasi yang sudah disampaikan sebelumnya, dapat kami sampaikan pula bahwa:
• Untuk memenuhi ketentuan Pasal 88 huruf a Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah wajib menugaskan seluruh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
sebagai Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan.
• Dalam hal setelah dilakukan penugasan, pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah masih terdapat
kekurangan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa, maka Kementerian/ Lembaga/Pemerintah Daerah menugaskan
Aparatur Sipil Negara yang memiliki Sertifikat Kompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasa sebagai Pokja
Pemilihan/Pejabat Pengadaan.
• Dalam hal setelah dilakukan penugasan, pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah masih terdapat
kekurangan Aparatur Sipil Negara untuk ditugaskan sebagai Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan, maka
Kementerian/Lembaga/ Pemerintah Daerah menugaskan Aparatur Sipil Negara yang memiliki Sertifikat
Keahlian Tingkat Dasar di bidang Pengadaan Barang/Jasa sebagai Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan sampai
dengan 31 Desember 2023
• Sebagaimana tertuang dalam SE Kepala LKPP nomor 2 tahun 2021 tentang Penjelasan Indeks Tata Kelola
Pengadaan Minimal Baik Sebagai Aspek Indikator ‘Antara’ Dalam Indeks Reformasi Birokrasi mewajibkan jumlah
JFPPBJ minimal 75% dari formasi (70 Personil dari total kebutuhan formasi 92 personil) untuk memenuhi
pencapaian indeks tata Kelola pengadaan minimal baik

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

3
Rencana Aksi pemenuhan
JFPPBJ sebagai Pejabat
Pengadaan di Lingkungan
Kementerian Keuangan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9


Kondisi Terkini Jafung PBJ

Dasar surat
Total Rencana
Kebutuhan Rekomendasi
Jenjang Kondisi JF Eksisting Kebutuhan Rekrutmen
Formasi kebutuhan JF 2021
2021 2021

Madya 7 4 1 5 0

Muda 30 16 8 24 1

Pertama 55 35 6 41 15

Total 92 55 15 70 16

Formasi disusun mempertimbangkan kriteria SE Kepala LKPP nomor 2 tahun 2021 yang mewajibkan
jumlah JFPBJ minimal 75% dari formasi (70 Personil) untuk memenuhi pencapaian indeks tata Kelola
pengadaan minimal baik

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Analisa Beban Kerja PBJ

Kegiatan dasar PBJ: Pemilihan Pengemb. Kebijakan PBJ dan


Penyedia B/J, Asistensi, Penugasan Khusus/ Pimpinan
Pengemb. Profesi PBJ Lainnya
Demand
(D)
Pengelolaan PBJ Kemenkeu
(UKPBJ Center of Excellent)

Supply Penugasan ke Jafung Penugasan ke Struktural


(S) (ABK Jafung) (ABK Struktural)

Kinerja IKU dan Angka Kredit


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Sentralisasi Pemilihan Penyedia B/J Seluruh Satker Kemenkeu

Pengelola PBJ:
1. KPA
2. PPK
3. Pejabat Pengadaan
4. Pokja Pemilihan

• Posisi 1 dan 2 ada di Satuan


Kerja (Satker).
• Posisi 3 sementara ada di
Satker, ke depan akan
dikerjakan secara bertahap
oleh Jafung PBJ dan
kemungkinan besar
dipusatkan di UKPBJ
(Biromadan) atau
ditempatkan di beberapa
Provinsi (perlu ada kajian
Terdapat 900 satker yang tersebar di seluruh penjuru tanah air yang perlu yang memadai)
dikoordinasikan pemenuhan kebutuhan barang/jasa-nya dengan rata-rata 700 paket
tender dan lebih dari 37.000 paket pengadaan langsung dalam setahun (7.000 paket • Posisi 4 ada di UKPBJ
menggunakan SPK (mekanisme LS), sisanya menggunakan kuitansi (mekanisme UP) diperankan oleh Jafung PBJ
yang besar kemungkinan kedepannya tidak dieksekusi oleh Pejabat Pengadaan)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
2018 2019
Sum of Nilai
Kode UEI UEI Jumlah Paket Sum of Nilai Kontrak Jumlah Paket Kontrak

1 SETJEN 932 118,776,234,461 1,058 136,152,867,939

2 ITJEN 74 6,871,819,297 48 4,932,290,567

3 DJA 103 9,007,632,309 84 7,976,797,809

4 DJP 2,436 281,562,823,494 2,246 252,567,712,521

5 DJBC 1,546 176,503,663,678 1,260 152,615,824,617

6 DJPK 183 15,249,077,854 133 12,997,613,305

7 DJPPR 167 20,883,386,903 172 23,493,496,792

8 DJPB 984 82,453,590,340 807 74,898,144,157


Data
9 DJKN 240 20,941,734,178 287 23,672,577,912 Pengadaan
11 BPPK 467 50,188,982,458 501 51,090,279,741 Langsung
12

13
BKF

LNSW
117 13,877,719,798 93

27
10,081,259,682

3,314,462,446
dengan LS TA
Grand Total 7,249 796,316,664,770 6,716 753,793,327,488
2018
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Data Pengadaan Langsung dengan UP → Pencatatan

2019 2020
Kode Es. 1 Nama Es. 1 Total Paket Total Nilai
Jumlah Paket Nilai Jumlah Paket Nilai
15.01 SEKRETARIAT JENDERAL 915 3,478,189,973 1,309 19,046,885,373 2,224 22,525,075,346
15.02 INSPEKTORAT JENDERAL 56 515,558,497 64 484,851,355 120 1,000,409,852
15.03 DITJEN ANGGARAN 29 69,475,925 42 709,077,134 71 778,553,059
15.04 DITJEN PAJAK 13,343 65,013,478,754 12,323 71,016,329,640 25,666 136,029,808,394
15.05 DITJEN BEA DAN CUKAI 6,682 16,526,751,191 7,364 23,682,892,582 14,046 40,209,643,773
15.06 DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN 6 116,240,850 6 116,240,850
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN
15.07 PEMBIAYAAN DAN RISIKO 11 14,155,000 4 61,334,000 15 75,489,000
15.08 DITJEN PERBENDAHARAAN 4,224 20,225,985,912 4,958 31,384,624,307 9,182 51,610,610,219
15.09 DITJEN KEKAYAAN NEGARA 4,068 12,275,906,412 2,228 11,058,431,552 6,296 23,334,337,964
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
15.11 KEUANGAN 1,129 3,267,585,768 727 4,985,693,776 1,856 8,253,279,544
15.12 BADAN KEBIJAKAN FISKAL 136 128,577,307 51 882,230,773 187 1,010,808,080
15.13 LEMBAGA NATIONAL SINGLE WINDOW 27 63,147,100 42 1,246,632,956 69 1,309,780,056
Grand Total 30,620 121,578,811,839 29,118 164,675,224,298 59,738 286,254,036,137

Ada potensi 30.000 transaksi menggunakan DPM/BeLa Pengadaan dan E-Marketplace lainnya (UP s.d. Rp50 Juta dan/atau GUP), mayoritas barang
persediaan (belum termasuk belanja non aset semisal: snack rapat, makanan, jasa perhotelan dan jasa lainnya). Ada sekitar 260 transaksi yang
nilainya > Rp50 Juta
UKPBJ Kemenkeu sudah bersurat ke LKPP untuk mempertimbangkan agar Pengadaan Langsung non SPK tidak dilakukan oleh Pejabat Pengadaan
namun langsung oleh PPK atau Pejabat/Pegawai yang ditunjuk (didukung dengan berkembangnya E Marketplace/Toko Daring)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Tahapan Rencana Aksi dan Coverage Pengadaan Langsung
• Semester II : Sekjen Pengadaan di Biro kecuali Biro Umum seluruh Pengadaan Langsung (SPK + Non-SPK) *
2021 catatan (strategi pemenuhan JF 70 JFPPBJ) 55/70 78%

• Sekjen (termasuk Biro Umum, Pusat-pusat, GKN dan KPTIK) seluruh Biro dan Pusat (SPK + Non-SPK)
2022

• Kantor Pusat UE I di wilayah Banteng – Wahidin (SPK + Non-SPK) *catatan formasi JF sudah ideal (80 JF)
2023

• Seluruh Kantor Pusat UE I (Nilai 43%; Kuantitas 40%) (SPK)


2024

• Jabodetabek (Nilai 60.7%; Kuantitas 57.2%) (SPK)


2025

• Pulau Jawa (Nilai 71,90%; Kuantitas 69,87%) (SPK)


2026
*Untuk coverage di luar pulau jawa dan remote area (29.1%) akan memaksimalkan peran pejabat administrasi/ personel
yang bertugas melaksanakan Pengadaan Langsung,
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Strategi penugasan pada UKPBJ
1. Sebagai upaya mengidentifikasi penambahan beban kerja pada JFPPBJ maka, Pengadaan Langsung
akan dialokasikan kepada JFPPBJ Jenjang Pertama (35 JF) dan Jenjang Muda (16 JF), hal ini juga
dilakukan dengan mempertimbangkan formasi UKPBJ Kementerian Keuangan masih dalam proses
pemenuhani
2. Piloting akan megukur skema terbaik (dimulai dari beberapa Unit Eselon II di lingkungan Sekjen)
3. Menggunakan Aplikasi SIMPEL (https://simpel.lpse.kemenkeu.go.id)
4. Kami akan melakukan negosiasi dengan LKPP terkait:
a. Strategi pemenuhan untuk Pengadaan Langsung di luar Pulau Jawa masih menggunakan Pejabat
Pengadaan di luar UKPBJ/JFPPBJ yang memiliki sertifikat Keahlian Tingkat Dasar di bidang
Pengadaan Barang/Jasa sampai tahun 2023 dan setelah tahun 2023 yang memiliki sertifikat
kompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasa antara lain: Pejabat Administrasi atau Personel
Lainnya
b. Untuk Pengadaan Langsung di luar Unit Eselon I yang berdomisili di wilayah Dr. Wahidin – Lapangan
Banteng, masing-masing satker masih dimungkinkan pelaksanaan Pengadaan Langsung yang
menggunakan kuitansi/bukti pembelian/menggunakan aplikasi BeLa Pengadaan dan/atau Digipay,
dilakukan oleh Pejabat Pengadaan yang diangkat
5. Bekerjasama dengan BPPK dalam mensertifikasi Pejabat Administrasi/ Personel lainnya Keahlian Tingkat
Dasar maupun Sertifikat Kompetensi di bidang Pengadaan Barang/Jasa (SE LKPP 33/2020)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Peran Para Pihak
• PPK Menyusun perencanaan
Perencanaan • PA/KPA Menetapkan

Persiapan • PPK Menyusun dan menetapkan

Pengadaan

Pemilihan • Pejabat Pengadaan melakukan persiapan


dan pemilihan penyedia
Penyedia
• PPK mengendalikan kontrak yang
Kontrak dilaksanakan penyedia sampai dengan
serah terima

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 17


Kewenangan dan Proses Pengadaan

Reviu dan Persiapan pemilihan


penetapan Penyusunan dan dengan Pejabat
Penyusunan dan Permohonan
spesifikasi penetapan Pengadaan
penetapan HPS Pengadaan
teknis/Kerangka rancangan kontrak
Acuan Kerja (KAK) (Kaji Ulang)

Membandingkan
Evaluasi
harga dan Menyusun
Mengundang 1 Penawaran.,
kualitas dari Syarat Kualifikasi Menyusun Jadwal Dokumen Pelaporan Ke PPK
(satu) Penyedia Klarifikasi dan
minimal 2 Pemilihan
Negosisasi, BAHP
sumber

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 18


PL dengan menggunakan bukti pembelian atau kuitansi
Penyedia dan PPK
melakukan serah
terima
Permintaan Barang/Jasa
Pemilihan Lainnya;

Pejabat Penyedia
Pengadaan menyerahkan
melakukan bukti pembelian/
pemesanan ke pembayaran atau
Pelaku Usaha kuitansi kepada
PPK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 19


KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

4
Diskusi

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 20


Diskusi
• Tahapan implementasi pengalihan tusi Pejabat Pengadaan dari Satker ke UKPBJ Kemenkeu
1. Penugasan JFPPBJ
2. Prosedur
3. …….
• Strategi implementasi dan monitoring perubahan budaya kerja seluruh satker di lingkungan
Kemenkeu dalam pelaksanaan Pengadaan Langsung
1. Komitmen menggunakan aplikasi SPSE non tender/SIMPEL/Digipay/Bela Pengadaan
2. Komitmen menyusun dokumen perencanaan dan/atau persiapan pengadaan
3. Komitmen merencanakan pengadaan tidak mendadak atau backdate
4. …….
• Pengadaan langsung khusus
• ………

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Terima Kasih
Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan
Telepon : (021) 3812329, 6730
E-mail : pap.romadaan@kemenkeu.go.id

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai