Anda di halaman 1dari 6

PSIKOLOGI INDUSTRI

Oleh:
ANDI HAKIM SIBARANI
190403032
TENIK INDUSTRI A

Dosen Mata Kuliah:


Dr.lr. Harmein Nasution, MSIE
NIP. 19520525 198003 1 003

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Produktivitas merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki oleh suatu
lembaga atau perusahaan apabila ingin mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatannya lembaga atau perusahaan harus mampu meningkatkan
produktivitas dari waktu ke waktu, karena ini menyangkut terhadap kinerja
lembaga tersebut. Produktivitas adalah ukuran sampai sejauh mana sebuah kegiatan
mampu mencapai target kuantitas dan kualitas yang telah ditetapkan1. Dalam
mengukur capaaian target diperlukan suatu indeks produkdivitas. Dengan adanya
indek produktivitas kita dapat mengukur produktivitas suatau perusahaan, lembaga,
dan negara dengan metode pengukuran produktivitas. Hasil pengukuran
produktivitas tersebut dapat kita gunakan untuk membandingkan tingkat
produktivitas suatu negara. Sehingga kita dapat menganalisa indeks produktivitas
yang menyebabkan suatu negara unggul maupun tertinggal dengan negara lainnya.

1.2. Rumusan Masalah


Adapaun pokok permasalahan dalam essai ini sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan produktivitas ?
2. Apa yang dimaksud dengan indeks produktivas ?
3. Apa metode yang digunakan dalam mengukur produktivitas ?
4. Bagaiman produktivitas negara kita dibandingkan dengan negara lain?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas negara kita ?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan essai ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu menjelaskan pengertian dari produktivitas
2. Mampu menjelaskan pengertian dari indeks produktivitas
3. Mampu menjelaskan metode pengukuran produktivitas
4. Mampu membandingkan tingkat produktivitas Indonesia dengan negara lain
5. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi produktivitas Indonesia
2. Pembahasan
2.1. Produktivitas
Produktivitas, daya produksi, atau keproduktifan merupakan istilah dalam
kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan
(input). Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang
menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk
mencapai hasil yang optimal. Produktivitas dapat digunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan suatu industri atau UKM dalam menghasilkan barang atau jasa.
Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk yang
dihasilkan.
Tujuan dari produktivitas adalah menghasilkan atau meningkatkan hasil
barang dan jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara
efisien. Produktivitas kerja memiliki dua dimensi, di mana yang pertama adalah
efektivitas, mengacu pada pencapaian unjuk kerja maksimal (berkaitan dengan
kualitas, kuantitas, dan waktu). Yang kedua adalah effisiensi, berkaitan dengan
upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya.

2.2. Indeks Produktivitas


Indeks produktivitas adalah jangka produktivitas yang dibandingkan
dengan angka tahun dasar untuk mengetahui turun naiknya produktivitas. Pada
dasarnya, perhitungan angka indeks merupakan besaran yang menunjukkan
perbedaan perubahan dalam waktu atau ruang mengenai hal tertentu. Seperti
diketahui bersama bahwa angka indeks telah menjadi patokan untuk menghitung
besarnya angka inflasi di Indonesia, yaitu indeks harga (konsumen) yang digunakan
untuk mengukur perubahan harga sepanjang periode tertentu. Selain indeks harga
juga dikenal indeks produksi yang digunakan untuk mengukur perubahan produksi
perusahaan penghasil produk barang secara fisik. Untuk menghitung angka indeks
maka harus ada periode tahun dasar atau periode waktu dasar tertentu sebagai
pedoman atau patokan membandingkan angka indeks, tahun atau waktu yang akan
kita hitung nantinya. Hasilnya, apakah naik, stabil, atau menurun.
2.3. Metode Pengukuruan Produktivitas
Mengetahui tingkat produktivitas karyawan perlu dilakukan sebuah
pengukuran, umumnya pengukuran produktivitas kerja para karyawan dinilai dari
kehadiran setiap jam, setiap harinya, dan hasil kerja yang didapat selama berkerja.
Pengukuran produktivitas ini juga dapat digunakan sebagai acuan untuk
meningkatkan kembali tingkat produktivitas sebuah perusahaan.Perhitungan
penilaian produktivitas tidak bisa dilakukan sembarangan, ada beberapa metode
yang harus diperhatikan. Metode tersebut antara lain:
1. Metode feedback 360 derajat
Metode feedback bisa dibilang metode yang efektif untuk mendapatkan ukuran
produktivitas karyawan, dikarenakan dalam metode ini karyawan dapat
menerima masukkan dari rekan kerja di kantornya bahkan bisa dari jabatan yang
di atasnya maupun di bawahnya. Namun agar lebih efektif penilan sebaiknya
dilakukan kepada rekan kerja yang sering berinteraksi langsung saat berkerja.
Metode ini juga bisa menilai kebiasaan karyawan tersebut dari berbagai sudut
pandang.
2. Metode manajemen dengan objektif
Metode ini mengukur produktivitas dengan cara yang menunjukkan penampilan
karyawan yang berkontribusi terhadap target dan tujuan bisnis, dan karyawan
harus diinformasikan dahulu target-target yang harus dicapai. Evaluasi juga
dilakukan dalam kurung waktu tertentu agar dilakukan tindak lanjut selanjutnya
atau evaluasi.
3. Metode pengukuran produktivitas secara kuantitatif
Metode ini mengukur produktivitas dengan cara menghitung hasil produk yang
dihasilkan dalam kurung waktu tertentu, metode ini cukup sederhana. Hasilnya
bisa dilihat dari produk yang dihasilkan dengan kualitas yang baik atau tidak,
atau jika dalam sebuah perusahaan penyedia layanan jasa maka apakah
karyawan dapat memberikan layanan yang baik atau tidak.
2.4. Tingkat Produktivitas Indonesia
Tingkat produktivitas pekerja di Indonesia masih tertahan di peringkat ke-4
untuk kawasan ASEAN, di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Data dari
Asian Productivity Organization (APO) menunjukkan tingkat produktivitas per
pekerja Indonesia pada tahun 2016 sekitar US$ 24.900 atau setara dengan Rp 354
juta (asumsi kurs Rp 14.200/US$).
Pada tahun 2016 produktivitas per pekerja Singapura sebesar US$ 131.900,
Malaysia US$ 56.400, dan Thailand sekitar US$ 28.300. Jika dibandingkan dengan
tahun 2015, produktivitas per pekerja di Indonesia memang menunjukkan kenaikan.
Namun kenaikan tersebut menjadi yang terendah kedua di ASEAN berdasarkan
data dari APO.
Negara 2015 2016 Perubahan (%)
Filipina 18.1 18.7 3.3
Indonesia 24.3 24.9 2.5
Kamboja 5.7 6.2 8.8
Laos 11.1 11.5 3.6
Malaysia 55.7 56.4 1.3
Myanmar 5.7 10.6 86.0
Singapura 127.8 131.9 3.2
Thailand 26.5 28.3 6.8
Vietnam 9.6 10.2 6.3
Sumber : CNBC Indonesia.

Tabel di atas menunjukkan kenaikan produktivitas di tahun 2016 dari tahun


2015 hanya 2,5%, terendah kedua setelah Malaysia 1,3%. Myanmar menjadi
negara dengan peningkatan signifikan, sebesar 86%, dari US$ 5.700 di tahun 2015
menjadi US$ 10.600 di tahun 2016.

2.5. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Produktivitas Indonesia


Tingkat produktivitas pekerja Indonesia tergolong rendah di regional
ASEAN. Berikut 4 faktor penyebab rendahnya produktivitas tenaga kerja di
Indonesia:
1. Gaji Kecil
Pemerintah mengakui, sejumlah perusahaan di Indonesia, masih membayar
upah atau gaji karyawannya di bawah rata-rata dari Malaysia, Thailand maupun
Singapura.
2. Infrastruktur Minim
Minimnya akses infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia, bikin
produktivitas masyarakat masih kalah dengan penduduk Singapura. Selain
minimnya infrastruktur, tidak meratanya infrastruktur menimbulkan
ketimpangan sosial dan produktivitas antar daerah.
3. Kompetensi Lemah
Stuktur pekerja sektor industri manufaktur Indonesia, didominasi pekerja
operator dan produksi, yaitu 87 persen. Adapun tenaga profesional dan
kepemimpinan di sektor industri manufaktur hanya sekitar 3,5 persen. Padahal,
semakin banyaknya tenaga profesional bisa mendorong produktivitas.
4. Tidak Ada Pelatihan
Perusahaan harus meningkatkan kinerja buruh dengan memberi pelatihan di
internal perusahaan atau BLK pemerintah, di mana bagi pengusaha yang
memberikan pelatihan kepada buruhnya maka akan dapat insentif pajak.

3. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan materi pada essai ini sebagai berikut:
1. Produktivitas, daya produksi, atau keproduktifan merupakan istilah dalam
kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan
masukan (input).
2. Indeks produktivitas adalah jangka produktivitas yang dibandingkan
dengan angka tahun dasar untuk mengetahui turun naiknya produktivitas.
3. Dalam mengukur produktivitas suatu lembaga, perusahaan atau pemerintahan
digunakan 3 metode yaitu Metode feedback 360 derajat, Metode manajemen
dengan objektif, dan Metode pengukuran produktivitias secara kuantitatif
4. Tingkat produktivitas pekerja di Indonesia masih rendah dan tertahan di
peringkat ke-4 untuk kawasan ASEAN, di bawah Singapura, Malaysia, dan
Thailand
5. Terdapat 4 faktor penyebab rendahnya produktivitas pekerja di Indonesia,
yaitu: gaji kecil, minimnya infrastruktur, kompetensi lemah, dan tidak adanya
pelatihan bagi pekerja.

Anda mungkin juga menyukai