Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DAN DESAIN PEMBELAJARAN ISTIMA’, KALAM, QIRA’AH

DAN KITABAH BAGI PEMULA

Fadillah Mira Susanti,


M. Mas’ud Yunus, Nurleila Rizqi Putri1

Abstrak: Bahasa Arab adalah salah satu pelajaran yang diajarkan


di Madrasah Ibtidaiyah. Didalam bahasa Arab, ada 4 keterampilan
yang diajarkan terdiri dari Istima', kalam, qiraah, dan kitabah. Dari
keempat keterampilan tersebut, kitabah merupakan keterampilan
yang sangat tinggi dari keempat keterampilan lainnya. Keempat
keterampilan tersebut harus saling berhubungan. Seorang pendidik
harus dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat agar dapat
membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran
Bahasa Arab. Dengan adanya konsep dan desain pembelajaran
memudahkan pendidik dalam mengajarkan peserta didik dalam mata
pelajaran Bahasa Arab.
Kata Kunci: Desain, Pembelajaran, Bahasa Arab

Pendahuluan

Bahasa Arab adalah pelajaran yang diajarkan di Madrasah Ibtidaiyah.


Materi yang tertuang di pelajaran Bahasa Arab ini berkaitan dengan ilmu
keislaman. Maka dari itu, pelajaran ini merupakan kunci dari ilmu pengetahuan.
Bahasa Arab memiliki fungsi yaitu sebagai alat komunikasi dan sebagai sarana
untuk mempelajari ajaran agama islam yang termasuk di dalam al-qur’an dan
hadis maupun kitab-kitab lainnya. Pembelajaran bahasa arab juga diarahkan untuk
memotivasi, membimbing, dan juga mengembangkan kemampuan, kepahaman,
serta dapat menumbuhkan sikap positif.2 Keterampilan dalam Bahasa Arab terdiri
dari 4 keterimapilan, yaitu; istima’, kalam, qira’ah, dan kitabah. Keempat dari
keterampilan tersebut saling melengkapi dan mempengaruhi. Pengalaman yang
diperoleh dari proses menyimak, berbicara, membaca, dan memberikan suatu ide

1
Mahasiswa Program Studi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya angkatan
tahun 2019.
2
Kementerian Agama RI, “Kurikulum PAI Dan Bahasa Arab Di Madrasah,” 2019, 1–466.
1
maupun gagasan untuk menulis, begitu juga sebaliknya. Namun demikian,
menulis memiliki ciri khas yang khusus untuk membedakannya dari yang lainnya.
Sifat aktif dan produktif di dalam menulis memberikan ciri khusus dalam ragam
bahasa yang digunakannya.3

Keempat keterampilan tersebut mempunyai urutan dalam pembelajaran


yaitu dimulai dari istima’. Istima’ sendiri memiliki arti menyimak. Kedua adalah
berbicara atau kalam. Setelah menyimak, seseorang akan mulai belajar berbicara
kemudian membaca (qira’ah) dan yang terakhir yakni proses kitabah (menulis).
Di tingkatan pemhla, tidak diajarkan pengetahuan bahasa namun diajarkan
kemampuan berbahasa baik secara lisan maupun tulisan. Dalam mengajarkan
keterampilan menulis di tingkat MI, pendidik seharusnya menggunakan strategi,
metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik
dan berpengaruh baik pada peserta didik.

Pengertian istima’

Istima’ adalah suatu proses yang menerima suatu kumpulan sumber bunyi
yang didalamnya mengandung kosa kata atau kalimat yang memiliki makna yang
berhubungan dengan kata sebelumnya dan ada didalam sebuah topik tertentu.
Istima’ bisa juga diartikan dengar (hearing), akan tetapi lebih tepatnya
pengartiannya lebih ditujukan kepada menyimak(auding) dengan tidak terlepas
dari konteks atau kalimat tersebut.4

Mendengar (menyimak) adalah salah satu macam keterampilan berbahasa


yang pertama dan dilakukan oleh orang ketika akan memulai belajar suatu bahasa
tertentu, baik yang dialami oleh bayi yang akan berbicara atau orang dewasa yang
akan belajar mempelajari bahasa orang lain.5

Pada proses belajar istima’ seorang peserta didik adalah memahami aspek
bunyi dari bahasa tersebut. Bunyi bahasa akan menjadi sempurna dan dipahami

3
Fajriah, “Strategi Pembelajaran Maharah Kitabah Pada Tingkat Ibtidaiyah,” PIONIR Jurnal Pendidikan 6,
no. 2 (2017): 33.
4
Taufik, M. Pd. I, Pembelajaran Bahasa Arab MI, UIN SA Press, 2016.
5
Taufik.
2
oleh lawan bicaranya. Pada fase belajar istima’ ini peran pengajar sangat penting
karena butuh ketelatenan untuk melatih peserta didik dalam melafalkan bunyi –
bunyi yang dapat didalam bahasa arab.6

Tujuan pembelajaran istima’

Terdapat beberapa tujuan dari pembelajaran istima’ atau menyimak, yaitu


sebagai berikut7 :

1) Agar mengetahui dan membedakan bunyi yang ada didalam bahasa arab
2) Agar dapat membedakan tanda baca atau harakat yang dibaca panjang dan
dibaca pendek
3) Agar dapat membedakan kesamaan dari dua bunyi kata yag hampir sama
4) Agar dapat memahami penggunaan bentuk kata dalam bahasa arab
5) Agar dapat memahami pola pola yang digunakan dalam bahasa arab ketika
digunakan untuk kata ganti laki – laki, perempuan, waktu, hitungan dan lain
sebagainya.

Tingkatan – tingakatan istima’

Dalam pembelajaran istima’ memiliki beberapa tingakatan, yaitu antara lain8 :

1) Ketika mendengar bunyi – bunyi kata tanpa ada yang membekas didalam
pikiran
2) Ketika mendengar setengah – setengah
3) Ketika mendengar yang dimuali dengan merangkai idenya
4) Ketika menyimak untuk menentukan ide pokok dan ide ide didalam
pedukungnya
5) Ketika menyimak sampai hanyut didalam perasaan (tadzawwuq)

6
Dudung Hamdun, “Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Karakter Di Sekolah Dasar,” Fenomena 8, no. 1
(2016): 39–54, https://doi.org/10.21093/fj.v8i1.304.
7
Taufik.
8
Taufik.
3
Langkah – langkah dalam pembelajaran istima’

Didalam pembelajaran istima’ ada beberapa langka langkah yag harus


dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1) Pendahuluan, pada pendahuluan ini peserta didik didorong untuk fokus dalam
kegiatan menyimak, lalu memberi tahu bawa menyimak atau istima’ itu
adalah hal yang penting, dan menjelaskan apa tujuan pembelajaran yang akan
dibahas pada materi pelajaran saat itu
2) Penyampaian materi, pada langkah ini pengajar harus memikirkan apa dan
bagaimana cara memberikan strategi pembelajaran yag baik
3) Memberikan pajangan gambar – gambar atau tulisan tentang pembelajaran
agar dapat membantu proses pemahaman dalam pembelajaran istima’ untuk
peserta didik
4) Mengasih waktu agar peserta didik mendisukusikan tentang materi yang telah
diberikan
5) Memberi tugas kepada peserta didik untuk menyimpulkann apa yang telah
dibicarakan
6) Pengajar memberikan latihan kepada peserta didik dengan memberi
pertanyaan yang berhubungan dengan isi pokok materi, agar pengajar tahu
sampai mana bahasa yang dikuasi peserta didik.9

9
Taufik.
4
Contoh Istima’ Pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas 1 sampai 6

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6

5
Pengetian kalam

Kalam atau berbicara adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam


menggunakan bahasa yang sudah dipelajari, bisa juga sebagai alat komunikasi.
Berbicara yang lancar itu membutuhkan kebiasaan dan keberanian dan
mmebutuhkan kosakata yang cukup dipahami.10

Kalam adalah pembelajaran bahasa yang kedua dalam keterampilan dasar


yang terpenting. Dalam memberikan keterampilan berbicara, pengajar harus
melihat tigkat kemmapuan peserta didik untuk menentukan materi kalam apa
yang harus diberikan.

Keterampilan yang dianggap penting yaitu keterampilan berbicara dalam


pembelajaran bahasa asing, karena pada saat berbicara itu adalah suatu proses
penerapan dalam bahasa dan tujuan awal dalam belajar suatu bahasa oleh
seseorang. Waktu yang sangat tepat dalam mengajarkan berbicara untuk
seseorang yang sedang belajar yaitu pertama kali seseorang itu belajar suatu
bahasa tersebut.11

Tujuan pebelajaran kalam

Terdapat beberapa tujuan dari pemeblajaran kalam adalah sebagai berikut :

1) Agar mampu mengucapkan kata atau kalimat berbahasa arab


2) Agar mampu mengucapkan kata atau kalimat yang xberbeda atau yang
hampir sama
3) Agar mampu menyusun kalimat sesuai nahwu atau tata bahasa
4) Agar mampu menggunakan kalimat kebahasaan sesui dengan umur,
kedewasaan dan kedudukan
5) Agar mampu berpikir tentang bahasa bahasa arab dan bisa mengungkapkan
secara cepat dan tepat dalam situasi dan kondisi apapun

10
Dudung Hamdun, “Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Karakter Di Sekolah Dasar,” Fenomena 8, no. 1
(2016): 39–54, https://doi.org/10.21093/fj.v8i1.304.
11
Taufik.
6
Faktor pendukung pembelajaran kalam

Terdapat beberapa faktor yang mendukung hasil maksimal dalam


pembelajaran berbicara adalah sebagai berikut :

1) Faktor ucapan ( al-nutq)


Kemampuan seseorang dalam mengucapkan suatu bahasa yang fasih, baik
dan benar adalah tolak ukur yang awal sebagai kemampuan seseorang dalam
berbicara, karena berbicara adalah hal yang pertama kali didengar dan
dioahami oleh orang lain dalam berbahasa.
2) Faktor kosa kata (al-mufradat)
Tujuan dari pembelajari bahasa asing adalah untuk memiliki kemajuan
berbahasa yang berkembang dalam diri seseorang tersebut. Kalimat yang
spontan yang diucapkan seseorang dalam menggunakan bahasa asing adalah
bukti bahwa dirinya memiliki banyak segudang mufrodat (kosa kata)
3) Faktor tata bahasa (al-qawaid)
Tata bahasa adalah hal yang tepenting juga dalam mempelajari bahasa asing,
apabila diajarkan dalam pemula atau orang yang baru mengenal bahasa arab
maka harus diajarkan menghafal rumus dan kaidah kaidah dalam tata bahasa
sekalipun mereka akan kesulitan, tetapi jika materi – materi tersebut
diberikan oleh orang yang sudah agak mahir dalam mengetahui kosa kata
dengan baik maka tata bahasa akan manjadi kebutuhan yang berguna dalam
mengoreksi dan mengarahkan bahasa yang baik dan benar.

Prinsip pembelajaran kalam

Terdapat beberapa prinsip dasar yang digunakan dalam pembelajaran


kalam dan sesui dengan tingakatn pembelajarnya, antara lain :

1) Tingkat dasar (mubtadi’)


Pada tingkat ini pengajar melempar pertantaan yang harus dijawab oelh
pesseta didik, dan disela sela menjawab jawaban peserta didik dapat belajar
bagaimana menyucapkan kata – kata dan menyusun kalimat atau

7
menyampaikan pikiran yang baik. Dan pengajar harus mengurutkan
pertanyaan sesuai dengan materi yang telah dberikan.
2) Tingkat menengah (mutawashith)
Pada tingkat ini pengajar dapat mengembangkan suasana belajarnya dengan
menguunakan teknik bermain peran atau bercerita tentang kejadian yang telah
dialami siswa, dan lain sebagainya
3) Tingkat lanjut (mutaqaddim)
Pada tingkatan yang paling tinggi ini, pengajar meminta peserta didik untuk
menceritakan hal hal yang paling mereka sukai atau benci dan disertai
alasanya, pada tingkatan ini terdapat unsur analitik dan penilaian, jadi peserta
didik diarahka untuk latihan agar bisa mengungkapkan yang terjadi didalam
beban pikirannya

8
Contoh Kalam Pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas 1 sampai 6

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6

9
Pengertian Qirā’ah

Kata qirā’ah berasal dari kata ‫ قرأ‬-‫ يقرأ‬-‫ قراءة‬yang berarti membaca.
Membaca ialah keterampilan berbahasa yang ketiga dari keterampilan menyimak,
berbicara, membaca dan menulis. Suatu proses komunikasi antara pembaca
dengan penulis melalui teks yang ditulisnya disebut juga membaca. maka secara
langsung di dalamnya ada hubungan kognitif yaitu antara bahasa lisan dengan
bahasa tulis. Metode ini mempunyai tujuan yg terfokus dalam siswa supaya dapat
mempunyai kompetensi membaca yg baik. Keterampilan membaca merupakan
kemampuan mengenali dan tahu isi sesuatu yg tertulis (lambang-lambang tertulis)
menggunakan melafalkan atau mencerna pada pada hati. Khususnya sanggup atau
bisa membaca menggunakan memakai bahasa Arab yg baik dan benar.12

Kemampuan membaca adalah salah satu keterampilan bahasa yang


paling penting, jika tidak, kehidupan seseorang akan statis dan terbelakang.
Dalam pembelajaran bahasa secara keseluruhan termasuk bahasa Arab tidak
diragukan lagi urgensinya dari kemampuan membaca, sehingga pengajaran
membaca merupakan salah satu kegiatan mutlak yang harus diperhatikan.

Tujuan Pembelajaran Keterampilan Membaca

Terdapat beberapa tujuan khusus dari pembelajaran keterampilan


membaca ini dan dibagi menjadi tiga tingkatan berbahasa, yaitu:

a. Tingkat Pemula :
1) Belajar dari simbol (simbol huruf)
2) Identifikasi kata dan kalimat
3) Tentukan ide utama dan kata kunci
4) Ulangi isi suatu bacaan pendek

b. Tingkat Menengah

12
S.Ag. MA M. Khalilullah, “Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif (Kemahiran Istima’ Dan Takallum),”
Jurnal Sosial BudayaKhalilullah 8, no. 2 (2011): 219–35,
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=275520&val=7161&title=STRATEGI
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB AKTIF (KEMAHIRAN ISTIMAâ€TM DAN TAKALLUM).
10
1) Temukan ide pokok dan ide pendukung

2) Ulangi berbagai jenis konten bacaan

c. Tingkat Lanjut

1) Temukan ide pokok dan ide pendukung

2) Interpretasi konten bacaan

3) Jadikan inti dari membaca

4) Ulangi berbagai jenis bacaan

11
Contoh Qiro’ah Pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas 1 sampai 6

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6

12
Pengertian Kitabah

Kitabah dalam bahasa Arab berasal dari kata dasar ‫ كتابة‬yang berarti
menulis atau tulisan adalah bentuk mashdar yang berasal dari kata ‫ )كتب‬kataba)
yang berarti menulis. Kitabah dimaknai dengan kumpulan kata yang tersusun dan
teratur. Secara etimologi kitabah adalah kumpulan kata-kata yang telah disortir
dan mengandung makna, karena kecuali ada kata biasa kita tidak akan
terbentuk.Manusia dapat mengekspresikan isi hatinya dengan leluasa sesuai
dengan idenya, dan berharap pembaca dapat memahami pemikiran penulis dengan
menuangkannya ekspresi tertulis. Apa yang diungkapkan.13

Pada dasarnya, kitabah adalah kegiatan yang produktif dan ekspresif.


Dalam aktivitas kita, penulis harus mahir dalam sapuan kuas, struktur bahasa, dan
kosa kata. Keterampilan menulis digunakan untuk merekam, mencatat, membujuk,
melaporkan, menginformasikan dan mempengaruhi pembaca. Hanya siswa yang
dapat menyusun dan merumuskan gagasan, serta menuliskan gagasan dengan
jelas, lancar dan komunikatif yang dapat mencapai tujuan dan sasaran
pembelajaran dengan benar. Kejelasan ini bergantung pada pemikiran, organisasi,
penggunaan dan pilihan kata, dan struktur kalimat.14

Jenis – Jenis Kitabah

Keterampilan menulis dalam bahasa Arab secara garis besar dapat dibagi
menjadi tiga macam yang tidak dapat dipisahkan, yaitu imlak (al-imla’), kaligrafi
(al-khath), dan mengarang (al-insya’).15

a. Dikte (Al-Imla’)
"Imla" adalah kategori tulisan yang menekankan pada tampilan atau
postur huruf saat membentuk kata atau kalimat. Menurut definisi Mahmud
Ma'ruf imlak, kata-kata akan ditulis dengan benar sesuai dengan posisi

13
Kuraedah, Siti, “Aplikasi Marahah Kitabah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,” Jurnal Al-Ta’dib 8, no. 2
(2015): 85.
14
Anwar Efendi, Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Prespektif, (Tiara Wacana: Jogjakarta), hal. 327.
15
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 151-
166
13
hurufnya agar tidak terjadi kesalahan makna. Secara umum, pembelajaran
keterampilan non-bahasa Inggris memerlukan pengembangan tiga
keterampilan dasar, yaitu observasi, ketelitian menyimak, dan fleksibilitas
menulis.16

b. Menulis Indah (al-khat)

Al-khat (kaligrafi) merupakan kategori tulisan yang tidak hanya


menekankan pada bentuk atau postur huruf saat membentuk kata dan
kalimat, tetapi juga melibatkan estetika (al-jamal). Macam-macam corak
atau genre kaligrafi arab didasarkan pada ketentuan aksara arab murni, yaitu:

a) Khath kufi

b) Khath naskhi

c) Khath tsulutsi

d) Khath faritsi

e) Khath diwani

f) Khat diwani jail

g) Khath ijazahkhath riq’i

c. Mengarang (Al-Ta’bir wa al-Insya’ )

Mengarang (al-insya’) adalah suatu kategori menulis yang bertujuan


kepada pengekspresian pokok pikiran berupa ide, pesan, perasaan, dan
sebagainya ke dalam bahasa tulisan, bukan visualisasi bentuk atau rupa
huruf, kata, atau kalimat saja. Maka terdapat wawasan dan pengalaman
pengarang sudah mulai dilibatkan. Mengarang dapat dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu mengarang terbimbing dan mengarang bebas.

16
Abd al-Rahman ‘Abd Latif al-Dihan, Mamduh Nur al-Din ‘Abd Rabb al-Nabiy, Mudakkirah fi Tadris al-
Kitabah, (Jakarta : Ma’had al-Ulum al-Islamiyah wa al-Arabiyah bi Indunisiya, tt), hal.8.
14
Contoh Kitabah Pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas 1 sampai 6

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6

15
Desain Pembelajaran Istima’ Bagi Pemula

1. Dengar Ucap

1) Guru menyiapkan huruf arab yang tertulis di papan tulis atau ditampilkan di
layar, kemudian guru menyebutkan bunyi huruf tersebut dengan benar atau
sesuai dengan bahasanya.

2) Kemudian siswa membaca huruf arab dengan lancar berulang kali.

3) Setelah merasa bahwa guru terus mengucapkan kata-kata yang sesuai


dengan arti atau panjang pelafalan kata tersebut.

4) Kemudian ikuti siswa sampai mereka dapat menyebutkan huruf Arab yang
berbeda dan memahami panjang dan singkatnya bacaan.Guru
menyediakan huruf abjad Arab yang ditulis di papan tulis atau ditayangkan
melalui layar, kemudian guru menyebutkan pelafalan suara huruf tersebut
satu persatu dengan benar atau sesuai dengan makhrajnya.

2. Dengar Tulis

1) Guru menyediakan kalimat pendek atau kata yang sesuai dengan


tingkat kemampuan siswa, kemudian guru membacakan kata atau
kalimat pendek tersebut dengan pelan dan jelas.

2) Siswa menuliskan kata atau kalimat dalam buku catatan.

3) Guru bisa melanjutkan membacakan kata yang memiliki tingkat


kesulitan atau kalimat yang sedikit panjang.

3. Menemukan Benda

16
1) Guru menyediakan benda-benda yang familiar dan mudah ditemukan,
kemudian dimasukkan kedalam satu box atau kotak dan letakkan kotak
tersebut di depan kemudian guru menyebutkan nama benda tersebut satu
persatu dengan jelas.

2) Setelah itu siswa disuruh mencari benda yang telah disebutkan


namanya dalam kotak tersebut.

Desain Pembelajaran Kalam Bagi Pemula

1) Guru mulai melatih bicara dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang akan


dijawab oleh siswa.

2) Pada saat waktu yang bersamaan siswa diminta untuk belajar mengucapkan
kata, menyusun kalimat dan mengutarakan pendapat atau pikiran.

3) Guru meminta siswa menjawab latihan-latihan syafawiyah, menghafal


percakapan atau menjawab pertanyaan yang memiliki hubungan dengan isi teks
yang telah dibaca oleh siswa.Guru mulai melatih bicara dengan memberi
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa.

Desain Pembelajaran Qira’ah Bagi Pemula

Pada tingkat ini biasanya menggunakan strategi denan empty outlite, yaitu
strategi yang digunakan untuk melatih kemampuan siswa dalam menuangkan isi
dari yang dibaca kedalam bentuk tabel. Misalnya siswa mampu membedakan isim
dan fi’il.

Langkah-langkahnya kurang lebih sebagai berikut:

a. Pilih bacaan sesuai tema yang telah ditentukan.

b. Siapkan format tabel yang akan diberikan kepada siswa.

C. Kemudian bagikan bahan bacaan kepada setiap siswa, dan kemudian mintalah
mereka untuk membaca bersama.

17
d. Mintalah siswa untuk mengisi formulir yang telah disiapkan.

e. Mintalah siswa untuk bergabung dengan siswa di sebelah mereka, dan


kemudian diskusikan pekerjaan mereka.

f. Mintalah siswa memberikan sambutan tentang hasil diskusi.

Desain Pembelajaran Kitabah Bagi Pemula

Pembelajaran kitabah yang berada di tingkat pemula (mubtadi’) yaitu


dimulai dari proses menyalin satuan-satuan bahasa yang sederhana, setelah itu
diarahkan untuk belajar menulis satuan bahasa yang sederhana tersebut dan
pernyataan-pernyataan sederhana. Setelah semua langkah sudah terlaksana dengan
baik, maka siswa diarahkan untuk membuat sebuah paragraf pendek dan
sederhana untuk melatih kemampuan menulis pada siswa dalam bahasa Arab.

Daftar Pustaka

Abd al-Rahman ‘Abd Latif al-Dihan, Mamduh Nur al-Din ‘Abd Rabb al-Nabiy,
Mudakkirah fi Tadris al-Kitabah, (Jakarta : Ma’had al-Ulum al-Islamiyah wa
al-Arabiyah bi Indunisiya, tt), hal.8.

Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2011), hal. 151-166

Anwar Efendi, Bahasa dan Sastra dalam Berbagai Prespektif, (Tiara Wacana:
Jogjakarta), hal. 327.

Fajriah. “Strategi Pembelajaran Maharah Kitabah Pada Tingkat Ibtidaiyah.”


PIONIR Jurnal Pendidikan 6, no. 2 (2017): 33.

Hamdun, Dudung. “Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Karakter Di Sekolah


18
Dasar.” Fenomena 8, no. 1 (2016): 39–54.
https://doi.org/10.21093/fj.v8i1.304.

Kementerian Agama RI, “Kurikulum PAI Dan Bahasa Arab Di Madrasah,” 2019,
1–466.

Kuraedah, Siti, “Aplikasi Marahah Kitabah Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,”


Jurnal Al-Ta’dib 8, no. 2 (2015): 85.

M. Khalilullah, S.Ag. MA. “Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif


(Kemahiran Istima’ Dan Takallum).” Jurnal Sosial BudayaKhalilullah 8, no.
2 (2011): 219–35.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=275520&val=7161&titl
e=STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA ARAB AKTIF
(KEMAHIRAN ISTIMAâ€TM DAN TAKALLUM).

Taufik, M. Pd. I, Pembelajaran Bahasa Arab MI, UIN SA Press, 2016.

19

Anda mungkin juga menyukai