Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
1. Waktu
Adapun waktu yang digunakan pada saat pratikum Bakteriologi III yaitu :
Hari : Jumat
Tanggal : 6 Agustus 2021
2. Tempat
Adapun tempat yang digunakan saat praktikum Bakteriologi III adalah
Laboratorium Mikrobiologi DIV Teknologi Laboratorium Medis Gedung
D lantai 1 Universitas Megarezky Makassar
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum yaitu
a. Tabung Reaksi
b. Pipet Skala
c. Oven
d. Inkubator
e. Lampu Spritus
f. Rak Tabung
g. Petridisk
h. Autoclave
i. Clony quant
j. Cawan Petri
k. Gelas kimia
2. Bahan
Adapun Bahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu
a. Aquadest
b. Media PCA
c. Sampel minuman popular (Chapucino)
C. Prinsip Kerja
Pada praktikuum kali ini digunakan metode sebar atau permukaan, terlebih
dahulu dituangkan kedalam cawan petri steril dan dibiarkan membeku agar
seteril. Setelah membeku kemudia dituang 0,1 ml sampel yang telah
diencerkan dan dipipet pada permukaa media menggunakan batang gelas
(hockey stik) yang seteril. Kemudian diinkunbasi selama 1x24 jam pada suhu
37oC lalu dihitung koloni dihari selanjutnya
D. Prosedur kerja
1. Disiapkan alat da bahan yang akan digunakan untuk percobaan
2. Diencerkan sampel minuman kedalam gelas kimia yang berisi 90 ml
aquadest pH 7 lalu homogenkan.
3. Disiapkan 4 tabung reaksi dan 5 cawan petri steril untuk membuat
pengenceran sampel (10-1, 10-2, 10-3, 10-4, dan 10-5) dimana masing masing
tabung tabung dan cawa petri dituliskan tanda sesuai dengan
pengencerannya
4. Diisi masing-masing tabung reaksi dengan larutan aquadest sebanyak 9
ml.
5. Suspense sampel yang telah dibuat dianggap sebagai pengenceran 10-1
6. Dipipet 1 ml suspense sampel pengenceran 10-1 kedalam tabung 10-2 yang
berisi aquadest dan dipipet kembali suspense sampel kedalam cawan petri
steril untuk pengenceran 10-1 dilakukan secara duplo
7. Dipipet 1 ml larutan dari tabung pengenceran 10 -2 ke pengenceran 10-3
kemudian dipipet lagi 1ml larutan dari tabung pengenceran 10 -3 ke
pengenceran 10-4, lalu dipipet lagi 1 ml larutan dari tabung pengenceran
10-4 ke tabung pengenceran 10-5
8. Dipipet larutan yang telah di encerkan kedalam media PCA, masing-
masing satu media PCA dipipet 1 larutan tabung pengenceran dan masing
– masing media PCA ditulis tanda pengenceran sesuai dengan larutan
pengencerannya
9. Dibiarkan selama 10 menit agar larutan menyerap kedalam media
10. Diinkubasi media selama 2 hingga 3 hari dengan suhu 35oC
11. Dihari selanjutnya diamati pertumbuhan koloni kemudian dihitung jumlah
koloni yang terdapat pada media
12. Jumlah koloni yang dihitung menggunakan rumus ALT
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan
Jumlah koloni pada pengenceran
-1 SCA Ket
10 10-2 10-3 10-4 10-5
240 TUBD TUBD 250 250 6,7 x 104 TUBD>300

Cara Menghitung Koloni :


Faktor Pengenceran = Pengenceran x Jumlah yang ditumbuhkan
= 10-1 x 1 ml
= 10-1

Jumlah koloni =N
∑❑
[ (1 X n 1 ) + ( 0,1 X n 2 ) X d]

=N
240+ 250+ 250
¿
740
= ×10−1
1,1
= 672,72 x 10-1
= 6,72 x 104
= 6,7 x 104
B. Gambar Pengamatan

C. Pembahasan
Pada praktikum Bakteriologi III yang dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi DIV Teknologi Laboratorium Medis Gedung D lantai 1
Universitas Megarezky Makassar pada hari Jumat 6 Agustus 2021 dilakukan
percobaan hitung angka lempeng total pada sampel minuman populer dengan
metode sebar, kami melakukan percobaan ini dengan tujuan untuk menghitung
jumlah koloni pada sampel minuman menggunakan perhitungan ALT
Metode ALT merupakan metode untuk menghitung jumlah koloni pada
suatu media agar di cawan petri, terdapat dua metode yang dapat digunakan
yaitu metode Tuang (Pour plate) dan Metode sebar (Surface Plate) untuk
metode tuang dilakukan dengan memipet sebanyal 1 ml larutan pengenceran
kedalam cawan petri yang telah berisi media PCA, setelah itu cawan petri
digoyang goyangkan hingga larutan tersebar merata, kemudia didiamkan
selama 10 menti lalu dimasukkan kedalam incubator, selama penuangan
larutan kedalam cawan petri, tutup cawan tidak boleh dibuka agar terhindar
dari kontaminasi. Kemudian untuk metode sebar dipipet 0,1 ml sampel yang
telah diencerkan lalu di teteskan pada media agar, setlah itu disebar
menggunakan sebuah batang gelas (hockey stick) yang steril dan selanjutnya di
inkubasi di incubator
Sebelum melakukan penanaman ke media PCA sampel di encerkan
terlebih dahulu menggunakan aquadest dengan menuliskan pada tabung reaksi
yang akan di tempatkan larutan pengenceran dengan tanda 10-1, 10-2, 10-3, 10-4,
10-5. Setelah melakukan pengenceran tahap selanjutnya yaitu melakukan
penanaman pada media PCA sebanyak 6 cawan, setiap cawan dipipet larutan
sampel yang telah di encerkan sebanyak 1 ml menggunakan, kemudian media
PCA di inkubasi pada incubator dengan posisi terbalik untuk menghindari
adanya tetesan air pada penutup cawan, media diinkubasi selama 1x24 jam
dengan suhu 37oC.
Dihari selanjutnya media dikeluarkan dari incubator dan diamati
pertumbuhan bakteri pada media, media yang telah ditumbuhi bakteri siap
untuk dilakukan hitung jumlah koloni pada cawan menggunakan metode ALT
(Angka Lempeng Total). Adapun hasil yang didapatkan praktikan pada
percobaa kali ini yaitu pada pengenceran 10-1 didapatkan jumlah koloni
sebanyak 240 koloni, pada pengenceran 10-2 didapatkan hasil TBUD (Tidak
bisa untuk dihitung) dimana praktikan tidak dapat menghitung jumlah koloni
karena jumlah koloni pada cawan sudah terlalu banyak, pada pengenceran 10-3
didapatkan hasil TUBD (tidak bisa untuk dihitung). Pada pengenceran 10-4
didapatkan hasil 250 koloni, dan pada pengenceran 10 -5 didapatkan hasil
sebanyak 250 koloni. Kemudian setelah didapatkan jumlah koloni pada cawan
media dilanjutkan dengan perhitungan SPC (Standar plate count), adapun hasil
yang didapatkan pada hitung SPC yaitu 6,7 x 104
Adapun aturan untuk perhitungan SPC yaitu :
1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung

jumlah koloni antara 30-300

2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan

suatu kumpulan koloni yang besar dimana jumlah koloninya diragukan,

dapat dihitung sebagai satu koloni.

Data yang dilaporkan sebagai SPC harus mengikuti peraturan-peraturan

sebagai berikut :

1. Hasil yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka,

yaitu angka pertama di depan koma dan angka kedua dibelakang koma. Jika

angka yang ketiga sama dengan atau lebih besar dari 5, harus dibulatkan

satu angka lebih tinggi pada angka yang kedua.

2. Jika semua pengenceran yang dibuat untuk

pemupukan menghasilkan angka kurang dari 30 koloni pada cawan petri,

hanya jumlah koloni pada pengenceran terendah yang dihitung. Hasilnya

dilaporkan sebagai kurang dari 30 dikalikan dengan besarnya pengenceran ,

tetapi jumlah yang sebenarnya harus dicantumkan dalam tanda kurung.


3. Jika semua pengenceran yang dibuat untuk

pemupukan menghasilkan lebih dari 300 koloni pada cawan petri, hanya

jumlah koloni pada pengenceran yang tertinggi yang dihitung, misalnya

dengan cara menghitung jumlahnya pada ¼ bagian cawan petri, kemudian

hasilnya dikalikan empat. Hasil nya dilaporkan sebagai lebih dari 300

dikalikan dengan besarnya pengenceran, tetapi jumlah yang sebenarnya

harus dicantumkan dalam tanda kurung.

4. Jika cawan dari dua tingkat pengenceran

menghasilkan koloni dengan jumlah antara 30 dan 300, dan perbandingan

antara hasil tertinggi dan terendah dari kedua pengenceran tersebut lebih

kecil atau sama dengan 2, tentukan rata-rata dari kedua nilai tersebut dengan

memperhitungkan pengencerannya. Jika perbandingan antara hasil tertinggi

dan terendah lebih besar dari 2, yang dilaporkan hanya hasil yang terkecil.

5. Jika digunakan dua cawan petri (duplo) per

pengenceran, data yang diambil harus dari kedua cawan tersebut, tida boleh

diambil salah satu, meskipun salah satu dari cawan duplo tersebut tidak

memenuhi syarat di antara 30 dan 300

Namun ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi hasil seperti beberapa

alat yang digunakan tidak steril, penyimpanan sampel yang mungkin dapat

terkontaminasi oleh bakteri dari luar, ataupun kurangnya ketelitian praktikan

dalam praktikum
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kami dapatkan pada percobaan uji angka lempeng
total (ALT) menggunakan sampel minuman yang populer, hasil dari
perhitungan angka lempeng total menggunakan perhitungan SPC yaitu
6,7 x 10-4
DAFTAR PUSTAKA

Abna, Inherni, dkk. 2021. Pemeriksaan Angka Lempeng Total Bakteri Pada
Suhu Pesteurasi Tanpa Merek Di Kecamatan Cengkarang Kota
Jakarta Barat. Vol.3 No. 2 Hal 50-51

Amalia, Basiq, dkk. Penambahan Tawas Terhadap Angka Lempeng Total


Bakteri (ALTB) Pada Air Sumur. Vol. 4 Vol. 1 Hal 2

Aulia, Dewi, dkk, 2015. Uji Angka Lempeng Total Terhadap Darah Alsever
Buatan Untuk Pemeriksaan Mikrobiologi. Vol. 11 No. 2 Hal 262

Alwi, Muhammad, dan Maulina, Sri. 2012. Pengujian Bakteri Coliform dan
Echerichia Coli Pada Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang di
Kecamatan Palu Timur Kota Palu. Vol.6 No.1 (Hal 40 – 41)

Atma, Yoni, 2016. Angka Lempeng Total (ALT), Angka Paling Mungkin
(APM) Dan Total Kapang Khamir Sebagai Metode Analisis
Sederhana Untuk Menentukan Standar Mikrobiologi Pangan
Olahan Posdaya. Vol.8 No. 2 Hal 78

Bambang, Andrian, dkk. 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan


Indentifikasi Echerichia Coli Pada Air Isi Ulang Dari Depot Di
Kota Manado. Vol.3 No.3 (Hal 325)

Besung, I Nengah, dkk, 2013. Pengaruh Rempah-Rempah dan Lama


Penyimpanan Daging Babi Terhadap Angka Lempeng Total
Bakteri. Vol. 6 No. 1

Daeng, Tenruigi, dan Andriani, Anita, 2015. Penentuan Angka Lempeng


Total Bakteri Pada Sediaan Salep Ekstra Etanol Kulit Buah Pisang
Ambon Lumut (Musa Acuminata Colla).

Fauzi, Muhammad, dan Linda, Rahmawati. Cemaran Mikroba Berdasarkan


Angka Lempeng Total dan Angka Paling Mungkin Koliform Pada
Minuman Air Tebu (Sccharum Officinarum) di Kota Pontianak.
Vol. 6 No. 2 Hal 8
Isni, Baiq, dkk. 2017. Penambahan Tawas Terhadap Angka Lempeng Total
Bakteri (ATLB) Pada Air Sumur. Vol. 4 No. 1 Hal 2

Manullang, Martha, dkk. 2018. Angka Lempeng Total Bakteri Pada Daing
Ayam Proiler yang Dijual di Beberapa Pasar Tradisional di
Denpasar Selatan. Vol. 12 No. 1 Hal 2

Putro, Septono, dkk. Pengaruh Lama Penyimpanan Makanan Khas Dayak


Telu Ikan Furud (Gerra sp) Terhaap Angka Lempeng Total. Vol. 5
No. Hal 1

Puspandari, Nelly, dan Isnawati, Ani, 2015. Deskripsi Hasil Uji Angka
Lempeng Total (ALT) Pada Beberapa Susu Formula Bayi. Vol.5
No.2 Hal 107-108

Tivan, Inur, 2018. Uji Angka Lempeng Total (ALT) Pada Jamu Gendong
Temu Ireng Di Desa Tanjung Kabupaten Brebes. Vol. 7 No. 1 Hal
215-216

Wulandari, Luluk, dan Ardana Ida, 2012. Pemberian Tylosin dan Gentamisin
Menurunkan Angka Lempeng Total Bakteri Daging Broiler Betina.
Vol.1 No. 2 Hal 253-254

Zahra, Iklila, dkk, 2019. Pemeriksaan Angka Lempeng Total (ALT) dan Most
Probable Number (MPN) Bakteri Echerichia Coli Pada Es Batu
Balok Dan Es Batu Kristal. Vol.8 No.1 Hal 22

Anda mungkin juga menyukai