TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Pengertian
2008).
yang sebenarnya.
Setiap jenis alat evaluasi dan setiap macam bentuk soal hanya
pengolahannya.
baik. Suatu alat evaluasi dikatakan andal bila alat tersebut dapat
(reliable). Suatu tes dapat dikatan andal jika tes itu diujikan
relatif sama.
12
mengajar pengajar.
1) Evaluasi normatif
pembelajaran.
13
2) Evaluasi sumatif
didik dan dilakukan pada akhir unit peserta atau akhir proses
d. Jenis evaluasi
1) Validitas
Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa
yang hendak diukur. Untuk mendapatkan tes yang valid, isi dan
soal (blueprint)
2) Reliabilitas
3) Objektivitas
melaksanakan tes itu tidak ada faktor luar yang mempengaruhi. Hal
konsistensi.
4) Kepraktisan
5) Ekonomis
biaya yang mahal, tenaga yang mahal maupun waktu yang lama.
kesadaran diri.
pemberian obat.
belajar klinik, metoda dan aspek yang dievaluasi setiap metode serta
Efendi, 2008).
16
2008).
1) Observasi
2) Tertulis
3) Lisan
berikut:
b) Pemeriksaan fisik
c) Laboratorium
18
d) Identifikasi masalah
f) Interpretasi pemeriksaan
h) Mendemonstrasikan prosedur
i) Kemajuan berkomunikasi
j. Pemberian nilai
Patokan nilai dapat berupa nilai maksimal yang dapat diperoleh bila
Bobot yang diberi pada setiap jenis penampilan klinik yang dievaluasi
Efendi, 2008).
menjadi 5 yaitu :
1) Imitation (Imitasi) – P1
2) Manipulation (Manipulasi) – P2
3) Precision (Presisi) – P3
akurat.
4) Articutalion (Artikulasi) – P4
5) Naturalization (Natural) – P5
secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk rotasi station dengan alokasi
dengan ujian yang sama. Terstruktur karena yang diuji keterampilan klinik
ujian peserta akan melalui beberapa station yang berurutan. Setiap station
terdapat tugas atau soal yang harus dijawab atau didemonstrasikan, dan
kompetensi.
professional yang diuji menggunakan check list dan telah disiapkan untuk
digunakan skema penilaian yang sama antara siswa satu dengan siswa
simultan dan riasnya, biaya penilai, biaya staf pendukung, ruang dan
b. Station setting
setting klinis senyata mungkin dari berbagai aspek penting yang harus
berjumlah 7 dan untuk anak dan lanjut usia masing masing 1 station.
jumlah station didasarkan atas reliabilitas ujian yang dapat dicapai dan
bahwa Penentuan jumlah station yang terlibat tidak ada ketentuan yang pasti.
2011).
akan diujikan serta nilai realibilitas OSCE yang diharapkan. Hal yang
apakah sesuai dengan tugas yang akan dilakukan, sehingga peserta ujian
3. Kompetensi
a. Pengertian Kompetensi
c. Kategori Kompetensi
teknisi atau analis. Hal ini berarti bahwa lulusan Diploma III
yang lain. Nilai dan keyakinan meliputi spiritual, nilai, keyakinan, pola
2) Pengkajian Keperawatan
mengancam.
4) Implementasi
perawat profesional.
5) Evaluasi
6) Perilaku Profesional
asuhan keperawatan.
1) Oksigenasi
transportasi.
2) Sirkulasi
4) Nutrisi
6) Eliminasi
8) Psikososial
reproduksi.
4. Manajemen OSCE
(output). Hal tersebut karena sumber daya manusia (SDM) merupakan aset
dan kinerja individu, yaitu faktor induvidu, psikologis dan organisasi yang
organisasi.
tingkat sosial dan pengalaman serta demografis seperti umur, asal-usul dan
jenis kelamin. Kemampuan adalah sifat yang dibawa sejak lahir atau yang
tugas yang dimilikinya dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang
tepat.
klinik 3 tahun.
37
OSCE di institusinya.
a. Dalam satu lokasi pada satu sesi Uji Kompetensi Perawat Indonesia
b. Terdapat dua penguji utama yang berasal dari luar institusi dalam
OSCE
ujian;
38
f. Penguji harus dengan sukarela diganti oleh penguji siaga saat peserta
sosial/pekerjaan/rekan/kolega kerja.
proses ujian, maka penguji utama dapat digantikan oleh penguji siaga.
B. Kerangka Konsep
Hambatan
Pelaksanaan
OSCE
Kesiapan Dosen
1. Kualitas
Kebijakan
• Pengetahuan dosen Pelaksanaan
Manajemen OSCE
tentang OSCE
SDM
• Kompetensi dosen
untuk uji OSCE
2. Kuantitas
• Jumlah penguji yang
Faktor
kompeten
Mahasiswa
Bagan 2.1
Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana kesiapan Dosen secara kualitas dalam pengembangan uji OSCE di
Al-Islamiyyah Cilacap?