Anda di halaman 1dari 28

Skenario 1 : Dua gigi yang bermasalah

Seorang ibu berusia 38 tahun datang bersama anaknya yang berusia 10 tahun ke dokter gigi
Hasil pemeriksaan klinis dari sang ibu, gigi 21 fraktur 1/3 mahkota melibatkan seluruh bagian
incisal edge dan kondisi pulpa baik. Rencana perawatan dari dokter gigi, akan dibuatkan
jacket crown pada gigi tersebut yang akan direkatkan dengan semen luting. Sedangkan hasil
pemeriksan klinis anaknya menunjukkan gigi 36 terdapat karies mencapai dentin dalam.
Dokter gigi akan merawat gigi tersebut dengan restorasi resin komposit dan memberikan
semen perlindungan pulpa sebagai basisnya.

A. Identifikasi Istilah Asing


1. Incisal edge
2. Jaket crown
3. Semen luting
4. Restorasi Resin Komposit
B. Identifikasi Masalah
1. Seorang ibu (38 tahun), dari hasil pemeriksaan klinis dari sang ibu, gigi 21
fraktur 1/3 mahkota melibatkan seluruh bagian incisal edge dan kondisi pulpa
baik.
2. Perawatan yang akan dilakukan oleh dokter gigi, akan dibuatkan jacket crown
pada gigi yang kemudian akan direkatkan dengan semen luting.
3. Hasil pemeriksan klinis anaknya (10 tahun) menunjukkan gigi 36 terdapat
karies mencapai dentin dalam.
4. Rencana perawatan dari dokter gigi yaitu dengan restorasi resin komposit dan
memberi semen perlindungan pulpa sebagai basisnya.
C. Analisa Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan semen gigi?
2. Apa yang dimaksud dengan jacket crown?
3. Apa saja syarat dari semen gigi?
4. Apa saja klasifikasi dari semen gigi?
5. Apa fungsi dari semen gigi?
6. Kapan semen gigi harus diaplikasikan?
7. Apa saja komposisi dan sifat dari semen gigi?
8. Bagaimana cara manipulasi dari semen gigi?
9. Bagaimana cara pengaplikasian semen gigi?
D. Strukturisasi

Semen Kedokteran Gigi

Definisi Syarat Fungsi Klasifikasi Komposisi, sifat, Kelebihan dan


dan cara Kekurangan
manipulasi
E. Learning Objective
1. Semen Kedokteran Gigi
1.1. Definisi
1.2. Syarat

a. Tidak bersifat racun serta tidak mengiritasi pulpa dan jaringan

b. Tidak larut dalam saliva dan cairan lain yang dimasukkan ke dalam mulut

c. Sifat-sifat mekanis harus memenuhi syarat untuk tujuan penggunaan bahan

tersebut, missal semen untuk cavity lining haruslah menghasilkan kekuatan yang

cukup dalam waktu cepat untuk memungkinkan bahan tambal dimasukkan ke

dalam kavitet.

d. Perlindungan jaringan pulpa terhadap pengaruh bahan restorasi lainnya.

1. Penghambat panas, lapisan semen diberi di bawah suatu restorasi besar

yang terbuat dari bahan logam (missal amalgam) untuk melindungi pulpa

terhadap perubahan suhu.

2. Pelindung kimia, suatu semen haruslah dapat mencegah penetrasi zat

kimia yang bersifat merusak dari bahan restorasi ke dalam pulpa.

3. Penghambat arus listrik antara restorasi logam untuk mengurangi

pengaruh galvanis

dalam referensi lain dijelaskan

Menurut Anusavice (2003) sarat semen kedokteran gigi secara umum,

diantaranya adalah sebagai berikut::

1. Semen yang digunakan di kedokteran gigi harus tidak beracun dan tidak

mengiritasi pulpa serta jaringan yang lain, agar kondisi kesehatan atau oral

hygiene tetap terjaga meskipun sedang melakukan perawatan.

2. Solubility rendah atau sifat kelarutannya rendah sehingga tidak mudah larut

dalam larutan saliva.


3. Aplikasinya harus mudah agar memudahkan operator untuk

mengaplikasikannya ke operator dan harus cepat mengeras.

4. Melindungi pulpa dari:

a. Rangsangan termis

b. Rangsangan kimia

c. Rangsangan galvanis

5. Dapat melekat baik pada enamel, dentin, porselen, akrilik, alloy, tetapi tidak

lengket pada alat Kedokteran Gig

6. Bakteriostatik, menghambat pertumbuhan bakteri.

7. Tidak mengurangi sensitivitas dentin

8. Sifat rheological yaitu Kekentalan yang rendah (sesuai dengan kebutuhan)

dan ketebalan selapis tipis (Film thickness)

9. Radiopaq

Ref: - Anusavice, K.J., 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi, ed 10.,Jakarta
: EGC Penerbit Buku Kedokteran

- Siti Sulastri,2017, BAHAN AJAR KEPERAWATAN GIGI DENTAL


MATERIAL, KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

1.3. Fungsi

- Sebagai insulator terhadap thermal shock

- Sebagai dasar dalam preparasi rongga dalam restorasi

- Sebagai bahan sealer saluran akar

- Sebagai pelapis rongga atau sealer di atas dentin

- Berfungsi juga dalam retensi braket ortodontik

- Untuk restorasi mahkota

- Sebagai bahan tambahan temporer dan permanen untuk restorasi pada gigi
desidui
- Sebagai bahan pulp capping

- Tujuan utamanya sebagai bahan restorasi tunggal maupun gabungan


dengan bahan lain dan sebagai perekat tambalan atau oesawat cekat di
dalam mulut

a. Sebagai Perlekatan

Perlekatan kimia pada dentin dan enamel untuk mendapatkan perlekatan kimia
yang baik diperlukan permukaan kavitas yang bersih karena akan
memperkecil perlekatan pada dentin dan enamel.

b. Semen sebagai Luting

Yaitu untuk mempertahankan restorasi tidak langsung dalam preparasi kavitas.

c. Semen Sebagai Basis

Basis adalah lapisan semen yang ditempatkan di bawah restorasi


permanen untuk memacu perbaikan dari pulpa yang rusak dan
melindunginya dari kerusakan. Kerusakan itu bisa dari thermal shock bila
gigi direstorasi dengan bahan logam dan kerusakan karena iritasi kimia.
Basis berfungsi sebagai tekanan selama proses kondensasi serta dapat
memberi bentuk yang structural bagi kavitas.

d. Semen sebagai Liner dan Varnish

Liner adalah bahan yang ditempatkan sebagai lapisan yang tipis dan
berfungsi utamanya adalah untuk memberikan penghalang bagi iritasi
kimia. Liner tidak berfungsi sebagaii insulator terhadap thermal shock.

Varnish adalah rosin alami atau sintetik yang dilarutkan dalam pelarut
seperti etr atau chloroform yang dioleskan disekeliling kavitas.pelarut
menguap meninggalkan selapis tipis yang berfungsi untuk mengurangi
mikroleakage yang terjadi di sekeliling restorasi. Varnish yang ditempatkan
di bawah rstorasi logam tidak efektif sebagai insolator panas meskipun
bahan varnish merupakan penghantar panas yang rendah.

Sumber : (Wataha, John C. Powers, John M. 2017. Dental Materials:


Foundations and Applications 11th ed. USA: Elsevier. Hal: 86) (Sakaguchi,
Ronald L. Powers, John M. 2012. Craig’s Restorative Dental Materials
13rd ed. US: Elsevier.) (Anusavice, Kenneth J. Shen, Chiayi. Rawls H
Ralph. 2003. Phillip's Science & Dental Material. 11th ed. Elsevier
Science.)

Fungsi dari tiap-tiap jenis dental semen:


1. Semen Glass Ionomer

Semen Glass Ionomer (GIC) berfungsi sebagai bahan perekat pelapik, bahan
restorative, basis berkekuatan tinggi dan bekekuatan rendah. Biasa sebagai
sementasi akhir terutama pada mahkota dan jembatan paduan.

2. Resin Modifikasi

Resin modifikasi ini diindikasikan untuk sementasi permanen mahkota paduan


dan jembatan ke struktur gigi dan penumpukan inti, sementasi tiang, dan
pengikatan peralatan ortodontik. Ini dapat digunakan untuk sementasi
berbahan dasar zirconia serba keramik mahkota dan jembatan.

3. Zinc Polycarboxylate

Semen Polikarboksilat ini berfungsi untuk :

- Sementasi akhir restorasi mahkota dan jembatan

- Bahan perekat untuk restorasi

- Basis penahan panas

- Bahan perekat untuk peralatan ortodontik

- Restorasi jangka menengah

4. Zinc Phospat cement

Berdasarkan konsistensinya, semen zink fosfat dikenal dengan istilah luting,


yang digunakan untuk restorasi alloy. Basis semen zink fosfat digunakan
sebagai penghalang termal dan kimia diatas lapisan dentin yang tipis.

5. Zinc Oxide Eugenol

ZOE berfungsi sebagai

- Sebagai semen sementara

ZOE digunakan sebagai luting mahkota sementara dan sebagai semen


sementara restorasi logam mahkota jembatan

- Restorasi sementara

- Basis

Semen ini merupakan insulator termal yang sangat baik, hampir sama dengan
dentin.
- Endodontik scaler

Semen ini dapat sebagai pengisi saluran akar dengan atau tanpa gutta-percha.

- Periodontal management

Beberapa digunakan untuk management jaringan gingiva. Dapat dilakukan du


acara, yaitu dengan menggantikan jaringan lunak secara mekanik, serta
sebagai dressing jaringan lunak setelah pembedahan

6. Esthetic Resin Based Cement

Semen Resin Estetik ini digunakan untuk pengikatan restorasi komposit


keramik

7. Adhesive Resin Cement

Adhesive Resin Cement ini digunakan untuk merekatkan sebagian besar


restorasi paduan dan keramik, kecuali veneer, mahkota, dan jembatan yang
didukung implant.

8. Self Adhesive Resin Cement

Sumber : (Wataha, John C. Powers, John M. 2017. Dental Materials: Foundations and
Applications 11th ed. USA: Elsevier. Hal:85-90) ( Abdillah Imron Nasution. Ilmu Kedokteran
Gigi Dasar: Materi Dental Material Edisi 2. Hal: 28-32)
1.4. Klasifikasi
1. Semen Seng Oksida Eugoanol
Semen eugenol adalah semen berbahan dasar minyak yang memiliki sifat tumpul
pada pulpa dan sangat berguna untuk sementasi pada gigi yang sudah disiapkan dengan
kondisi terbuka tubulus dentinalis. semen eugenol adalah semen yang digunakan untuk
sementasi mahkota akrilik sementara dan restorasi cor yang telah selesai. Mereka lemah dan
mudah dibersihkan dari pengecoran.

KOMPOSISI DAN REAKSI

Seng oksida bubuk semen eugenol (Tipe I) mengandung seng oksida (69%); rosin (29%)
untuk mengurangi kerapuhan; dan seng asetat, akselerator. Cairan tersebut adalah eugenol
atau campuran eugenol dan minyak lainnya. Serbuk bereaksi dengan eugenol dengan adanya
uap air untuk menghasilkan amorf chelate seng eugenolat. Seng oksida - semen eugenol (Tipe
I) diformulasikan dengan minyak selain eugenol untuk pasien yang sensitif terhadap eugenol.
Seng oksida yang diperkuat polimer semen eugenol (Tipe II) mengandung 80% seng oksida
dan 20% resin akrilik dalam bubuk dan eugenol dalam cairan. Asam ethoxybenzoic (EBA)
-alumina - semen yang diperkuat mengandung 70% seng oksida dan 30% alumina dalam
bubuk. Cairannya adalah 62,5% EBA dan 37,5% eugenol. EBA dalam cairan mendorong
pembentukan matriks kristal yang lebih kuat. Air dan panas mempercepat reaksi pengerasan
semen ini.

PROPERTI

Kekuatan sedang dan kualitas asam rendah dari oksida seng - semen eugenol adalah khasiat
penting. Persyaratan minimum dijelaskan oleh ANSI-ADA Spesifikasi No. 30 (ISO 3107
[2000]). Kekuatan tekan oksida seng permanen dan sementara - semen eugenol terdaftar di
Tabel 7-3 . Seng oksida permanen - Semen eugenol tidak sekuat semen lainnya tetapi telah
terbukti berhasil secara klinis untuk sementasi akhir tajuk dan jembatan yang memiliki retensi
yang baik. Semen sementara lebih lemah, fitur yang diinginkan untuk sementasi tajuk
sementara atau untuk sementasi sementara tajuk yang telah selesai dan restorasi jembatan
yang harus dilepas dengan mudah. PH oksida seng - semen eugenol bersifat netral. Karena
sifat sedatif dari semen ini, mereka tidak memerlukan pernis pelindung atau lapisan rongga.
Retensi adalah hasil interlocking mikro-mekanis dari restorasi dan gigi yang telah disiapkan.
MANIPULASI

Seng oksida permanen semen eugenol (Tipe II) berbentuk bubuk. Botol bubuk dikocok perlahan, dan
kemudian bubuk dikeluarkan dengan sendok yang disediakan dan cairan dengan pipet. Ini dicampur
pada lempengan kaca atau bantalan kertas yang diolah dengan spatula logam. Serbuk dimasukkan
ke dalam cairan sekaligus dan dicampur selama 30 detik. Campuran awalnya seperti dempul, tetapi
pencampuran terus menerus selama 30 detik lebih menyebabkan campuran semen yang diperkuat
polimer menjadi cair. EBA alumina - semen yang diperkuat harus dipadatkan selama 60 detik
dengan gerakan spatula yang lebar setelah pencampuran awal selama 30 detik untuk mendapatkan
konsistensi yang sesuai. Waktu kerja semen alumina-EBA lama (sekitar 22 menit), kecuali jika
terdapat uap air pada pelat. Di mulut, seng oksida - semen eugenol mengeras dengan cepat karena
kelembapan dan panasnya. Semen sementara (Tipe I) biasanya berupa sistem dua pasta. Panjang
yang sama dari akselerator dan pasta alas dibagikan pada bantalan kertas atau pelat kaca. Pasta
diberi warna berbeda. Pencampuran dilanjutkan sampai diperoleh warna yang seragam. Beberapa
produk tersedia dalam paket dosis unit. Seng oksida - semen eugenol sulit dihilangkan dari jaringan
dan permukaan pencampuran setelah pengaturan. Biir pasien dan gigi di sekitarnya dilapisi silikon
minyak sebelum aplikasi semen. Lembaran kaca dan spatula diseka bersih sebelum semen dipasang.
Minyak jeruk adalah pelarut yang berguna untuk menghilangkan set semen.

2. Semen Zinc phospat

Fungsi:
a. Sebagai bahan tambalan sementara
Sebagai tambalan sementara, semen ini didasari oleh Seng okside yang
dicampur dengan cairan asam fosfat 50%. Bila menggunakan Seng
phosphate maka kavitas tidak terlalu besar dan kekuatan pengunyahan
yang dipusatkan pada daerah gigi tersebut tidak boleh terlalu besar.
Untuk menjamin kestabilan dan kekuatan tambalan sementara serta
mencegah fraktur dari sisa cups di sekeliling kavitas yang besar, bahan
ini di gunakan bersama dengan plat tembaga lembut yang dipotong dan
dibentuk yang kemudian disemenkan di sekliling mahkota.

b. Sebagai Bahan Basis dan Pelapik


Sedangkan sebagai basis, digunakan dalam bentuk dempul dan
bentuk lapisan yang relative tebal untuk menggantikan dentin yang
sudah rusak dan untuk melindungi pulpa dari iritasi kimia dan fisik
serta menghasilkan penyekat terhadap panas dan menahan tekanan
yang diberikan selama penempatan bahan restorative.

c. Sebagai Bahan Perekat Inlay, Jembatan dan Pasak Inti.


Sebelum memulai penyemenan, terlebih dahulu dilakukan
pembersihan dan pengeringan daerah kerja, semen fosfat dnegn slow
setting dibuatdengan menmbah bubuk dalam jumlah secukupnya
dalam cairan sekitar 1-1,5 menit pada glass slab yang dingin, semen
yang telah dicampur dioleskan pada bahan resatoratif dan dimasukkan
kedalam
kavitas emudian ditekan secara intermitten sampai posisinya benar-
benar baik.Semen yang telah benar-benar mengeras, sangat penting
untuk membersihkan sisa-sisa semen di bagian proksimal dan servikal
untuk menghindari iritasi gingival.

Komposisi:
Komposisi terdiri dari powder seng oksida 90% dan Magnesium 10 %
dan asam phorporic, garam logam dan air sebagai liquid. Penggunaan
sebagaibasis, konsistensi harus seperti dempul, campuran bubuk dan
liquiddengan ratio 6:1 atau sesuai kebutuhan, membentuk adonan yang
tidak cairtidak padat, aduk dengan putaran melawan jarum jam,
tempatkan adonanpada tumpatan yang telah diberi semen eugenol
sebagai subbasis. Waktupengerasan sekitar 5-9 menit dan kelebihan
tumpatan dibuang.

Sifat :
a.Insolator panas yang baik

b.Daya larut relatif rendah di dalam air

c.Keasamanan semen cukup tinggi


d.Compressive strength yang tinggi
e.Iritatif terhadap pulpa

3. Semen Silicat
Semen Silikat dibuat dengan mencampur powder yang terbuat dari
alumino- Fluoro - Silikat glass dengan liquid 37% asam fosfat. Secara
kimia asammelarutkan dan menggabungkan sebagian kaca. Hal ini
menciptakan suatu matriks yang sangat keras dan rapuh. Campuran
cairan semen ini sama dengan semen Seng fosfat, bagaimanapun,
penggunaan utama dalam kedokteran gigia dalah sebagai material yang
sewarna dengan gigi. Karena matriks sangat keras, rapuh dan
kurangnya ketahanannya terhadap abrasi membatasi penggunaannya
sebagai bahan basis restorative. Sampai
munculnya komposit resin, silikat adalah material gigi hanya mengisi
warna yang tersedia, dan satu-satunya alternatif untuk amalgam perak
sebagai (non
emas) sederhana bahan pengisi permanen. Penggunaannya terbatas
pada gigi depan, atau daerah kerusakan tidak pada permukaan gigi
belakang yang mempunyai kekutan tekan besar.
Keuntungan dari semen ini, selain warnanya, adalah terdapat fluoride dari glass,
(komponen dari bahan matriks karena reaksi kimia yang terlibat dalam
pencampuran bubuk dengan cairan), fluoride cenderung mencegah karies lebih
lanjut di sekitar margin, (kenyataannya, merupakan karakteristik dari semua
formulasi menggunakan Al-Fl-Si glass dan asam kombinasi). Masalah utama
dengan semen silikat sebagai bahan restoratif adalah tampilannya. Partikel-
partikel kaca rentan terhadap tekanan, mudah berubah warna dan kasar.
kasar. Kesulitan lain adalah kerapuhan dari matriks estetik karena menyebabkan

1.5. Komposisi, Sifat, Cara Manipulasi


Water Based Cement
a) Semen Glass Ionomer
❏ Definisi

Semen ionomer kaca (ataupolialkeonatkaca) adalah nama


generic dari sekelompok bahan yang didasarkan pada reaksi
bubuk kaca silikat dan asam poliakrilat. Bahan ini memperoleh
namanya dari formulasi bubuk kaca dan ionomer yang
mengandung asam karboksilat. Awalnya, semen dimaksudkan
untuk restorasi estetika gigi anterior, dan direkomendasikan
untuk digunakan dalam restorasi gigi dengan preparasikavitas
Kelas III dan Kelas V. Karena ikatan adhesifnya dengan
struktur gigi dan potensi pencegahan kariesnya, jenis ionomer
kaca telah diperluas untuk mencakup penggunaannya sebagai
agen luting, perekat braket ortodontik, sealant pit and fissure,
liner dan basa, penumpukan inti, dan restorasi perantara. Dan
merupakan bahan berbasis air yang mengeras setelah reaksi
asam basa antara bubuk kaca fluoroalumino silikat dan larutan
asam poliakrilat.

❏ Fungsi
● Pasien berisiko karies tinggi

ionomer kaca digunakan untuk berbagai aplikasi


restoratif, terutama dalam situasi aktivitas karies tinggi
atau di mana karies cenderung kambuh.

● Erosi serviks atau lesi abrasi

Indikasi klinis utama adalah untuk lesi kecil (restorasi


non-stress-bearing jangka panjang pada gigi permanen,
restorasi sementara pada gigi permanen, dan pada
teknik restorasia traumatik [ART]) terutama di mana
satu atau lebih margin berada pada dentin.

● Restorasi kelas 5 yang tidak mengutamakan estetika

Menganjurkan teknik yang dikenal sebagai


sandwiching, layering atau stratification, di mana
komposit resin diikat di atas dasar ionomer kaca.
Karena modulusnya yang rendah, mereka sering
dianjurkan untuk restorasikelas V dan lesiabfraksi di
mana fleksi gigi lebih menonjol.

● Perbaikan crown
❏ Komposisi

Komposisi Semen Ionomer Kaca Keterangan

Material Bubuk/Cair Kaca sodium aluminosilikat dengan


Bubuk sekitar 20% CaF dan tambahan minor
Cair lainnya
Larutan cair dari kopolimer asam
akrilat/asam itakonik, atau Asam
tartarat dalam sejumlah produk untuk
mengontrol sifar setting

Material bubuk/cair kaca + poliasid dikeringkan secara


Bubuk vakum (akrilat, maleat, atau
Cair kopolimer)
Pabrik pembuat menyediakan satu
botol penetes dan operator mengisinya
dengan air, atau
Pabrik pembuat menyediakan larutan
asam tartarat cair encer

Serbuk dalam bahan ini adalah kaca fluorosilikat aluminium


kalsium giling halus dengan ukuran partikel sekitar 40 um
untuk bahan pengisi dan kurang dari 25 um untuk bahan luting.
Satu merek (Zionomer Liner, Den-Mat) juga mengandung zinc
oxide.Bubuk perak dilebur ke dalam kaca di Ketac-Silver (3M /
ESPE) untuk meningkatkan sifat fisik. Cairan tersebut adalah
larutan 50% dari asam poliakrilat-itakonat atau kopolimer asam
polikarboksilat lainnya yang mengandung sekitar 5% asam
tartarat. Beberapa bahan lain mengandung 10% hingga 20%
tambahan perak, paduan perak, atau baja tahan karat. Dalam
beberapa bahan, kopolimer padat ditambahkan ke bubuk, dan
larutannya mengandung asam tartarat; di tempat lain, semua
bahan ada di bubuk, dan cairannya adalah air.

Pada pencampuran, asam poliakrilat dan tartarat bereaksi


dengan kaca, melepaskan ion kalsium dan aluminium dari
permukaan, yang menghubungkan silang molekul asam poliak
menjadi gel. Asam tartarat berfungsi untuk meningkatkan
waktu kerja dan memberikan pengaturan yang tajam dengan
membentuk kompleks ion logam. Perbedaan komposisi antara
merek mempengaruhi tingkat dan sifat pengerasan. Beberapa
bukti terbaru menunjukkan bahwa matriks polisilikat juga dapat
terbentuk di dalam poligel seiring waktu.

❏ Sifat

Sifat umum, semen yang sudah di aduk, semen ini mampu,


membentuk lapisan setebal 2,5 mm atau lebih tipis waktu
kerjanya lebih singkat dari pada semen seng fosfat tetapi
bervariasi diantara berbagai merek. Kisarannya adalah sekitar
3-5 menit. Waktu pengerasannya biasanya antara 5-9 menit.
Semen ionomer kaca tidak terlalu kaku dan lebih peka terhadap
perubahan bentuk elastis.

Sifat biologis, semen ionomer kaca menempel dengan struktur


gigi dan mencegah infiltrasi cairan mulut. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi potensi iritasi salah satunya adalah ph dan
lamanya sifat bertahan. Besarnya ph dari bahan pengerasan
dengan air akan lebih rendah daripada bahan dari poliasam
dalam periode waktu tertentu. Bahan pengerasan dengan air
akan lebih rendah dari pada bahan dari poliasam.

❏ Cara manipulasi

Prosedur pengadukannya bubuk dicampurkan ke dalam cairan


dan diaduk dengan cepat selama 30-60 detik tergantung produk
dan konsistensi adonan yang didapat. Seperti semua semen lain,
sifat semen ionomer kaca tipe I sangat dipengaruhi oleh factor
manipulasi. Rasio bubuk yang dianjurkan tergantung merknya,
tetapi umumnya berkisar antara 1,25-1,5 gram bubuk per 1 ml
cairan.

Retensi tuangan dapat diperbaiki jika permukaan bagian


dalamnya dibersihkan, seperti yang dijelaskan untuk semen
polikarboksilat. Penyemenan harus dilakukan sebelum semen
kehilangan kilapnya. Seperti seng fosfat, ionomer kaca menjadi
rapuh (mudah patah) begitu mengeras. setelah mengeras
,kelebihan semen dapat dibuang dengan cara mencungkil atau
mematahkan semen menjauh dari tepi restorasi. Kelebihan
semen perlu dijaga agar tidak melekat kepermukaan gigi atau
protesa. Semen ini sangat peka terhadap kontaminasi air selama
pengerasan. Karena itu tepi restorasi harus dilapisi untuk
melindungi semen dari kontak yang terlalu dini dengan cairan.

Dalam manipulasi GIC, hal lain yang perlu diperhatikan


(Anusavice, 2004) adalah perbandingan powder/liquid,
biasanya berkisar 1,3-1,35 :1, pencampuran harus cepat, gigi
seabaiknya diisolasi dahulu agar tidak lembab, untuk proteksi
pulpa sebaiknya menggunakan calcium hydroxide bila
ketebalan dentin <0,5 mm, kemudian varnish digunakan untuk
melindungi semen dari keadaan yang lembab setelah semen
selesai diaplikasikan.

Setting time dapat diperpanjang dengan cara menggunakan


cold glass slab pada saat mencampur bubuk dan cairan. Akan
tetapi hal ini akan menyebabkan compressive strength dari GIC
menurun. .(Van Noort, 2007).

Sumber: (O’Brien William J.2002. “Dental Materials and Their


Selection 3rded” Michigan: Quintessence Publishing.)
(Anusavice, KJ. Phillips science of dental materials. 8th ed., St.
Louis Saunders; 2003)

b) Resin Modified Glass Ionomer Cement


c) Zinc Polycarboxylate Cement

Definisi :
Semen Zinc Polycarboxlyate adalah semen berbahan dasar air yang
digunakan sebagai semen akhir untuk retensi mahkota dan bridges.
Bahan ini tidak sekuat semen seng fosfat, tetapi tidak begitu
mengiritasi pulpa.
Semen Zinc Polycarboxlyate adalah semen gigi pertama yang
menunjukkan ikatan kimiawi pada gigi, menandai peningkatan dari
ikatan mekanis semen seng fosfat. Seng polikarboksilat semen tidak
digunakan untuk tujuan restoratif karena semennya buram.

Fungsi:
Seng polikarboksilat digunakan untuk sementasi paduan cor dan
restorasi porselen dan pita ortodontik, sebagai pelapis rongga atau
bahan dasar, dan sebagai bahan restorasi sementara.

Komposisi:
Semen Zinc Polycarboxlyate biasanya tersedia dalam bentuk bubuk
dan cairan. Bubuk ini terutama seng oksida, dan cairan adalah larutan
kental asam poliakrilat dalam air. Satu produk (Tylok Plus;
DENTSPLY Caulk, Milford, DE) disediakan dalam bentuk bubuk
untuk dicampur dengan air. Serbuknya terdiri dari seng oksida yang
dilapisi dengan asam poliakrilat padat. Seng oksida dan asam
poliakrilat bereaksi membentuk poliakrilat seng yang mengelilingi
partikel serbuk seng oksida yang bereaksi sebagian. Reaksi dipercepat
oleh panas.

Sifat:

· Sifat penting dari semen Zinc Polycarboxlyate adalah viskositas


sedang, kekuatan sedang, kemampuan untuk mengikat email, dan
keasaman ringan. Persyaratan minimum dijelaskan dalam
Spesifikasi ANSI-ADA No. 96 (ISO 9917 [2000]).

· Semen polikarboksilat campuran tampaknya terlalu kental (tebal),


tetapi mudah mengalir saat diaplikasikan pada permukaan yang
akan disemen.

· Semen Zinc Polycarboxlyate sedikit asam (pH rendah) saat


pertama kali dicampur, tetapi asamnya terdisosiasi lemah. Reaksi
histologis mirip dengan seng oksida - semen eugenol, tetapi dentin
yang lebih reparatif diamati dengan polikarboksilat.

Cara Manipulasi:
Semen polikarboksilat dikeluarkan dalam sistem bubuk / cairan dan
dicampur pada pelat kaca atau bantalan kertas nonabsorben dengan spatula
semen logam. Serbuk diambil dengan sendok, dan cairan kental
dikeluarkan dengan pipet atau jarum suntik bertanda unit.
Jangan pernah menambah jumlah cairan, karena ini akan sangat
mengurangi kekuatan semen. Tambahkan bubuk ke dalam cairan, dan
aduk selama 30 hingga 60 detik sampai campuran menjadi lembut. Semen
harus segera digunakan karena waktu pengerjaan yang singkat; semen
tidak dapat digunakan lagi jika sudah kehilangan kilapnya dan menjadi
berserat.

Referensi :
12th
1. Anusavice K. Phillip’s. 2012. Science & Dental Material.
Edition. Elsevier Science.

2. Hatrick, Carol Dixon dan W, Stephan Eakle. 2016. Dental Materials:


Clinical Applications for Dental Assistants and Dental Hygienists 3 th
Edition. Elsevier

3. O’Brien. 2002. Dental Materials & Their Selection. 3 th. Quintessence


Publishing Co. Inc.
4. Powers, John M, dkk. 2017. Dental Materials Foundations and
Applications 11th Edition. Elsevier

d) Zinc Phosphat Cement

Zinc phosphate semen adalah yang tertua dari semen luting. Oleh
karena itu, ia memiliki "rekam jejak" klinis terpanjang dan
berfungsi sebagai standar yang dapat digunakan untuk
membandingkan sistem yang lebih baru. Ini terdiri dari bubuk dan
cairan dalam dua botol terpisah. Semen ini terdiri dari bubuk dan
cairan yang mudah dalam pencampurannya. Zinc phosphate cement
memungkinkan digunakan sebagai basis dalam kavitas yang dalam.

Komposisi:

Bahan utama bubuk ini adalah seng oksida (90%) dan magnesium
oksida (10%). Bahan bubuk disinter pada suhu antara 1000˚ C dan
1400˚ C menjadi padatan yang kemudian digiling menjadi bubuk
halus. Ukuran partikel bubuk mempengaruhi kecepatan pengerasan
campuran semen. Umumnya, semakin kecil ukuran partikelnya,
maka semakin cepat proses pemasangannya.

Cairan mengandung asam fosfat, air, aluminium fosfat, dan, dalam


beberapa kasus, seng fosfat. Kandungan asam dari sebagian besar
cairan adalah 33 ± 5% berat. Air mengontrol ionisasi asam, yang
selanjutnya mempengaruhi laju reaksi bubuk cair (asam-basa).

Sifat:

· Sifat Mekanis : semen ini lebih kuat dari semen zinc


oksid-eugenol.

· Perlindungan terhadap pulpa, phosphate adalah bahan


insulator panas yang baik, dan cukup efektif dalam
mengurangi pengaruh galvanis.

· Sifat Optis : semen yang telah setting adalah opaque.


· Adhesi: semen ini tidak membentuk ikatan kimia
dengan enamel atau dentin. Retensi yang dihasilkan.
berupa gaya saling ikat mekanis antara semen yang
telah set dengan kekasaran permukaan kavitet & bahan
restorasi.

Manipulasi:

Pengukuran komponen dan waktu pencampuran penting untuk


kesuksesan yang konsisten. Lempengan pencampur harus
benar-benar dikeringkan sebelum digunakan. Bubuk
ditambahkan ke cairan dalam porsi kecil untuk mencapai
konsistensi yang diinginkan. Pembuangan panas reaksi dengan
mencampurkan area yang luas pada pelat yang didinginkan
akan memungkinkan penggabungan yang lebih besar dari
bubuk dalam jumlah cairan tertentu.

Semen harus tidak terganggu hingga akhir waktu pengerasan.


Cairan semen dijaga agar tetap tertutup rapat untuk mencegah
perubahan kadar air. Cairan keruh harus dibuang.
Meningkatkan rasio bubuk / cairan memberikan campuran yang
lebih kental, waktu pengaturan yang lebih pendek, kekuatan
yang lebih tinggi, kelarutan yang lebih rendah, dan keasaman
bebas yang lebih sedikit. Penggunaan lempengan kaca tebal
dingin (5ºC) memperlambat reaksi awal dan memungkinkan
penggabungan lebih banyak bubuk, memberikan sifat unggul
dalam semen yang sudah diatur.1

Semakin kental adonan, semakin kuat hasil campuran, maka


untuk keperluan cavity lining hendaknya digunakan adonan
yang kental. Untuk tujuan penyemenan dibutuhkan
konsistensi/adonan yang encer sehingga memungkinkan semen
mengalir sewaktu restorasi dipasangkan.

Referensi :

Anusavice. 2003. Philips Science of Dental Material 11th Ed.


Saunders Elsevier Science, USA. Hal : 466-471.

O’Brien, W.J. 2002. Dental Material and Their Selection 3rd


Ed. Quintessence Publishing Co Inc, Canada.

Sulastri, S. 2017. Bahan Ajar Keperawatan Gigi : Dental


Material. BPPSDMK, Jakarta. Hal 34-37.
▪ Oil Based Cement
a) Zinc Oxide Eugeno
Zeng oksida eugenol (ZOE) adalah bahan yang dibuat oleh kombinasi
seng oksida dan eugenol yang terkandung dalam minyak cengkeh.
Reaksi asam-basa terjadi dengan pembentukan khelat seng
eugenolat.Reaksi ini dikatalisis oleh air dan dipercepat oleh kehadiran
garam logam.ZOE dapat digunakan sebagai pengisi atau bahan semen
di kedokteran gigi.Senyawa ini sering digunakan dalam kedokteran
gigi saat kerusakan sangat dalam atau sangat dekat dengan saraf atau
ruang pulpa.Karena jaringan di dalam gigi, yaitu pulpa, bereaksi buruk
dengan stimulus pengeboran (panas dan getaran), sering menjadi
sangat meradang dan endapan kondisi yang disebut pulpitis akut atau
kronis.
1) Komposisi
Komposisi puder

1. Zinc Oksida (Zn O)= 69%

2. Resin putih = 29,3%

3. Magnesium Oksida(MgO) dalam jumlah yang kecil, bahan


ini bereaksi dengan eugenol dengan cara yang sama dengan
zinc oksida. 4. Zinc Asetat(CH₃COO)₂ atau garam lainnya)
dalam jumlah hingga 1%, memperbaiki kekuatan

Komposisi Cairan

· Eugenol, merupakan terutama minyak cengkeh 85%

· Minyak olive, dalam jumlah hingga 15%

· Kadang-kadang diberi asam asetat/cuka sebagai akselerator

2) Sifat
a. Sifat mekanik
● ZOE permanen tidak sekuat semen gigi yang lain
dengan nilai tekan (compressive strength) sebesar 2-
14mPa
● Zinc oxide eugenol has compressive strength
value around 46,111 MPa and tensile strength is
3,111 MPa.
● modulus elastisitas: 0,22 – 5, 44 Mpa
● Bahan ini memiliki sifat mekanik yang lemah, sehingga
hanya digunakan tambal gigi sementara
b. Sifat biologi
● Toleransinya sangat baik thdp jaringan
● Paling tidak menyebabkan iritasi pada semua semen gigi
● Ph adalah 6,6 - 8
● Respon pulpa disebut sebagai ringan
● menghambat pertumbuhan bakteri, memiliki efek anodyne atau
menenangkan pada pulpa, di rongga yang dalam, sehingga
mengurangi rasa sakit
● Perlindungan Terhadap Pulpa: Punya sifat penghantar panas
yang rendah, melindungi pulpa terhadap asam phospor yang
berasal dari semen fosfat/silikat, berlaku sebagai penghambat
arus listrik
● Bahan gigi yang mengandung eugenol sering digunakan dalam
kedokteran gigi klinis. Ketika zinc oxide-eugenol (ZOE)
diaplikasikan pada rongga dentin, sejumlah kecil eugenol
berdifusi melalui dentin ke pulpa. Konsentrasi rendah eugenol
memberikan efek antiinflamasi dan anestesi lokal pada pulpa
gigi. Jadi penggunaan pengisian sementara ZOE dapat
memfasilitasi penyembuhan pulpa;
● di sisi lain, konsentrasi eugenol yang tinggi bersifat sitotoksik.
Penerapan langsung eugenol ke jaringan pulpa dapat
menyebabkan kerusakan jaringan yang luas. Kemampuan
sealer endodontik berbasis ZOE untuk mempengaruhi
penyembuhan jaringan periapikal dipertimbangkan mengingat
sifat anti-inflamasi dan toksik eugenol

▪ Resin Based Product


a) Esthetic Resin Based Cement
b) Adhesive Resin Cement

Semen resin perekat digunakan untuk merekatkan sebagian


besar restorasi paduan dan keramik, kecuali veneer, mahkota dan
jembatan yang didukung implan, dan restorasi resin tidak
langsung

❖ Komposisi

Semen resin perekat terdiri dari resin dimetakrilat dan pengisi


kaca.. Salah satu produk (C&B MetaBond; Parkell, Farmington,
NY) adalah metil metakrilat resin dengan poli (metil metakrilat)
pengisi. Semen ini diformulasikan dengan monomer perekat yang
mengikat dengan baik pada substrat paduan.

❖ Sifat

· Semen memerlukan primer terpisah untuk merekatkan ke


substrat gigi, paduan, atau keramik

· bersifat radiopak dan memiliki ketebalan film yang rendah

· waktu kerja yang pendek dan kekuatan sedang hingga


tinggi

· Kekuatan ikatan semen resin perekat ke struktur gigi dan


substrat paduan yang dirawat tinggi (> 20 MPa) ketika
permukaan ini dirawat dengan primer

❖ Cara manipulasi

Pengikatan keramik dan restorasi komposit tidak langsung


membutuhkan perawatan permukaan gigi dan bahan restorasi.
Agen pengikat diterapkan pada gigi. Restorasi keramik dietsa
dengan gel asam fluorida atau sandblast dengan alumina 50 mm,
kemudian silan diaplikasikan. Silane merupakan material perantara
yang digunakan untuk membuat ikatan antara dua material khusus
Sebelum sementasi jembatan yang diikat resin, penahan paduan
di-sandblast dan kadang-kadang diolah dengan lapisan keramik
(Rocatec Jr.; 3M ESPE, St. Paul, MN) untuk meningkatkan
kekuatan ikatan. Tersedia semen resin perekat berwarna gigi,
tembus cahaya, dan buram. Beberapa semen resin perekat
memerlukan penghalang gel untuk mengeluarkan oksigen untuk
pengaturan lengkap. Rekat ganda, tempel - tempelkan perekat
resin semen

Referensi: Wataha, John C. Powers, John M. 2017. Dental Materials:


Foundations and Applications 11th ed. USA: Elsevier

c) Self Adhesive Resin Cement


❖ Komposisi
Self adhesive resin cement terdiri dari resin diakrilat dengan
kelompok asam dan perekat serta pengisi kaca. Mereka adalah
resin yang sembuh sendiri atau ganda

❖ Sifat

Semen resin berperekat menempel pada struktur gigi dan bahan


lain dengan kekuatan ikatan rendah hingga sedang. Mereka
umumnya tidak sekuat semen resin estetik dan perekat. Sifat yang
diukur saat semen ini diaktifkan ringan umumnya lebih tinggi dari
pada saat disembuhkan sendiri

Semen resin sementara biasanya mudah dicampur dan


dibersihkan serta memiliki kekuatan tekan rendah hingga sedang
(lihat Tabel 7-3 ). Kekuatan ikatan harus cukup tetapi cukup
rendah sehingga restorasi dapat dihilangkan untuk sementasi
permanen.

❖ Cara manipulasi

Semen resin sementara biasanya berupa pasta - pasta sistem dan


diterapkan tanpa menggunakan bahan pengikat. Produk (Integrity
TempGrip, DENTSPLY Caulk, Milford, DE) yang dikemas dalam
jarum suntik campuran otomatis ditampilkan di Gambar 7-6 . Tip teknik
untuk semen sementara dirangkum dalam Kotak 7-3 .

Referensi: Wataha, John C. Powers, John M. 2017. Dental Materials:


Foundations and Applications 11th ed. USA: Elsevier

Temporary Resin Cement


▪ Temporary Resin Cement
▪ Conpomer Cement
Compomer adalah komposit yang dimodifikasi poliaid yang dibuat dengan
memasukkan partikel kaca GIC dalam monomer cairan poliaid bebas air
dengan inisiator yang sesuai.

1) Komposisi

Compomer biasanya merupakan bahan satu pasta, diawetkan ringan


untuk aplikasi restoratif, meskipun sistem bubuk-cair untuk aplikasi
luting tersedia (Gambar 14-22). Compomer mengandung partikel
pengisi anorganik nonreaktif, partikel kaca silikat reaktif, natrium
fluorida, dan monomer poliakidmodifikasi, seperti diester 2-hydroxyl
methacrylate dengan asam kartonilat butana dan fotoktivator.
Pengaturan compomers satu komponen ini diprakarsai oleh
photopolymerization monomer asam.

Untuk produk penyusun bubuk-cair, bubuk tersebut mengandung


kaca strontia-alumina-fluorosilikat, oksida logam, dan inisiator. Cairan
tersebut mengandung monomer metakrilat / karboksilat yang dapat
dipolimerisasi, monomer akrilat multifungsi dan air. Bergantung pada
pemrakarsa, bahan dapat diawetkan secara kimiawi, diawetkan dengan
ringan, atau diawetkan ganda untuk meningkatkan reaksi asam basa
yang lebih lambat.

2) Sifat

Semen compomer sensitif terhadap kelembaban dan dikemas untuk


melindungi terhadap penyerapan kelembaban, meskipun reaksi asam-
dasarnya lambat. Seperti komposit resin, compomers secara fungsional
hidrofobik tetapi pada tingkat yang lebih rendah, dan secara intraoral
mereka menyerap air dari air liur yang memulai reaksi asam lambat
GIC antara kelompok fungsional asam dan partikel kaca silikat, yang
mengarah pada pelepasan fluoride.

3) Cara manipulasi

Bahan penyusun restoratif terutama digunakan di area bantalan


tekanan rendah seperti rongga yang disiapkan Kelas III dan V, atau
sebagai alternatif untuk restorasi ionomer kaca atau komposit berbasis
resin Struktur gigi harus dietsa sebelum aplikasi agen pengikat dentin
dan kompomer.

Sistem luting kompomer diindikasikan untuk menyemen prostesis


dengan substrat logam. Campuran semen ditempatkan hanya pada
prostesis, yang dipasang dengan tekanan jari. Margin harus segera
disembuhkan untuk menstabilkan protese. Kompomer pengawet bahan
kimia menyelesaikan reaksi pengaturannya dalam waktu sekitar 3
menit di lingkungan mulut, meskipun mereka mungkin memerlukan 10
menit atau lebih untuk dipasang di atas meja. Sembilan puluh detik dari
akhir pencampuran, bahan akan mencapai keadaan gel, di mana semen
berlebih dapat dihilangkan.
(Sumber: Kenneth J., Chlayl Shen, H. Ralph Rawls. 2003. Philip’s Science
of Dental Materials. Elsevier : USA).

1.6. Kelebihan & Kekurangan


▪ Water Based Cement
a. Semen Glass Ionomer
Kelebihan
- pencampurannya mudah
- tingkat kekuatan dan kekakuannya tinggi
- fluorida yang dapat larut
- ketahanan yang baik terhadap pelarutan asam
- karakteristik perekat yang potensial
- tembus cahaya
Kekurangan
- sensitivitas kelembapan
- karakteristik perekat variabel
- radiolusen
- kemungkinan sensitivitas pulpa
b. Resin Modified Glass Ionomer Cement
Kelebihan
- pelepasan fluorida
- kekuatan lentur yang lebih tinggi daripada GIC
- penanganan lebih mudah
- mampu mengikat material komposit
Kekurangan
- kemungkinan perluasan pengaturan yang dapat menyebabkan
retak pada semua mahkota keramik.

Sumber: (William J. O'Brien.2002.Dental materials and their selection. 3rd


Ed. Chicago: Quintessence Publishing Co, Inc.)

▪ Oil Based Cement


a.zink oxide

Kekurangan:

- tidak dapat digunakan di undercut yang sangat dalam

- euganol yang terkandung dapat menimbulkan alergi pada beberapa orang

- hanya dapat dilakukan pada bagian yang tidak terdapat gigi

- keras dan sangat rapuh

Kelebihan:
- hasil permukaan yang memiliki detail yang bagus

- ketika dirasa kurang maka dapat di tambah

- mengurangi pergeseran pada jaringan lunaknya [mucostatic]

- daya tahan cukup lama

Ref: - Ash, M,M,Nelson, S..J. 2003. Wheeler’s Dental Anatomy, Physiology and
Occlusion,9th Ed. Saunders: St. Louis

- Harshanur, Ijtiningsih Wangidjadja. 1995. Anatomy Gigi. Jakarta: EGC

▪ Resin Based Product


a.estetik

▪ Temporary Resin Cement


▪ Conpomer Cement

Anda mungkin juga menyukai