Anda di halaman 1dari 5

Moderasi Beragama di Tengah Pandemi

Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku, agama, ras, dan
budaya. Keberagaman tersebut merupakan kekuatan yang dimiliki Indonesia, namun dalam
implementasinya, dinamika ekspresi keberagamaan di era demokrasi terkadang berpotensi
memunculkan ketegangan dan konflik antar masyarakat, antar umat beragama atau bahkan
internal umat beragama. Oleh karena itu, diperlukan moderasi salah satunya moderasi beragama
untuk menjaga keharmonisan bangsa.
Moderasi beragama sesungguhnya merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan,
baik di tingkat lokal, nasional, maupun global. Moderasi merupakan kebajikan yang mendorong
terciptanya harmoni sosial dan keseimbangan dalam kehidupan secara personal, keluarga dan
masyarakat,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan
kuncinya pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) di Indonesia Tahun 2020 melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan
Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Selasa (03/11/2020).
Di tengah pandemi virus coorona (Covid-19) yang masih melanda dunia saat ini. Kita tentu
sangat prihatin atas dampak yang ditimbulkan wabah ini, terutama soal krisis ekonomi, lapangan
kerja, hingga ratusan ribu nyawa melayang karena terjangkit virus.
Menurut Prof. QuraishShihab dalam Wasathiyah (2019: 43), ada satu hal yang patut kita
syukuri di tengah situasi sulit seperti ini. Kita merasakan adanya iklim solidaritas yang terus
tumbuh di tengah masyarakat.
Meski berbeda suku, agama, banyak kalangan berpunya yang memiliki kepedulian sosial
(filantropi) untuk ikut serta memikul beban dalam menghadapi bencana ini. Salah satunya
melalui penyaluran bantuan-bantuan sosial. Patut kiranya hal ini terus kita tumbuhkan agar
situasi semakin membaik dengan terus saling membantu dan mengingatkan dalam kebaikan dan
kebenaran.
Wasathiyah adalah keseimbangan dalam segala persoalan hidup duniawi dan ukhrawi.
Prinsip ini selalu harus disertai upaya menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi
berdasarkan petunjuk agama dan kondisi objektif yang sedang dialami. Dalam hal ini bisa
dipahami bahwa bagi Prof Quraish Shihab, konsep Wasathiyah Islam inilah yang kita kenal
dengan moderasi beragama.
Tidak heran apabila paham, sikap, dan perilaku moderat merupakan ajaran yang telah
ditandaskan oleh Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat ke-143:
َ ‫عل َى الن ّ َِاس َويَك‬ ُ
‫يدا‬
ً ‫عل َيْك ُْم َش ِه‬ ُ ‫الر ُس‬
َ ‫ول‬ َ ّ ‫ُون‬ َ ‫لِتَك ُونُوا ُش َه َد‬ ‫ة َو َس ًطا‬ ً ‫َوك َ َذلِ َك َج َعلْنَاك ُْم أ َّم‬
َ ‫اء‬
Artinya: “Dan yang demikian ini Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) sebagai umat
wasath (pertengahan) agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kalian.” (QS: Al-Baqarah: 143)
Berikut adalah tolak ukur moderasi beragama yaitu :
1. Seberapa kuat kembalinya penganut agama kembali pada inti pokok ajaran, yaitu nilai
kemanusiaan. Melalui kemanusiaan maka perbedaan agama di tengah masyarakat bukan
menjadi persoalan mengganggu keharmonisan.
2. Kesepakatan bersama.
Melalui kesepakatan bersama menunjukkan kerja sama di antara sesama manusia yang
beragam. Karena bagaimanapun manusia memiliki keterbatasan sehingga keragaman itu
akan saling menutupi kekurangan. Keragaman diciptakan Tuhan Yang Maha Esa untuk
membuat sesama manusia saling menyempurnakan. Keragaman itu adalah kehendak
Tuhan karena manusia yang beragam membutuhkan kesepakatan. Inti pokok ajaran
agama bagaimana setiap kita tunduk dan taat terhadap kesepakatan bersama.
3. Ketertiban umum.
Manusia yang beragam latar belakang agar bisa tertib yang bisa memicu suasana
beragama yang moderat. Tujuan agama dihadirkan agar tercipta ketertiban umum di
tengah kehidupan bersama yang beragam.

Soal 1 : M1/PG

Berikut merupakan tujuan adanya moderasi beragama adalah …..

a. Mendorong terciptanya keharmonisan dalam masyarakat untuk menjalankan ibadah secara


bersama – sama
b. Mendorong terciptanya harmoni sosial dan keseimbangan dalam kehidupan secara personal,
keluarga dan masyarakat
c. Terciptanya kebebasan masyarakat untuk saling mempelajari agama satu dengan yang lain
d. Memunculkan ketegangan dan konflik antar masyarakat, antar umat beragama atau bahkan
internal umat beragama
e. Mempererat hubungan antar agama dengan memberikan kebebasan memilih pemeluk agama
lain

Jawaban :

Soal 2 : M2/BS

Pernyataan Benar Salah


A Dengan moderasi beragama maka
keharmonisan dan keseimbangan dalam B S
kehidupan secara personal, keluarga dan
masyarakat akan tercipta

B Moderasi beragama sama dengan


moderasi agama B S

C Moderasi beragama sama dengan


toleran B S

D Orang yang moderat tidak teguh dalam


beragama B S

E Moderasi beragama adalah sebuah


proses, sedangkan toleransi adalah sikap B S
yang dihasilkan
Jawaban :

A. Benar
B. Benar
C. Salah
D. Salah
E. Benar

Soal 3 : M3/PGK

Berdasarkan artikel yang kalian baca diatas, nilai – nilai yang dapat kita ambil sebagai Warga
Negara Indonesia yang moderat adalah …..

A. Kita harus sadar bahwa sebagai masyarakat kita saling membutuhkan satu dengan yang lain,
sehingga sikap moderasi beragama sangat diperlukan untuk menciptakan toleransi dan
kerukunan antar umat beragama tanpa meninggalkan ajaran agama masing-masing
B. Kita harus mau menjadi bagian dalam mengawal berjalannya moderasi beragama agar
mampu menciptakan keharmonisan baik sesama pemeluk agama, antar pemeluk agama dan
masyarakat Indonesia
C. Kita tidak harus memupuk sikap moderasi beragama, karena ujung-ujungnya pasti dapat
menumbuhkan ketegangan dan konflik dalam masyarakat dan juga antar pemeluk agama
D. Kita harus menyadari bahwa peran serta masyarakat bukanlah satu – satunya cara untuk
mewujudkan moderasi beragama karena masih ada pemerintah
E. Kita harus terus memupuk dan melestarikan moderasi beragama yang telah menciptakan
solidaritas bukan hanya di saat bangsa Indonesia telah terpuruk karena terserang wabah

Jawaban

Benar : E. Kita harus terus memupuk dan melestarikan moderasi beragama yang telah
menciptakan solidaritas bukan hanya di saat bangsa Indonesia telah terpuruk karena
terserang wabah.
Salah : C. Kita tidak harus memupuk sikap moderasi beragama, karena ujung-ujungnya
pasti dapat menumbuhkan ketegangan dan konflik dalam masyarakat dan juga antar
pemeluk agama.

Soal 4 : M3/Essay

Berdasarkan wacana diatas, bagaimana cara kalian mengimplementasikan sikap moderasi


beragama di dalam kehidupan baik sebagai siswa ataupun bagian dari masyarakat di lingkungan
kalian hidup terlebih disaat sekarang kita masih menghadapi wabah virus corona ( covid 19)?
Jelaskan!

Jawaban
Sikap moderat dalam beragama diantaranya yaitu
Pertama, bersabar menghadapi musibah Covid-19. “Sabar merupakan manifestasi keyakinan
teologis (akidah) yang diimplementasikan dalam sikap (Akhlak) menghadapi praksis kehidupan
sehari-hari,” terangnya.
Kedua, mengikuti anjuran pemerintah, pakar dan pihak berwenang dalam penanganan Covid-19.
Ketiga, mengutamakan keselamatan manusia sesuai dengan kaidah fikih Dar’ul Mafasid Aula
Min Jalbil Masholih atau menghilangkan kemudharatan itu harus didahulukan ketimbang
mengambil manfaat.
Keempat, tolong menolong dalam mengatasi Covid-19 dan dampaknya. “Tolong menolong harus
ikhlas tanpa dibatasi suku, agama dan status sosial. Ini merupakan perwujudan dalam
memperkokoh ukhuwah Islamiyah, Basyariyah, dan Wathoniyah,”.

Erik Santoso
13
XII IPS 1

Anda mungkin juga menyukai