Anda di halaman 1dari 18

01

SERI SAINS VIROLOGI

John Oliver Home , X MIPA 2


Memahami
Replikasi Virus
Replikasi Virus
PENGERTIAN

Adalah mekanisme perbanyakan virus baru yang hanya dapat terjadi di dalam sel
inangnya.

Lalu, apakah semua virus dapat menyerang semua jenis sel pada makhluk hidup?
Hmm…..??? Jadi setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi sel-sel tertentu saja dari
ragam inang yang terbatas. Hal ini disebabkan karena virus akan selalu melakukan
identifikasi kecocokan antara diri nya sendiri dengan sel inangnya sebelum virus
menginfeksi sel inangnya. Bagaimana prosesnya ya??

02
PENGERTIAN
Jadi, protein luar virus akan berikatan
dengan molekul reseptor spesifik di
luar dinding sel inang. Apabila ternyata
protein virus tidak dapat berikatan
dengan molekul reseptor dari sel
inang, maka virus akan pindah dan
mencari sel lain untuk di jadikan
inangnya.

Proses ini ibaratnya anak kunci dan


lubang ketika hendak membuka
gembok. Kalau anak kunci nya ga
sesuai dengan lubang gembok, maka
otomatis kita tidak bisa membuka
gembok dengan anak kunci tersebut.
03
Variasi Replikasi pada
Virus
Sebenarnya ada banyak variasi replikasi pada virus.
Namun kita hanya akan membahas variasi replikasi virus
yang menginfeksi sel bakteri (fag).

Kenapa fag? Karena fag adalah jenis virus DNA untai


ganda yang paling sederhana dan paling mudah untuk
dipahami. Penelitian pada fag ini, akhirnya menghasilkan
temuan bahwa fag dan virus DNA untai ganda lain
mampu bereproduksi dengan 2 siklus, siklus litik dan
siklus lisogenik

04
Siklus Litik
05

Lisis = Pecah
Karena pada akhir siklus litik, sel inang
akan pecah.

Siklus Litik merupakan mekanisme

SIKLUS LITIK
replikasi pada virus yang menyebabkan
sel inang pecah atau lisis sehingga
terjadi kematian pada sel inang yang
diinfeksi. Jenis fag yang melakukan
siklus litik adalah fag T4
Adsorpsi
(Pelekatan)
Pada tahap adsorpsi ini, protein pada serabut ekor
virus T4 akan berikatan/melekat dengan molekul
reseptor spesifik pada dinding sel bakteri.

Dengan tujuan untuk memastikan bahwa virus itu


sendiri benar-benar cocok dengan sel bakteri tersebut.
Setelah berhasil melakukan adsorpsi, virus akan masuk
ke tahap selanjutnya, yaitu tahap penetrasi

06
Penetrasi
Proses ini diawali dengan
berkontraksinya serabut ekor pada
fag T4, sehingga jarum penusuk virus
akan membentuk lubang yang
menembus dinding sel dan membran
plasma sel bakteri.

Kemudian fag T4 akan memasukkan


materi genetiknya ke dalam
sitoplasma sel inang melalui lubang
tersebut

07
Sintesis
(Eklifase)
Jadi, setelah DNA fag T4 masuk ke sitoplasma sel bakteri,
DNA fag langsung digandakan/diperbanyak. Kemudian
DNA hasil penggandaan tadi akan ditranskripsikan menjadi
mRNA. Selanjutnya, kode kode pada mRNA akan
diterjemahkan oleh ribosom menjadi asam amino
penyusun protein. Protein yang dihasilkan dari asam amino
ini, ada yang kemudian menjadi enzim bernama DNA ase
untuk menghancurkan DNA sel bakteri. Dan ada juga
protein yang akan menjadi enzim DNA polymerase untuk
menggandakan kembali DNA fag T4.

08
Kemudian, DNA ase yang baru saja dibentuk ini, akan
segera melakukan peran-nya untuk menghancurkan
DNA sel bakteri. Setelah DNA bakteri ini hancur, kini
virus telah mengambil alih/menguasai sel bakteri

Setelah itu, enzim DNA Polimerase akan


menggandakan DNA fag T4 kembali, dan DNA hasil
penggandaan ini akan ditranskripsikan oleh ribosom
menjadi asam amino penyusun protein. Protein yang
dihasilkan dari asam amino ini, ada yang akan
membentuk kapsomer (penyusun kapsid), ada juga
protein yang membentuk ekor, lalu ada juga protein
yang menjadi enzim lisozim.

09
Self-assembly
(Perakitan)
Setelah semua komponen tubuh fag
T4 dibentuk, selanjutnya akan masuk
ke tahap perakitan.

Pada tahap ini terjadi perakitan


partikel fag T4 baru dari komponen
yang telah di buat sebelumnya seperti
materi genetic, kapsomer (kapsid),
dan ekor akan dirakit menjadi fag T4
yang utuh

10
Pelepasan
(Release)
Pada tahap ini, fag T4 yang memiliki enzim lisozim (enzim
lisozim dihasilkan pada tahap sintesis), akan menggunakan
enzim ini untuk mendegradasi (menghancurkan) dinding
sel bakteri menjadi lemah serta berlubang.

Karena adanya lubang pada dindig sel bakteri, otomatis


cairan diluar sel akan masuk ke dalam sel bakteri melalui
lubang tsb. Akibatnya sel akan menggembung, lalu pecah
(lisis) dan mati. Saat sel pecah, partikel fag T4 akan keluar
dan menyebar
11
Siklus Lisogenik
05

Adalah mekanisme replikasi virus


melalui penyisipan materi
genetik virus pada materi genetik

SIKLUS LISOGENIK
sel inang

Contoh virus yang dapat


melakukan siklus ini adalah fag
lambda (λ). Fag lambda
menyerupai fag T4, namun
ekornya hanya satu, dengan serat
ekor yang pendek.
Adsorpsi
(Pelekatan)
Pada tahap adsorpsi ini, protein pada serabut ekor fag
lambda akan berikatan/melekat dengan molekul
reseptor spesifik pada dinding sel bakteri.

Dengan tujuan untuk memastikan bahwa fag lambda


itu sendiri benar-benar cocok dengan sel bakteri yang
akan diinfeksi. Setelah berhasil melakukan adsorpsi,
virus akan masuk ke tahap selanjutnya, yaitu tahap
penetrasi

06
Penetrasi
Proses ini diawali dengan
berkontraksinya serabut ekor pada
fag lambda, sehingga jarum penusuk
virus akan membentuk lubang yang
menembus dinding sel dan membran
plasma sel bakteri.

Kemudian fag lamda akan


memasukkan materi genetiknya ke
dalam sitoplasma sel inang melalui
lubang tersebut

07
Integrasi
DNA fag lambda yang telah berada dalam
sitoplasma sel bakteri akan diintegrasikan/disisipkan
pada bagian tertentu dari DNA bakteri. DNA fag
lambda yang sedang disisipkan/diintegrasikan pada
DNA bakteri disebut sebagai profag. Dan profag
akan selalu dipertahankan dalam keadaan dorman
(diam). Juga profag ini tidak akan diterjemahkan,
disalin, atau ditranskripsikan, sehingga sel bakteri
tidak akan sadar kalau materi geneticnya sedang
disisipi oleh materi genetic virus

08
Multiplikasi Sel
Inang
Terjadi saat sel bakteri bersiap untuk
membelah, sel bakteri akan
menggandakan materi genetiknya. Dalam
hal ini, penggandaan materi genetic sel
bakteri akan disertai juga dengan
tergandakannya DNA fag lambda yang
sedang disisipkan dalam DNA sel bakteri.
Akibatnya, setiap sel anak (sel bakteri
baru) yang dihasilkan dari pembelahan
bakteri juga mengandung profag
(tersisipi DNA virus).

10
Namun dalam kondisi tertentu, misalnya ketika sel bakteri yang mengandung profag terkena
radiasi sinar UV, DNA fag lambda akan mengalami eksisi (terlepas dari materi genetic bakteri) dan
akan masuk ke jalur siklus litik yg akan menyebabkan lisis/pecah-nya sel bakteri. Fag yang mampu
menggunakan kedua siklus replikasi ini disebut dengan fag temperate, misalnya fag lambda

08
TERIMA KASIH

13

Anda mungkin juga menyukai