Tari kreasi baru adalah tari yang mengarah kepada kebebasan berekspresi dalam pengungkapan gerak, iringan, kostum, rias,maupun tata teknik pentas. Pada awalnya tari kreasi baru merupakan pengembangan dari gerak tari tradisional klasik dengan gerak tari tradisional rakyat,serta bentuk-bentuk gerak baru yang belum pernah ada dan perpaduan dari gerak tari dari berbagai daerah di Indonesia. Seiring perkembangan jaman , tari kreasi baru juga semakin berkembang dan beragam. Tari kreasi baru disebut juga tari modern, istilah modern berasal dari kata latin modo, yang berarti baru saja. Tari modern adalah sebuah karya tari yang mengutamakan garapan baru dengan bentuk, watak, jiwa dan irama bebas tidak terikat oleh aturan maupun norma yang ada. Sasaran pokok tari modern adalah pembaharu dari segi bentuk, watak, jiwa, irama. Tari modern mengandung unsur kreativitas dan inovatif. *Kreativitas adalah kemampuan berpikir dan melakukan tindakan untuk menciptakan sesuatu yang baru *Inovatif kemampuan untuk menemukan dan menghasilkan karya baru. Tari kreasi baru atau tari modern lahir setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, sebagai cetusan kebebasan dalam memilih dan menentukan identitas masing-masing daerah.Perintis maupun Koreografer tari kreasi baru antara lain ( I Ketut Mario dari Bali), (Tjeje Sumantri dari JawaBarat), (Bagong Kussudiarjo, Prof.Dr.Wisnu Wardhana, Didik Nini thowok, Ida Wibowo, Drs Untung Mulyono, Drs Supriyadi, Sutopo Tejo Baskoro dari Yogyakarta),( Sardono W Kusuma , Wiwik Widyastuti, Hendrawan Panji Akbar Luthan (Deddy Luthan )dari kelompok tari Deddy Luthan Dance Company dari Jakarta ) sedangkan (Huriah Adam dari Minangkabau Sumatera Barat) dan Yandi Yasin ( Boy G, Sakti ) dari Sanggar tari Gumarang Sakti Sumatera Barat. Contoh tari kreasi baru karya Bagong Kussudiarjo dari padepokan Pusat Latihan Tari( PLT) diantaranya adalah tari Merak, tari Bayangkari,tari Topeng, tari Kupu- kupu,tari Memanah, tari Mimpi, tari tari Burung dalam sangkar, tari Selendang, tari Wirapertiwi, tari Wulangsunu dan lain-lain. Contoh tari kreasi baru dari Prof. Dr. Wisnu Wardhana antara lain tari Nada irama, tari Pesona canda, tari Bhineka Tunggal Ika Contoh tari kreasi baru karya Drs.Untung Mulyono dari sanggar tari Kembang Sore diantaranya adalah tari Pegon,tari Candik Ayu, tari Topeng Edan, tari Payung, tari Jowal- jawil, tari Seot, tari Gembira, tari Sutra Ungu dan lain-lain. Contoh tari kreasi baru karya Drs. Supriyadi diantaranya adalah tari Baladewa, tari Bongkel, tari Nggaong, tari Sulung dayung Banyumasan, tari Topeng Dogeran, tari Cipat Cipit dan lain- lain. Contoh tari kreasi baru karya Didik Nini thowok dari sanggar tari Natya Lakshita, adalah tari Pang Pung,tari Boneka, tari Alisan, tari Bajidoran,tari Wek-wek, Kelinci, tari Kipas, tari Wandali, tari Persembahan dan lain-lain. Contoh tari kreasi baru dari I Ketut Mario antara lain tari Kebyar duduk, tari Oleg tambulilingan. Contoh tari kreasi baru dari Wiwik Widyastuti antara lain tari Ronggeng blantek,tari Topeng, tari Kembang lambang sari.
Ciri-ciri tari kreasi baru adalah :
Gerakannya tidak ketat mengikuti pola gerak yang pernah ada Tidak terikat oleh aturan maupun pola cerita tertentu Busana, rias tidak terikat, bisa divariasi Tidak bersifat turun temurun Tempat pementasan tidak terikat, mudah menyesuaikan dengan kebutuhan Ragam geraknya tidak terikat oleh pola gaya dari daerah tertentu. Artinya gerakannya dapat memadukan dari gerak tari yang ada di Nusantara seperti Sunda, Bali, Minang, Aceh, Dayak dan lain-lain. Gerak,iringan,rias,kostum/busana, property,tata teknik pentas mengandung unsur kreativitas.