Perencanaan Dan Perancangan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Di Lampung
Perencanaan Dan Perancangan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Di Lampung
OLEH :
ARIESTA MIRANIA FABIOLA
NIM
03061281320015
DOSEN:
IR. ARI SISWANTO, MCRP, Ph.D
M. FAJRI ROMDHONI, S.T, M.T
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
LAPORAN LANDASAN KONSEPTUAL TUGAS AKHIR
OLEH :
ARIESTA MIRANIA FABIOLA
NIM
03061281320015
DOSEN:
IR. ARI SISWANTO, MCRP, Ph.D
M. FAJRI ROMDHONI, S.T, M.T
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat, karunia, dan kehendak-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan
Landasan Konseptual Tugas Akhir dengan judul “Perencanaan dan Perancangan
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Lampung” dengan tepat
waktu. Dalam penyelesaian laporan ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai
pihak. Dengan penuh rasa hormat, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho-Nyalah laporan landasan
konseptual tugas akhir ini dapat diselesaikan.
2. Kedua orang tua saya, terima kasih atas doa dan dukungan yang tidak
pernah berhenti bagi saya, yang selalu memotivasi saya untuk jangan
pernah putus asa dan terus maju.
3. Bapak Ir. Ari Siswanto MCRP., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Teknik
Arsitektur Universitas Sriwijaya dan dosen pembimbing 1 saya, yang
selalu sedia meluangkan waktu untuk bimbingan serta memberikan
masukan-masukan yang membangun.
4. Bapak Fajri Romdhoni S.T, M.T, selaku dosen pembimbing 2 saya, yang
telah memberikan bimbingan dan masukan yang membangun dalam
penyelesaian skripsi saya.
5. Bapak Drs. Muhammad Taufik dan Ibu Novie Agrilita S.Pd selaku Kepala
dan Kasubbag TU Graha Teknologi Sriwijaya yang telah mengizinkan
saya survey dan mengambil data mengenai Graha Teknologi Sriwijaya.
6. Seluruh staff Graha Teknologi Sriwijaya yang sudah mau meluangkan
waktu untuk saya wawancarai dan mencarikan data yang saya butuhkan
ditengah jam kerja mereka.
7. Seluruh staff Kesbangpol Provinsi Lampung, Kesbangpol Kota Bandar
Lampung, Bappeda Provinsi Lampung, Bappeda Kota Bandar Lampung,
serta Dinas Tata Kota Bandar Lampung yang telah membantu penulis
dalam menyediakan data mengenai regulasi yang berkaitan dengan objek
perancangan penulis.
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Rencana Prasarana Energi Listrik dan Sumber Daya Air Provinsi
Lampung ............................................................................................................. 23
Gambar 2.2 Museum Guggenheim ..................................................................... 27
Gambar 2.3 Ekspresi garis abstrak pada Museum Guggenheim ........................ 28
Gambar 2.4 Nagoya City Art Museum ............................................................... 29
Gambar 2.5 EX Plaza Indonesia ......................................................................... 29
Gambar 2.6 Graha Teknologi Sriwijaya ............................................................. 30
Gambar 2.7 Struktur organisasi UPTD Graha Teknologi Sriwijaya................... 36
Gambar 2.8 Struktur organisasi Kasubag TU Graha Teknologi Sriwijaya ......... 37
Gambar 2.9 Struktur organisasi Kasi Pembinaan, Pendidikan Sains dan Teknologi 37
Gambar 2.10 Pusat Peragaan IPTEK Taman Mini Indonesia Indah ................... 38
Gambar 2.11 Science Centre Singapore ............................................................. 40
Gambar 2.12 Peta Rencana Pola Ruang Kota Bandar Lampung ........................ 44
Gambar 2.13 Peta Alternatif Lokasi 1................................................................. 46
Gambar 2.14 Peta Alternatif Lokasi 2................................................................. 46
Gambar 3.1 Penerapan photovoltaic pada atap ................................................... 58
Gambar 3.2 Penerapan photovoltaic pada atap ................................................... 58
Gambar 3.3 Penerapan photovoltaic pada dinding ............................................. 58
Gambar 3.4 Penerapan photovoltaic pada dinding ............................................. 59
Gambar 3.5 Penerapan photovoltaic pada dinding ............................................. 59
Gambar 4.1 Struktur organisasi PP-IPTEK Lampung ........................................ 69
Gambar 4.2 Struktur organisasi tata usaha PP-IPTEK Lampung ....................... 71
Gambar 4.3 Struktur organisasi seksi pembinaan, pendidikan sains dan teknologi PP-
IPTEK Lampung ................................................................................................. 72
Gambar 4.4 Grafik jumlah pengunjung PP-IPTEK TMII................................... 74
Gambar 4.5 Skema kegiatan pengunjung PP-IPTEK Lampung ......................... 79
Gambar 4.6 Skema kegiatan pengelola PP-IPTEK Lampung ............................ 79
Gambar 4.7 Skema kegiatan laboran .................................................................. 79
Gambar 4.8 Skema kegiatan pemandu ................................................................ 80
Gambar 4.9 Skema kegiatan petugas kebersihan ................................................ 80
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.19 Kebutuhan ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ............ 85
Tabel 4.20 Kebutuhan ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Diesel ..................... 86
Tabel 4.21 Kebutuhan ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ..................... 87
Tabel 4.22 Kebutuhan ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Surya ...................... 87
Tabel 4.23 Kebutuhan ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Angin .................... 88
Tabel 4.24 Kebutuhan ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang
Laut ................................................................................................................................. 89
Tabel 4.25 Kebutuhan ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa ................ 89
Tabel 4.26 Kebutuhan ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Non
Konvensional .................................................................................................................. 90
Tabel 4.27 Kebutuhan ruang pengenalan iptek outdoor ................................................. 91
Tabel 4.28 Kebutuhan ruang kegiatan penelitian ............................................................ 91
Tabel 4.29 Kebutuhan ruang Science Cinema ................................................................ 92
Tabel 4.30 Kebutuhan ruang kegiatan penyuluhan dan acara lainnya ............................ 92
Tabel 4.31 Kebutuhan ruang kegiatan metabolisme dan ibadah..................................... 92
Tabel 4.32 Kebutuhan ruang pengelolaan ....................................................................... 93
Tabel 4.33 Kebutuhan ruang servis ................................................................................. 95
Tabel 4.34 Besaran ruang kegiatan penerima ................................................................. 96
Tabel 4.35 Besaran ruang perpustakaan.......................................................................... 97
Tabel 4.36 Besaran ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Air ............................... 98
Tabel 4.37 Besaran ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Uap ............................. 99
Tabel 4.38 Besaran ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Gas .............................. 100
Tabel 4.39 Besaran ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ................. 101
Tabel 4.40 Besaran ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Diesel .......................... 101
Tabel 4.41 Besaran ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir .......................... 102
Tabel 4.42 Besaran ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Surya ........................... 103
Tabel 4.43 Besaran ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Angin .......................... 104
Tabel 4.44 Besaran ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut ......... 105
Tabel 4.45 Besaran ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa .................... 105
Tabel 4.46 Besaran ruang Wahana Pembangkit Listrik Tenaga Non Konvensional ...... 106
Tabel 4.47 Besaran ruang penelitian ............................................................................... 107
Tabel 4.48 Besaran ruang Science Cinema ..................................................................... 107
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
dan masyarakat sekitar terhadap bangunan yang akan di di desain yaitu sebagai
wadah pembelajaran iptek terutama dalam bidang pembangkit listrik dan sumber
energi alternatif. Selain harus dapat merefleksikan cita-cita, bangunan PP-
IPTEK juga harus dapat menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan sumber
energi alternatif yang ramah lingkungan dan juga terbarukan.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
1.3.2 Sasaran
1. Mendesain bentuk massa bangunan yang ekspresif dan abstrak,
menyerupai bentuk listrik.
2. Mendesain ruang dalam agar memiliki suasana yang menunjang
untuk belajar IPTEK serta menginspirasi masyarakat untuk
mengembangkan potensi pembangkit listrik terutama yang
bersumber dari energi ramah lingkungan yang terbarukan.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Tujuan usaha ini untuk pengenalan dan studi penjajakan animo masyarakat.
Kesan yang diperoleh dari pengunjung sangat positif dan para remaja dapat
mengenal iptek secara lebih mudah dan nyata. Peragaan tersebut digunakan juga
sebagai media pengajaran bidang iptek oleh beberapa mahasiswa IKIP Jakarta
yang bertindak sebagai pemandu.
Konsep awal perencanaan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (PP-IPTEK) kemudian dibantu oleh US Agency for International
Development dan Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master
Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri
Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development dari Perancis.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto
di gedung sementara Terminal B Skylift-TMII, berlantai 2 seluas 1.000 m2.
Sejumlah alat peraga telah dibuat sendiri oleh tenaga ahli dari Puslitbang KIM-
LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga sumbangan dari industri strategis dan IBM.
PP-IPTEK akhirnya menempati gedung permanen pada tanggal 10
November 1995, berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza
Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Dengan filosofi konsep sebagai api
semangat iptek yang merupakan titik awal pengembangan masa depan, konsep
desain bangunan futuristic, menjelajah tanpa batas, Konsultan Perencana PT.
Tripanoto Sri telah merancang bangunan seluas 24.000 m2 di atas area seluas
42.300 m2. Sejak saat itu telah tersedia sarana pembelajaran iptek yang memberi
kesempatan kepada pengunjung untuk melihat dan mempelajari rahasia dan
gejala alam yang diperagakan, mempelajari dengan menggunakan indera
pendengar, pencium, dan peraba melalui manipulasi, operasi dan eksperimen.
Melalui peragaan dan program, pengunjung diberi kesempatan untuk menjajagi
fenomena dan khasanah iptek secara mandiri, keluarga dan kelompok, agar
memberi inspirasi dan meningkatkan daya kretivitas dan inovasi.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Dari ketiga jenis yang telah disampaikan, ada suatu pusat sains yang
tidak dapat dikategorikan yaitu pusat sains yang kecil (small science
centers). Pusat sains ini serupa engan puat sains kompleks (comprehensive
centers) namun program peragaannya tidak luas, demikian pula dengan
lingkup pelayanan, fasilitas, staff serta dananya. Pada umumnya pusat
sains semacam ini berkembang dengan cepat dan ahirnya menjadi pusat
sains kompleks (comprehensive centers).
2.3 Lampung
Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 31964 yang kemudian menjadi Undang-undang
Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan
yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 maret 1964 tersebut
secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan,
namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan
potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat
menambah khasanah adat budaya di Nusantara yang tercinta ini. Oleh karena itu
pada zaman VOC daerah Lampung tidak terlepas dari incaran penjajahan
Belanda.
Secara administratif Provinsi Lampung dibagi dalam 15 (lima belas)
Kabupaten/Kota, yang selanjutnya terdiri dari beberapa wilayah Kecamatan
dengan perincian sebagai berikut:
1. Kabupaten Lampung Barat
2. Kabupaten Tanggamus
3. Kabupaten Lampung Selatan
4. Kabupaten Lampung Timur
5. Kabupaten Lampung Tengah
6. Kabupaten Lampung Utara
7. Kabupaten Way Kanan
8. Kabupaten Tulang Bawang
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
9. Kabupaten Pesawaran
10. Kabupaten Pringsewu
11. Kabupaten Mesuji
12. Kabupaten Tulang Bawang Barat
13. Kabupaten Pesisir Barat
14. Kota Bandar Lampung
15. Kota Metro
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
2. Klimatologi
Rata-rata jumlah curah hujan di Kota Bandar Lampung berdasarkan
hasil pengamatan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika tiap
tahunnya terus mengalami fluktuasi. Jumlah curah hujan tinggi biasanya
terjadi pada bulan November sampai bulan April pada tipa tahunnnya.
Pada tahun 2008 jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
Desember, yaitu 433,10 mm, sedangkan yang terendah terjadi pada bulan
Juli yaitu hanya 0,30 mm.berdasarkan data tersebut, dalam kurun waktu 5
(lima) tahun terakhir, curah hujan rata-rata tertinggi pada tahun 2009, yaitu
mencapai 179,30 mm. Tingginya rata-rata curah hujan pada tahun 2009
berimplikasi pada meningkatnya volume air sungai sehingga terjadi banjir
pada beberapa kawasan di Kota Bandar Lampung. Bulan basah/kering
terjadi jika jumlah curah hujan yang terjadi pada bulan tersebut
melebihi/kurang dari rerata curah hujan pada tahun bersangkutan.
Berdasarkan rerata curah hujan mengindikasikan bahwa bulan basah Kota
Bandar Lampung pada tahun 2009 terjadi pada bulan November – Maret
dengan rerata curah hujan bulanan berada diatas 179,30 mm, sedangkan
bulan keringnya yaitu bulan April – Agustus dengan rerata curah hujan
bulanan kurang dari 179 mm.
Kota Bandar Lampung termasuk beriklim tropis basah yang
mendapat pengaruh dari angin musim (Monsoon Asia). Data Badan
Metereologi Klimatologi dan Geofisika Provinsi Lampung menunjukan
bahwa temperatur Kota Bandar Lampung dalam kurun waktu lima tahun
terakhir berada pada kisaran 25 – 280C dengan suhu rata-rata pertahun
26,30C. Temperatur udara di Kota Bandar Lampung sepanjang relatif
stabil dan tidak pernah menunjukan perubahan yang ekstrim, hal tersebut
dapat mengindikasikan bahwa kualitas lingkungan di Kota Bandar
Lampung masih cukup baik.
3. Geomorfologis
Kondisi kelerengan Kota Bandar Lampung juga sangat beragam,
kondisi geografis wilayah yang berbukit serta berada di kaki Gunung
Betung merupakan faktor pembentuk kelerengan di Kota Bandar
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
terdiri dari turbin dan generator listrik. Fungsi dari Turbin adalah untuk
memutar rotor dari generator listrik, sehingga dari putaran rotor itu
dihasilkanlah energi listrik. Listrik yang dihasilkan dinaikkan dulu voltasenya
menjadi 150 kV, 275 kV (TT) sampai dengan 500 kV (TET) melalui Trafo Step
Up. Penaikan tegangan ini berfungsi untuk mengurangi kerugian akibat
hambatan pada kawat penghantar sela proses transmisi. Dengan tegangan yang
ekstra tinggi maka arus yang mengalir pada kawat penghantar menjadi kecil.
Penggunaan sumber listrik dengan pembangkit listrik secara individual
umumnya digunakan pada aktivitas-aktivitas yang membutuhkan kontinuitas
aliran listrik sehingga tidak mentolerir putusnya aliran listrik, misalnya kegiatan
perbankan, kegiatan industri, kegiatan kesehatan/medis, dan lain-lain. Namun
sumber listrik seperti ini relatif lebih mahal, lebih rumit dan lebih terbatas
dibandingkan sumber PLN.
Pembangkit tenaga listrik yang akan dikembangkan baik peningkatan
pembangkit eksisting maupun pengembangan pembangkit baru adalah:
PLTA, yaitu PLTA Way Besai dan PLTA Batu Tegi
PLTU batu bara yang berlokasi di Kabupaten Lampung Selatan
(PLTU Tarahan Unit 3 dan unit 4, Kabupaten Tulang Bawang,
Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Tengah, dan
Kabupaten Way Kanan;
PLTP dengan lokasi Kabupaten Tanggamus (PLTP Ulu Belu),
Kabupaten Lampung Tengah (PLTU Gunung Sugih) dan Kabupaten
Lampung Selatan (PLTU Kalianda dan PLTU Lampung);
PLTD, yaitu PLTD Pulau Sebesi, PLTD Tarahan, PLTD Teluk
Betung, PLTD Metro, PLTD Tegineneng, PLTD Teluk Padang,
PLTD Bengkunat, PLTD Krui, PLTD Pugung Tampak, PLTD
Simpang Pematang, dan PLTD Wiralaga;
Sumber energi non terbarukan di Kabupaten Pesawaran, Kabupaten
Lampung Tengah, Kabupaten Tulang Bawang, dan Kabupaten
Lampung Barat.
Untuk wilayah terisolasi pada pulau-pulau kecil atau gugus pulau serta
daerah terpencil dilaksanakan dengan sistem pembangkit tenaga air skala kecil,
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
tenaga surya, tenaga angin dan tenaga diesel dengan lebih mengutamakan
potensi energi yang ada di daerahnya.
Terkait dengan pengembangan jaringan listrik adalah identifikasi
kebutuhan listrik yang harus dipenuhi hingga tahun 2029 mendatang. Kebutuhan
listrik yang dimaksud terbagi dua, yaitu kebutuhan domestik dan non domestik.
Analisis Kebutuhan listrik domestik, dihitung menurut total kebutuhan listrik
menurut per orang. Oleh karena itu faktor jumlah penduduk, menurut
proyeksinya akan menentukan jumlah kebutuhan listrik domestik. Sementara
kebutuhan listrik non domestik yang dimaksud adalah listrik untuk aktifitas
perkantoran, bisnis, wisata dan pelabuhan.
Berikut beberapa asumsi dan pendekatan yang digunakan untuk
menghitung kebutuhan jaringan listrik yaitu:
1. Kebutuhan listrik domestik: 450 VA/jiwa
2. Kebutuhan listrik lingkungan: 40% dari RT
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Gambar 2.1 Peta Rencana Prasarana Energi Listrik dan Sumber Daya Air
Provinsi Lampung (Bappeda Provinsi Lampung, 2009)
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Tabel 2.3 Potensi dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (Ditjen
EBTKE, Kementerian ESDM)
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
2) Identifikasi Metafora
Beberapa pendapat mengenai pengertian metafora antara lain:
a. Antoniades, A.C. Poetics of Architecture van nostrand
Reinhold, New York, 1990.
Kategori metaphor dalam arsitektur menurut antoniades
(1990):
Intangible metaphor : metafora dalam tataran ide, konsep
atau kualitas kualitas khusus.
Tangible metaphor : Metafora yang berangkat dari hal-hal
visual serta spesifikasi / karakter tertentu dari sebuah
benda seperti sebuah rumah adalah puri atau istana, maka
wujud rumah menyerupai istana.Dapat dirasakan dari
suatu karakter visual atau material.
Combination : Merupakan penggabungan intangible
metaphors dan tangible metaphors dengan
membandingkan suatu objek visual dengan yang lain
dimana mempunyai persamaan nilai konsep dengan
objek visualnya. Dapat dipakai sebagai acuan kreativitas
perancangan.Dimana secara konsep dan visual saling
mengisi sebagaiunsur-unsur awal dan visualisasi sebagai
pernyataan untuk mendapatkan kebaikan kualitas dan
dasar.
b. Broadbent, Geoffry / Bunt, Richard / Jencks; sign, symbol and
architecture; John Wiley and sons; New York; 1980. Kategorisasi
desain dari Broadbent tentang analogic design mengindikasikan
pembagian metaphor dalam 3 kategori yaitu :
Visual metafora secara visual
Structural, metafora dalam aspek struktur, fungsi , system
Filosofikal , metafora dalam aspek ide, konsep dan nilai.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
3. EX Plaza Indonesia
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
4. Rumah Botani
Zona tempat mengenal, mempelajari dan mempraktekkan cara
bercocok tanam secara konvensional maupun menggunakan metode/teknik
tertentu seperti teknik hidroponik.
5. Istana Cahaya
Di istana cahaya pengunjung dapat mengeksplorasi alat peraga optik
diantaranya alat peraga halilintar, pelangi, dan pembiasan cahaya.
A. Program Rutin
1 Kunjungan Kegiatan kunjungan dari pelajar dan
Edukatif masyarakat untuk mengeksplorasi alat
peraga di UPTD Graha Teknologi
Sriwijaya
2 Demo Sains Pertunjukan sains terdiri dari percobaan-
percobaan ilmu pengetahuan dasar yang
dikemas secara menarik dan interaktif
dengn suasana santai dan menyenangkan
3 Sanggar Sains Sarana belajar bagi pelajar Sekolah
Menengah Atas (SMA) untuk
bereksperimen sains melalui tahapan
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
B. Program Temporer
1 Kompetisi Roket Kompetisi roket air tingkat daerah untuk
Air Daerah (KRAD) menjaring calon peserta Kompetisi
Roket Air Nasional
2 Kompetisi Roket Kompetisi roket air tingkat nasionl
Air Nasional untuk menjaring calon peserta
(KRAN) Kompetisi Roket Air Internasional
tingkat SMP.
3 Pelatihan bagi Guru Kegiatan-kegiatan seperti DIKLAT,
bimbingan teknis, seminar dan
workshop untuk menambah wawasan
dan pengetahuan guru di bidang IPTEK.
4 Fetival dan Pameran UPTD Graha Teknologi Sriwijaya selalu
IPTEK dan Sains berpartisipasi dalam festival dan
pameran ains dan IPTEK.
5 Lomba-Lomba UPTD Graha Teknologi Sriwijaya
Sains mengadakan lomb sains pada event
tertentu.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
5. Laboratorium
6. Mushola
7. Kantin
Tabel 2.6 Daftar isi alat peraga UPTD Graha Teknologi Sumatera Selatan
(Graha Teknologi Sriwijaya, 2016)
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
7. Pola Berubah
G. Tekanan, 1. Tekanan Uap
Gaya dan 2. Bola Melayang
Panas 3. Mengembung Bukan Ditiup
4. Meja Bernoulli
5. Pompa Archimedes
6. Hukum Archimedes
7. Pola Tangan
8. Sepeda Gantung
9. Timbangan Raksasa
10. Jembatan Lengkung
11. Kereta Luncur
12. Parabola
13. Tempat Tidur Paku
14. Kursi Paku
15. Gaya Gesek
16. Pesawat Puna
17. Giroskop
18. Parabola 2
19. Penyelam Cartesian
20. Penyelam Cartesian 2
H. Energi 1. Antan Delapan
2. Konversi Energi
3. Pendulum Ganda
4. Panel Surya
5. Panel Surya II
6. Miniatur Turbin Air Lintang
7. Energi VS Daya
I. Mekanika 1. Kerucut Ganda
2. Roda Gigi
3. Pompa Roda Gigi
J. Gelombang 1. Getar Osilasi
2. Gelombang Tsunami
3. Gelombang Air Laut
K. Otomotif (6
buah)
Alat A. Geometri 1. Ellips
peraga 2. Parabola
matematik 3. Hukum Pytagoras
a 4. Kubus Eceran
5. Ruang Aneh
6. Bermain Proyeksi
7. Ilusi Bentuk
8. Roda Persegi
B. Pengukuran 1. Mengukur Tinggi Permukaan
Air
2. Mengukur Patok Luas
C. Statistik 1. Kurva Normal
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
D. Games 1. Asota
2. Try Science
3. Penjumlahan Segitiga
4. Penjumlahan 15
5. Menara Hanoi
6. Tic Tac Toe
7. Menebak Tanggal Lahir
8. Hexagon Ajaib
9. Penjumlahan Putar
Alat A. Manusia 1. Menyusun Tubuh
Peraga 2. Uji Konsentrasi
Biologi 3. Pak Belulang
4. Organ Tubuh
B. Hewan 1. Jaring-Jaring Makanan
2. Mencocokkan Makanan Burung
C. Ekosistem 1. Siklus Air
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
keingintauan pengunjung akan fenomena iptek yang terjadi. Galeri berisi sekitar
300 alat peraga yang dikelompokkan menjadi 12 wahana :
1. Antariksa
2. Lingkungan
3. Energi
4. Fluida geombang
5. Listrik dan magnet
6. Galeri Plato
7. Mekanika
8. Optic
9. Transportasi; transportasi darat dan udara
10. Arena peneliti cilik
11. Matematika
12. Penyakit dan kesehatan
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
sarana rekreasi karena wahana-wahana dan alat peraga yang tak hanya bersifat
edukatif, namun juga mengasyikan sehingga menghibur pengunjung yang datang
dan mencoba alat-alat peraga dan wahana yang ada.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
2.8.1Tinjauan Tapak
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Kecamatan Way Halim dengan luas kurang lebih 3.790 hektar dan
memiliki fungsi utama BWK C adalah pendukung pusat
pemerintahan provinsi, pendidikan tinggi, permukiman perkotaan,
industri rumah tangga, dan onservasi/hutan kota.
4) Bagian Wilayah Kota (BWK) D, melingkupi 2 (dua) Kecamatan
yaitu Kecamatan Sukabumi, dan Kecamatan Kedamaian dengan luas
kurang lebih 3.696 hektar dan memiliki fungsi utama BWK D
sebagai kawasan industri menengah dan pergudangan, perdagangan
dan jasa, permukiman/perumahan, dan pendidikan tinggi.
5) Bagian Wilayah Kota (BWK) E, melingkupi 2 (dua) Kecamatan,
yaitu Kecamatan Panjang dan Kecamatan Bumi Waras dengan luas
kurang lebih 1.880 hektr dan memiliki fungsi utama BWK E adalah
pelabuhan utama, pergudangan, perdagangan dan jasa, industri
menengah, kawasan kota wisata dan kota pantai, dan
permukiman/perumahan.
6) Bagian Wilayah Kota (BWK) F, melingkupi 3 (tiga) kecamatan,
yaitu Kecamatan Kemiling, Kecamatan Tanjung Karang Barat dan
Kecamatan Langkapura dengan luas kurang lebih 4.305 hektar dan
memiliki fungsi utama BWK F adalah pusat pendidikan khusus
(SPN), agrowisata dan ekowisata, pusat olah raga,
permukiman/perumahan terbatas, konservasi, perdagangan dan jasa,
pendidikan tinggi dan industri rumah tangga.
7) Bagian Wilayah Kota (BWK) G, melingkupi 4 (empat) kecamatan,
yaitu Kecamatan Teluk Betung Barat, Kecamatan Teluk Betung
Selatan, dan Kecamatan Teluk Betung Timur dengan luas kurang
lebih 3.071 hektar dan memiliki fungsi utama BWK G adalah pusat
pemerintahan kota, wisata alam dan bahari, perdagangan dan jasa,
industri pengolahan hasil laut pusat pengolahan akhir sampah
terpadu, kawasan serapan air, minapolitan, pelabuhan perikanan, dan
kesehatan.
Alternatif lokasi dalam area pendidikan tinggi yang diajukan antara lain:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
1) Lokasi 1
Alternatif lokasi 1 berlokasi di Jl. Zainal Abidin Pagaralam, Kota
Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
2) Lokasi 2
Alternatif lokasi 2 berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta, Kota Bandar
Lampung, Provinsi Lampung.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
perbelanjaan, dll).
8 Utilitas a. Lokasi, kapasitas, dan bentuk (tipe pipa,
dll) dari listrik, gas, saluran air kotor,
telepon dan. Hal ini harus mencakup
kedalaman utilitas apapun yang terdapat di
bawah tanah, dan dalam hal kelistrikan
apakah mutunya di bawah atau di atas
standar.Lokasi tiang listrik.
b. Dimana pemberhentian jalur utilitas dari
batas site, jaraknya dari site harus
diberikan.
c. Dimana saja terdapat peluang untuk
menghubungkan utilitas yang berdekatan
dengan site, kita harus merekam lokasinya
atau tepian site yang tampaknya
menawarkan peluang koneksi terbaik. Bisa
karena kapasitas jalur utilitas, kondisi
kontur pada site dalam kaitannya dengan
saluran pembuangan, meminimalkan
kebutuhan utilitas yang dijalankan pada
site, dapat mengumpulkan utilitas yang
dijalankan, menyalurkan utilitas pada
bagian “belakang” site atau menghadapi
hambatan pada site atau kondisi tanah
yang sulit.
9 Pancainder a. View dari site termasuk posisi pada site
a dimana view tidak dihalangi, view dari
apa, apakah view positif atau negatif, sudut
sehingga view dapat dilitah, apakah view
berubah dari waktu ke waktu dan
keberlangsungan view dalam jangka
panjang.
b. View ke tempat menarik pada site dari
batas site dan area luar site. Termasuk
view apa, apakah view positif atau negatif,
posisi pada site mana yang terbaik dan
yang di blok, sudut view dapat dilihat dan
apakah objek dari view berubah dari waktu
ke waktu.
c. View ke site dari area luar, batas site,
termasuk jalan, jalur pejalan kaki,
bangunan lain dan pemandangan.
Termasuk site pada saat pertama kali
dilihat, sudut dimana view terlihat, view
paling dramatis pada properti, view terbaik
pada site dan area yang dapat dipandang,
titik-titik menarik tertentu yang mungkin
dapat dilihat dari luar site dan potensi
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
BAB III
METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menyediakan sarana pembelajaran luar sekolah dengan basis ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mengasyikan dan mengedukasi agar masyarakat Lampung tertarik untuk belajar iptek dan mengembangkan pembangkit
listrik alternatif?
2. Bagaimanakah menciptakan sebuah sarana belajar iptek yang bentukkan massanya ekspresif (mengekspresikan cita-cita
arsitek dan lingkungan setempat mengenai fungsi bangunan yang dirancang) serta menginspirasi masyarakat untuk
memanfaatkan sumber energi alternatif yang terbarukan dan ramah lingkungan?
1. Analisa Fungsional
BAB III METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 2. Analisa Spasial dan Geometri
3. Analisa Kontekstual
4. Analisa Enclosure
BAB V KONSEP PERANCANGAN
1. Konsep Tapak
2. Konsep Perancangan Arsitektur
3. Konsep Perancangan Struktur
4. Konsep Perancangan Utilitas
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
1. Tapak
a. Mendesain parkir kendaraan yang nyaman dan mencukupi
kebutuhan parkir baik untuk pengelola maupun parkir
pengunjung.
b. Mendesain ruang terbuka hijau yang dapat menciptakan iklim
lokal yang sejuk dan alami.
2. Arsitektur Bangunan
a. Eksterior
Bentuk massa bangunan menggunakan pendekatan arsitektur
metafora yang mengekspresikan cita-cita cita-cita arsitek,
masyarakat dan lingkungan akan bangunan tersebut mengenai
perkembangan iptek. Bentuk massa bangunan akan mengambil
bentukan dari bentukkan listrik alternatif yang menjadi lambang dari
cita-cita arsitek, masyarakat dan lingkungan di Provinsi Lampung
yaitu mandiri listrik di tahun 2019.
PP-IPTEK Lampung adalah bangunan dengan fungsi mendidik
masyarakat untuk mengenal pembangkit listrik konvensional
maupun non konvensional, pembangkit listrik terbarukan maupun
yang non terbarukan. Harapannya tentunya agar masyarakat dapat
mengenal dan terinspirasi untuk mengembangkan pembangkit listrik
yang ramah lingkungan dan terbarukan seperti energi listrik yang
berasal dari sinar matahari yang menggunakan sel surya sebagai
reseptor panas untuk kemudian dikonversikan menjadi listrik. Oleh
karena itu bangunan PP-IPTEK akan menggunakan photovoltaic
system. Photovoltaic system ini selain dapat menjadi pelapis fasad
juga dapat berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga surya yang
dapat membantu menyuplai kebutuhan listrik bangunan. Beberapa
tempat yang memungkinkan untuk dipasang photovoltaic system
adalah:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
1) Atap
2) Dinding
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
3) Skylight
b. Interior
Interior bangunan dirancang agar memiliki suasana yang
nyaman dan menginspirasi sehingga dapat menunjang kegiatan
belajar iptek di dalam bangunan.
3. Utilitas
a. Mendesain sistem keamanan bangunan dan tapak untuk menjaga
ketertiban di dalam tapak dan bangunan.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
BAB IV
ANALISA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Tabel 4.1 Cluster dan alat peraga pada Wahana Pembangkit Listrik
Tenaga Air
Tabel 4.2 Cluster dan alat peraga pada Wahana Pembangkit Listrik
Tenaga Uap
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Tabel 4.3 Cluster dan alat peraga pada Wahana Pembangkit Listrik
Tenaga Gas
Tabel 4.4 Cluster dan alat peraga pada Wahana Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Tabel 4.6 Cluster dan alat peraga pada Wahana Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir
Tabel 4.7 Cluster dan alat peraga pada Wahana Pembangkit Listrik
Tenaga Surya
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Tabel 4.8 Cluster dan alat peraga pada Wahana Pembangkit Listrik
Tenaga Angin
Tabel 4.9 Cluster dan alat peraga pada Wahana Pembangkit Listrik
Tenaga Gelombang Laut
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Tabel 4.10 Cluster dan alat peraga pada Wahana Pembangkit Listrik
Tenaga Gelombang Laut
Tabel 4.11 Cluster dan alat peraga pada Wahana Pembangkit Listrik
Tenaga Non Konvensional
b. Area Baca
Pada area baca terdapat perpustakaan dan ruang komputer yang
terhubung dengan jaringan internet.
c. Laboratorium
Media penyampaian yang dilakukan di laboratorium yaitu dengan
melakukan penelitian dengan panduan pemandu yang ahli dalam
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
d. Aula Serbaguna
Media penyampaian materi yang dilakukan di aula serbaguna yaitu
dengan paparan/presentasi dari pembicara kepada pengunjung.
e. Science Cinema
Pada Science Cinema, materi disampaikan melalu film-film edukatif
kepada pengunjung.
2. Outdoor
Pada area outdoor dari PP-IPTEK terdapat fasilitas-fasilitas sebagai
berikut.
A. Parkir Pegawai
B. Parkir Pengunjung
Parkir pengunjung terdiri dari parkir motor, mobil, dan bus.
C. Plaza Serbaguna
Plaza serbaguna digunakan sebagai tempat untuk melakukan
kegiatan outdoor.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
1. Pengunjung
Pengunjung dari PP-IPTEK Lampung dapat digolongkan
berdasarkan:
a. Berdasarkan Usia dan Karakteristiknya
1) Anak-anak (usia 5-12 tahun)
Senang dengan hal-hal yang sifatnya imajinatif, yang
menggunakan metode belajar sambil bermain, hal-hal
menakjubkan (cenderung seperti sihir), science fiction.
Cenderung memperoleh kegembiraan dengan cara
mengaktifkan gerak tubuh seperti berlari, bermain dengan alat-
alat peraga. Suka dengan hal-hal yang berwarna-warni,
bergerak-gerak, dan memiliki bunyi.
2) Remaja (usia 13-19 tahun)
Masih suka dengan hal-hal yang imajinatif, memiliki
kemampuan untuk mengeksplorasi pada hal-hal yang dijumpai.
Gerak tubuh seperlunya, tidak terlalu aktif seperti anak-anak.
3) Dewasa (20 tahun ke atas)
Cenderung menggunakan logika, gerak tubuh santai,
suka dengan hal-hal yang informatif, lebih berhati-hati dalam
bereksplorasi, umumnya memiliki tujuan khusus saat
berkunjung.
b. Golongan Pengunjung
1) Anak-anak pra sekolah (belum sekolah, PAUD, play
group, TK)
2) Pelajar (setingkat SD, SMP, SMA)
3) Mahasiswa
4) Masyarakat umum
c. Kuantitas
1) Perorangan, yaitu pengunjung yang datang berkunjung
sendirian. Tujuan berkunjung dapat bermacam-macam.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
2. Staff Pengelola
PP-IPTEK Lampung dipimpin oleh satu orang kepala yaitu Kepala
PP-IPTEK Lampung yang jabatannya adalah sebagai Kepala UPTD yang
berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Daerah. PP-IPTEK dibagi
menjadi 2 sub bagian dan seksi yaitu:
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Seksi Pembinaan, Pendidikan, Sains, dan Teknologi.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
3. Laboran
Laboran bertugas membimbing pengunjung yang ingin mengikuti
kegiatan penelitian di labotatorium PP-IPTEK Lampung.
4. Pemandu
Pemandu bertugas untuk memberi arahan kepada pengunjung dan
menjelaskan kepada pengunjung tentang cara penggunaan alat peraga.
5. Resepsionis
Resepsionis bertugas untuk memberikan informasi di ruang
informasi
6. Petugas Loket Tiket
Petugas loket tiket bertugas untuk menjaga loket tiket tempat
pengunjung membeli tiket.
7. Pustakawan dan Petugas Penitipan Barang
Pustakawan bertugas untuk menjaga perpustakaan dan
mengkoordinir kegiatan yang ada di perpustakaan. Petugas penitipan
barang bertugas untuk menjaga barang yang dititipkan ke penitipan
barang.
8. Servis
Terdiri dari:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
a. Petugas Kebersihan
Bertugas untuk menjaga kebersihan dari ruang indoor dan
outdoor PP-IPTEK Lampung.
b. Petugas Keamanan
Bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban di PP-
IPTEK Lampung.
c. Petugas Perawatan dan Pengembangan Alat Peraga
Bertugas untuk memelihara kondisi dari alat peraga yang ada,
memperbaiki serta mengkaji apakah alat peraga yang ada di PP-
IPTEK masih layak untuk di pamerkan dan diperagakan.
d. Petugas Perawatan Utilitas
Bertugas untuk memelihara sistem utilitas yang ada di PP-
IPTEK Lampung baik indoor maupun outdoor.
e. Petugas Penjaga Kantin
Petugas penjaga kantin bertugas untuk menjaga kantin yang
ada di PP-IPTEK.
f. Petugas Penjaga Toko Souvenir
Petugas penjaga toko souvenir bertugas untuk menjaga toko
souvenir.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Gambar 4.4 Grafik jumlah pengunjung PP-IPTEK TMII (annual report PP-
IPTEK 2013)
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Pengadministrasi 1
Kepegawaian
Pengadministrasi Umum 1 1
Pengadministrasi Umum 2 1
Pengadministrasi Barang 1
Inventaris
Penginventaris Perlengkapan 1
Koordinator Pengamanan 1
Kantor
Koordinator Transportasi 1
Pemelihara Sarana dan 1
Prasarana
Operator Komputer 1
Penyusun Rencana dan 2
Program
SEKSI Kasi Pembinaan, Pendidikan 1
PEMBINAAN, Sains dan Teknologi
PENDIDIKAN Pengelola Program 1
SAINS DAN Penyusun Evaluasi dan 1
TEKNOLOGI Laporan
Pengadministrasi Umum 2
Seksi Pembinaan, Pendidikan
dan Teknologi
Koordinator Kepemanduan 2
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
2. Pengelola
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
4. Pemandu
5. Servis
a. Petugas kebersihan
b. Petugas Keamanan
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Gambar 4.11 Skema kegiatan petugas perawatan dan pengembangan alat peraga.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
1) Outdoor
Tabel 4.13 Kebutuhan ruang penerimaan outdoor
Pelaku Kegiatan Jenis Kegiatan Kebutuhan
Ruang
PENGUNJUNG Parkir kendaraan Parkir
pengunjung
Menurunkan Drop Off
penumpang
2) Indoor
Tabel 4.14 Kebutuhan ruang penerimaan indoor
Pelaku Kegiatan Jenis Kegiatan Kebutuhan
Ruang
PENGUNJUNG Datang Aula Penerima
Mencari Ruang Informasi
Informasi
Pembelian Tiket Antrian Loket
Penjelasan awal Aula penjelasan
awal
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Pembangkit
Listrik Tenaga
Uap Tipe B
Ruang
Pengunjung
Foto(gambar) Display
Sumber dan
dan display Sumber
Daya PLTU Pemandu
Daya PLTU
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Pembangkit
Listrik Tenaga
Surya Tipe B
Ruang
Pengunjung
Foto(gambar) Display
Sumber dan
dan display. Sumber
Daya PLTS Pemandu
Daya PLTS
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Tenaga
Biomassa
Pembangkit
Listrik Tenaga
Biomassa Tipe
Pengunjung
A Cluster
dan
Biomassa Pembangkit Biomassa
Pemandu
Listrik Tenaga
Biomassa Tipe
B
Ruang
Pengunjung Display
Sumber Foto(gambar)
dan Sumber
Daya dan display.
Pemandu Daya
PLTBM
PLTBM
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
f. Science Cinema
Tabel 4.29 Kebutuhan ruang Science Cinema
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Daya
PLTA
Total luasan 72,75 m2
Sirkulasi 30% 30% x 72,75 m2=
m2
Total luasan + sirkulasi 282,75 m2
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sejarah
Pembangkit
Listrik
Tenaga
Diesel
2 alat 1 Ukuran utama kapal 13,31 Jurnal
peraga (2 x pembangkit listrik tenaga m2 dan AD
10 orang) diesel yang
didesain Lpp = 104,12 m,
B = 17,6 m
Ukuran model skala 1:20 =
Cluster Lpp = 10,41 m, B= 1,76 m,
Diesel Mencari luas = Lpp x B=
5,2 m x 0,88 m = 4,56
Kebutuhan luas orang = 10
x 0,875 = 8,75 m2
Luas total = 4,56 m2 +
8,75 m2 = 13,31 m2
20 1 1 orang= 1 m2. 20 orang = 20 m2 AD
Ruang 20 m2
Display
Sumber
Daya
PLTD
Total luasan 53,31 m2
Sirkulasi 30% 30% x 53,31 m2=
16 m2
Total luasan + sirkulasi 69,31 m2
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Tokoh dan
Sejarah
Pembangkit
Listrik
Tenaga
Biomassa
1 alat 1 Diameter Digester ukuran 30,97 Jurnal
peraga (1 x asli = 13,29 m, Luas = m2 dan
10 orang) 138,7 m2 asumsi
Ukuran model 1:5 D= 2,66
Cluster m, Luas = 22,22 m2
Biomassa Kebutuhan luas orang = 10
x 0,875 = 8,75 m2
Luas total = 22,22 m2 +
8,75 m2 = 30,97 m2
20 1 1 orang= 1 m2. 20 orang = 20 m2 AD
Ruang 20 m2
Display
Sumber
Daya
PLTBM
Total luasan 70,97 m2
Sirkulasi 30% 30% x 70,97 m2=
21,29 m2
Total luasan + sirkulasi 92.26 m2
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Divisi Luas= 40 m2
Administra
si TU
Ruang Staff 2 1 Standar luas 8 m2/orang. 16 m2 AD
Divisi Luas= 16 m2
Inventaris
Ruang Staff 2 1 Standar luas 8 m2/orang. 16 m2 AD
Divisi Luas= 16 m2
Keamanan
dan
Kebersihan
Ruang Staff 2 1 Standar luas 8 m2/orang. 16 m2 AD
Divisi Luas= 16 m2
Pemelihara
an Sarana
Prasarana
dan
Transportas
i
Ruang Staff 2 1 Standar luas 8 m2/orang. 16 m2 AD
Divisi Luas= 16 m2
Humas
Ruang Staff 3 1 Standar luas 8 m2/orang. 24 m2 AD
Divisi Luas= 24 m2
Humas
Ruang Staff 2 1 Standar luas 8 m2/orang. 16 m2 AD
Divisi Luas= 16 m2
Program
Ruang Staff 2 1 Standar luas 8 m2/orang. 16 m2 AD
Divisi Luas= 16 m2
Administra
si
Ruang Staff 2 1 Standar luas 8 m2/orang. 16 m2 AD
Divisi Luas= 16 m2
Kepemand
uan
Ruang 20 1 2 m2/orang. Luas 40 m2 40 m2 Asumsi
Rapat
Ruang 2 1 ruang = 10 m2 . Luas 20 20 m2 Asumsi
Arsip m2
Ruang 5 1 16 m2 Asumsi
Tamu
Ruang 1 1 4 m2 Asumsi
Absen
Lavatory 3 2 (1 3 m2/orang x 3 x 2=18 m2 18 m2 AD
wanita,
1 pria)
Mushola 1
Total luasan 160 m2
Sirkulasi 30% 25% x 160 m2= 40
m2
Total luasan + sirkulasi 200 m2
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Kelompok Ruang
Besaran Ruang (m2)
Kegiatan Penerima 210,4
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Total 7143.25
2. Pengelompokkan Ruang
Pengelompokkan ruang didasarkan pada kebutuhan ruang.
Tabel 4.58 Perletakkan zona
Zona Kebutuhan Perletakkan zona
Penerimaan Dekat dengan pintu Lantai 1
masuk gedung
Perpustakaan Ketenangan untuk Lantai 3
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
berkonsentrasi
Peragaan Menjadi pusat aktivitas Lantai 1, 2, 3
Penelitian Ketenangan untuk Lantai 3
berkonsentrasi
Science Cinema Tidak ada kebutuhan Lantai 2
khusus
Aula Serbaguna Ruang yang cukup luas Lantai 1
Metabolisme Dapat dijangkau seluruh Lantai 1, 2, 3
zona
Ibadah Ketenangan Lantai 1 dan 3
Pengelolaan Privasi ruang Lantai 1
Servis Menunjang aktivitas Lantai 1
namun tidak
bersinggungan langsung
dengan kegiatan
pendidikan iptek
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa:
Dari analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa PP-IPTEk lebih cocok
menggunakan massa tunggal karena PP-IPTEK membutuhkan hubungan
ruang yang saling keterkaitan. Selain itu, massa tunggal dapat
mempermudah sistem keamanan gedung PP-IPTEK.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa: Pola tata massa yang digunakan, yaitu terpusat karena PP-IPTEK
merupakan bangunan dengan fungsi pendidikan yang terdiri dari wahana-
wahana iptek, sehingga jika menggunakan pola tata massa terpusat dapat
memudahkan pengunjung untuk mengeksplorasi tiap wahana dari satu wahana
ke wahana lainnya.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa:
Konfigurasi jalur yang cocok dipakai untuk bangunan PP-IPTEK adalah
konfigurasi jalur dengan jenis linear karena jenis konfigurasi jalur linear sifatnya
sederhana dan mengarahkan sehingga jenis konfigurasi jalur ini dinilai efektif
karena tidak menimbulkan kebingungan pengunjung untuk mengakses tiap
wahana yang ada.
Sintesa:
Jenis hubungan jalur-ruang yang cocok dipakai untuk PP-IPTEK adalah
lewat menembus ruang, karena jenis hubungan jalur-ruang satu ini sifatnya
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
adalah menembus setiap ruang yang ada sehingga pengunjung otomatis akan
memasuki setiap cluster tanpa ada ruang yang terlewatkan.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Ruang Display 20
Sumber Daya PLTG
Wahana Ruang Display 20
Pembangkit Pengenalan Tokoh
Listrik Tenaga dan Sejarah
Panas Bumi Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi
Cluster Heat 15,055
Ruang Display 20
Sumber Daya
PLTPB
Wahana Ruang Display 20
Pembangkit Pengenalan Tokoh
Listrik Tenaga dan Sejarah
Diesel Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel
Cluster Diesel 13,31
Ruang Display 20
Sumber Daya
PLTPD
Wahana Ruang Display 20
Pembangkit Pengenalan Tokoh
Listrik Tenaga dan Sejarah
Nuklir Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir
Cluster Nuchlear 12,75
Ruang Display 20
Sumber Daya PLTN
Wahana Ruang Display 20
Pembangkit Pengenalan Tokoh
Listrik Tenaga dan Sejarah
Surya Pembangkit Listrik
Tenaga Surya
Cluster Photovoltaic 14,25
Ruang Display 20
Sumber Daya PLTS
Wahana Ruang Display 20
Pembangkit Pengenalan Tokoh
Listrik Tenaga dan Sejarah
Angin Pembangkit Listrik
Tenaga Angin
Cluster Wind 12,95
Ruang Display 20
Sumber Daya PLTA
Wahana Ruang Display 20
Pembangkit Pengenalan Tokoh
Listrik Tenaga dan Sejarah
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Humas
Ruang Staff Divisi 16
Program
Ruang Staff Divisi 16
Administrasi
Ruang Staff Divisi 16
Kepemanduan
Ruang Rapat 40
Ruang Arsip 20
Ruang Tamu 16
Ruang Absen 4
Lavatory 18
Mushola 17
Servis Ruang Resepsionis 9
Ruang Loket 13,95
Janitor 16
Pantry 8
Pos Jaga 8
Ruang CCTV 4
Bengkel Kerja 28
Ruang Penyimpanan 36
Alat Peraga
Maintenance room 24
Gudang 90
AHU 60
Panel 6
R. Pompa 16
R. Genset 10
Dapur 12
Ruang Cuci Piring 9
Ruang Kasir 4
Berdassarkan analisa diatas maka angka yang sering keluar adalah angka
kelipatan 3 dan kelipatan 2. Modul-modul yang dapat dipakai adalah 2 m x 3 m,
4 m x 6 m, 8 m x 6 m, dll.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
4.4.4 Kesimpulan:
Dari pertimbangan-pertimbangan diatas, maka modul yang paling cocok
dipakai adalah modul 8 m x 6 m.
Respon:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
1. Site 1
SITE 1
SITE 1
2. Site 2
SITE 2
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Tabel 4.65 Batas dan luas alternatif site1 dan alternatif site 2
Berdasarkan kriteria penilaian tapak di atas, maka site yang dipilih adalah
site 1.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Analisa:
Site berada di persimpangan jalan yaitu antara Jl. Zainal Abidin
Pagaralam dan Jl. Sumantri Brojonegoro.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Perletakkan
entrance gate
dan/atau exit gate
yang ideal
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa:
Pintu masuk keluar kendaraan menggunakan sistem two gate system
yaitu terdapat dua pintu masuk-keluar kendaraan. Setiap gate dapat diakses
baik oleh kendaraan yang ingin masuk ke dalam tapak atau keluar tapak.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
2. View Out
Sintesa:
View in: view in dominan dari arah Jl. Zainal Abidin Pagaralam dan
Jl. Sumantri Brojonegoro karena kedua jalan tersebut dilalui oleh
lalu lintas kendaraan yang padat sehingga orintasi bangunan akan
lebih dominan ke arah kedua jalan tersebut.
View out: tidak ada view (-) yang harus dihalangi, sehingga tidak
dibutuhkan penghalang view.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Pada siang hari sisi kiri tapak merupakan sisi yang akan lebih banyak
diterpa sinar matahari, hal ini dapat menyebabkan suhu di dalam tapak
meningkat. Oleh karena itu, pada bagian kiri tapak dan bangunan perlu di beri
penghalang untuk menghalangi sinar matahari siang. Angin cenderung dominan
berhembus dari arah utara tapak karena tidak terdapat penghalang seperti
bangunan dan pepohonan yang lebat yang dapat menghalangi angin masuk ke
dalam tapak.
Respon:
Menanami bagian barat tapak dengan tanaman peneduh dan pengatap
untuk memberikan iklim lokal yang teduh.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Vegetasi eksisting yang ada dalam tapak hanya berupa tanaman liar seperti
ilalang, dll. Sehingga tidak ada vegetasi yang dapat dipertahankan untuk tapak
PP-IPTEK.
Respon:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa tapak berada di lahan yang
berkontur sehingga dibutuhkan penyesuaian/respon untuk mencegah erosi
lahan. Oleh karena itu terdapat beberapa alternatif seperti memberi dinding
penahan tanah dan pencegahan biologis terhadap erosi lerengan seperti
dalam buku Membangun dan Menghuni Rumah di Lerengan (Heinz Frick,
2003). Dinding penahan tanah menurut prinsip statisnya dapat dibagi atas:
1. Dinding Penahan Tanah Gaya Berat Tinggi
Pada dinding penehan tanah gaya berat tinggi, bobot dinding
penahan tanah menyalurkan beban tanah ke fondasinya.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Supaya efisiensi dinding penahan tanah gaya berat tinggi dari beton
dapat ditingkatkan, maka pada umumnya dinding penahan tanah
gaya berat tinggi direncanakan dalam keadaan miring untuk
menghemat bahan bangunan beton sebagai berikut:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Gambar 4.36 Dinding penahan tanah gaya berat tinggi (Heinz Frick,
2003)
Gambar 4.37 Dinding penahan tanah siku dan konsol (Heinz Frick,
2003)
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
2. Gubahan Massa
Tabel 4.47 Transformasi bentuk ( F. D. K Ching, 2007)
Transformasi Dimensional
Suatu bentuk dapat ditransformasikan
dengan cara merubah satu atau lebih
dimensi-dimensinya dan tetap
mempertahankan identitasnya sebagai
anggota sebuah keluarga bentuk.
Transformasi Subtraktif
(Pengurangan)
Suatu bentuk dapat ditransformasikan
dengan cara mengurangi sebagian
volumenya. Dengan tergantung pada
tingkat proses subtraktifnyabentuk
dapat mempertahankan identitas
asalnya atau ditransformasikan ke
dalam sebuah bentuk dari keluarga
lain.
Transformasi Aditif (Penambahan)
Suatu bentuk dapat ditransformasikan
dengan penambahan elemen-elemen
pada volumenya. Sifat dari proses
aditif ini serta jumlah dan ukuran
relatif elemen-elemen yang
ditmpelkan akan menentukan apakah
identitas bentuk awalnya dirubah atau
dipertahankan.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
sederhana. Area ini dapat diperkuat secara visual dengan cara-cara berikut.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
4. Bidang di Atas
Bidang horizontal yang diletakkan di atas mendefinisikan sebuah
volume ruang antara dirinya sendiri dengan bidang dasarnya.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
3. Bidang Berbentuk-L
Sebuah konfigurasi bidang-bidang vertikal yang berbentuk L akan
memunculkan area ruang dari sudutnya keluar searah dengan sumbu
diagonalnya.
4. Bidang-bidang Sejajar
Dua bidang vertikal yang sejajar akan mendefinisikan volume ruang
di antara mereka yang diorientasikan mengikuti sumbu di kedua ruang
terbuka konfigurasi tersebut.
5. Bidang Berbentuk U
Sebuah konfigurasi bidang-bidang vertikal yang membentuk huruf U
akan mendefinisikan volume ruang yang diorientasikan terutama menuju
ujung terbuka pada konfigurasi tersebut.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa:
1. Untuk memisahkan setiap cluster yang ada di PP-IPTEK maka dapat
menggunakan bidang dasar pembentuk ruang sederhana yaitu karpet.
Karpet dapat dibongkar pasang sehingga dapat mendefinisikan ruang
yang fleksibel.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
4.6.2 Struktural
Struktur yang dipakai adalah struktur yang dapat memberikan fleksibilitas
ruang yang maksimal pada ruang dalam bangunan. Sistem struktur yang di
desain meliputi beberapa bagian yaitu:
1. Struktur Bawah
Dasar pertimbangan:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
3. Struktur Atap
Dasar pertimbangan:
a. Harus dapat menaungi bangunan dari sinar matahari dan hujan.
b. Dapat dibentuk rata (atap datar) sesuai dengan bentuk gubahan
massa.
Sintesa:
Jenis struktur yang digunakan pada PP-IPTEK Lampung adalah:
1. Struktur Bawah
Menggunakan pondasi tapak (setempat) dengan kedalaman 1-2 m.
2. Struktur Atas
Menggunakan struktur rangka kaku (balok dan kolom) dan plat
lantai beton. Karena bangunan menggunakan modul 8 m x 6 m maka balok
yang digunakan adalah balok dengan sistem two way ribs yaitu sistem
pembalokan dengan balok induk dan balok anak. Plat lantai yang
digunakan adalah plat lantai dengan sistem two way slab, yaitu plat lantai
yang sisi-sisinya dijepit oleh balok yang berlawanan arah.
3. Struktur Atap
Berdasarkan analisa arsitektural dan bentuk gubahan massa yang
dihasilkan, maka bentukkan atap yang dipakai adalah atap datar, oleh
karena itu atap yang dipilih adalah atap dak beton karena atap dak beton
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
dapat dibentuk datar. Meskipun datar, atap dak beton harus tetap memiliki
kemiringan untuk mengalirkan air hujan agar tidak menggenang di atas
atap. Ketebalan plat atap yang digunakan 7-10 cm.
4.6.3 Utilitas
1. Pencahayaan
Pencahayaan terdiri dari pencahayaan alami dan pencahayaan
buatan. Karena gedung PP-IPTEK Lampung bermassa lebar maka
pencahayaan alami hanya dapat digunakan pada area-area tertentu yang
terjangkau oleh sinar matahari, misalnya di pinggir-pinggir bangunan
sedangkan sisanya harus dibantu dengan pencahayaan buatan.
Pencahayaan alami dapat masuk melalui bukaan-bukaan yang berupa:
a. Jendela
Jendela dapat mendistribusikan cahaya dari arah samping
bangunan. Jendela hanya dapat digunakan untuk mendistribusikan
cahaya jika posisinya berhubungan langsung dengan ruang luar.
b. Skylight
Skylight dapat digunakan pada ruangan yang berada di tengah
bangunan namun bidang atas ruangan berhubungan langsung dengan
ruang luar sehingga arah pencahayaan yang dihasilkan akan berasal
dari atas ruangan.
c. Kisi-Kisi
Mirip dengan jendela, kisi-kisi hanya dapat mendistribusikan
cahaya jika bidang vertikal ruangan berhubungan langsung dengan
ruang luar, bedanya kisi-kisi bukaannya cenderung lebih kecil dari
jendela.
d. Bouven
Mirip dengan jendela namun biasanya lebih kecil dan letaknya
di dinding bagian atas.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa:
b. Pencahayaan Alami
Menggunakan jendela, skylight kisi-kisi, bouven, pada area-area
yang terjangkau oleh sinar matahari langsung.
c. Pencahayaan buatan
Mengaplikasikan setiap macam penerangan sesuai dengan
kebutuhan pencahayaan ruangan.
2. Penghawaan
Sistem penghawaan terbagi menjadi sistem peghawaan alami dan
penghawaan buatan. Sistem penghawaan alami yaitu sistem penghawaan
yang memafaatkan udara alami dari luar yang didistribusikan melalui
bukaan-bukaan yang ada pada bangunan. Sistem penghawaan buatan yaitu
sistem penghawaan yang menggunakan air conditioner (AC).
Menurut Prasasto Satwiko dalam buku Fisika Bangunan (2008)
untuk merancang ventilasi alami perlu dipikirkan syarat awal, yaitu:
1. Tersedianya udara luar yang sehat (bebas dari bau, debu dan
polutan lain yang mengganggu);
2. Suhu udara luar tidak terlalu tinggi (maksimal 28 derajat
celcius);
3. Tidak banyak bangunan di sekitar yang akan menghalangi
aliran udara horizontal (sehingga angin dapat berhembus
lancar) dan
4. Lingkungan tidak bising
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
1. Hemat energi
2. Menghubungkan iklim di dalam ruang dengan luar ruang yang
menciptakan suasana alami
3. Biaya pembuatan dan perawatan relatif murah dibanding
ventilasi buatan
4. Tidak memerlukan ruang mesin.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Analisa:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
1. AC Unit
a. Tipe paket tunggal, dikenal sebagai tipe jendela (windows
type) pada tipe ini seluruh bagian AC ada dalam satu wadah.
AC tipe ini dipasang dengan meletakkan mesin langsung
menembus dinding. Jadi dinding dilubangi sebesar AC
tersebut. Karena seluruh komponen menjadi satu, AC ini agak
sedikit bising (apalagi bila sudah lama tidak diservis)
b. Tipe paket terpisah, dikenal sebagai tipe split (split type).
Sesuai namanya, AC ini mempunyai dua bagian terpisah, yaitu
unit dalam ruang (indoor unit) dan unit luar ruang (outdoor
unit). Unit luar ruang berisi kipas, kompresor dan kondensor
untuk membuang panas, sedang unit dalam ruang berisi
evaporator dan kipas untuk mengambil panas dari udara dalam
ruangan. Berdasarkan pemasangannya, tipe terpisah ini dibagi
menjadi:
1) Tipe langit-langit/ dinding (ceiling/wall type); indoor
unit dipasang di dinding bagian atas.
2) Tipe lantai (floor type); indoor unit diletakkan di
lantai. Tipe lantai ada yang berbentuk seperti almari,
ada yang sebenarnya sama dengan tipe langit-langit
tetapi dipasang di lantai.
3) Tipe kaset (cassette type); indoor unit dipasang di
langit-langit, menghadap ke bawah.
2. AC Terpusat (central AC); AC tipe besar yang dikendalikan
secara terpusat untuk melayani satu gedung besar, baik yang
berpembagian ruang sederhana seperti toko grosir besar maupun
berpembagian ruang rumit seperti bangunan tinggi perhotelan dan
perkantoran. AC sentral melibatkan sistem jaringan distribusi udara
(ducting) untuk mencatu udara sejuk ke dalam ruang dan mengambil
kembali untuk diolah. Lubang tempat udara dari sistem AC masuk
ke dalam ruangan disebut difuser (diffuser) sedang lubang tempat
udara kembali dari dalam ruangan ke jaringan disebut gril (grill).
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Analisa:
Karena bangunan PP-IPTEK merupakan bangunan besar sehingga
jenis AC yang dipakai adalah jenis AC terpusat (central AC).
3. Akustika Ruang
Akustika (acoustics) adalah ilmu tentang bunyi. Akustika sering
dibagi menjadi akustika ruang (room acoustics) yang menangani bunyi-
bunyi yang dikehendaki dan kontrol kebisingan (noise control) yang
menangani bunyi-bunyi yang tak dikehendaki (Prasasto Satwiko:2008).
Adapun strategi penanganan kebisingan ruang luar dan ruang dalam
menurut Prasasto Satwiko (2008) adalah:
a. Strategi Penanganan Kebisingan Ruang Luar
1) Manfaatkan jarak karena tingkat bunyi akan semakin
berkurang bila jarak semakin besar.
2) Mengelompokkan kegiatan yang berpotensi bising dan
yang memerlukan ketenangan.
3) Memberi tabir (penghalang bunyi).
4) Memanfaatkan daerah yang tidak terlalu mensyaratkan
ketenangan sebagai perintang kebisingan dengan cara
pengaturan daerah (zoning).
5) Menjauhkan bukaan (pintu dan jendela) dari sumber
kebisingan.
b. Strategi Penanganan Kebisingan Ruang Dalam
1) Mengusahakan peredaman pada sumber kebisingan.
2) Mengisolasi sumber kebisingan atau memakai
penghalang bunyi.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa:
1. Penyediaan tangga umum yang cukup lebar untuk
menampung arus sirkulasi pengguna bangunan.
2. Penyediaan tangga darurat untuk evakuasi saat terjadi
kebakaran atau kejadian tak terduga lainnya.
3. Penyediaan lift untuk memberikan kenyamanan pada sistem
transportasi vertikal.
4. Penyediaan lift barang untuk memudahkan pemindahan alat
peraga dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
5. Penyediaan ramp untuk memudahkan kaum disabilita. Ramp
juga dapat digunakan untuk pemindahan alat peraga.
5. Plumbing
a. Air Bersih
Sumber air bersih diperoleh dari air PDAM. Sistem
pendistribusian air menggunakan sistem up-feed yaitu
pendistribusian air yang memanfaatkan gravitasi untuk menyalurkan
air dari tanki air ke ruang-ruang.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
6. Distribusi Listrik
Sumber listrik diperoleh dari 3 sumber yaitu:
1. PLN
Sumber listrik dari PLN adalah sumber listrik utama yang
dimanfaatkan untuk setiap kegiatan yang membutuhkan listrik
(untuk penerangan, penghawaan,pompa, akustik, dll).
2. Generator Set (Genset)
Genset digunakan sebagai sumber tenaga cadangan jika aliran
listrik dari PLN padam. Genset akan berfungsi otomatis saat aliran
listrik PLN padam. Genset yang dipakai adalah genset dengan jenis
diesel. Namun, pada penggunaannya, genset menimbulkan
kebisingan, getaran, serta polusi udara, sehingga genset harus
diletakkan di ruangan yang terpisah dari massa bangunan agar tidak
mengganggu aktivitas yang ada.
3. Photovoltaic System
Atap bangunan dipasangi sel surya untuk memanfaatkan energi
panas matahari untuk suplai listrik bangunan.
Sintesa:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa:
Menggunakan penangkal petir sistem faraday yaitu sebuah
jalur rangkaian kabel tembaga yang difungsikan sebagai jalan atau
aliran bagi petir menuju ke permukaan bumi atau ground, sehingga
petir tidak akan merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3
bagian utama pada penangkal petir sistem faraday:
a. Batang penangkal petir sistem faraday.
b. Kabel konduktor penangkal petir sistem faraday.
c. Tempat pembumian untuk penangkal petir sistem
faraday.
9. Saluran Komunikasi
Jaringan komunikasi yang digunakan ada 2 jenis yaitu sistem
komunikasi internal dan eksternal.
1) Sistem komunikasi internal yaitu sistem komunikasi yang
menghubungkan antara pengguna bangunan dengan pengguna
lainnya. Sistem komunikasi internal juga dipakai untuk
pemberian informasi berupa informasi digital pada ruang
peraga (untuk petunjuk pengunaan) serta digital library. Sistem
komunikasi internal lainnya berupa telepon PABX (Private
Automatic Branch Exchange) yang menghubungkan pegawai
dengan pegawai lainnya di ruangan berbeda.
2) Sistem komunikasi eksternal, yaitu sistem komunikasi yang
menghubungkan antara pengguna bangunan dengan dunia luar.
Sistem komunikasi eksternal meliputi fax untuk pegawai serta
jaringan internet (wifi) untuk seluruh pengguna bangunan
(termasuk pengunjung) pada hotspot area.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Sintesa:
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
Sistem sirkulasi manusia pada tapak dibuat fleksibel yaitu dengan cara
menghubungkan tiap komponen ruang yang ada dalam tapak, sehingga
pengguna dapat mencapai area dalam tapak dari arah mana saja tanpa harus
melalui area tertentu terlebih dahulu.
Untuk pintu masuk kendaraan, diletakkan di ujung tapak hal ini dapat
mencegah penumpukan kendaraan di persimpangan karena lokasi tapak berada
di persimpangan lampu merah yang padat kendaraan. Konsep sirkulasi
kendaraan menggunakan konsep two gate system yaitu konsep yang terdapat dua
pintu gerbang keluar masuk yang berada di sisi yang berbeda. Hal ini
dimaksudkan agar mengurangi kepadatan arus keluar masuk kendaraan pada
tapak.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Entrance-exit Gate
Terdapat dua entrance-exit gate yang berada di dua sisi yang berbeda
untuk mengurangi kepadatan arus kendaraan yang keluar masuk tapak.
Parkir
Parkir berada di area depan tapak (pada sisi-sisi yang menghadap jalan)
untuk mempermudah pencapaian kendaraan. Selain untuk mempermudah
pencapaian, parkir kendaraan hanya dibatasi masuk hingga bagian depan
saja agar suasana tapak tetap asri dan bebas polusi, baik polusi udara
maupun polusi suara yang dapat disebabkan oleh lalu lalang kendaraan.
Untuk mengakses bagian dalam tapak, maka pengguna harus berjalan kaki,
sehingga sirkulasi pada tapak lebih dominan sirkulasi pejalan kaki.
Gedung
Gedung diletakkan di tengah tapak karena gedung merupakan inti/pusat
dari seluruh aktivitas.
Kebun Bunga
Selain untuk pengenalan jenis bunga kepada pengunjung, taman bunga
juga difungsikan sebagai penunjang estetika tapak.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Konsep dasar dari bangunan yang akan di rancang adalah konsep listrik
dengan pendekatan arsitektur metafora. Penerapan konsep listrik diambil karena
mengekspresikan cita-cita Provinsi Lampung untuk mandiri listrik serta fungsi
bangunan yang merupakan sebuah fasilitas belajar iptek khususnya mengenai
pembangkit listrik.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
5.4.5 Plumbing
a. Air Bersih
b. Air Kotor
Air kotor terbagi menjadi 2 yaitu grey water dan black water. Grey
water yaitu air yang berasal dari wastafel, dapur, pantry, area servis, food
court. Black water adalah air yang berasal dari kloset dan urinoir. Berikut
adalah sistem penanganan black water dan grey water.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
DAFTAR PUSTAKA
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Munadi, 2013. Pembangkit Listrik Tenaga Speed Bump Sebagai Sumber Energi
Alternatif. Makalah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas
Muhammadiyah. Surakarta.
Rompas, P. T. D., 2011. Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH) pada Daerah Aliran Sungai Ongkak Mongondow di Desa
Muntoi Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal Penelitian Saintek, 10 (2):
160-171.
Suharsi, 2010. Dampak Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Terhadap Peningkatan Kegiatan Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah PPKN IKIP
Veteran Semarang : 94.
Pena W. M., dan Parshall S. A. 2001. Problem Seeking. New York: John Wiley
& Sons, Inc.
White, E. T. 1995. Site Analysis. Florida: A&M University.
Ching, F. D. K. 2007. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. New York: John
Wiley & Sons, Inc.
Laseau, Paul. 2001. Graphic Thinking for Architects and Designer. New York :
John Wiley & Sons, Inc.
Laksito, Boedhi. 2014. Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur.
Jakarta: Griya Kreasi.
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2013. Annual Report PP-
IPTEK 2013. Jakarta: PP-IPTEK.
Satwiko, Prasasto. 2008. Fisika Bangunan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Bappeda Kota Bandar Lampung. 2012. Buku Putih Sanitasi Kota Bandar
Lampung.
Bappeda Provinsi Lampung. 2019. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Lampung 2009-2029.
Ernst, Neufert. 1996. Data Arsitek. Jakarta: Erlangga.
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. dalam
http://ppiptek.ristekdikti.go.id /. Diakses 11 September 2016.
Budiman, Budisanto. 2016. Lampung Bertekad Mandiri Listrik. Dalam
www.antaralampung.com. Diakses tanggal 13 Desember 2016.
Anonim. 2012. Dalam http://kamuslife.com/2012/11/nama-nama-sungai-yang-
ada-di-propinsi-lampung.html. Diakses 22 Januari 2017.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
OLEH :
ARIESTA MIRANIA FABIOLA
NIM
03061281320015
DOSEN:
IR. ARI SISWANTO, MCRP, Ph.D
M. FAJRI ROMDHONI, S.T., M.T.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat, karunia, dan kehendak-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan
Perancangan dengan judul “Perencanaan dan Perancangan Pusat Peragaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi di Lampung” dengan tepat waktu. Dalam
penyelesaian laporan ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Dengan
penuh rasa hormat, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, karena berkat rahmat dan ridho-Nyalah laporan landasan
konseptual tugas akhir ini dapat diselesaikan.
2. Kedua orang tua saya, terima kasih atas doa dan dukungan yang tidak
pernah berhenti bagi saya, yang selalu memotivasi saya untuk jangan
pernah putus asa dan terus maju.
3. Bapak Ir. Ari Siswanto MCRP., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Teknik
Arsitektur Universitas Sriwijaya dan dosen pembimbing 1 saya, yang
selalu sedia meluangkan waktu untuk bimbingan serta memberikan
masukan-masukan yang membangun.
4. Bapak Fajri Romdhoni S.T, M.T, selaku dosen pembimbing 2 saya, yang
telah memberikan bimbingan dan masukan yang membangun dalam
penyelesaian skripsi saya.
5. Bapak Drs. Muhammad Taufik dan Ibu Novie Agrilita S.Pd selaku Kepala
dan Kasubbag TU Graha Teknologi Sriwijaya yang telah mengizinkan
saya survey dan mengambil data mengenai Graha Teknologi Sriwijaya.
6. Seluruh staff Graha Teknologi Sriwijaya yang sudah mau meluangkan
waktu untuk saya wawancarai dan mencarikan data yang saya butuhkan
ditengah jam kerja mereka.
7. Seluruh staff Kesbangpol Provinsi Lampung, Kesbangpol Kota Bandar
Lampung, Bappeda Provinsi Lampung, Bappeda Kota Bandar Lampung,
serta Dinas Tata Kota Bandar Lampung yang telah membantu penulis
dalam menyediakan data mengenai regulasi yang berkaitan dengan objek
perancangan penulis.
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
dan masyarakat sekitar terhadap bangunan yang akan di di desain yaitu sebagai
wadah pembelajaran iptek terutama dalam bidang pembangkit listrik dan sumber
energi alternatif. Selain harus dapat merefleksikan cita-cita, bangunan PP-
IPTEK juga harus dapat menginspirasi masyarakat untuk memanfaatkan sumber
energi alternatif yang ramah lingkungan dan juga terbarukan.
Lokasi tapak berada di persimpangan jalan yaitu antara Jl. Zainal Abidin
Pagaralam dan Jl. Sumantri Brojonegoro. Tapak berlokasi di Kelurahan Gedong
Meneng Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Site
berlokasi di kawasan yang menurut RTRW Kota Bandar Lampung berada di
Bagian Wilayah Kota (BWK) B, yaitu BWK yang fungsi utamanya adalah
sebagai pusat pendidikan tinggi dan budaya, simpul utama transportasi darat,
perdagangan dan jasa, permukiman perkotaan, dan kesehatan.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
BAB II
TRANSFORMASI KONSEP
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Pada tapak terdapat amphiteater sebagai tempat serbaguna untuk peragaan dan
pendidikan mengenai iptek, atau khususnya pembangkit listrik.
KELUAR
MASUK
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Pada denah terdapat bentukan lancip di ketiga sisi terluar bangunan, hal ini
melambangkan sifat listrik yang akan menuju kesegala arah. Bentukan ini
juga mengekspresikan bahwa manfaat energi listrik berhak dinikmati oleh
seluruh kalangan, siapapun dan dimanapun.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
Konsep Utilitas
1. Listrik
Sebagai bangunan yang merepresentasikan cita-cita Provinsi Lampung
untuk mandiri listrik, bangunan PP-IPTEK ini memiliki photovoltaic
system yaitu sistem yang memanfaatkan tenaga panas matahari untuk
dikonversikan menjadi listrik dengan media sel surya. Pada bangunan ini
sel surya dipasang di atap bangunan, agar dapat menangkap panas
matahari secara maksimal dan menghasilkan daya listrik sebanyak-
banyaknya.
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
BAB III
HASIL PERANCANGAN
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
SITEPLAN
BLOCKPLAN
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERSPEKTIF KAWASAN
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERSPEKTIF INTERIOR
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERAGAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI LAMPUNG