Anda di halaman 1dari 8

Resume

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI OTONOMI DAERAH

NAMA:HEZZI PRAYOGA

NIM:201447214

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN PAMHKALPINANG

PRODI D III KEPERAWATAN BELITUNG

AGUSTUS 2020
Pengertian otonomi daerah

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan


mengurus sendiri urusan pemerintahannya yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
( pasal 1 ayat 5 dan 6 UU no. 32 th 2004 ).

Otonomi daerah merupakan sebuah kewenangan yang dimiliki oleh sebuah daerah tertentu untuk
mengatur suatu urusan yang terkait pemerintahan dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan Undang – Undang dan peraturan yang ada

Daerah otonom

Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas batas wilayah yang
berwewenang mengatur dan mengurus uusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut praksara sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem negra kesatuan
Republik Indonesia. Otonomi daerah sebagai wujud adanya perubahan paradigma dalam
pelaksanaan pemerintahan di Indonesia yang selama ini ( sebelum era reformsi ) bersifat
sentralistik telah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.

Landasan hukum otonomi daerah

Landasan hukum otonomi daerah antara lain


Pasal 18 ayat 2 UUD 1945 berbunyi pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonom dan tugas
pembantuan.
UU No 32 th 2004 tentang pemerintah daerah
UU No 33 th 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah
Konsep otonomi daerah

Menurut Undang-undang nomor 22 tahun 1999, sebagai berikut:

1. Penyelenggaran otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi,


keadilan, pemerataan serta potensii dan keanekaragaman daerah.

2. Pelaksanaan otonomi daerah diadasarkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung
jawab.

3. Pelaksanaan otnomi yang luas dan utuh diletakan pada kabupaten dan kota, sedangakan
otonomi daerah provinsi meruapakan otonomi yang terbatas.

4. \Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi negara, sehingga tetap
terjalin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serat antar daerah.

5. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandirian daerah otonom dan
karenanya dalam kabupaten dan kota tidak ada lagi wilayah administrasi.  

6. Pelaksanaan ontonomi daerah harus lebih meningkatakan peranan dan fungsi legislatif
daerah, baik sebagai legislasi, pengawasan, maupun fungsi anggaran atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah.

7. Pelaksanaan asas dekosentrasi diletakan pada daerah provinsi dalam kedudukanya


sebagai wilayah administrasi

Otonomi daerah dan kewargan

• Keadaan geografis indonesia yang berupa kepulauan berpengaruh terhadap mekanisme


pemerintahan negara, sehingga diperlukan adanya otonomi daerah untuk memudahkan
pengaturan atau penataan pemerintahan yang ada di Indonesia.

• Dalam otonomi daerah terdapat prinsip dan tujuan dari otonomi daerah,

• Adapun tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah untuk meningkatkan daya guna
dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan guna meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat. Kemudian dalam otonomi daerah, terdapat demokrasi
yang menjadi titik temu antara otonomi daerah dan keindonesiaan, dan karena itu
penguatan demokrasi menjadi prasarat bagi terbentuknya hubungan yang kongruen antara
keindonesiaan dan kedaerahan, antara otonomi daerah dan NKRI.

Asas asas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Asas Desentralisasi
Asas pemerintahan daerah desentralisasi merupakan penyerahan wewenang maupun urusan
pemerintahan pusat ke daerah otonom.

Beberapa ahli politik menyimpulkan, asas sentralistik dalam tata pemerintah daerah dinilai
bergerak statis.

Asas desantralisasi tercipta untuk memenuhi kapasitas pemerintah daerah. Berikut ini pentingnya
bagi pemerintah daerah mengimplementasikan asas ini :

1. Bertujuan mengajak masyarakat turut serta membuat kebijakan demi kepentingan daerah
dan politik. Adapun keikutsertaan masyarakat dalam panggung politik untuk
menyukseskan demokrasi.
2. Desentralisasi dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik
oleh pemerintah daerah.
3. Desentralisasi melakukan peninjauan dan mengamati situasi penduduk secara
keseluruhan.
4. Desentralisasi dapat atasi kekurangan pemerintah daerah dalam setiap pengawasan
terhadap program-programnya.
Asas Sentralisasi
Asas sentralisasi adalah sebuah asas diimplementasikan oleh pemerintah pusat.

Selain itu, dijadikan pusat dari berbagai prinsip demokrasi pancasila dari kekuasaan. J. In het
Veld mengemukakan pendapat mengenai  sistem asas sentralisasi akan memperoleh keuntungan-
keuntungan, yakni:

1. Landasan kesatuan atas kebijakan lembaga masyarakat.


2. Sebagai pencegahan keinginan untuk memisahkan diri dari negara. Lebih lagi akan
meningkatkan rasa kesatuan dan persatuan.
3. Dapat menumbuhkan rasa memikirkan kepentingan bersama. Sehingga dapat
membandingkan antara kepentingan pemerintah dengan individu dalam menjalankan
salah satu asas pemerintahan daerah.
Asas Dekonsentrasi
Beberapa keuntungan asas pemerintahan daerah dekonsentrasi yakni :

1. Mampu mengurangi keluhahan akan undang-undang maupun peraturan lain yang


diterbitkan oleh pemerintah.
2. Bisa membantu aparat pemerintahan yang tengah melaksanakan informasi atau
memegang amanat dari pemerintahan daerah. Kemudian amanat ini diteruskan kepada
pemerintahan pusat.
3. Mempermudah rakyat berkomunikasi langsung kepada pemerintahan daerah.

Tujuan Otonomi Daerah

• Distribusi regional yang merata dan adil

• Peningkatan terhadap pelayanan masyarakat yang semakin baik

• Adanya sebuah keadilan secara nasional

• Adanya pengembangan dalam kehidupan demokratis


• Menjaga hubungan yang harmonis antara pusat, daerah, dan antardaerah terhadap
integritas Republik Indonesia

• Mendorong pemberdayaan masyarakat

• Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat dan


mengembangkan peran dan fungsi DPRD.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN OTONOMI DAERAH

KEUNTUNGAN

1. Prioritas Pembangunan masalah prioritas di dalam pembangunan sehingga lebih tepat


sasaran Karena apabila diatur oleh pemerintah pusat, dikhawatirkan akan tidak sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, aspirasi yang diinginkan dan juga kebutuhan masyarakat
itu sendiri.

2. Pembangunan Daerah Lebih Maju

3. Mengatur Pengelolaan SendirI

4. Kerjasama Lebih Terjalin

5. Mudah Menyesuaikan Kebutuhan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OTONOMI DAERAH

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OTONOMI DAERAH

 Faktor pendukung yang mempengaruhi otonomi daerah, yaitu sebagai berikut.

 Kemampuan atau Kualitas Sumber Daya Manusia Kualitas sumber daya manusia
merupakan salah satu kunci kelancaran otonomi daerah. Dalam pelaksanaan otonomi
daerah tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya kerjasama masyarakatnya dengan
pemerintah, dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi (secara pendidikan, kemampuan, keterampilan dan kemauan) mampu
menciptakan tenaga kerja yang berkualitas.

 Kemampuan Keuangan/Ekonomi Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan mempengaruhi


otonomi daerah. Dengan pendapatan masyarakatnya tinggi, penyelenggaraan otonomi
daerah akan meningkat.

Faktor yang meenghambat otonomi daerah, antara lain sebagai berikut:

1. Faktor Organisasi

Supaya penyelenggaraan pemerintahan di daerah dapat berjalan dengan baik maka di perlukan
suatu organisasi untuk mengatur proses penyelenggaraan tersebut. Dalam sebuah organisasi
terdapat beberapa kaidah yang menunjang pelaksanaan suatu tugas tertentu yaitu;

A. Perumusan tujuan dengan jelas

B. Pembagian pekerjaan

C. Pemberian wewenang

2. Faktor Peralatan

 Peralatan merupakan alat dan pembantu bagi aparatur

 pemerintah daerah dalam melaksanakan berbagai tugas

 pekerjaannya.

MASALAH OTONOMI DAERAH KEB BELITUNG

PERTAMBANGAN TIMAH DI PULAI BELITUNG

SOLUSI:seharusnya pemerintah harus lebih tegas dalam hal pertambangan, karena


pertambangan berdampak buruk bagi lingkungan sosal dan keamanan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai