Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NAMA:HEZZI PRAYOGA
NIM:201447214
POLITEKNIK KESEHATAN
AGUSTUS 2020
Pengertian otonomi daerah
Otonomi daerah merupakan sebuah kewenangan yang dimiliki oleh sebuah daerah tertentu untuk
mengatur suatu urusan yang terkait pemerintahan dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan Undang – Undang dan peraturan yang ada
Daerah otonom
Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas batas wilayah yang
berwewenang mengatur dan mengurus uusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut praksara sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem negra kesatuan
Republik Indonesia. Otonomi daerah sebagai wujud adanya perubahan paradigma dalam
pelaksanaan pemerintahan di Indonesia yang selama ini ( sebelum era reformsi ) bersifat
sentralistik telah tidak sesuai lagi dengan tuntutan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.
2. Pelaksanaan otonomi daerah diadasarkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung
jawab.
3. Pelaksanaan otnomi yang luas dan utuh diletakan pada kabupaten dan kota, sedangakan
otonomi daerah provinsi meruapakan otonomi yang terbatas.
4. \Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi negara, sehingga tetap
terjalin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serat antar daerah.
5. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandirian daerah otonom dan
karenanya dalam kabupaten dan kota tidak ada lagi wilayah administrasi.
6. Pelaksanaan ontonomi daerah harus lebih meningkatakan peranan dan fungsi legislatif
daerah, baik sebagai legislasi, pengawasan, maupun fungsi anggaran atas
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
• Dalam otonomi daerah terdapat prinsip dan tujuan dari otonomi daerah,
• Adapun tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah untuk meningkatkan daya guna
dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan guna meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat. Kemudian dalam otonomi daerah, terdapat demokrasi
yang menjadi titik temu antara otonomi daerah dan keindonesiaan, dan karena itu
penguatan demokrasi menjadi prasarat bagi terbentuknya hubungan yang kongruen antara
keindonesiaan dan kedaerahan, antara otonomi daerah dan NKRI.
Asas Desentralisasi
Asas pemerintahan daerah desentralisasi merupakan penyerahan wewenang maupun urusan
pemerintahan pusat ke daerah otonom.
Beberapa ahli politik menyimpulkan, asas sentralistik dalam tata pemerintah daerah dinilai
bergerak statis.
Asas desantralisasi tercipta untuk memenuhi kapasitas pemerintah daerah. Berikut ini pentingnya
bagi pemerintah daerah mengimplementasikan asas ini :
1. Bertujuan mengajak masyarakat turut serta membuat kebijakan demi kepentingan daerah
dan politik. Adapun keikutsertaan masyarakat dalam panggung politik untuk
menyukseskan demokrasi.
2. Desentralisasi dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik
oleh pemerintah daerah.
3. Desentralisasi melakukan peninjauan dan mengamati situasi penduduk secara
keseluruhan.
4. Desentralisasi dapat atasi kekurangan pemerintah daerah dalam setiap pengawasan
terhadap program-programnya.
Asas Sentralisasi
Asas sentralisasi adalah sebuah asas diimplementasikan oleh pemerintah pusat.
Selain itu, dijadikan pusat dari berbagai prinsip demokrasi pancasila dari kekuasaan. J. In het
Veld mengemukakan pendapat mengenai sistem asas sentralisasi akan memperoleh keuntungan-
keuntungan, yakni:
KEUNTUNGAN
Kemampuan atau Kualitas Sumber Daya Manusia Kualitas sumber daya manusia
merupakan salah satu kunci kelancaran otonomi daerah. Dalam pelaksanaan otonomi
daerah tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya kerjasama masyarakatnya dengan
pemerintah, dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa sumber daya manusia yang
berkualitas tinggi (secara pendidikan, kemampuan, keterampilan dan kemauan) mampu
menciptakan tenaga kerja yang berkualitas.
1. Faktor Organisasi
Supaya penyelenggaraan pemerintahan di daerah dapat berjalan dengan baik maka di perlukan
suatu organisasi untuk mengatur proses penyelenggaraan tersebut. Dalam sebuah organisasi
terdapat beberapa kaidah yang menunjang pelaksanaan suatu tugas tertentu yaitu;
B. Pembagian pekerjaan
C. Pemberian wewenang
2. Faktor Peralatan
pekerjaannya.