Anda di halaman 1dari 23

Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset

Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

KESALAHAN PENYELESAIAN MASALAH TRIGONOMETRI SISWA SMA


BERPIJAK TEORI NEWMAN DITINJAU DARI PERCAYA DIRI

Vira Mafida1*, Oon Gatut Triyono2 , Lailatul Alfi Hasanah3


1
932308418, TM-C, Tadris Matematika IAIN Kediri;; 1*viramafida11@gmail.com
2
932310218 TM-C, Tadris Matematika IAIN Kediri;; 2gatuttriyono20@gmail.com
3
932310818, TM-C, Tadris Matematika IAIN Kediri;; 3lailatulalfi15@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini akan dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan


kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas X SMAN 3 Kediri dalam
menyelesaikan soal cerita trigonometri dengan menggunakan analisis kesalahan
Newman. Penelitian ini akan dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan jenis
penelitian berupa deskriptif kualitatif. Latar belakang dilakukannya penelitian
ini adalah untuk memaparkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
trigonometri dengan harapan siswa lebih memiliki kemampuan penyelesaian
masalah.
Kata Kunci: Analisis kesalahan, trigonometri, Teori kesalahan Newman

Abstract. This research will be conducted with the aim of describing the mistakes
made by students of class X SMAN 3 Kediri in solving trigonometric story
questions using Newman's error analysis. This research will be conducted with a
qualitative approach and the type of research is descriptive qualitative. The
background of doing this research is to describe the mistakes of students in
solving trigonometric questions in the hope that students have more problem
solving abilities.
Keyword: problem solving skills, trigonometry, Newman errors

PENDAHULUAN
Matematika merupakan dasar dari berbagai ilmu lainnya. Adanya matematika
memengaruhi kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penting untuk diperhatikan bahwa, matematika sangat berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari sebagai akibatnya matematika harus dipelajari di semua

This is an open access article under the CC–BY-SA license

1
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

jenjang pendidikan. Berkaitan dengan hal ini, (Zain dkk., 2017) berpendapat
bahwa dalam kehidupan sehari-hari, matematika mampu memperjelas dan
menyelesaikan masalah karena matematika mempunyai peran cukup besar bagi
siswa yaitu mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan berbagai
simbol serta mempertajam penalaran. Matematika mempunyai banyak kajian
yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu materi
trigonometri. Menurut (Novianti & Riajanto, 2021), perbandingan trigonpmetri
dalam segitiga siku – siku, perbandingan trigonometri di berbagai kuadran
bahkan grafik fungsi trigonometri serta pengaplikasiannya terhadap kehidupan
sehari – hari merupakan materi yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran
materi trigonometri. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa trigonometri
yang termasuk dalam bahasan matematika sangat bekaitan dan berpengaruh
dalam keseharian manusia seperti esensi dari matematika itu sendiri.

Permasalahan yang terdapat dalam trigonometri menuntut siswa untuk


menyelesaikannya dengan runtut menggunakan beberapa langkah pengerjaan
sesuai dengan rumitnya soal. Menurut Jingga, Mardiyana, dan setiawan dalam
(Novianti & Riajanto, 2021), trigonometri merupakan pokok bahasan yang sering
menggunakan suatu konsep dengan alur yang selalu berkembang dan bukanlah
meteri hafalan, akibatnya siswa tidak menguasai materi sebelumnya, maka
peluang kesulitan belajarnya akan semakin besar dalam materi berikutnya.
Karena trigonometri mengharuskan siswa menyelesaikan permasalahan dengan
beberapa urutan langkah yang saling berkaitan, maka masih terdapat informasi
mengenai kesalahan maupun kesulitan siswa. Jingga dkk dalam (Mahayukti &
Juniantari, 2020) menyatakan bahwa siswa yang tidak teliti dalam perhitungan,
mengalami kesalahan berupa salah dalam menjabarkan masing-masing
hubungan perbandingan, kesalahan menuliskan tanda operasi matematika,
kesalahan menuliskan tanda operasi matematika, dan kesalahan dalam
melakukan operasi hitung bentuk aljabar dan hal ini terjadi dalam semua
kelompok siswa dalam menyelesaikan masalah trigonometri. Selaras dengan ini,
Elianti, Maulina & Mailizar dalam (Dinar, 2019) berpendapat bahwa kesalahan
yang terjadi antara lain: salah dalam menentukan sisi yang berada di samping,
didepan, dan sisi miring suatu sudut pada segitiga siku-siku, dan salah dalam

This is an open access article under the CC–BY-SA license

2
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

konsep teorema phytagoras sehingga masih kesulitan dalam menentukan nilai


perbandingan trigonometri pada segitiga.

Berdasarkan pengalaaman penulis di lapangan, salah satu guru matematika


SMAN 3 Kediri mengatakan bahwa ketika selesai pembelajaran salah satu sub
materi dalam trigonometri, siswa mengaku telah paham dengan konsep tersebut.
Akan tetapi, ketika diberi soal latihan, sebagian besar siswa masih kesulitan
menyelesaikan dan banyak kesalahan pemecahan masalah dari soal yang
dikerjakan. Lebih lanjut, kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan
soal trigonometri antara lain kesalahan mengubah maksud soal dalam kalima
matematika, kesalahan perbandingan trigonometri dalam segitiga siku-siku,
kesalahan sin , cos , tan, dan kesalahan operasi hitung dalam trigonometri.
Kesalahan dalam menyelesaikan masalah trigonometri bisa dijadikan tolok ukur
kemampuan siswa dalam memahami materi. Dijelaskan oleh (Widodo & Sujadi,
2015) bahwa kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah bisa dijadikan salah
satu arahan untuk mengidentifikasi sejauh mana penguasaan materi siswa. Oleh
karena itu, solusi penyelesaiannya perlu dicari dengan cara mengidentifikasi dan
mencari faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan yang dilakukan siswa.
Dengan demikian, informasi tentang kesalahan dalam menyelesaikan masalah
dapat digunakan untuk meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar dan
dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Selain itu, diperlukan analisis
penyelesaian soal siswa untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan. Melalui
analisis kesalahan yang dilakukan, guru bisa membantu siswa memperbaiki
kesalahan penyelesaian permasalahan dalam soal dan mengatasi kesulitan
memahami materi maupun permasalahan yang dihadapi siswa sehingga
kedepannya diharapkan prestasi belajar matematika siswa semakin meningkat.

Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah trigonometri


salah satunya dipengaruhi oleh tingkat percaya diri (self-confidence) ketika
menuliskan jawaban. Dijelaskan oleh Martyanti dalam (Dinar, 2019), rasa
percaya diri atau self-confidence akan membuat kondisi atau memposisikan diri
sehingga merasa nyaman untuk melaksanakan kegiatan, karena dapat
melakukan evaluasi dari diri dan lingkungannya untuk dapat mencapai tujuan

This is an open access article under the CC–BY-SA license

3
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

yang telah ditetapkan sehingga dapat diartikan sebagai sikap mental yang
positif. Menurut Herdiana, H. Rohaeti E., dan Sumarmo dalam (Dinar, 2019),
indikator percaya diri (self-confidence) yaitu: (1) percaya terhadap kemampuan
sendiri, (2) bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, (3) memiliki konsep
diri yang positif, (4) berani mengungkapkan pendapat saat berdiskusi, dan (5)
berani menghadapi tantangan untuk menyelesaikan permasalahan. Berdasarkan
definisi dan indikator tersebut, penullis memandang bahwa percaya diri (self-
confidence) mempengaruhi kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah
trigonometri. Hal ini bisa dikarenakan apabila siswa tidak percaya terhadap diri
sendiri bahwa untuk menuliskan atau berpendapat bahwa kemungkinan suatu
adalah jawaban benar, maka akan menimbulkan kesalahan siswa dalam
menyelesaikan masalah.

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah trigonometri perlu


dilakukan untuk mengetahui faktor penyebab serta ditemukan solusi yang tepat
untuk memperbaikinya. Salah satu analisis kesalahan yang bisa diterapkan
adalah analisis kesalahan menurut Teori Newman. (Susilowati & Ratu, 2018)
mengatakan bahwa analisis kesalahan Newman ditemukan oleh seorang guru
matematika di Australia yang pertama kali memperkenalkan metode analisis
kesalahan dan diberi nama analisis kesalahan Newman. Menurut Clement dalam
(Susilowati & Ratu, 2018), terdapat 5 tipe kesalahan yang dilakukan siswa dalam
mengerjakan soal matematika menurut analisis kesalahan newman , yaitu (1)
reading error (kesalahan membaca) terjadi karena siswa salah membaca soal.
Sehingga membuat jawaban siswa tidak sesuai dengan maksud soal; (2)
comprehension error (kesalahan memahami) terjadi karena siswakurang
memahami konsep, siswa tidak mengetahui apa yang ditanyakan pada soal dan
salah dalam menangkap informasi yang ada pada soal; (3) transform error
(kesalahan dalam transformasi) merupakan kesalahan yang terjadi karena siswa
belum dapat mengubah soal kedalam bentuk matematika dengan benar; (4)
weakness in process skill (kesalahan dalam keterampilan proses) terjadi karena
siswa belum terampil dalam melakukan perhitungan; (5) enconding error
(kesalahan pada notasi) merupakan kesalahan dalam proses penyelesaian.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

4
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

Analisis kesalahan menurut teori newman dipilih karena sangat cocok dengan
untuk menganalisis jawaban siswa terhadap permasalahan trigonometri yang
dalam hal inti membutuhkan keterampilan siswa dalam membaca dan
memahami maksud permasalahan dalam soal, ketepatan siswa dalam mengubah
maksud soal kedalam bentuk dan perhitungan trigonometri, serta kemampuan
siswa dalam penyelesaian akhir. Selain itu, pemilihan teori ini juga berdasakan
karakteristik penyelesaian masalah trigonometri itu sendiri yaitu dibutuhkan
beberapa prosedur atau langkah-langkah yang urut dan saling terkait. Oleh
sebab itu, analisis kesalahan menurut teori newman dengan lima indikator
tersebut sangat cocok digunakan untuk menganalisis kesalahan penyelesaian
yang saling terkait.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Pratiwi dkk., 2021) menunjukan bahwa
adanya kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
trigonometri sebagai berikut : (1) kesalahan konsep, (2) kesalahan prinsip (3)
kesalahan operasi. Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh (Savitri &
Yuliani, 2020) menunjukan bahwa terdapat perbedaan jenis kesalahan yang
dilakukan oleh laki-laki dan peremouan, yakni siswa dengan gender perempuan
melakukan kesalahan pada tahap comprehension dan process skil lebih sedikit
dibandingkan siswa dengan gender laki-laki. Sedangkan, dalam tahapan
transformation serta encoding letak kesalahan yang dilakukan siswa dengan
gender laki-laki lebih sedikit dibandingkan siswa perempuan. Dilain sisi, hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Islamiyah, et al., 2018) menunjukan bahwa
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, diperoleh persentase untuk
kesalahan membaca sebesar 17,78% (kategori sangat rendah), kesalahan
memahami sebesar 55,56% (kategori kesalahan cukup), kesalahan transformasi
sebesar 17,78% (kategori sangat rendah), kesalahan keterampilan proses sebesar
36,67% (kategori rendah) dan kesalahan penulisan jawaban sebesar 83,70%
(kategori sangat tinggi). Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diatas, maka
diperlukan analisis lebih dalam mengenai analisis kesalahan terutama dalam
materi trigonometri dengan teori kesalahan Newman ditinjau dari percaya diri
terhadap subjek penelitian yang berbeda.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

5
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

Analisis kesalahan ditinjau dari kepercayaan diri siswa dibutuhkan supaya


beragam kesalahan yang dilakukan siswa dapat diminimalkan sehingga
mengakibatkan meningkatnya prestasi belajar siswa dan diperlukan identifikasi
berbagai faktor penyebab kesalahan tersebut. Oleh karena itu, tujuan dalam
penelitian yang akan peneliti lakukan adalah untuk mengetahui kesalahan siswa
dalam mengerjakan soal materi trigonometri dengan menggunakan teori
kesalahan menurut newman. Sehingga, peneliti mengambil judul “Kesalahan
Penyelesaian Masalah Trigonometri Siswa SMA Berpijak Teori Newman Ditinjau
dari Percaya Diri”.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif tipe


deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kediri. Subjek yang dipilih
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 2 tahun ajaran 2020/2021 yang
berjumlah 31 siswa. Sampel penelitian terdiri dari 1 siswa kemampuan tinggi, 1
siswa kemampuan sedang, dan 1 siswa kemampuan rendah. tehnik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, karena sampel
yang dipilih ditentukan berdasarkan nilai tes yang menunjukan kriteria
kemampuan siswa.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri


dari tes, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan data berupa tes dilakukan
dengan memberikan tes materi trigonometri yang terdiri dari dua butir soal
kepada subjek penelitian dan digunakan untuk menentukan sampel penelitian.
Wawancara dilakukan terhadap sampel yang terpilih berdasarkan kriteria
kemampuan siswa dan digunakan untuk mengumpulkan data kepercayaan diri
siswa dalam mengerjakan tes. Dokumentasi dilakukan dengan mengambil
gambar hasil pekerjaan siswa terhadap tes yang dilakukan.

Adapun instrumen tes berupa soal materi trigonometri diadaptasi dari


Buku Matematika Kelas X Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 keluaran
Kemendikbud. Pelaksanaan tes dilakukan dengan menyebarkan soal tes melalui
gform yang selanjutnya siswa mengupload foto jawaban pada form yang telah
disediakan. Instrumen wawancara dikembangkan oleh peneliti dengan
memperhatikan kepercayaan diri kaitannya dengan kesalahan siswa dalam

This is an open access article under the CC–BY-SA license

6
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

mengerkjakan soal tes. Adapun instrumen tes berupa lembar soal tes dan
instrumen wawancara berupa lembar pedoman wawancara, yaitu sebagai
berikut:

Tabel 1. Lembar soal tes materi trigonometri


No Butir soal
1. Pada latihan mengendarai suatu kapal cepat di perairan, pengemudi
harus memulai dari titik A, dan bergerak ke arah barat daya dengan
membentuk sudut 60 derajat ke titik B, kemudian bergerak ke arah
tenggara dengan membentuk sudut 45 derajat ke titik C dari arah garis
vertikal, dilanjutkan kembali ke titik A. Jarak titik A ke C sejauh 8 km.
Hitung panjang lintasan si pengemudi kapal cepat tersebut!
2. Jalan k dan jalan l berpotongan di kota A. Dinas tata ruang kota ingin
menghubungkan kota B dengan kota C dengan membangun jalan m
dan memotong kedua jalan yang ada. Jika jarak antara kota A dan kota
C adalah 5 km, sudut yang dibentuk jalan m dengan jalan l adalah 60
derajat dan sudut yang dibentuk jalan k dan jalan m adalah 30 derajat.
Tentukan jarak kota A dengan kota B!
Tabel 2. Lembar pedoman wawancara
No Pertanyaan
.
1. Apa kamu paham terhadap maksud soal tersebut?
2. Apa langkah pertama yang kamu lakukan untuk mengerjakan soal itu?
3. Apa yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal tersebut?
4. Mengapa kamu menggunakan rumus itu untuk mengerjakan soal
tersebut?
5. Mengapa kamu menuliskan penyelesaian seperti ini?
6. Apa kesulitanmu mengerjakan soal ini? Lalu, bagaimana langkah yang
kamu lakukan utuk mengatasi kesulitan itu?
Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik. Triangulasi teknik
dilakukan dengan cara mengecek kebenaran data dari sumber atau sampel yang
sama dengan teknik pengumpulan data yang berbeda. Dalam penelitian ini,
triangulasi teknik dilakukan dengan membandingkan data dari metode tes dan

This is an open access article under the CC–BY-SA license

7
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

wawancara. Teknik analisis data yang digunakan mengadaptasi dari (Anisa,


2015) yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

Dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan memilih hasil pekerjaan
siswa yang melakukan kesalahan berdasarkan kriterian kemampuan siswa dari
nilai tes yang diperoleh. Kemudian peneliti mengklasifikasikan kesalahan siswa
menurut indikator kesalahan. Reduksi data dilakukan dengan tiga tahap yaitu:
a) mengoreksi dan menentukan kriteria kemampuan siswa, b) mencatat hasil
wawancara, c) hasil catatan ditulis berdasarkan informasi yang dibutuhkan. Oleh
karena itu, diperlukan analisis kesalahan siswa. Pengertian analisis kesalahan
siswa adalah penyelidikan dari jenis dan letak kesalahan beserta faktor
penyebanya. Maka dari itu penting untuk menganalisis kesalahan siswa
terutama menyelesaikan soal trigonometri, agar siswa tidak mengulang
kesalahan konsep yang berkesinambungan.

Penyajian data analisis kesalahan pada penelitian ini dilakukan menggunakan


analisis kesalahan berdasarkan teori newman yang meliputi: (1) reading error
(kesalahan membaca) terjadi karena siswa salah membaca soal. Sehingga
membuat jawaban siswa tidak sesuai dengan maksud soal; (2) comprehension
error (kesalahan memahami) terjadi karena siswa kurang memahami konsep,
siswa tidak mengetahui apa yang ditanyakan pada soal dan salah dalam
menangkap informasi yang ada pada soal; (3) transform error (kesalahan dalam
transformasi) merupakan kesalahan yang terjadi karena siswa belum dapat
mengubah soal kedalam bentuk matematika dengan benar; (4) weakness in process
skill (kesalahan dalam keterampilan proses) terjadi karena siswa belum terampil
dalam melakukan perhitungan; (5) enconding error (kesalahan pada notasi)
merupakan kesalahan dalam proses penyelesaian. Data yang sudah dianalisis
jenis kesalahannya kemudian akan ditarik kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini dilakukan hasil responden/diskusi dalam WA group kelas,
Ibu Santi (Guru SMAN 3 Kediri) dengan memberikan tes materi
trigonometri yang diambil dari buku paket hal 112 (pembelajaran 4.7) dikelas X
SMA Negeri 3 Kediri yang diikuti 31 siswa. Berikut akan dipaparkan mengenai

This is an open access article under the CC–BY-SA license

8
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

hasil pekerjaan siswa kelas X IPA 2. Dari hasil analisis jawaban pada lembar tes
siswa, peneliti mengkategorikan nilai akhir yang diperoleh yaitu terdapat 8
siswa kemampuan tinggi, 15 siswa kemampuan, dan 13 siswa kemampuan
rendah. Sehingga sampel yang dianalisis kesalahannya menggunakan teori
newman ada 3 jenis yaitu 1 siswa kategori tinggi, 1 siswa kategori sedang, dan
siswa kategori rendah. Berikut hasil analisis nya:
1. Siswa kemampuan tinggi

Gambar 1. Jawaban soal nomor 1 siswa kategori tinggi

Siswa kategori tinggi menjawab soal 1 dengan lengkap hingga jawaban


akhir. Kesalahan menurut teori newman yang dilakukan siswa kemampuan
tinggi antara lain: comprehension error (kesalahan memahami) karena siswa
tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dalam soal, serta
enconding error (kesalahan pada notasi) karena siswa menuliskan notasi sudut
dengan kurang tepat yaitu contohnya hanya ∠b , seharusnya berdasarkan soal
tersebut ∠ ABC .

Gambar 2. Jawaban soal nomor 2 siswa kategori tinggi

This is an open access article under the CC–BY-SA license

9
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

Penyelesaian soal nomor 2 oleh siswa kategori tinggi mampu dituliskan


hingga jawaban akhir. Kesalahan menurut teori newman yang dilakukan
siswa kemampuan tinggi antara lain: comprehension error (kesalahan
memahami) karena siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang
ditanyakan dalam soal, serta enconding error (kesalahan pada notasi) karena
siswa menuliskan notasi sudut dengan kurang tepat yaitu contohnya hanya
∠ b , seharusnya berdasarkan soal tersebut ∠ ABC .
2. Siswa kemampuan sedang

Gambar 3. Jawaban soal nomor 1 siswa kategori sedang

Siswa kategori sedang menjawab soal nomor 1 dengan lengkap hingga


jawaban akhir. Kesalahan menurut teori newman yang dilakukan siswa
kemampuan sedang antara lain: comprehension error (kesalahan memahami)
karena siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan
dalam soal serta siswa salah menghitung salah satu ukuran sudut, serta
transform error (kesalahan dalam transformasi) karena siswa belum mampu
menentukan jarak yang dimaksud dalam soal.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

10
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

Gambar 4. Jawaban soal nomor 2 siswa kategori sedang

Siswa kategori sedang menjawab soal nomor 2 dengan lengkap hingga


jawaban akhir. Kesalahan menurut teori newman yang dilakukan siswa
kemampuan sedang sama yang terjadi saat mengerjakan soal nomer 1.
3. Siswa berkemampuan rendah.

Gambar 5. Jawaban soal nomor 1 siswa kategori rendah

Penyelesaian soal nomor 1 oleh siswa kategori rendah mampu dituliskan


hingga jawaban akhir. Namum terjadi Kesalahan cukup banyak kesalahan
menurut teori newman yang dilakukan siswa kemampuan rendah antara lain:
reading error (kesalahan membaca) terjadi karena siswa salah membaca soal.
Sehingga membuat jawaban siswa tidak sesuai dengan maksud soal;
comprehension error (kesalahan memahami) terjadi karena siswa kurang
memahami konsep, siswa tidak mengetahui apa yang ditanyakan pada soal
dan salah dalam menangkap informasi yang ada pada soal; transform error
(kesalahan dalam transformasi) merupakan kesalahan yang terjadi karena
siswa belum dapat mengubah soal kedalam bentuk matematika dengan benar;
weakness in process skill (kesalahan dalam keterampilan proses) terjadi karena
siswa belum terampil dalam melakukan perhitungan; enconding error
(kesalahan pada notasi) merupakan kesalahan dalam proses penyelesaian.
serta enconding error (kesalahan pada notasi) karena siswa menuliskan notasi
sudut dengan kurang tepat.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

11
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

Gambar 6. Jawaban soal nomor 1 siswa kategori rendah

Siswa kategori rendah menjawab soal nomor 2 dengan lengkap hingga


jawaban akhir, namun terjadi kesalahan yang cukup banyak juga dalam
menyelesaikan soal, sama halnya degan soal nomer 1 menurut teori newman.

Wawancara
1. Kesalahan Membaca Soal

Kesalahan pada tipe ini yaitu siswa melakukan kesalahan dalam


membaca soal terjadi pada anak bekemampuan rendah. Letak kesalahan
dalam membaca soal yang dilakukan siswa dapat dilihat ketika siswa
menyelesaikan permasalahan tidak sesuai dengan yang diminta,
sehingga kurang tepat penyelesaian siswa tersebut. Letak kesalahan
pada tipe ini dapat dilihat pada jawaban siswa (S3) yang terdapat pada
soal nomor 1.

Soal nomor 1
Pada latihan mengendarai suatu kapal cepat di perairan,
pengemudi harus memulai dari titik A, dan bergerak ke arah barat daya
dengan membentuk sudut 60 derajat ke titik B, kemudian bergerak ke
arah tenggara dengan membentuk sudut 45 derajat ke titik C dari arah
garis vertikal, dilanjutkan kembali ke titik A. Jarak titik A ke C sejauh 8
km. Hitung panjang lintasan si pengemudi kapal cepat tersebut!

Berikut hasil pekerjaan siswa yang menyelesaikan soal dengan kategori


berkemampuan rendah, perbedaan makna dari apa yang ditanyakan
pada soal dengan hasil wawancara yang menunjukkan letak kesalahan
yang dilakukan siswa beserta penyebabnya.
Berikut disajikan petikan wawancara peneliti dengan siswa S3
untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan.
P : “Silahkan baca soal nomor 1 (Voice Note) ?”

This is an open access article under the CC–BY-SA license

12
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

S3 : “Pada latihan mengendarai suatu kapal cepat di perairan,


pengemudi harus memulai dari titik A, dan bergerak ke arah barat
daya dengan membentuk sudut 60 derajat ke titik B, kemudian
bergerak ke arah tenggara dengan membentuk sudut 45 derajat ke
titik C dari arah garis vertikal, dilanjutkan kembali ke titik A. Jarak
titik A ke C sejauh 8 km. Hitung panjang lintasan si pengemudi
kapal cepat tersebut!
P : “Apa yang ditanyakan pada soal?” S3: “panjang lintasannya bu”
P : itu maksudnya gimana?”
S3 : “tidak tahu bu, mungkin rumusnya”
Pada hasil wawancara terhadap S3 dapat dikatakan bahwa S3
tidak membaca soal dengan tepat dan tidak mengetahui pertanyaan
dengan benar. Ketidaktepatan dalam memahami soal mengakibatkan
rumus yang digunakan kurang tepat. Berdasarkan hasil pekerjaan dan
wawancara yang dilakukan terhadap S3 dapat dikatakan bahwa S3
memahami informasi dengan benar. Hal ini sejalan dengan wawancara
guru yang menyatakan bahwa siswa melakukan kesalahan karena
tergesa-gesa dalam membaca soal.
Dari analisis hasil tes dan hasil wawancara siswa yang
menyatakan bahwa siswa melakukan kesalahan dalam membaca soal
disebabkan karena siswa kurang teliti dalam membaca soal dan tergesa-
gesa dalam membaca soal persamaan trigonometri. Selain itu siswa
melakukan kesalahan dalam menerjemahkan soal dikarenakan siswa
kurang teliti dalam membaca soal. Hal ini sesuai dengan penelitian
[ CITATION Par10 \l 1033 ] yang menyatakan “with regards of rural area puplis,
this study identified that 50.43% and 59.57% of their errors in the english test
happened due to language factor (reading and comprehension) “.
2. Kesalahan Memahami Soal
Kesalahan pada tipe ini yaitu siswa melakukan kesalahan dalam
memahami soal pada siswa berkemampuan tinggi Letak kesalahan
dalam membaca soal yang dilakukan siswa dapat dilihat ketika siswa
tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal,
sehingga kurang tepat penyelesaian siswa tersebut. Letak kesalahan

This is an open access article under the CC–BY-SA license

13
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

pada tipe ini dapat dilihat pada jawaban siswa S1 yang terdapat pada
soal nomor 1.
Berikut hasil pekerjaan siswa yang menyelesaikan soal tanpa
menuliskan apa yang diketahui dan ditanya dalam soal dengan hasil
wawancara yang menunjukkan letak kesalahan yang dilakukan siswa
beserta penyebabnya. Dapat diketahui bahwa S1 memahami makna soal
dan mengetahui rumusnya. Hal ini sesuai dengan pekerjaan S1 di atas
yang menunjukkan bahwa S1 mengetahui langkah-langkah dan rumus
yang digunakan dalam menyelesaikan soal. Akan tetapi S1 melakukan
kesalahan dengan tidak menuliskan unsur-unsur apa yang diketahui
dalam soal. Seharusnya S1 dapat menuliskan unsur-unsur yang terdapat
pada soal. Berdasarkan analisis pekerjaan S1, dapat dikatakan bahwa S1
belum memahami soal.

P : “Mengapa anda tidak menuliskan apa yang diketahui dan


ditanya yang diketahui dalam soal nomor 1”?
S1 : “Saya tidak paham bu apa yang diketahui dalam soal nomor 1”
P : “Bagaimana anda bisa tidak paham”?
S1 : “Karena saya lupa dan tidak terbiasa menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa siswa
dapat membaca informasi tetapi siswa tidak memahami unsur-unsur
yang diketahui dalam soal. Ketidakpahaman tersebut terjadi karena
sudah lupa dengan materi tersebut dan tidak terbiasa mengerjakan soal
dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
Menuliskan apa yang diketahui, ditanya dan Latihan soal-soal yang
sejenis juga jarang dilakukan S1 sehingga materi yang sudah diajarkan
kurang diingat. Menurut hasil pekerjaan dan wawancara yang dilakukan
terhadap S1 dapat dikatakan bahwa S1 kurang memahami makna soal
tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan guru yang
menyatakan bahwa siswa melakukan kesalahan dalam memahami soal
karena siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan sebab
siswa tidak terbiasa menuliskanya.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

14
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

Dari analisis hasil tes dan wawancara siswa yang menyatakan bahwa
siswa melakukan kesalahan dalam memahami soal memiliki penyebab
yang berbeda antara siswa satu dengan yang lain. Siswa melakukan
kesalahan memahami soal karena siswa tidak paham apa yang diketahui
dan ditanya dalam soal jumlah dan selisih dua sudut. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian [ CITATION San07 \l 1033 ] yang mengatakan bahwa
kesalahan disebabkan karena kurang dapat menuangkan apa yang dicari
dalam soal dan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan
meningkatkan penguasaan bahasa siswa agar pemahaman siswa
terhadap permintaan soal meningkat. Sesuai dengan hasil penelitian
[ CITATION Par10 \l 1033 ] yang menyatakan “with regards of rural area puplis,
this study identified that 50.43% and 59.57% of their errors in the english test
happened due to language factor (reading and comprehension)“. Diperkuat
dengan hasil penelitian [ CITATION Dar10 \l 1033 ] yang menyatakan bahwa
“The findings showed that 52.91% of the errors made were due to lack of
understanding”.
3. Kesalahan Transformation

Kesalahan pada tipe ini yaitu siswa melakukan kesalahan dalam


transformasi yang terjadi pada siswa berkemampuan sedang. Letak
kesalahan dalam membaca soal yang dilakukan siswa dapat dilihat ketika
siswa kurang tepat dalam menggunakan rumus atau hanya
menggunakan rumus satu saja, sehingga kurang tepat penyelesaian siswa
tersebut. Letak kesalahan pada tipe ini dapat dilihat pada jawaban siswa
S2 yang terdapat pada soal nomor 1.

Berikut hasil pekerjaan siswa yang menyelesaikan soal dengan


menggunakan rumus yang salah dengan hasil wawancara yang
menunjukkan letak kesalahan yang dilakukan siswa beserta
penyebabnya.
Berikut disajikan petikan wawancara peneliti dengan siswa S2
untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan.
P : “Mengapa hasil jawaban anda bisa 20,94?’’
S2 : “itu salah bu”.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

15
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

P : “Bagaimana anda mengatakan jawabannya salah?”

S2 : “ iya bu, karena rumus yang saya gunakan salah bu”.

P : “kenapa rumus yang anda gunakan bisa salah?”


S2 : “saya lupa bu”

P : “bagaimana anda bisa lupa dengan rumus?”

S2 : “jarang mengerjakan latihan soal dan tidak belajar lagi materi


yang sudah diajarkan bu”.
Pada hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa S2
menggunakan rumus yang salah dalam mengerjakan soal nomor 1. Hal
ini disebabkan karena S2 tidak mengingat rumus, tidak melakukan
latihan soal- soal dan tidak belajar materi yang sudah pernah diajarkan.
Padahal melakukan latihan soal dan belajar materi yang sudah
diajarkan akan membantu S2 dalam menyelesaikan soal dan dapat
mengingat materi yang sudah diajarkan. Berdasarkan hasil pekerjaan dan
wawancara S2 dapat dikatakan bahwa S2 tidak menggunakan rumus
dengan tepat.
Dari analisis hasil tes dan wawancara siswa yang menyatakan
bahwa siswa melakukan kesalahan saat merencanakan solusi. Penyebab
siswa melakukan kesalahan dikarenakan siswa tidak menghafal rumus &
selisih dua sudut dan persamaan trigonometri. Selain itu siswa
berpendapat rumus-rumus dalam trigonometri terlalu banyak dan susah
dihafalkan sehingga membuat siswa menjadi malas untuk
mempelajarinya. Hal ini mengakibatkan siswa tidak mengetahui rumus
dan melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal. Hal ini sejalan
dengan hasil penelitian [ CITATION Riy16 \l 1033 ] menyatakan faktor
penyebab kesalahan yang dilakukan siswa antara lain belum menguasai
materi prasyarat. Kurangnya latihan soal dengan tipe soal yang sama
maupun yang berbeda juga merupakan salah satu penyebabnya. Hal ini
Sesuai dengan hasil penelitian [ CITATION Zak10 \l 1033 ] yang mengatakan
bahwa banyak latihan soal agar siswa lebih paham atau mengerti dan
terampil dalam menyelesaikan soal sehingga dapat mengurangi
kesalahan yang dilakukan oleh siswa.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

16
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

4. Kesalahan Keterampilan Proses

Kesalahan pada tipe ini yaitu siswa melakukan kesalahan dalam


keterampilan proses pada siswa berkemampuan rendah. Letak kesalahan
dalam keterampilan proses yang dilakukan siswa dapat dilihat ketika
siswa kurang tepat dalam mengoperasikannya, sehingga kurang tepat
penyelesaian siswa tersebut. Letak kesalahan pada tipe ini dapat dilihat
pada jawaban siswa S3 yang terdapat pada soal nomor 2.
Soal nomor 2

Jalan k dan jalan l berpotongan di kota A. Dinas tata ruang kota


ingin menghubungkan kota B dengan kota C dengan membangun jalan
m dan memotong kedua jalan yang ada. Jika jarak antara kota A dan kota
C adalah 5 km, sudut yang dibentuk jalan m dengan jalan l adalah 60
derajat dan sudut yang dibentuk jalan k dan jalan m adalah 30 derajat.
Tentukan jarak kota A dengan kota B!

Berikut adalah hasil pekerjaan siswa yang menyelesaikan soal


dengan menggunakan rumus yang kurang tepat dengan hasil
wawancara yang menunjukkan letak kesalahan yang dilakukan beserta
faktor penyebabnya.
Berikut disajikan petikan wawancara peneliti dengan siswa S3
untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan.
P :“Bagaimana anda mengerjakanya?”
5
S3 :“Mencari mencari niai AB bu dengan mengetahui tan B= maka
AB
dimasukkan ke dalam rumus dan dioperasikan sehingga
didapatkan hasilnya”
P : “Apakah anda melakukan kesalahan pada saat operasi hitung?”

S3 : “iya bu dan melakukan kesalahan pada saat menuliskan


rumusnya dengan perbandingan walaupun hasil nilainya sama”

P : “Mengapa anda melakukan kesalahan tersebut?”

S3 : “mungkin karena saya terburu-buru bu ”

This is an open access article under the CC–BY-SA license

17
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

Pada hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa siswa


mengetahui langkah-langkah pengerjaan soal nomor 2 dan mengetahui
rumusnya. Tetapi S3 melakukan kesalahan pada saat operasi hitung
karena terburu-buru. S3 sering melakukan kesalahan operasi hitung
karena S3 kurang teliti. Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara yang
dilakukan terhadap S3 dapat dikatakan bahwa S3 melakukan operasi
hitung yang kurang tepat dan kurang teliti.
Dari hasil analisis pekerjaan siswa dapat dilihat bahwa siswa
sudah dapat membaca informasi dalam soal, mengerti makna soal,
menggunakan rumus dengan benar dan menyelesaikan dengan langkah-
langkah yang benar. Tetapi siswa melakukan kesalahan saat
memasukkan nilai ke dalam rumus dan operasi hitung perkalian dan
pengurangan bilangan pecah. Kesalahan ini dapat mempengaruhi
kesalahan menarik kesimpulan.
Penyebab kesalahan tersebut karena siswa tergesa-gesa dalam
menyelesaikan soal penerapan rumus trigonometri pokok bahasan
jumlah & selisih dua sudut. Selain itu siswa berpendapat bahwa operasi
yang digunakan sulit sebab terdapat pecahan sehingga membuat siswa
menjadi bingung. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dikatakan [
CITATION Man12 \l 1033 ] bahwa kurangnya penguasaan dasar-dasar aljabar
dan kurangnya kemampuan memahami ditunjukkan dengan melakukan
kesalahan. Diperkuat dengan hasil penelitian [ CITATION Zak15 \l 1033 ]
menyatakan bahwa jenis kesalahan keterampilan proses terjadi ketika
siswa melakukan kesulitan dalam faktorisasi dan menyederhanaan
ungkapan aljabar serta melakukan operasi aljabar.

5. Kesalahan Menarik Kesimpulan

Kesalahan pada tipe ini yaitu siswa melakukan kesalahan dalam menarik
kesimpulan terjadi pada anak bekemampuan tinggi. Letak kesalahan
dalam menarik kesimpulan yang dilakukan siswa dapat dilihat ketika
siswa tidak menuliskan kesimpulan atau menuliskan kesimpulan tetapi
kesimpulan yang diberikan kurang tepat, sehingga dikatakan bahwa
penyelesaian siswa tersebut kurang tepat. Letak kesalahan pada tipe ini
dapat dilihat pada jawaban siswa S1 yang terdapat pada soal nomor 4.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

18
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

Soal nomor 2

Jalan k dan jalan l berpotongan di kota A. Dinas tata ruang kota


ingin menghubungkan kota B dengan kota C dengan membangun jalan
m dan memotong kedua jalan yang ada. Jika jarak antara kota A dan kota
C adalah 5 km, sudut yang dibentuk jalan m dengan jalan l adalah 60
derajat dan sudut yang dibentuk jalan k dan jalan m adalah 30 derajat.
Tentukan jarak kota A dengan kota B!

Berikut adalah hasil pekerjaan siswa berkemampuan tinggi yang


menyimpulkan pekerjaanya kurang tepat dengan hasil wawancara yang
menunjukkan letak kesalahan yang dilakukan beserta faktor
penyebabnya.
Berikut disajikan petikan wawancara peneliti dengan siswa S1
untuk mengetahui penyebab kesalahan yang dilakukan.
P : “Bagaimana anda mengerjakanya?”

S1 : “Memasukkan ke dalam rumus bu”

P : “Apakah anda melakukan kesalahan pada saat menuliskan


rumus?”

S1 : “Tidak bu”
P : “Apakah rumus persamaan trigonometri untuk sin 600 itu 0,87 ?”
S1 : “Tidak bu, tapi saya lupa rumusnya apa ”
P : “Apakah anda sering belajar dan menghafalkan rumus-rumus
yang sudah diberikan?”
S1 : “kadang bu, tetapi saya tidak mengerjakan latihan-latihan soal”
P :”Apakah anda tahu sudut berapa sampai berapa yang
diminta?”
S1 :”Tidak bu”.
Pada hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa siswa
mengetahui rumus persamaan trigonometri Terkadang S1 mengulangi
lagi materi yang diajarkan oleh guru dan menghafalkan rumus-rumus
yang diberikan tetapi siswa tidak mengerjakan latihan karena malas.
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara yang dilakukan terhadap S1

This is an open access article under the CC–BY-SA license

19
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

dapat dikatakan bahwa S1 tidak menggunakan rumus dengan tepat


sehingga mengakibatkan kesimpulan yang diberikan S1 kurang tepat.
Dari analisis hasil tes dan wawancara siswa yang mengatakan
bahwa siswa melakukan kesalahan saat menuliskan kesimpulan
disebabkan karena siswa melakukan kesalahan dalam membaca soal,
memahami soal, menggunakan rumus dan operasi hitung pada perkalian
dan pengurangan. Penyebab S3 karena tidak terbiasa menuliskan apa
yang ditanyakan dalam soal materi persamaan trigonometri. Sedangkan
S2 melakukan kesalahan menuliskan kesimpulan disebabkan siswa
dalam menggunakan persamaan trigonometri kurang tepat. Penyebab
lain siswa melakukan kesalahan yaitu kurang dapat menuangkan hasil
yang didapat kedalam kata-kata dan kurangnya latihan soal jumlah &
selisih dua sudut dan persamaan trigonometri. Sejalan dengan pendapat [
CITATION Zak15 \l 1033 ] yang mengemukakan bahwa siswa perlu latihan
soal agar mampu meningkatkan kemampuan dan siswa harus
menuliskan kesimpulan agar ketika diberikan soal sudah terbiasa.
diperkuat dengan penelitian [ CITATION Sus16 \l 1033 ] menyatakan bahwa
pada tahap akhir yaitu tahap pengkodean (enconding) kesalahan tahap
ini berupa kesalahan menuliskan jawaban akhir yang tidak sesuai dengan
konteks soal dan dan tidak menuliskan jawaban diakhir, seharusnya
siswa harus lebih cermat lagi.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

20
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik


kesimpulan bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal trigonometri pokok bahasan jumlah & selisih dua
sudut dan persamaan trigonometri yaitu (1) Kesalahan Membaca (Reading
Errors), kesalahan membaca yang dilakukan oleh siswa dalam
menyelesaikan soal persamaan trigonometri terjadi karena siswa tidak
dapat mengartikan kata- kata yang terdapat pada soal. Besar persentase
pada kesalahan ini sebesar 20% dalam semua soal, (2) kesalahan
memahami soal (comprehension errors), kesalahan memahami soal yang
dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal jumlah & selisih dua
sudut terjadi karena siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan
ditanya pada soal. Besar persentase pada kesalahan ini sebesar 42% dalam
semua soal, (3) kesalahan transformasi ( transformation errors), kesalahan
transformasi yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal jumlah
& selisih dua sudut dan persamaan trigonometri terjadi karena siswa
tidak tepat dalam menggunakan rumus. Besar persentase pada kesalahan
ini sebesar 51% dalam semua soal, (4) kesalahan dalam keterampilan
proses (proces skills), kesalahan keterampilan proses yang dilakukan oleh
siswa dalam menyelesaikan soal terjadi karena siswa kurang terampil
dalam operasi hitung. Besar persentase pada kesalahan ini sebesar 21%
dalam semua soal, (5) kesalahan dalam menuliskan kesimpulan (encoding
errors), kesalahan dalam menulis kesimpulan yang dilakukan oleh siswa
dalam menyelesaikan soal dan persamaan trigonometri terjadi karena
siswa tidak

dapat mengartikan kata-kata dalam soal, tidak menuliskan apa yang


diketahui dan ditanya pada soal, kurang tepat dalam menggunakan
rumus, kurang terampil dalam operasi hitung, dan siswa tidak
menuliskan kesimpulan atau kurang tepat dalam menuliskan kesimpulan.
Besar persentase pada kesalahan ini sebesar 87% dalam semua soal,

This is an open access article under the CC–BY-SA license

18
Manuskrip Laporan Akhir Mini Riset
Tugas ini digunakan untuk Proyek Akhir Mata Kuliah Kajian Problematika Pendidikan Matematika
Diampu oleh Eka Resti Wulan, M.Pd.

Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal persamaan


trigonometri dipengaruhi oleh beberapa factor.
Faktor penyebab kesalahan membaca soal (reading errors) yaitu
Kemampuan pemahaman yang rendah, tergesa-gesa dalam membaca soal
dan tidak menemukan kata kunci pada soal. Faktor penyebab kesalahan
memahami soal (comprehension errors) yaitu Kemampuan pemahaman
yang rendah, tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanya,
tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, siswa kurang dapat menuangkan
apa yang diketahui dan ditanya, siswa kurang dapat mengatur waktu.
Faktor penyebab kesalahan transformasi (transformation errors) yaitu Siswa
lupa dengan rumus, kurang latihan soal yang serupa maupun tidak,
kurang mempelajari materi yang sudah diajarkan, siswa kurang dapat
mengatur waktu. Faktor penyebab kesalahan dalam keterampilan proses
(proces skills) yaitu Siswa tergesa-gesa dalam menyelesaikan soal, kurang
teliti, siswa kurang dalam keterampilan menghitung. Faktor penyebab
kesalahan dalam menuliskan kesimpulan (encoding errors) yaitu Siswa
sudah salah dalam proses pengerjaanya, siswa kurang cermat dalam
menuliskan kesimpulan, siswa tidak dapat menuangkan hasil yang
didapatkan kedalam kata-kata.

This is an open access article under the CC–BY-SA license

19
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. (2010). Kemampuan Dasar Mengajar . Bandung: Alfabeta.


Manibuy, R. (2012). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Persamaan Kuadrat Berdasarkan Taksonomi Solo pada Kelas X SMA
Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-Papua. Jurnal Elektronik
Pembelajaran Matematika, 2, 933-945.
Parmjit Singh, d. (2010). The Newman Procedure For Analyzing Primary Four
Pupils Errors On Written Mathematical Tasks: A Malaysian Perspective
(Vols. 264-271). International Conference On Mathematics Education
Research.
Riyadi, I. S. (2016). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Cerita pada Materi Volume Prisma dengan Fong’s Shcematic Model
For Error Analysis ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa. Jurnal Elektronik
Pembelajaran Matematika, 4, 174-187.
Sanjaya. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Susi. (2016). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaiakn Soal Cerita
Matematika Berdasarkan Analisis Kesalahan Newman (Vol. 1). Ekuivalen.
Zakaria E, I. (2010). Analysis of Students Error in Learning of Quadratic
Equations.International Education Studies. Equations International
Education Studies, 3, 105-110.
Zakaria, T. S. (2015). Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Masalah Open
Ended Berdasarkan Metode Newman Pada Pokok Bahasan Persegi Dan
Persegi Panjang di SMP N 11 Jember. Jember: UNEJ.

Anda mungkin juga menyukai